02
RUMAH SAKIT TK. IV dr. BRATANATA
PANDUAN
PEMBUANGAN LIMBAH CAIRAN TUBUH
INFEKSIUS DAN PEMBUANGAN DARAH SERTA
KOMPONEN DARAH
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
Tujuan Umum
1. Tercapainya kondisi lingkungan rumah sakit yang memenuhi syarat kesehatan
sehingga terhindar dari kontaminasi penyakit atau infeksi nasokomial dan
mempercepat proses penyembuhan serta pencegahan pencemaran
lingkungan.
2. Meningkatkan kebersihan, kenyamanan dan kesehatan di lingkungan Rumah
Sakit Tk. IV Dr. BRATANATA.
1
Tujuan Khusus
1. Menciptakan kondisi lingkungan yang aman, nyaman dan selamat bagi
pegawai, pasien, maupun pengunjung Rumah Sakit serta masyarakat di
sekitar Rumah Sakit.
2. Mencegah terjadinya infeksi nasokomia
C. PENGERTIAN
Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan
rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan benda tajam.
Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit yang berbentuk
padat sebagai akibat kegiatan rumah sakit yang terjadi dan limbah medis
padat dan non medis.
Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri dari limbah infeksius,
limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi,limbah sitotoksis, limbah
kimiawi, limbah radioaktif , limbah kontainer bertekanan dan limbah dengan
kandungan logam berat yang tinggi.
Limbah infeksius : Limbah yang terkontaminasi dengan darah,cairan tubuh
pasien, sekresi, eksresi yang dapat menularkan kepada orang lain membunuh
atau menghambat pertumbuhan sel hidup.
Limbah non infeksius :Limbah yang tidak terkontaminasi darah dan cairan
tubuh
Limbah benda tajam : Limbah yang memiliki permukaan tajam, masukkan ke
dalam wadah tahan tusuk dan air.
Limbah cair adalah semua air buangan atau cairan tubuh pasien. Termasuk
tinja yang berasal dari rumah sakit yang kemungkinan mengandung
mikroorganisme bahan kimia beracun dan radio aktif yang berbahaya bagi
kesehatan.
2
4) Limbah benda tajam harus dikumpulkan dalam satu wadah tanpa
memperhatikan terkontaminasi atau tidaknya. Wadah tersebut harus anti
bocor, anti tusuk.
5) Pewadahan limbah menggunakan wadah:
3
BAB II
RUANG LINGKUP
4
BAB III
KEBIJAKAN
A. Pengelolaan limbah
1. Identifikasi limbah
Dilakasanakan oleh petugas cleaning service dan petugas pelayanan
kesehatan di setiap ruangan
2. Pemisahan
Pemisahan dimulai dari awal penghasil limbah di unit masing masing
Pemisahan limbah berdasarkan pembagian limbah infeksius (warna
kuning),limbah non infeksius(warna hitam) dan limbah benda tajam
(safety box)
Menempatkan limbah sesuai dengan jenis nya
Limbah cair segera dibuang ke wastapel di spoelhoek
3. Packing
Tempatkan dalam wadah limbah tertutup
Tutup mudah di buka,sebaiknya bisa dengan menggunakan kaki
Kontainer dalam keadaan bersih
Kontainer terbuat dari bahan yang kuat,ringan dan tidak berkarat
Tempatkan setiap kontainer limbah pada jarak 10-20 cm
Ikat limbah jika sudah terisi ¾ penuh
Kontainer limbah harus di cuci setiap hari
5
3. Pengambilan sampah dari tiap unit di ambil pada waktu tertentu yaitu pagi hari
pukul 06.00 wib dan sore hari pukul 18.00 wib
4. Jika kantong limbah sudah berisi ¾ wadah sudah penuh di angkut ke tempat
pembungan.
5. Wadah tempat limbah dicuci / disinfeksi setelah dipakai.
E. Transportasi
1. Kantong limbah medis padat sebelum dimasukkan ke kendaraan pengangkut
harus diletakkan dalam container yang kuat dan tertutup.
2. Kantong limbah medis padat harus aman dari jangkauan manusia maupun
binatang.
3. Petugas yang menangani limbah harus menggunakan alat pelindung diri yang
lengkap terdiri dari topi, masker, pelindung mata, pakaian panjang, apron
untuk industry, sepatu boots, sarung tangan khusus.
6
BAB IV
TATA LAKSANA
1
3. Wadah tempat penampungan sementara limbah infeksius berlambang
biohazard.Wadah limbah diruangan:
Harus tertutup
Mudah dibuka dengan menggunakan pedal kaki
Bersih dan dicuci setiap hari
Terbuat dari bahan yang kuat ,ringan dan tidak berkarat
Jarak antar wadah limbah 10-20 meter,diletakkan di ruang tindakan dan
tidak boleh di bawah tempat tidur pasien
Ikat kantong plastik limbah jika sudah terisi ¾ penuh
4. Pengangkutan
Pengangkutan limbah harus menggunakan troli khusus yang kuat,tertutup
dan mudah dibersihkan,tidak boleh tercecer,petugas menggunakan APD
ketika mengangkut limbah
Lift pengangkut limbah berbeda dengan lift pasien,bila tidak
memungkinkan atur waktu pengangkutan limbah
5. Tempat penampungan limbah sementara
Tempat Penampungan sementara (TPS) limbah sebelum dibawa ke
tempat penampungan akhir pembuangan.
Tempatkan limbah dalam kantong plastik dan ikat dengan kuat
Beri label pada kantong plastik limbah
Setiap hari limbah diangkat dari TPS minimal 2 kali sehari
Mengangkut limbah harus menggunakan kereta dorong khusus
Kereta dorong harus kuat,mudah di bersihkan,tertutup limbah tidak boleh
ada yang tercecer
Gunakan APD ketika menangani limbah
TPS harus di area terbuka,terjangkau oleh kendaraan ,aman dan selalu
di jaga kebersihannya dan kondisi kering.
6. Pengelolaan limbah
Limbah infeksius dimusnahkan di insenerator
Limbah non infeksius dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Limbah benda tajam dimusnah kan dengan dengan insenerator,limbah
cair dibuang ke spoelhoek
2
Limbah feces,urin,darah dibuang ke tempat pembuangan/pojok limbah
(spoelhoek)
7. Penanganan limbah benda tajam/pecahan kaca
Jangan menekuk atau memetahkan benda tajam.
Jangan meletakkan limbah benda tajam sembarang tempat
Segera buang limbah benda tajam ke wadah yang tersedia tahan tusuk
dan tahan air dan tidak bisa di buka lagi
Selalu buang sendiri oleh si pemakai
Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai (recapping)
Wadah benda tajam diletakkan dekat lokasi tindakan
Bila menangani limbah pecahan kaca gunakan sarung tangan rumah
tangga
Wadah penampung limbah benda tajam
Tahan bocor dan tahan tusukan
Harus memepunyai pegangan yang dapat di jinjing dengan satu
tangan
Mempunyai penutup yang tidak dapat dibuka lagi
Bentuknya dirancang agar dapat digunakan dengan satu tangan
Ditutup dan diganti setelah ¾ bagian terisi dengan limbah
Ditangani bersama limbah medis
8. Pembuangan benda tajam
Wadah benda tajam merupakan limbah medis dan harus dimasukkan ke
dalam kantong medis sebelum insenerasi
Idealnya semua benda tajam dapat di insersi dan di kapurisasi bersama
limbah lain
Apapun metode yang digunakan haruslah tidak memberikan
kemungkinan perlukaan
3
Metoda penanganan autoclave dan disinfeksi dengan uap panas juga dapat
menimbulkan produk hazard yang perlu penanganan lebih baik. Pada prinsip
nya,untuk menghindari pajanan fisik maka perlu perawatan dan operasional
incenerator yang baik
BAB V
DOKUMENTASI
Panduan pengelolaan sampah infeksius,cairan tubuh dan benda tajam ini dilakukan
dan berkaitan dengan segala aktifitas pelayanan kesehatan di RS.Pelaksanaan panduan
ini harus dilakukan oleh seluruh petugas medis dan non medis dalam memilah sampah
medis dan sampah terinfeksi.Selain itu,petugas cleaning service yang bekerja harus
melakukan panduan ini dalam pengelolaan limbah rumah sakit
Dokumen yang berkaitan dengan pengelolaan sampah infeksius ,cairan tubuh dan benda
tajam adalah sebagai berikut:
1. Dokumen regulasi
a.kebijakan rumah sakit tentang pengelolaan sampah infeksius,cairan tubuh dan
benda tajam
b. Panduan pengelolaan sampah infeksius,cairan tubuh dan benda tajam