Anda di halaman 1dari 3

SPO PENYIMPANAN LIMBAH BAHAN BERBAYA

DAN BERACUN (B3)

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/3


01/SPO/ /2021 0
Klinik
Pratama Aisyiyah
“Siti ‘Aisyah”
Ditetapkan Oleh: Penanggung Jawab Klinik
Pratama Aisyiyah “Siti ‘Aisyah”
Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Operasional (SPO)

dr. Dina Sofiana


Kegiatan penyimpanan limbah B3 yang dilakukan oleh penghasil
Pengertian limbah B3 dengan maksud menyimpan sementara limbah B3 yang
dihasilkan.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Penyimpanan
Limbah B3.
Kebijakan Keputusan kepala UPT Puskesmas Tondano Nomor

1. PP RI Nomor 101 Tahun 2014 Tentang Pengolahan Limbah


Bahan Berbahaya dan Beracun.
Referensi 2. PERMEN LHK RI Nomor 56 Tahun 2015 Tentang Tata Cara
dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun dari Fasilitas Pelayan Kesehatan.
Limbah B3 yang dihasilkan dari kegiatan puskesmas setelah
dikumpulkan dari setiap unit, dilakukan penyimpanan sebelum
limbah B3 diserahkan kepada pihak ke-3 yang akan melakukan
pemusnahan limbah B3.
1. Kegiatan penyimpanan secara rutin dilakukan oleh seseorang
petugas Cleaning Service yang menangani Tempat
Pembuangan Sementara (TPS) limbah B3.
2. Petugas menggunakan APD : Sarung tangan dan masker.
3. Petugas Cleaning Service melakukan penimbangan limbah
B3 yang akan disimpan dan melakukan pencatatan buku
kegiatan limbah B3 yang masuk kedalam TPS.
4. Petugas memeriksa kondisi plastik penyimpanan. Tidak ada
tumpahan, tidak robek/tidak bocor, plastik diikat dengan
rapih dan safety box (jarumbox) dalam keadaan tertutup.
5. Penyimpanan limbah B3 tidak boleh disimpanlebih dari 90
hari, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan secara
Prosedur rutin pihak ke-3 akan melakukan pengangkutan untuk
dilakukan pemusnahan limbah B3.
6. Pengambilan sampah medis oleh pihak ke-3 untuk dilakukan
pemusnahan harus dilampirkan dengan bukti dokumen
manifest yang ditanda tangani oleh penghasil limbah B3 dan
pihak ke-3.
7. Limbah B3 yang keluar dari TPS B3 untuk dilakukan
pemusnahan oleh pihak ketiga dicatat pada log book TPS
limbah B3.
8. Setalah dilakukan penyimpanan TPS, petugas Cleaning
Service haru mengunci kembali TPS limbah B3, TPS harus
selalu terkunci.
SPO PENYIMPANAN LIMBAH BAHAN BERBAYA
DAN BERACUN (B3)

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 2/3


Klinik
01/SPO/ /2021 0
Pratama Aisyiyah
“Siti ‘Aisyah”
Ditetapkan Oleh: Penanggung Jawab Klinik
Pratama Aisyiyah “Siti ‘Aisyah”
Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Operasional (SPO)

dr. Dina Sofiana

Penyimpanan secara rutin dilakukan oleh seorang


petugas Cleaning Service yang menangani Temapat
Pembuangan Sementara (TPS) limbah B3

Petugas Cleaning Service melakukan penimbangan


limbah B3 yang akan disimpan dan melakukan
pencatatan buku kegiatan limbah B3

Petugas memeriksa kondisi plastik penyimpanan.


Tidak ada tumpahan, tidak robek/tidak bocor,
plastik diikat dengan rapih dan safety box .
Diagram Alur

Pengambilan sampah medis oleh pihak ke-3 untuk


dilakukan pemusnahan harus dilampirkan dengan
bukti dokumen manifest yang ditanda tangani oleh
penghasil limbah B3 dan pihak ke-3.

Limbah B3 yang keluar dari TPS B3 untuk


dilakukan pemusnahan oleh pihak ketiga dicatat
pada log book TPS limbah B3.

Setalah dilakukan penyimpanan TPS, petugas


Cleaning Service haru mengunci kembali TPS
limbah B3, TPS harus selalu terkunci.

Unit terkait 1. Penanggung Jawab K3


2. Cleaning Service
Dokumen Terkiat Lampiran SPO
SPO PENGIRIMAN LIMBAH BAHAN BERBAYA DAN
BERACUN (B3)

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/3


01/SPO/ /2021 0
Klinik Pratama Aisyiyah
“Siti ‘Aisyah”
Ditetapkan Oleh: Penanggung Jawab Klinik
Pratama Aisyiyah “Siti ‘Aisyah”
Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Operasional (SPO)

dr. Dina Sofiana


Pengertian Proses pengiriman Limbah B3 adalah kegiatan memindahkan
Limbah B3 dari sumber limbah ke tempat penampungan sementara
di lingkungan Puskesmas Tondano

Tujuan 1. Mencegah terjadinya kecelakaan akibat kerja


2. Melindungi petugas dari bahaya infeksi nosocomial
3. Mencegah pencemaran lingkungan

Kebijakan 1. Pengangkutan limbah B3 dilakukan oleh pihak ketiga setiap 90


hari
2. Telah dilakukan Kerjasama yang dibuktikan dengan MOU dan
manifest/tanda bukti pemusnahan
Prosedur 1. Petugas wajib menggunakan alat pelindung diri seperti :
sarung tangan, masker.
2. Pengiriman dilakukan pada pukul 08.00
3. Limbah infeksius pada wadah yang ada dimasing-masing
ruangan diambil tiap hari atau ¾ dari volume.
4. Wadah yang telah di ambil limbah nya, harus langsung
dilapisi plastik kembali limbah infeksius (warna kuning)
5. Limbah medis padat non tajam sebelum dikirim, diikat
sesuai dengan peraturan yang ada dan diberi label
6. Limbah medis benda tajam pada safety box, dimasukan ke
dalam plastik sampah infeksius / disatukan dengan limbah
infeksius lainnya
7. Limbah medis padat non tajam, limbah medis padat tajam
dan limbah B3 non medis dimasukkan ke troley khusus
limbah padat medis yang berlabel limbah Infeksius
8. Troley khusus limbah medis saat pengiriman harus selalu
tertutup
9. Pengiriman yang dilakukan mengikuti rute yang sudah
ditentukan.
10. Trolly yang digunakan adalah trolly khusus untuk limbah
medis (Trolley warna kuning)
11. Wadah limbah infeksius yang kotor langsung dicuci dan
dikeringkan kemudian dipasang kembali plastik limbah
warna kuning
12. Trolly yang berisi limbah medis langsung menuju TPS LB3
13. Lakukan penimbangan limbah mdis tersebut dan catat pada
loogbook harian
14. Tempat penyimpanan limbah medis dan B3 non medis atau
TPS yang telah terisi limbah padat B3 (medis) harus selalu
tertutup rapat.
Unit Terkait 1. Penanggung Jawab K3 dan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
2. Semua unit yang menghasilkan limbah medis yang ada di
Puskesmas Tondano

Anda mungkin juga menyukai