Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN LIMBAH B3

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

0 1/2
Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS Kartini
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Hj. Meutia Elda, MARS


2017.03.0002
Pengertian Penanganan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) medis
adalah semua limbah rumah sakit yang dihasilkan dari kegiatan di
rumah sakit baik cair atau padat yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun (B3) medis
Tujuan Sebagai acuan penerapan agar limbah rumah sakit tertangani dan
tidak menjadi sumper penyakit, bagi pekerja, lingkungan dan
masyarakat di sekitarnya.
Kebijakan 1. Undang-undang no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-undang no. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Undang –Undang Republik Indonesia No 18 tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah.
4. Peraturan pemerintah No.18 tahun 1999 tentang
pengelolaan Limbah B3
5. Peraturan Menteri Lingkunga Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia No. P. 56/MenLHK- Setjen/2015,
tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknik Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Prosedur 1. Petugas wajib menggunakan alat pelindung diri seperti :
sarung tangan, masker, googles dan sepatu kerja setiap
akan memulai pekerjaan
2. Pemilahan dan pewadahan bahan berbahaya dan beracun
medis dilakukan bila ada penghasil B3 medis
3. Pemilahan limbah medis padat dilakukan berdasarkan
jenis sumber yang terdiri dari
a. Limbah medis padat non tajam, yaitu:
 Limbah infeksius/limbah medis (botol infus,
kassa, kapas, perban, kateter, sarung tangan,
masker, jaringan tubuh, kantong darah, botol
obat, pisau bedah, pot urine/faeses, pot sputum,
reagent, dll)
 Limbah patologi (sisa jaringan tubuh)
 Limbah farmasi (obat kadaluarsa, sisa obat, botol
obat plastik/kaca, DOS, bungkus pelastik)
 Limbah sitotoksis
 Limbah kimiawi (bahan kimia, reagent
kadaluarsa)
 Limbah radioaktif (larutan fixer, catridge film,
film, sarung tangan, kertas dan pelastik yang
terkontaminasi radioaktif)
 Limbah kontener bertekanan (tabung atau
silinder yang bertekanan tinggi)
 Limbah dengan kandungan logam berat yang
tinggi (mercury yang terdapat di tensimeter dan
thermometer manual
b. Limbah medis padat tajam
4. Limbah benda tajam ( jarum suntik, pisau bedah)
5. Khusus untuk limbah medis tajam dimasukan ke dalam
safety box
6. Khusus limbah patologi (sisa jaringan tubuh) dimasukan
tersendiri kedalam wadah yang dilapisi kantong pelastik
warna kuning yang berlabel limbah infeksius (tidak
dicapur dengan limbah padat medis lainnya)
7. Semua limbah padat medis non tajam di masukan ke
dalam wadah yang dilapisi kantong pelastik warna kuning
yang berlabel Sampah Infeksius
8. Setelah 2/3 kantong pelastik terisi, maka langsung di
ikat/di kemas, proses selanjutnya yaitu pewadahan di
tempat sampah yang mempunyai label limbah infeksius
9. Pastikan wadah limbah infeksius selalu dalam keadaan
tertutup.

Anda mungkin juga menyukai