No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :
Sholihin Puskesmas
Rawat Inap
Pemerintah Kabupaten NIP. 19770214 199703 1 004 Ngulak
Musi Banyuasin
Pengertian Secara umum term waste ( bahan buangan ) menunjukkan sesuatu yang
tidak berguna, tidak terpakai, tidak dikehendaki atau barang-barang yang
dibuang dapat berbentuk padat, cair atau gas.
Klasifikasi sampah puskesmas :
A. Sampah medis kering/padat: tempat infus, kasa kering, Kapas, verband,
pembalut dan lain-lain bahan yang berhubungan dengan penderita, Jarum
suntik dan infuse, lancet, dak glas, objek gelas, spuit.
Sampah medis basah : Sampah medis dengan kandungan air ( kapas basah,
kasa basah), handscoen
B. Sampah non medis :
sisa-sisa makanan nasi, sayur, buah, kertas bekas, daun daunan, sampah
kantor dll.
Tujuan Protap ini disusun sebagai acuan untuk :
o Mencegah penyebaran infeksi ke petugas klinik yang menanganinya dan
masyarakat.
o Melindungi petugas yang menangani sampah dari kecelakaan yang tidak
sengaja.
Memberikan lingkungan yang estetik.
Kebijakan StandarPuskesmasBidangBinaPelayananKesehatan. Dinkes Prov. Bali, 2013
b. Penanganan Limbah
4) PengelolaanLimbahCair.
Penyediaan Instalasi Pengolahan Limbah (IPL) dimaksudkan untuk
menjamin keamanan kualitas lingkungan khususnya limbah cair dan padat
dari hasil kegiatan Puskesmas terhadap masyarakat sekitarnya agar tidak
terjadi pencemaran lingkungan
Puskesmas memiliki Instalasi Pengolahan Limbah cair (SPAL)
sendiri atau bersama-sama secara kolektif dengan bangunan di sekitarnya
yang memenuhi persyaratan teknis:
(a) Saluran pembuangan air limbah/SPAL di Puskesmas dibuang ke
septic tank yang dilengkapi dengan sumur peresapan.Limbah cair
medis bekas cucian pasien harus dialirkan ke septic tank, kemudian
diolah di IPAL sebelum dibuang ke saluran umum.
(b) Air limbah dari dapur harus dilengkapi penangkap lemak dan saluran
air limbah harus dilengkapi/ditutup dengan grill.
(c) Limbah cair bekas cucian harus ditampung dan tidak boleh dibuang
kelingkungan serta dikordinasikan dengan dinas kesehatan
(d) Saluran air limbah harus tertutup, kedap air, limbah harus mengalir
dengan lancer, terpisah dengan saluran air hujan, bersih dari sampah
dan dilengkapi penutup dengan bak kontrol setiap jarak 5 (lima)
meter.
(e) Pembuatan saluran air limbah setelah SPAL dengan cara diresapkan
kedalam bak resapan dalam tanah Kualita seffluent yang layak dibuang
kedalam lingkungan harus memenuhi persyaratan bak umutu. Semua limbah
cair buangan Puskesmas harus masuk kedalam bak penampungan
pengelolaan limbah.
Pengolahan limbah cair hanya akan efisien jika memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
5) PengelolaanLimbahGas.
Standar limbah gas (emisi) dari pengolahan pemusnah limbah
medis padat dengan insinerator mengacu pada Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup Nomor Kep-13.H/3/1995 tentang Baku Mutu Emisi
Sumber Tidak Bergerak.