Anda di halaman 1dari 5

KEPEDULIAN PADA PASIEN YANG

MEMERLUKAN BANTUAN KHUSUS


No dokumen :
No. revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :
KLINIK ASY-
dr.JunaediHasmi A
SYIFA’
- Pengertian Pengelolaan limbah adalah upaya kegiatan pengelolaan sumber
infeksi berupa limbah padat, cair, dan gas yang telah
terkontaminasi (secara potensial sangat berbahaya) atau tidak
terkontaminasi yang harus dikelola dengan baikdan benar, mulai
dari pemisahan sampah, pengemasan, sampai kepembuangan
akhir.
a. Limbah Infeksius adalah limbah yang terkontaminasi dengan
darah, cairan tubuh pasien, ekskresi, sekresi yang dapat
menularkan orang lain
 Limbah non infeksius adalah limbah yang dihasilkan dari
kegiatan di puskesmas di luar medis yang berasal dari dapur,
perkantoran, taman danhalaman yang dapat dimanfaatkan
kembali (apabila ada teknologinya) Limbah benda tajam
adalah objek atau alat yang memiliki sudut tajam atau
runcing yang dapat memotong atau menusuk kulit
- Tujuan - Melindungi pasien, petugas kesehatan pengunjung dan
masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan dari
penyebaran infeksi dan cidera.
- Membuang bahan-bahan berbahaya (sititoksik, radioaktif,
gas, limbah infeksius, limbah kimiawi dan farmasi dengan
aman) dengan aman
- Kebijakan SK Kepala Klinik tentang Pemberlakuan Standar Operasional (SOP)
di klinik asy-syifa
- Referensi - PERMENKES No 27 tahun 2017 Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasyankes
- Modul Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
- Alat dan bahan - kereta dorong /container limbah
- APD
- Safety box
- IPAL
- Langkah – 1. Petugas kebersihan mengidentifikasi limbah Padat, cair,
Langkah tajam, infeksius, non infeksius
2. Petugas memisahkan jenis limbah :
Pemisahan dimulai dari awal penghasil
limbah Pisahkan limbah sesuai dengan
jenisnya
Limbah cair segera dibuang ke wastafel di spoelhoek
 Limbah padat infeksius : plastik kantong kuning
 Limbah padat non infeksius : plastik kantong warna hitam
 Limbah daur ulang : plastik kantong putih
 Limbah benda tajam : safety box
3. Petugas memberi label biohazard atau sesuai jenis limbah :
- Wadah pembuangan Tempatkan dalam wadah limbah
tertutup
- Tutup mudah dibuka, sebaiknya bisa dengan kaki
- Wadah limbah dalam keadaan bersih dan dicuci setiap
hari
- Wadah terbuat dari bahan yang kuat, ringan/tidak
berkaratJarak antar wadah limbah 10-20 meter
diletakkan di ruang tindakan,dan tidak boleh dibawah
tempat tidur pasien
- Ikat kantong plastik limbah jika sudah terisi ¾ penuh
4. Petugas kebersihan mengangkut limbah:
- Mengangkut limbah harus menggunakan kereta dorong
khusus, kereta dorong harus kuat, mudah dibersihkan
dan tertutup, tidak boleh ada yang tercecer
- Gunakan alat pelindung diri ketika menangani limbah
- Jalur pengangkut limbah berbeda dengan jalur pasien,
diatur waktu pengangkutannya
5. Petugas mengangkut limbah sesuai jenis dan tempat
penampungan Limbahnya :
- Tempat penampungan sementara di bawa ke (TPS)
limbah sebelum ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir)
- Tempatkan limbah dalam kantong plastik dan ikat
dengan kuat
- Beri label pada kantong palstik limbah

- Setiap hari limbah diangkat dari tempat penampungan


sementara
- Mengangkut limbah harus menggunakan kereta dorong
khusu, harus kuat, mudah dibersihkan, tertutup dan
tidak boleh ada yang tercecer
- Gunakan alat pelindung diri ketika menangani limbah
- Tempat penampungan sementara harus di area terbuka,
terjangkau (oleh kendaraan), aman dan selalu dijaga
kebersihannya dan kondisi kering
6. Pengolahan limbah di sesuaikan dengan jenis dan tempatnya
- Limbah infeksius di masukkan dalam incinerator bila
puskesmas mempunyai alatnya, tetapi bila tidak punya
puskesmas melakukan MOU dengan Pihak ke Tiga
untuk pengambilan limbah medisnya
- Limbah non infeksius dibawa ke tempat
pembuangan limbah umum
- Limbah cair dalam wastafel di ruang soelhok
- Limbah feces, urine ke dalam WC

Untuk penanganan Limbah benda tajam/pecahan


kaca Penanganan :
 Jangan menekuk atau mematahkan benda tajam
 Jangan meletakkan limbah benda tajam sembarang tempat
 Segera buang limbah benda tajam ke wadah yang tersedia
tahan tusuk dan tahan air
 Selalu buang sendiri oleh si pemakai
 Tidak menyarungkan kembali (recapping) jarum suntik
habis pakai
 Harus mempunyai pegangan yang dapat dijinjing dengan
satu tangan dan tidak bisa dibuka lagi
 Wadah benda tajam diletakkan dekat lokasi tindakan
 Wadah limbah ditutp dan diganti jika sudah terisi ¾ bagian
Cara membuang benda-benda tajam :
 Benda-benda tajam sekali pakai memerlukan penanganan
khusus karena benda-benda ini dapat melukai petugas
pembuangan limbah umum
 Penanganan limbah pecahan kaca dengan menggunakan
sarung tangan rumah tangga
 Gunakan kertas Koran untuk mengumpulkan pecahan
benda tajam tersebut, kemudian bungkus dengan kertas
 Masukkan dalam wadah yang tahan tusukan beri label
 Tempatkan wadah limbah dekat dengan lokasi terjadinya
limbah itu dan mudah dicapai oleh pemakai
 Peralatan yang dipaki untuk mengumpulkan dan
mengangkat limbah tidak boleh dipakai untuk keperluan
lain di klinik atau Puskesmas. Wadah limbah sebaiknya di
tandai sebagai wadah limbah terkontaminasi (biohazard)
Cuci semua wadah limbah dengan larutan pembersih
disenfektan (larutan klorin 0,5% ditambah sabun) dan bilas
teratur dengan air.

 Jika mungkin gunakan wadah terpisah untuk limbah yang


akan dibakae dan yang tidak akan dibakar sebelum
dibuang. Langkah ini akan menghindarkan petugas dari
memisahkan limbah dengan tangan kemudian gunakan
APD ketika menangani limbah

 Cuci tangan dan gunakan handrub


- Bagan alir
Identifikasi limbah
Petugas

Pemisah limbah

Memberi lebel pada limbah

Pengangkutan limbah Non infeksius

Penampungan sementara
(TPS) Limbah infeksius Pengangkutan
limbah ke TPA

Di ambil oleh pihak


ketiga

- Hal – hal yg - Cuci tangan


perlu di
- APD nya
perhatikan
- Tempat pembuangan limbahnya
- Unit terkait - Rawat Inap
- Ruang bersalin
- UGD
- Poli

- Petugas penanganan limbah


- Dokumen terkait - SOP Pengelolaan Limbah
- MOU dengan pihak ke tiga

RekamanHistorisPerubahan

No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl. MulaiDiberlakukan

Anda mungkin juga menyukai