Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEPERAWATAN PALIATIF

MANAGEMENT NUTRISI PADA PASIEN PALIATIF

Disusun Oleh:

1. Endro Prabowo (P1337420317095)


2. Puji Hapsari (P1337420317083)
3. Ulfa Ainul Iko (P1337420317084)

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN PEKALONGAN


2019

1
DAFTAR ISI

Halaman

A. Definisi................................................................................. 3
1. Definisi Keperawatan Paliatif....................................... 3
2. Manajemen Nutrisi........................................................ 4
3. Paliatif Care................................................................... 5
B. Pentingnya Nutrisi Bagi Tubuh............................................ 5
C. Tujuan Pemeberian Nutrisi.................................................. 6
D. Masalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi.............................. 6
E. Jenis Terapi Nutrisi.............................................................. 6
F. Komposisi Makanan ........................................................... 9
G. Perencanaan Diet Paliatif..................................................... 9
H. Diet Pada Pasien Paliatif...................................................... 10
I. Cara Menerapkan Diet Pasien Paliatif................................. 11
J. Intervensi Menurut NIC NOC.............................................. 12

DAFTAR PUSTAKA..................................................................... 13

A. Definisi
1. Definisi Keperwatan Paliatif

Perawatan paliatif adalah spesialisasi ragam-bidang.Sekelompok


dokter, perawat, ahli perawatan kesehatan dan spesialis lainnya bekerja
bahu-membahu dengan dokter utama untuk memberikan dukungan
tambahan kepada pasien dan keluarganya.Perawatan ini berfungsi sebagai
sistem dukungan yang tak ternilai ketika berhadapan dengan penyakit

2
apapun.Dengan perawatan paliatif, pasien dan keluarganya dapat
berkomunikasi dengan dokter mereka lebih baik tentang tujuan
pengobatan dan harapan mereka. Anda tidak harus pasrah pada dokter
utama Anda; Tim perawatan paliatif akan berkoordinasi dan bekerja sama
dengan dokter Anda yang lain untuk memastikan bahwa semua gejala
Anda dan kekhawatiran ditangani.

Keistimewaan dari penawaran perawatan paliatif bersama


penanganan kesehatan pasien dengan kondisi serius, dan biasanya
menahun (kronis) atau tingkat akhir (terminal).Tujuan utama dari
perawatan paliatif adalah untuk meredakan gejala-gejala pasien dan untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien, serta keluarganya.Perawatan paliatif
biasanya diberikan untuk mengatasi gejala penyakit yang mengancam
jiwa, serta komplikasi dari pengobatan untuk penyakit. Menurut
Organisasi Kesehatan Dunia, penderitaan dan rasa sakit yang berkurang
dan selanjutnya dicegah, melalui pengenalan awal dan penilaian masalah
pasien. Berbagai masalah yang dibahas; tidak hanya fisik, tapi juga
emosional, psikologis, sosial dan bahkan spiritual.Perawatan paliatif juga
biasa disebut perawatan pendukung atau perawatan kenyamanan.

Perawatan paliatif dapat diberikan kepada setiap orang, tidak


memandang usia. Juga dapat diberikan terlepas dari tahapan atau
prognosis penyakit. Baik perawatan rumah sakit maupun perawatan
paliatif memiliki tujuan yang sama yaitu meredakan gejala; perbedaan
utama antara keduanya adalah bahwa perawatan rumah sakit adalah bentuk
penanganan tanpa maksud untuk menyembuhkan penyakit, sedangkan
perawatan paliatif dapat diberikan bersama-sama dengan terapi kuratif
(pengobatan untuk pemberantasan satu atau lebih penyebab kondisi
pasien) .Perawatan paliatif diberikan pada setiap pasien dengan penyakit
rumit, apapun hasilnya.Dengan demikian, dapat diberikan pada pasien
yang diperkirakan sakit untuk jangka waktu lama, untuk sepenuhnya pulih

3
pada akhirnya, atau mengalami perkembangan dari suatu penyakit
penyakit.

Perawatan paliatif telah terbukti memiliki manfaat yang bermakna


bagi pasien dan keluarganya.Penelitian menunjukkan bahwa pasien lebih
cocok dengan pengobatan mereka ketika kekhawatiran emosional dan fisik
mereka ditangani secara memadai.Pasien yang menerima perawatan
paliatif marasakan kualitas hidup yang lebih baik dan menurunkan biaya
rumah sakit, karena pengenalan prioritas pengobatan yang lebih baik, dan
pemeriksaan yang tidak perlu dapat dihindari.

2. Manajemen Nutrisi
Pengelolaan makanan dan cairan untuk mendukung proses
metabolisme pada pasien yang mengalami malnutrisi atau tingginya
resiko mendapatkan malnutrisi. Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah
proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk
energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk
berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik antara asupan nutrisi
dengan kebutuhan nutrisi.
Sedangkan menurut Supariasa (2001), nutrisi adalah suatu proses
organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme
dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ, serta
menghasilkan energy.

3. Paliatif Care
Perawatan paliatif adalah perawatan yang bisa didapatkan para
pasien yang menderita penyakit kronis dengan stadium lanjut, yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Peningkatan hidup
dilakukan dengan cara pendekatan dari sisi psikologis, psikososial, mental
serta spiritual pasien, sehingga membuat pasien lebih tenang, bahagia,
serta nyaman ketika menjalani pengobatan.

4
B. Pentingnya Nutrisi Bagi Tubuh
Tujuan memberi nutrisi yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan
pasien,dengan cara mengoptimalkan fungsi organ tubuh,serta untuk
memberikan rasa nyaman melalui makanan Penilaian berdasar pada : Status
medis, asupan makan, riwayat terap, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
antropometri.
Pemeriksaan laboratoriumNutrisi adalah sumber energi yang dibutuhkan
tubuh untuk :
1. Menjaga metabolisme normal
2. Melakukan aktifitas
3. Menjaga metabolisme pada kondisi sakit maupun terapi
4. Memperbaiki kerusakan jaringan dan mencegah penyakit
5. Dibutuhkan untuk menunjang kehidupan
6. Kebutuhan Nutrisi merupakan masalah yang sering dijumpai pada pasien
paliatif
7. Diberikan sesuai gejala yang dikeluhkan dan sesuai kondisi pasien
8. Ditekankan untuk peningkatan kualitas hidup
9. Penderita merasa nyaman

C. Tujuan Pemberian Nutrisi


Memberi nutrisi yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan
pasien, dengan cara mengoptimalkan fungsi organ tubuh, serta untuk
memberi rasa nyaman melalui makanan.
Penilaian berdasarkan pada:
1. Statud medis
2. Asupan makanan
3. Riwayat terapi
4. Pemeriksaan fisik
5. Pemeriksaan antropometi
6. Pemeriksaan laboratorium
D. Masalah Pemenuhan kebutuhan nutrisi
Penurunan asupan nutrisi karena:
1. Mual muntah
2. Sariawan
3. Anoreksia
4. Pertumbuhan tumor
5. Efek terapi
6. Asalah lain: stomatitis, mual muntah dll
E. Jenis Terapi Nutrisi

5
1. Oral feeding
2. Enteral nutrition
3. Parenteral nutrition

1) Pemberian TPN
Strategi dalam menentukan jenis terapi
Pasien anoreksia

Fungsi saluran pencernaan

baik Terganggu sebagian Terganggu seluruhnya

Nutrisi Nutrisi
enteral parenteral

1. Oral Feeding
Pemberian makan melalui oral adalah memasukann nutrisi
melalui mulut. Pasien perlu didorong untuk makan, bukan hanya untuk
mendapatkan nutrisi secara optimal, namun pasien juga mendapatka
manfaat kepuasan fisik dan psikologis yang dihubungkan dengan
makan.Perawat harus membiarkan klien untuk mengosongkan mulutnya
setelah setiap sendokan, berusaha menyelaraskan kecepatan pemberian

6
makan dengan kesiapan mereka dan seringkali menanyakan apakah terlalu
cepat atau lambat. Perawat juga harus memperbolehkan klien untuk
menunjukkan perintah tentang makanan pilihan klien yang ingin dimakan,
dan percakapan dengan topik selain makanan harus menjadi bagian
integral dalam proses. Perawat yang mempunyai tugas untuk memberi
makan pada beberapa klien harus mendelegasikan tanggung jawab
pemberian makan ke orang lain sehingga semua klien dapat diberi makan
tepat waktu dan terencana dengan baik.
a. Tujuan
1) Memperoleh nutrisi yang optimal.
2) Memberikan kepuasan fisik dan psikologis yang dihubungkan
dengan makan.
3) Meningkatkan berat badan.
4) Meningkatkan control diri dengan mampu melakukan aktivitas
harian secara mandiri.
b. Indikasi
1) Pasien yang dapat makan melalui oral.
2) Pasien dengan ketidakmampuan yang membutuhkan bantuan
sebagian atau total untuk makan.

2. Enteral Nutrition (EN)


Enteral Nutrition (EN) adalah pada nutrien yang diberikan
melalui saluran gastrointestinal.Hal ini termasuk makanan keseluruhan,
campuran semua makanan, suplemen oral, dan formula selang pemberian
makan.Nutrisi enteral adalah metode yang dipilih untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi jika saluran gastrointestinal klien berfungsi dengan
menyediakan dukungan psikologi, keamanan, dan nutrisi yang
ekonomis.Pada klien yang mengalami kesulitan makan, maka dapat
diberikan nutrisi enteral dengan selang nasogastrik, jejunum, atau
lambung. Nutrisi enteral dan infuse dengan mudah diberikan dalam
lingkungan perawatan rumah oleh perawat atau keluarga.
Penelitian telah menunjukkan efek yang menguntungkan dari
pemberian makan enteral bila dibandingkan dengan nutrisi parenteral,

7
yang mengandung zat gizi pada mukosa gastrointestinal. Pemberian
makan dengan rute enteral dapat mengurangi sepsis, menumpulkan
respons hipermetabolik pada trauma, dan memelihara struktur dari fungsi
intestinal(Mainous, Block, dan Dietch, 1994)
EN telah digunakan dengan berhasil selama 24 hingga 48 jam
setelah operasi atau trauma untuk menyediakan cairan, elektrolit, dan
nutrisi. Gastric ileus dapat mencegah pemberian makan nasogastrik dalam
kasus selang nasointestinal atau jejunum memungkinkan pemberian
makan postpilorik yang berhasil (Kudsk, 1994).
F. Komposisi Makanan
1. Menghitung komposisi seimbang
a. 50%-60% sumber karbohidrat
b. 15%-22% sumber protein
c. 25%-30% sumber lemak
d. Ditambah vitamin dan mineral
2. Cara menghitung kebutuhan kalori
Mencari BMR ( Basal Metabolic Rate)
a. Laki-laki
66+(13,7xBB+(5xTB)-(6,8xusia)
b. Perempuan
c. 6,5+(9,6xBB+(1,7xTB)-(4,7xusia)

G. Perencanaan Diet Pasien Paliatif


Perawatan paliatif biasanya diberikan dalam berbagai cara.
Tujuannya adalah untuk membuat pasien lebih nyaman dan tenang dalam
menghadapi penyakit kronis yang ia alami. Selain itu, perawatan paliatif juga
diberikan demi meningkatkan kualitas hidup pasien. Perawatan ini dilakukan
dengan berbagai pendekatan, seperti medis, psikologis, psikososial, serta
spiritual.
Tapi, ternyata hanya sedikit orang yang tahu dan menyadari bahwa
perencanaan diet yang baik adalah salah satu bentuk perawatan paliatif yang
penting dilakukan. Pasalnya, dengan merencanakan diet pasien yang
mengalami penyakit kronis, maka kesehatan tubuh pasien akan lebih baik dan
selalu menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat.
Selain itu, pasien yang mengalami penyakit kronis stadium lanjut
juga biasanya memiliki masalah gizi yang cukup banyak, seperti kehilangan

8
nafsu makan serta mengalami penurunan berat badan yang drastis. Kondisi
ini tentu saja akan membuat kesehatan pasien semakin memburuk. Untuk itu,
dukungan nutrisi serta perencanaan diet yang tepat harus dilakukan demi
mencegah hal ini.

H. Diet Pada Pasien Paliatif


Sebenarnya perawatan paliatif dari segi nutrisi ini dapat dilakukan
siapapun, baik keluarga maupun tim medis – bila memang pasien masih
dalam rawat inap. Jadi, bila Anda memiliki anggota keluarga yang memiliki
penyakit yang sudah memasuki tahap akhir, maka Anda dapat
memberikannya makanan yang sehat tepat, dan bergizi tinggi untuk membuat
kualitas hidupnya lebih baik.
Apa saja jenis makanan yang baik diberikan ketika seseorang
menjalani perawatan paliatif? Dalam kasus seperti ini, maka diet yang paling
cocok untuk diterapkan pada pasien adalah makanan dengan tinggi energi dan
protein. Berikut adalah jenis makanan yang harus ada dalam menu diet Anda:
a. Daging, daging ayam, ikan, kacang-kacangan
b. Susu dan produk susu lainnya

c. Berbagai buah-buahan serta sayuran

d. Makanan pokok, seperti nasi, mie, bihun, dan kentang

Hindari makanan yang tinggi lemak karena hanya akan menimbulkan


gangguan pencernaan. Selain itu, pilihlah makanan segar dan jangan berikan
pasien makanan mentah, pasalnya semua makanan mentah berisiko
menimbulkan infeksi. Padahal sistem imun pasien saat itu sedang lemah.

I. Cara Menerapkan Diet Pada Pasien Paliatif


Tidak mudah untuk bisa memberikan dan memastikan bahwa
pasien dengan penyakit kronis makan sesuai dengan kebutuhannya. Pasalnya,
kondisi tubuh yang lemah serta nafsu makan yang rendah, bisa membuat

9
asupan gizi hariannya tak tercukupi. Berikut yang bisa dilakukan ketika
anggota keluarga yang punya penyakit kronis sulit makan:
1. Pilih minuman yang juga memiliki zat gizi. Untuk menjaga status hidrasi
tetap normal, maka asupan cairan tidak boleh dilupakan. Namun, dalam
hal ini kebutuhan cairan dengan kebutuhan gizi bisa digabungkan agar
pasien tak merasa lelah karena harus ‘makan terus’. Jadi, untuk
mengakalinya, Anda bisa membuat jus berbagai jenis buah dan sayur. Jus
ini akan membantu memenuhi kebutuhan cairan mau zat gizi.
2. Bagi porsi makan per hari menjadi lebih sedikit tetapi sering. Lebih baik,
jadikan waktu makannya menjadi 6-8 kali per hari, tetapi dalam porsi yang
lebih kecil.
3. Pilih makanan yang mudah dicerna dan dikunyah, seperti sup, sup krim,
atau jelly.
4. Hindari memberikan makanan dalam keadaan panas, sebaiknya sajikan
makanan dalam keadaan dingin atau setara dengan suhu ruangan.

J. Intervensi menurut NIC


1. Mengontrol penyerapan makanan/cairan dan menghitung intake kalori
harian, jika diperlukan
2. Memantau ketepatan urutan makanan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi harian
3. Menentukan jimlah kalori dan jenis zat makanan yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, ketika berkolaborasi dengan ahli
makanan, jika diperlukan
4. Menetukan makanan pilihan dengan mempertimbangkan budaya dan
agama
5. Menetukan kebutuhan makanan saluran nasogastric
6. Memilih makanan gandum, minuman kocok, dan es krim sebagai
suplemen nutrisi
7. Anjurkan pasien untuk memilih makanan ringan, jika kekurangan air
liur mengganggu proses menelan
8. Anjurkan intake makanan yang tinggi kalsium, jika diperlukan
9. Anjurkan intake makanan dan cairan yang tinggi kalium, jika
diperlukan
10. Memastikan bahwa makanan berupa makanan yang tinggi serat untuk
mencegah konstipasi

10
11. Memberi pasien makanan dan minuman tinggi protein, tinggi kalori,
dan bernutrisi yang siap dikonsumsi, jika diperlukan
12. Membantu pasien untuk memilih makanan lembut, lunak dan tidak
asam, jika diperlukan
13. Mengatur pemasukan makanan, jika diperlukan
14. Menghentikan penggunaan saluran makanan, jika intake oral dapat
dimaklumi
15. Mengontrol cairan pencernaan, jika diperlukan
16. Memastikan keadaan terapeutik terhadap kemajuan makanan
17. Memberi pemeliharaan yang diperlukan dalam batas makanan yang
ditentukan
18. Anjurkan membawa masakan rumah ke tempat bekerja, jika
diperlukan
19. Menyarankan pemeriksaan eliminasi makanan yang mengandung
laktosa, jika diperlukan
20. Menawarkan tanaman herbal dan rempah-rempah sebagai pengganti
garam
21. Mengontrol keadaan lingkungan untuk membuat udara teras
menyenangkan dan relaks
22. Memberi makanan yang punya daya tarik, dengan cara yang
menyenangkan, member penambahan warna, tekstur, dan variasi
23. Melakukan perawatan mulut sebelum makan, jika diperlukan
24. Membantu pasien membentuk posisi duduk yang benar sebelum
makan
25. Mengajarkan pasien dan kelurga tentang memilih makanan
26. Mengajarkan dan merencanakan makan, jika dipelukan
27. Memberi pasien dan keluarga contoh tertulis makanan pilihan

11
Daftar Pustaka

https://www.scribd.com/search?content_type=tops&page=1&query=BAB
%20II%20Paliatif Diakses Pada Tanggal 18 Desember 2019

https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/nutrisi-perawatan-paliatif/
Diakses Pada Tanggal 18 Desember 2019

12

Anda mungkin juga menyukai