Disusun Oleh:
1
DAFTAR ISI
Halaman
A. Definisi................................................................................. 3
1. Definisi Keperawatan Paliatif....................................... 3
2. Manajemen Nutrisi........................................................ 4
3. Paliatif Care................................................................... 5
B. Pentingnya Nutrisi Bagi Tubuh............................................ 5
C. Tujuan Pemeberian Nutrisi.................................................. 6
D. Masalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi.............................. 6
E. Jenis Terapi Nutrisi.............................................................. 6
F. Komposisi Makanan ........................................................... 9
G. Perencanaan Diet Paliatif..................................................... 9
H. Diet Pada Pasien Paliatif...................................................... 10
I. Cara Menerapkan Diet Pasien Paliatif................................. 11
J. Intervensi Menurut NIC NOC.............................................. 12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................... 13
A. Definisi
1. Definisi Keperwatan Paliatif
2
apapun.Dengan perawatan paliatif, pasien dan keluarganya dapat
berkomunikasi dengan dokter mereka lebih baik tentang tujuan
pengobatan dan harapan mereka. Anda tidak harus pasrah pada dokter
utama Anda; Tim perawatan paliatif akan berkoordinasi dan bekerja sama
dengan dokter Anda yang lain untuk memastikan bahwa semua gejala
Anda dan kekhawatiran ditangani.
3
pada akhirnya, atau mengalami perkembangan dari suatu penyakit
penyakit.
2. Manajemen Nutrisi
Pengelolaan makanan dan cairan untuk mendukung proses
metabolisme pada pasien yang mengalami malnutrisi atau tingginya
resiko mendapatkan malnutrisi. Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah
proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk
energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk
berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik antara asupan nutrisi
dengan kebutuhan nutrisi.
Sedangkan menurut Supariasa (2001), nutrisi adalah suatu proses
organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme
dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ, serta
menghasilkan energy.
3. Paliatif Care
Perawatan paliatif adalah perawatan yang bisa didapatkan para
pasien yang menderita penyakit kronis dengan stadium lanjut, yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Peningkatan hidup
dilakukan dengan cara pendekatan dari sisi psikologis, psikososial, mental
serta spiritual pasien, sehingga membuat pasien lebih tenang, bahagia,
serta nyaman ketika menjalani pengobatan.
4
B. Pentingnya Nutrisi Bagi Tubuh
Tujuan memberi nutrisi yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan
pasien,dengan cara mengoptimalkan fungsi organ tubuh,serta untuk
memberikan rasa nyaman melalui makanan Penilaian berdasar pada : Status
medis, asupan makan, riwayat terap, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
antropometri.
Pemeriksaan laboratoriumNutrisi adalah sumber energi yang dibutuhkan
tubuh untuk :
1. Menjaga metabolisme normal
2. Melakukan aktifitas
3. Menjaga metabolisme pada kondisi sakit maupun terapi
4. Memperbaiki kerusakan jaringan dan mencegah penyakit
5. Dibutuhkan untuk menunjang kehidupan
6. Kebutuhan Nutrisi merupakan masalah yang sering dijumpai pada pasien
paliatif
7. Diberikan sesuai gejala yang dikeluhkan dan sesuai kondisi pasien
8. Ditekankan untuk peningkatan kualitas hidup
9. Penderita merasa nyaman
5
1. Oral feeding
2. Enteral nutrition
3. Parenteral nutrition
1) Pemberian TPN
Strategi dalam menentukan jenis terapi
Pasien anoreksia
Nutrisi Nutrisi
enteral parenteral
1. Oral Feeding
Pemberian makan melalui oral adalah memasukann nutrisi
melalui mulut. Pasien perlu didorong untuk makan, bukan hanya untuk
mendapatkan nutrisi secara optimal, namun pasien juga mendapatka
manfaat kepuasan fisik dan psikologis yang dihubungkan dengan
makan.Perawat harus membiarkan klien untuk mengosongkan mulutnya
setelah setiap sendokan, berusaha menyelaraskan kecepatan pemberian
6
makan dengan kesiapan mereka dan seringkali menanyakan apakah terlalu
cepat atau lambat. Perawat juga harus memperbolehkan klien untuk
menunjukkan perintah tentang makanan pilihan klien yang ingin dimakan,
dan percakapan dengan topik selain makanan harus menjadi bagian
integral dalam proses. Perawat yang mempunyai tugas untuk memberi
makan pada beberapa klien harus mendelegasikan tanggung jawab
pemberian makan ke orang lain sehingga semua klien dapat diberi makan
tepat waktu dan terencana dengan baik.
a. Tujuan
1) Memperoleh nutrisi yang optimal.
2) Memberikan kepuasan fisik dan psikologis yang dihubungkan
dengan makan.
3) Meningkatkan berat badan.
4) Meningkatkan control diri dengan mampu melakukan aktivitas
harian secara mandiri.
b. Indikasi
1) Pasien yang dapat makan melalui oral.
2) Pasien dengan ketidakmampuan yang membutuhkan bantuan
sebagian atau total untuk makan.
7
yang mengandung zat gizi pada mukosa gastrointestinal. Pemberian
makan dengan rute enteral dapat mengurangi sepsis, menumpulkan
respons hipermetabolik pada trauma, dan memelihara struktur dari fungsi
intestinal(Mainous, Block, dan Dietch, 1994)
EN telah digunakan dengan berhasil selama 24 hingga 48 jam
setelah operasi atau trauma untuk menyediakan cairan, elektrolit, dan
nutrisi. Gastric ileus dapat mencegah pemberian makan nasogastrik dalam
kasus selang nasointestinal atau jejunum memungkinkan pemberian
makan postpilorik yang berhasil (Kudsk, 1994).
F. Komposisi Makanan
1. Menghitung komposisi seimbang
a. 50%-60% sumber karbohidrat
b. 15%-22% sumber protein
c. 25%-30% sumber lemak
d. Ditambah vitamin dan mineral
2. Cara menghitung kebutuhan kalori
Mencari BMR ( Basal Metabolic Rate)
a. Laki-laki
66+(13,7xBB+(5xTB)-(6,8xusia)
b. Perempuan
c. 6,5+(9,6xBB+(1,7xTB)-(4,7xusia)
8
nafsu makan serta mengalami penurunan berat badan yang drastis. Kondisi
ini tentu saja akan membuat kesehatan pasien semakin memburuk. Untuk itu,
dukungan nutrisi serta perencanaan diet yang tepat harus dilakukan demi
mencegah hal ini.
9
asupan gizi hariannya tak tercukupi. Berikut yang bisa dilakukan ketika
anggota keluarga yang punya penyakit kronis sulit makan:
1. Pilih minuman yang juga memiliki zat gizi. Untuk menjaga status hidrasi
tetap normal, maka asupan cairan tidak boleh dilupakan. Namun, dalam
hal ini kebutuhan cairan dengan kebutuhan gizi bisa digabungkan agar
pasien tak merasa lelah karena harus ‘makan terus’. Jadi, untuk
mengakalinya, Anda bisa membuat jus berbagai jenis buah dan sayur. Jus
ini akan membantu memenuhi kebutuhan cairan mau zat gizi.
2. Bagi porsi makan per hari menjadi lebih sedikit tetapi sering. Lebih baik,
jadikan waktu makannya menjadi 6-8 kali per hari, tetapi dalam porsi yang
lebih kecil.
3. Pilih makanan yang mudah dicerna dan dikunyah, seperti sup, sup krim,
atau jelly.
4. Hindari memberikan makanan dalam keadaan panas, sebaiknya sajikan
makanan dalam keadaan dingin atau setara dengan suhu ruangan.
10
11. Memberi pasien makanan dan minuman tinggi protein, tinggi kalori,
dan bernutrisi yang siap dikonsumsi, jika diperlukan
12. Membantu pasien untuk memilih makanan lembut, lunak dan tidak
asam, jika diperlukan
13. Mengatur pemasukan makanan, jika diperlukan
14. Menghentikan penggunaan saluran makanan, jika intake oral dapat
dimaklumi
15. Mengontrol cairan pencernaan, jika diperlukan
16. Memastikan keadaan terapeutik terhadap kemajuan makanan
17. Memberi pemeliharaan yang diperlukan dalam batas makanan yang
ditentukan
18. Anjurkan membawa masakan rumah ke tempat bekerja, jika
diperlukan
19. Menyarankan pemeriksaan eliminasi makanan yang mengandung
laktosa, jika diperlukan
20. Menawarkan tanaman herbal dan rempah-rempah sebagai pengganti
garam
21. Mengontrol keadaan lingkungan untuk membuat udara teras
menyenangkan dan relaks
22. Memberi makanan yang punya daya tarik, dengan cara yang
menyenangkan, member penambahan warna, tekstur, dan variasi
23. Melakukan perawatan mulut sebelum makan, jika diperlukan
24. Membantu pasien membentuk posisi duduk yang benar sebelum
makan
25. Mengajarkan pasien dan kelurga tentang memilih makanan
26. Mengajarkan dan merencanakan makan, jika dipelukan
27. Memberi pasien dan keluarga contoh tertulis makanan pilihan
11
Daftar Pustaka
https://www.scribd.com/search?content_type=tops&page=1&query=BAB
%20II%20Paliatif Diakses Pada Tanggal 18 Desember 2019
https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/nutrisi-perawatan-paliatif/
Diakses Pada Tanggal 18 Desember 2019
12