2.
EDISI 1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam yang telah
memberikan taufik serta hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita masih di beri kesempatan
untuk menghirup udara, Sekaligus berkarya dan beraktivitas untuk negara tercinta kita
Republik Indonesia umumnya dan RS. Graha Hermine pada khususnya. Semoga setiap gerak
dan langkah yang kita laksanakan, merupakan suatu ibadah yang akan memperoleh ridho dan
rahmat dari Allah SWT. Aamiin.
Penyusunan Pedoman ini di jadikan sebagai acuan dalam menentukan langkah dan
arah kegiatan ini yang tertib dan tertur serta bertujuan memberikan pelayanan yang maksimal
pada masyarakat RS. Graha Hermine khususnya pasien dan keluarga pasien.
Untuk mewujudkan semua itu kami mengharapkan dukungan dari semua pihak baik
dari Direktur, Manager, Kepala Bagian, serta semua pelaksana yang ada di RS. Graha
Hermine ini.
Kami menyadari Pedoman kerja ini masih banyak kelemahan dan kekurangannya. Hal
ini dikarenakan kemampuan kami yang masih minim. Oleh karena itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan guna perbaikan di masa mendatang.
Akhirnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut
membantu dalam mensukseskan jalannya Pedoman kerja ini.
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT GRAHA HERMINE
NOMOR : 191/Dir/SK/RSGH/I/2019
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT GRAHA HERMINE
KOTA BATAM TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN
BAHAN DAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN DI RUMAH SAKIT GRAHA HERMINE KOTA
BATAM
KEDUA : Panduan Pengelolaan Bahan dan Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun di Rumah Sakit Graha Hermine Kota Batam sebagaimana
dimaksud dalam diktum kesatu, tercantum dalam lampiran
Peraturan ini
KETIGA : Panduan Pengelolaan Bahan dan Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun di Rumah Sakit ini harus dibahas sekurang-kurangnya 3
( tahun ) sekali dan apabila diperlukan dapat dilakukan perubahan
sesuai dengan perkembangan yang ada
KEEMPAT : Peraturan ini berlaku sejak ditetapkan, dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kesalahan akan diadakan perbaikan
sebagaiman mestinya
Ditetapkan di : Batam
Pada tanggal : 19 Januari 2019
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit dengan berbagai kegiatannya menghasilkan limbah yang saat ini
mulai disadari dapat menimbulkan gangguan kesehatan akibat bahan yang
terkandung didalamnya dan menjadi mata rantai penyebab penyakit, selain itu juga
dapat menjadi sumber pencemaran lingkungan udara, air dan tanah.
Limbah/sampah rumah sakit dapat digolongkan berdasarkan jenis unit penghasil
dan jenis pengelolaannya, dan secara garis besar limbah rumah sakit digolongkan
menjadi sampah medis dan non medis.
Limbah medis Rumah Sakit termasuk ke dalam kategori limbah berbahaya dan
beracun yang sangat penting untuk dikelola secara benar. Sebagian limbah medis
termasuk ke dalam kategori limbah berbahaya dan sebagian lagi termasuk kategori
infeksius.
Limbah medis berbahaya yang berupa limbah kimiawi, limbah farmasi, logam
berat, dan limbah genotoxic yang perlu dikelola dengan baik. Sedangkan limbah
infeksius merupakan limbah yang bisa menjadi sumber penyebaran penyakit baik
kepada SDM Rumah Sakit, pasien, pengunjung/pengantar pasien ataupun
masyarakat di sekitar lingkungan Rumah Sakit.
Limbah infeksius biasanya berupa jaringan tubuh pasien, jarum suntik, darah,
perban, biakan kultur, bahan atau perlengkapan yang bersentuhan dengan penyakit
menular atau media lainnya yang diperkirakan tercemari oleh penyakit pasien.
Pengelolaan lingkungan yang tidak tepat akan berisiko terhadap penularan
penyakit. beberapa risiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan akibat keberadaan
rumah sakit antara lain" penyakit menular.Limbah non medis dihasilkan oleh ruang
administrasi, ruang gi#i, ruang diklat, dan lain-lain. Semua limbah tersebut harus
dikelola dengan baik sehingga tidak membahayakan manusia maupun lingkungan
B. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup tentang tatacara penanganan limbah B3 diseluruh area RS.
Graha Hermine .
C. TUJUAN
1. Memberikan panduan dalam hal penanganan limbah yang dihasilkan dari
kegiatan di RS. Graha Hermine
2. Memastikan bahwa semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan di RS. Graha
Hermine dilakukan penanganan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku
sehingga tidak menimbulkanpencemaran lingkungan atau penyakit.
C. BATASAN OPERASIONAL
1. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, disingkat menjadi B3, adalah sisa suatu usaha
dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat
dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung , dapat mencemarkan dan atau merusakkan lingkungan hidup, dan atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk
hidup lain.
2. Limbah Tidak Berbahaya dan Beracun (Non B3) adalah semua limbah yang tidak
memiliki sifat seperti yang dimiliki oleh limbah berbahaya dan beracun.
3. Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit;
menyebabkan pengkaratan pada lempeng baja; mempunyai pH sama atau kurang dari 2
atau lebih besar dari 12,5.
4. Limbah yang bersifat reaktif adalah limbah yang pada keadaan normal tidak stabil; dapat
menyebabkan perubahan tampa peledakan; yang dapat bereaksi hebat dengan air; yang
dapat mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar; limbah yang
menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi
kesehatan dan lingkungan
5. Limbah mudah terbakar adalah cairan yang mempunyai titik nyala kurang dari 60 oC
akan menyala apabila terjadi kontak dengan api; bukan cairan tetapi pada temperatur dan
tekanan standar dapat menyebabkan kebakaran; limbah pengoksidasi dll.
6. Limbah mudah meledak adalah limbah yang pada suhu dan tekanan standar dapat
meledak.
7. Limbah yang menyebabkan infeksi yaitu bagian tubuh manusia yang diamputasi dan
cairan dari tubuh manusia yang terkena infeksi; limbah dari laboratorium atau limbah
lainnya yang terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular.
8. Limbah yang beracun adalah limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun
bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius
apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, kulit dan mulut. Dapat ditentukan
dengan menggunakan konsentrasi Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP)
dan LD50. Bila LD 50 ≤ 50 mg/kg dinyatakan bersifat racun akut, bila LD50 ≥50 mg/kg
dinyatakan bersifat racun kronik.
D. LANDASAN HUKUM
1. Undang-undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan lingkungan Hidup
2. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Pasal 162, 163 ayat 1
-4)
3. Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Pasal 10 dan 11)
4. Peraturan Pemerintah No 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya
dan Beracun
5. Peraturan Pemerintah No 85 tahun 1999 tentang perubahan atas Peraturan
Pemerintah No 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
dan beracun,
6. Peraturan Pemerintah No 74 tahun 2001 tentang B3 (Bahan Berbahaya dan
Beracun)
7. Kep-68/Bapedal/05/1994 tentang Ijin untuk penyimpanan, Pengumpulan,
penggunaan peralatan dan pembuangan akhir bahan B3.
8. Kep-01/Bapedal/09/1995 tentang prosedur dan persyaratan untuk penyimpanan
dan pengumpulan limbah B3
9. Kep-02/Bapedal/09/1995 tentang prosedur dan persyaratan untuk manifest
limbah bahan berbahaya dan beracun
10. Kep-03/Bapedal/09/1995 tentang persyaratan teknis dari pengolahan limbah
bahan berbahaya dan beracun
11. Kep-04/Bapedal/09/1995 tentang prosedur dan persyaratan untuk pembuangan
Limbah B3
12. Kep-05/Bapedal/09/1995 tentang simbol dan label untuk limbah bahan
berbahaya
13. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
BAB II
RUANG LINGKUP
B. Tata laksana kelola B3 adalah system manajemen pengelolaan B3 kegiatan meliputi fungsi -
fungsi sbb :
1. Identifikasi B3
2. Pengadaan B3,
3. Penyimpanan dan Penyaluran B3,
4. Penggunaan B3
5. Penanganan tumpahan B3 dan penanggulangan terpapar B3
6. Pemasangan simbol dan label B3
7. Pembuangan limbah B3
8. Pemantauan,
9. Evaluasi dan pelaporan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
1. Panduan identifikasi B3
a. Tata laksana megidentifikasi atau inventarisasi bahan berbahaya dan beracun dengan
melakukan telusur tiap bahan kimia tersebut apakah termasuk dalam daftar atau
golongan B3 sebagai lampiran Peraturan Pemerintah No.:74 / Tahun 2001 , sbb :
1) Mudah meledak (explosive);
2) Pengoksidasi (oxidizing);
3) Sangat mudah sekali menyala (extremely flammable);
4) Sangat mudah menyala (highly flammable);
5) Mudah menyala (flammable);
6) Amat sangat beracun (extremely toxic);
7) Sangat beracun (highly toxic);
8) Beracun (moderately toxic);
9) Berbahaya (harmful);
10) Korosif (corrosive);
11) Bersifat iritasi (irritant);
12) Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment);
13) Karsinogenik (carcinogenic);
14) Teratogenik (teratogenic);
15) Mutagenik (mutagenic).
b. Bila bahan kimia tidak termasuk atau belum masuk dalam daftar seperti dalam
lampiran PP. No. : 74/Tahun 2001, tentang Pengelolaan B3, maka cara Identifikasi
dilakukan melalui Uji karakteristik B3 meliputi :
1) mudah meledak;
2) mudah terbakar;
3) bersifat reaktif;
4) beracun;
5) menyebabkan infeksi; dan
6) bersifat korosif.
2. Panduan pengadaan B3
Uraian tentang pengadaan dan barang / jasa sbb :
a. Pengadaan barang/Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Daerah/Institusi lainnya yang prosesnya dimulai
dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk
memperoleh barang/jasa, yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APB Barang
termasuk didalamnya adalah Perbekalan Farmasi)
b. Perbekalan farmasi adalah pengadaan sediaan farmasi yang terdiri dari obat, bahan
bat, alat kesehatan, reagensia, radio farmasi dan gas medis dari penyedia barang
c. Pengadaan Perbekalan Farmasi termasuk Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Pengadaan langsung dilakukan terhadap pengadaan perbekalan farmasi sesuai dengan
Standar Prosedur Operasional (SPO) Pengadaan Barang/Jasa Rumah Sakit Graha
Hermine Kota Batam
7. Penyimpanan B3 Explosif
4. Panduan penggunaan B3
a. Perencanaan dan penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam penggunaan
B3 harus memperhatikan sbb :
1) Alat Pelindung Diri (APD) yg sesuai dg faktor resiko bahaynya, Alat Pemadam
Api Ringan (APAR) dan P3K harus siap dan cukup
2) Kondisi kerja dan lingkungan dinyatakan aman oleh yang berwenang
3) Peralatan kerja harus layak pakai
4) Metode kerja/cara pelaksanaan kerja /protap sudah aman dan efektif
5) Kelengkapan adinistrasi sudah siap kan (perintah kerja , daftar B3 dll)
b. Selama penggunaan B3 hindari tindakan tidak aman. dan sesuai dengan SOP
c. Bila penggunaan pada transisi shift jaga, maka tiap serah terima dan tanggung jawab
dilakukan sebaik baiknya, laporkan situasi kondisi kerja terlebih hal yang tidak aman
d. Bila selesai, amankan dan bersihkan alat2 kerja, lingkungan kerja, wadah sisa B3
hingga aman.
e. Lakukan P3K bila ada kecelekaan dan penanganan lebih lanjut
5. Panduan penanganan B3
a. Penanganan Kecelakaan kerja dan darurat B3
Panduan ini sebagai petunjuk bagi pegawai untuk penyelamatan apabila terjadi
kecelakaan ditempat kerja dengan tujuan agar korban menjadi atau merasa aman dan
tenang serta mencegah kondisi yang lebih buruk sambil menunggu pertolongan dokter.
b. Ruang lingkup
Ruang lingkup panduan ini meliputi petunjuk umum :pertolongan pertama yang
berhubungan dengan Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) . Dampak dan
Resiko akibat pengelolaan B3 berupa ledakan gas dan kebakaran bahan kimia, bahan
kimia tumpah, terpapar bahan kimia kepada petugas , sarana dan lingkungan rumah
sakit
c. Pengertian yang dimaksud dalam panduan ini adalah sebagai berikut :
1) Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak direncanakan yang dapat
menyebabkan luka atau kerugian pada manusia dan benda yang disebabkan oleh
suatu kejadian atau kondisi yang tidak terduga
2) Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang dialami oleh seorang karyawan
semenjakia meninggalkan rumah kediaman sampai menuju ketempat pekerjaannya,
selama jam kerja, maupun sekembalinya dari tempat kerja menuju rumah
kediamannya melalui jalan yang biasa ditempuh, sedemikian rupa sehingga
karyawan tersebut dalam waktu 2 x 24 jam setelah kejadian kecelakaan itu tidak
dapat melakukan pekerjaan.
3) Perlemahan (impairment) adalah setiap gangguan atau ketidaknormalan psikologik
dan atau fisiologik dan atau struktur anatomi dan atau fungsi.
4) Ketidakmampuan (disability) adalah setiap keterbatasan atau berkurangnya
kemampuan (sebagai akibat dari perlemahan) untuk melakukan aktivitas
dengan cara atau dalam batas–batas yang dianggap normal untuk manusia.
5) Cacat (handicap) adalah kerugian yang diderita oleh seseorang sebagai akibat dari
perlemahan atau ketidakmampuan yang membatasi atau mencegah orang itu
untuk melakukan perannya yang normal untuk ukuran orang itu
d. Hal Umum Penanggulangan Kecelakaan dan Keadaan Darurat
1) Setiap orang yang melakukan kegiatan pengelolaan B3 wajib menanggulangi
terjadinya kecelakaan dan atau keadaan darurat akibat B3.
2) Melakukan kegiatan pengelolaan B3 sebagaimana dimaksud 4.a. wajib
mengambil langkah-langkah :
a) Mengamankan (mengisolasi) tempat terjadinya kecelakaan;
b) menanggulangi kecelakaan sesuai dengan prosedur tetap penanggulangan
kecelakaan;
c) melaporkan kecelakaan dan atau keadaan darurat kepada aparat Pemerintah
Kabupaten/Kota setempat; dan
d) Aparat Pemerintah Kabupaten/Kota setempat, setelah menerima laporan
tentang terjadinya kecelakaan dan atau keadaan darurat akibat B3
sebagaimana dimaksud wajib segera mengambil langkah-langkah
penanggulangan yang diperlukan.
3) Kewajiban sebagaimana dimaksud, tidak menghilangkan kewajiban setiap orang
yang melakukan kegiatan pengelolaan B3 untuk :
a) Mengganti kerugian akibat kecelakaan dan atau keadaan darurat; dan atau
b) Memulihkan kondisi lingkungan hidup yang rusak atau tercemar; yang
diakibatkan oleh B3.
Pernyataan Bahaya :
Identitas Pemasok Klasifikasi B3
Fisik, Kesehatan dan Lingkungan
Gambar 6 a. Label B3
2) Pengisian Label
Label diisi dengan huruf cetak yang jelas terbaca, tidak mudah terhapus dan
dipasang pada setiap kemasan B3. Pada label wajib dicantumkan informasi
minimal sebagai berikut :
No Jenis Farmasi Penjelasan Pengisian
1 Nama B3; Nama dagang B3/Nama bahan
Komposisi, No.CAS/No kimia.
UN; Komposisi atau formulasi bahan
Produsen kimia.
Informasi lengkap mengenai
penghasil.
2 Simbol Disesuaikan dengan klasifikasi B3
Simbol
Label
Setiap petugas dalam melakukan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun wajib melakukan
administrasi yang sudah disediakan mulai dari penerimaan B3, penyimpanan, penggunaan ataupun
jika terjadi tumpahan B3.. Hal ini dilakukan sebagai bukti bahwa Rumah Sakit Graha Hermine
melakukan pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun dengan baik.
BAB V
PENUTUP
Buku panduan pengelolaan B3 ini dibuat dengan tujuan Rumah Sakit Graha Hermine Kota
Batam melakukan penanganan B3 yang diperlukan dalam pelayanan medis dan limbah B3 yang
dikeluarkan akibat dari proses pelayanan medis di Rumah Sakit sesuai dengan Peraturan
Pemerintah No.: 74/Tahun 2001, tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan
atau peraturan Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) agar tidak menjadi sumber polusi dan
penularan penyakit sehingga dapat memberikan perlindungan bagi kesehatan, keselamatan
manusia serta perlindungan kelestarian lingkungan hidup sekitarnya.
Dengan melakukan kegiatan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun ini sekaligus bisa
mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja bagi petugas yang ada
dilingkungan Rumah Sakit Graha Hermine Kota Batam.
Lampiran 1.
Lampiran 1
11 Kamar Operasi, Unit Presept Troclosene Sodium Mengoksidasi jika kontak dengan
Farmasi, House (NaDCC) bahan yang menghasilkan api.
Keeping Jika kontak dengan asam liberat
menyebabkan gas yang beracun.
\ Mengiritasi mata dan saluran
pernapasan. Sangat berbahaya bagi
oraganisme air.
12 Kamar Sterilisasi, Cydex Opa ortho-Phthalaldehyde Mengiritasi mata, kulit dan pernapasan.
Kamar Operasi (1,2– Kontak langsung dengan kulit
benzenedicarboxaldehy menyebabkan perubahan warna
de sementara.
13 Kamar Sterilisasi, Stabimed Laurylpropylene Korosif, mudah menyala, berbahaya
Klinik Gigi, Kamar diamine jika tertelan, menyebabkan luka
Operasi terbakar saat kontak dengan mata.
Microshield Dipisahkan dari rak obat, untuk Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
pemakaian luar, tersedia wastafel dengan sumber air untuk mencuci.
Ethylchloride Belum dipisahkan dari rak obat Harus disimpan di tempat terpisah dari
farmasi. tempat penyimpanan perbekalan farmasi
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Mudah Menyala
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Presept Disimpan pada bagian terpisah Harus disimpan ditempat yang sejuk dan
dengan obat oral, suhu ruangan mendapat petukaran udara yang baik.
normal, ada pertukaran udara yang Tersedia tempat untuk mencuci.
baik, tersedia wastafel.
Baygon Terpisah dari rak obat. Harus disimpan di tempat terpisah dari
tempat penyimpanan perbekalan farmasi
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Mudah Menyala
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Softaman Dipisahkan dari rak obat, untuk Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
pemakaian luar. Tersedia wastafel dengan sumber air untuk mencuci.
pada ruangan.
2 Gudang Oksigen Disimpan dekat dengan infuse, Harus disimpan ditempat yang sejuk dan
Logistik suhu ruangan normal, tidak ada mendapat petukaran udara yang baik
pertukaran udara yang baik
2 Kamar Alkohol 70% Penyimpanan rak Depo farmasi di Harus disimpan di tempat terpisah dari
Operasi KO, terpisah dari obat dan alkes tempat penyimpanan perbekalan farmasi
yang lain. Sudah tersedia Apar di lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Sangat mudah menyala KO kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Atropin Rak obat bagian injeksi, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel dengan sumber air untuk mencuci.
Hydrogen Rak obat Depo Farmasi di KO, Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
peroxide 3% tersedia wastafel dengan sumber air untuk mencuci.
Oksigen Disimpan dekat dengan infuse, Harus disimpan ditempat yang sejuk dan
suhu ruangan normal, ada mendapat petukaran udara yang baik
pertukaran udara yang baik
Formalin Disimpan pad rak yang dipisahkan, Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
(Formaldehyde pada tempat sejuk, mendapat dengan sumber air untuk mencuci.
solution 37%) pertukaran udara yang baik, tidak Harus disimpan di tempat yang sejuk,
kena sinar matahari langsung dan mendapat pertukaran udara yang baik, tidak
jauh dari sumber panas. kena sinar matahari langsung dan jauh dari
Tersedia wastafel pada ruangan. sumber panas
Hibiscrub Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk mencuci.
Hillon Penyimpanan rak Depo farmasi di Harus disimpan di tempat terpisah dari
KO, terpisah dari obat dan alkes tempat penyimpanan perbekalan farmasi
yang lain. Sudah tersedia Apar di lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Sangat mudah menyala
KO kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Ethylchloride Penyimpanan rak Depo farmasi di Harus disimpan di tempat terpisah dari
KO, terpisah dari obat dan alkes tempat penyimpanan perbekalan farmasi
yang lain. Sudah tersedia Apar di lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Mudah Menyala
KO kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Presept Disimpan pada ruangan dengan Harus disimpan ditempat yang sejuk dan
suhu normal, ada pertukaran udara mendapat petukaran udara yang baik
yang baik
Cydex Opa Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk mencuci.
Softaman Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk mencuci.
Stabimed Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk mencuci.
Tersedia Apar. Harus disimpan di tempat terpisah dari
tempat penyimpanan perbekalan farmasi
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Mudah Menyala
3 Kamar Formalin Disimpan pad rak yang dipisahkan, Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
Sterilisasi (Formaldehyde pada tempat sejuk, mendapat dengan sumber air untuk mencuci.
solution 37%) pertukaran udara yang baik, , tidak Harus disimpan di tempat yang sejuk,
kena sinar matahari langsung dan mendapat pertukaran udara yang baik, tidak
jauh dari sumber panas. kena sinar matahari langsung dan jauh dari
Tersedia wastafel pada ruangan. sumber panas
Paraformaldehyde Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk mencuci.
Cydex Opa Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk dan mencuci.
Stabimed Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk mencuci.
Tersedia Apar. Harus disimpan di tempat terpisah dari
tempat penyimpanan perbekalan farmasi
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Detergent Alkali Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
(9L) Limbah langsung diolah di IPAL dengan sumber air untuk mencuci.
Bleach Klorin Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
4 Laundry ( 10 L ) dengan sumber air untuk mencuci.
Softener ( 14 L ) Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
dengan sumber air untuk mencuci.
5 Laboratorium Xylol Letak Apar tidak jauh dari Harus disimpan di tempat terpisah dari
ruangan. tempat penyimpanan perbekalan lainnya,
mudah dilokalisir bila terjadi kebakaran,
tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.
Alkohol 90% Letak Apar tidak jauh dari Harus disimpan di tempat terpisah dari
ruangan. tempat penyimpanan perbekalan lainnya,
mudah dilokalisir bila terjadi kebakaran,
tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.
Wright’s stain Tersimpan terpisah dari reagen lab Harus disimpan di tempat terpisah dari
yang lain. Letak Apar tidak jauh tempat penyimpanan perbekalan lainnya,
dari ruangan. mudah dilokalisir bila terjadi kebakaran,
tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.
Harus disimpan di tempat yang sejuk,
mendapat pertukaran udara yang baik,
tidak kena sinar matahari langsung dan
jauh dari sumber panas
Immersion Oil Ruangan adalah tempat yang Harus disimpan di tempat yang sejuk,
sejuk, mendapat pertukaran udara mendapat pertukaran udara yang baik,
yang baik, tidak kena sinar tidak kena sinar matahari langsung dan
matahari langsung dan jauh dari jauh dari sumber panas
sumber panas
Methanol Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
Ruangan adalah tempat yang
dengan sumber air untuk mencuci.
sejuk, mendapat pertukaran udara
yang baik, tidak kena sinar Harus disimpan di tempat yang sejuk,
matahari langsung dan jauh dari mendapat pertukaran udara yang baik,
sumber panas tidak kena sinar matahari langsung dan
jauh dari sumber panas
Sulfa Lyzer Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
dengan sumber air untuk mencuci.
Stromatolyser- Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
4DS Dye dengan sumber air untuk mencuci.
Softaman Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
dengan sumber air untuk mencuci.
Baygon Tersedian apar tidak jauh dari Harus disimpan di tempat terpisah dari
ruangan. tempat penyimpanan perbekalan farmasi
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
Mudah Menyala
dengan pemadam api.
Fixer Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
Radioloogi dengan sumber air untuk mencuci.
6
Developer Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
Ruangan adalah tempat yang sejuk, dengan sumber air untuk mencuci.
mendapat pertukaran udara yang Harus disimpan di tempat yang sejuk,
baik, tidak kena sinar matahari mendapat pertukaran udara yang baik, tidak
langsung dan jauh dari sumber kena sinar matahari langsung dan jauh dari
panas. sumber panas.
Barium Sulfat Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
Ruangan adalah tempat yang sejuk, dengan sumber air untuk mencuci.
mendapat pertukaran udara yang Harus disimpan di tempat yang sejuk,
baik, tidak kena sinar matahari mendapat pertukaran udara yang baik, tidak
langsung dan jauh dari sumber kena sinar matahari langsung dan jauh dari
panas. sumber panas.
Baygon Tersedian apar tidak jauh dari Harus disimpan di tempat terpisah dari
ruangan. tempat penyimpanan perbekalan farmasi
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
Mudah Menyala
dengan pemadam api.
Softaman Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
dengan sumber air untuk mencuci.
Klinik Gigi Arsen Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
Ruangan adalah tempat yang sejuk, dengan sumber air untuk mencuci.
mendapat pertukaran udara yang Harus disimpan di tempat yang sejuk,
baik, tidak kena sinar matahari mendapat pertukaran udara yang baik, tidak
langsung dan jauh dari sumber kena sinar matahari langsung dan jauh dari
panas sumber panas.
Eugenol Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
dengan sumber air untuk mencuci.
Formocresol Ruangan adalah tempat sejuk, Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
mendapat pertukaran udara yang dengan sumber air untuk mencuci.
baik, tidak kena sinar matahari Harus disimpan di tempat yang sejuk,
langsung dan jauh dari sumber mendapat pertukaran udara yang baik, tidak
panas. kena sinar matahari langsung dan jauh dari
Tersedia wastafel pada ruangan. sumber panas
Spritus Tersedian apar tidak jauh dari Harus disimpan di tempat terpisah dari
House ruangan. tempat penyimpanan perbekalan farmasi
6 Keeping lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Mudah Menyala kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Presept Suhu ruangan normal, ada Harus disimpan ditempat yang sejuk dan
pertukaran udara yang baik, mendapat petukaran udara yang baik.
tersedia wastafel. Tersedia tempat untuk mencuci.
Karbol Tersedia wastafel untuk mencuci Harus disimpan di tempat terpisah dari
pada ruangan. Letak apar tidak tempat penyimpanan perbekalan farmasi
jauh dari ruangan. lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Sangat Mudah Menyala
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.Tersedia tempat untuk
mencuci.