Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

MATA KULIAH METODE KHUSUS

“TEAM TEACHING”

DISUSUN OLEH:

NUR LAILY RAMADHANI ALKHUMAIRO

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D4 KEBDANAN SUTOMO
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah Metodik Khusus yang berjudul “Team Teaching” ini dengan lancar.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Team Teaching.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak terlepas dari adanya perbaikan
dari berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada Dosen
Pembimbing yang telah memberikan masukan yang sangat bermanfaat bagi
penulis. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat ini.

Surabaya, 13 Januari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan.....................................................................................................2
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Team Teaching.....................................................................3
2.2 Model Penerapan Team Teaching..........................................................4
2.3 Kelemahan dan Kentungan Team Teaching...........................................5
2.4 Kendala Pelaksanaan Team Teaching....................................................6
2.5 Proses Team Teaching............................................................................7
BAB 3 PERMASALAHAN
3.1 Permasalahan..........................................................................................9
3.2 Pemecahan Masalah...............................................................................9
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan...........................................................................................10
4.2 Saran.....................................................................................................11
Daftar Pustaka........................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam proses pembelajaran seorang tenaga pengajar harus mempunyai
metode pembelajaran. Metode dalam rangkaian pembelajaran memegang peranan
sangat penting, dapat kita ketahui keberhasilan implementasi strategi pembelajaran
sangat tergantung pada pengajar menggunakan metode pembelajaran, karena suatu
strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplikasikan melalui penggunaan
metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan yaitu ceramah,
diskusi, demontrasi, dan Team Teaching.
Team teaching merupakan strategi pembelajaran yang kegiatan proses
pembelajarannya dilakukan oleh lebih dari satu orang dosen dengan pembagian
peran dan tanggung jawabnya masing-masing (Alpian, 2017). Pengajaran Team
Teaching sangat efektif diterapkan dalam pembelajaran produktif khususnya untuk
pelaksanaan praktek dikarenakan pembelajaran akan lebih terfokus.
Metode pembelajaran team teaching ini dibutuhkan untuk mengeksplor
pengetahuan mahasiswa karena tenaga (guru atau dosen) yang dilibatkan lebih dari
satu sehingga mahasiswa lebih terbantu dalam memecahkan masalah pembelajaran
yang ditemukan. Di samping itu, kolaborasi dosen yang mengampu satu mata
kuliah akan lebih efektif karena bisa lebih menampung sekaligus mengendalikan
berbagai karakteristik mahasiswa. Masing-masing pengajar akan saling melengkapi
terutama dalam materi yang penting. Apabila tenaga pengajar sudah bisa saling
melengkapi, maka kekurangan yang dimiliki akan tertutupi.
Dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk menyusun Makalah Team
Teaching ini. Dari data yang didapatkan diharapkan mampu memaparkan
penerapan team teaching baik dalam segi kerjasama pengajar, penyampaian dosen,
materi yang di pelajari, ketersediaan alat dan bahan praktek, ruangan praktek, serta
hasil belajar sesuai tujuan pembelajaran.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penulis membuat rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan metode team teaching?
2. Apa saja model penerapan team teaching?
3. Apa kelemahan dan keuntungan metode team teaching?
4. Apa saja kendala pelaksanaan metode team teaching?
5. Bagaimana tahapan pembelajaran dengan metode team teaching?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan mempelajari tentang Team Teaching.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian metode team teaching.
2. Untuk mengetahui model penerapan team teaching.
3. Untuk mengetahui kelemahan dan keuntungan metode team teaching.
4. Untuk mengetahui saja kendala dalam metode team teaching.
5. Untuk mengetahui tahapan pembelajaran dengan metode team teaching.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Team Teaching


Metode team teaching merupakan suatu metode mengajar dengan jumlah
guru lebih dari satu orang, dimana masing-masing akan mempunyai tugas tertentu
(Damanik, 2018).
Metode pengajaran team teaching merupakan metode yang melibatkan
beberapa unsur dalam pelaksanaan proses mengajar. Unsur-unsur tesebut bisa
menggunakan kuantitas guru atau pendidik yang jumlahnya lebih dari satu untuk
menangani satu mata pelajaran atau memiliki pembagian tanggung jawab di dalam
proses mengajar. Tim tidak hanya terdiri atas guru formal saja, tetapi juga atas guru
nonformal dan orang-orang luar yang dianggap perlu sesuai dengan keahlian dan
tujuan pembelajaran yang dibutuhkan (Yunita, 2016).
Team teaching terbagi menjadi dua, yaitu semi team teaching dan full team
teaching. Damanik (2018) menjelaskan kedua jenis team teaching sebagai berikut:
1. Semi team teaching
Bentuk atau jenis Semi team teaching ini terdiri atas tiga tipe yakni:
a. Sejumlah guru mengajar mata pelajaran yang sama di kelas yang berbeda.
Perencanaan materi dan metode disepakati bersama.
b. Satu mata pelajaran disajikan oleh sejumlah guru secara bergantian dengan
pembagian tugas, materi dan evaluasi oleh guru masing-masing.
c. Satu mata pelajaran disajikan oleh sejumlah guru dengan mendesain siswa
secara berkelompok.
2. Full Team Teaching
Full team teaching yaitu metode pembelajaran dimana satu tim terdiri dari dua
orang guru atau lebih yang mengajar pada waktu dan kelas yang sama dalam
mata pelajaran (materi) tertentu. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
dilaksanakan secara bersama-sama. Kata kunci metode full team teaching adalah
keikhlasan berkerja sama dengan berpegang pada visi dan misi yang sama.

Adapun variasi pembelajaran metode full team teaching, yaitu:

3
a. Pelaksanaan bersama, seorang guru sebagai penyaji atau menyampaikan
informasi, seorang guru membimbing diskusi kelompok atau membimbing
latihan individual.
b. Anggota tim secara bergantian menyajikan topik atau materi. Diskusi atau
tanya jawab dibimbing secara bersama dan saling melengkapi jawaban dari
anggota tim.
c. Seorang guru (senior) menyajikan langkah latihan, observasi, praktik dan
informasi seperlunya. Kelas dibagi dalam kelompok, setiap kelompok
dipandu seorang guru (tutor, fasilitator, mediator). Akhir pembelajaran
masing-masing kelompok menyajikan laporan baik dalam bentuk lisan
ataupun dalam bentuk tertulis dan ditanggapi bersama serta disimpulkan
bersama.

2.2 Model Penerapan Team Teaching


Model-model penerapan Team Teaching merupakan pengembangan dari
pembelajaran biasa. Pembelajaran Team Teaching banyak modelnya. Guru dengan
leluasa menerapkan pembelajaran sesuai kebutuhan pembelajaran. Diharapkan
siswa akan lebih mudah menerima pembelajaran guru. Pemodelan Team Teaching
menurut Jamal Ma’mur Asmani (2010) ada 4 yaitu:
1. Supported instruction, model ini memposisikan dimana guru akan mengajarkan
materi secara bergantian serta berkelanjutan dalam lingkup satu pelajaran.
2. Paralel instruction, pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dengan membagi
kelas ke dalam 2 kelompok. Guru akan membimbing masingmasing kelompok
dengan materi yang sama.
3. Differentieaed Split Class, pembagian peran guru saat paska evaluasi
pembelajaran, pembagian sesuai nilai siswa, ada nilai yang harus di perbaiki,
dan ada yang sudah memenuhi KKM. Sehingga guru membagi peran untuk
melaksanakan remidial siswa yang belum lulus KKM dan melaksanakan
pengayakan pada Siswa yang telah lulus KKM.
4. Monitoring Teacher Model, pengajaran model ini salah satu guru akan
memantau kemajuan siswa sedang yang satu menjelaskan siswa akan
pembelajaran.

4
2.3 Kelemahan dan Keuntungan Team Teaching
2.3.1 Kelemahan Team Teaching
Kelemahan Team Teaching yaitu persepsi guru tentang pengajaran
(Rodhiyah, 2012) yaitu:
a. Terjadi pengulangan informasi diantara guru yang membuat siswa
bosan
b. Terjadi salah persepsi siswa yang dikarenakan belum adanya
persamaan persepsi sesama anggota tim sebelum pembelajaran
berlangsung
c. Terjadi penugasan yang berbeda membuat siswa bingung
d. Terjadi konflik antara guru dapat mengurangi rasa percaya antara
anggota tim.
Saat dilapangan terkadang terjadi kelemahan yang diakibatkan faktor
guru seperti yang telah dikemukakan Asmani (2010) kelemahan dari team
teaching yaitu: sebagian guru merasa terkukung dengan pelaksanaan team
teaching terhadap pemahaman guru tentang single teaching, sebagian guru
tidak merasa cocok dengan anggota tim, perasaan iri terhadap hasil kerja
yang dinilai sama, ada sebagian guru tidak mau berbagi ilmu dengan orang
lain, dan proses Team Teaching memerlukan waktu yang lama.

Kekurangan metode team teaching sebagai berikut:


a. Pelajaran menjadi tidak sistematis, apabila masingmasing berjalan
sendiri-sendiri, dan tidak adanya koordinasi yang baik. Hal ini dapat
berakibat membingungkan dan menyulitkan bagi siswa.
b. Bagi guru yang kurang disiplin, bila mendapatkan giliran bebas tugas,
kemungkinan waktu tersebut hanya digunakan untuk beristirahat
daripada membuat rencana pelajaran yang baik.
c. Kemungkinan bagi pembentukan (team teaching) hanya sekedar
memperbincangkan faktor ekonomis dan administrasi pengajaran yang
justru hal yang pokok.
d. Apabila tidak tercipta hubungan yang harmonis dan kerja sama yang
kompak antar guru bidang studi, maka kemungkinan akan berakibat
fatal bagi tercapainya tujuan pengajaran.

5
e. Kecenderungan sistem pengajaran modern menghendaki adanya
pemisahan yang tugas spesialisasi dari masing- masing mata pelajaran.

2.3.2 Keuntungan Team Teaching


Pelaksanaan Team Teaching jika dapat berjalan lancar akan
mendapatkan keuntungan pada proses pembelajaran. Keuntungan penerapan
Team Teaching dapat dirasakan oleh siswa dan guru (Rodhiyah, 2012).
1. Keuntungan bagi siswa
a. Setiap pembelajar mampu mendapat informasi lengkap karena satu
permasalahan dibahas akan dilihat dari sudut pandang masing-masing
guru
b. Pembimbingan belajar lebih insentif karena satu orang anggota tim
akan membimbing satu kelompok siswa
c. Menghindari kejenuhan pembelajaran karena dapat bergantian dengan
anggota tim.
2. Keuntungan bagi guru
a. Meningatkan intensitas pengajaran
b. Beban fisik dan psikologis lebih ringan
c. Sebagai media saling belajar diantara guru
d. Pembelajaran dapat saling memberi, dan menerima pengetahuan
e. Meningkatkan rasa saling ketergantungan diantara guru karena terjadi
hubungan saling mengisi dan saling menutupi kelemahan masing-
masing.

2.4 Kendala Pelaksanaan Team Teaching


Penerapan Team Teaching terdapat beberapa kendala. Kendala datang dari
guru maupun fasilitas penunjang pembelajaran. Menurut Asmani (2010) kendala
dalam pelaksanaan Team Teaching adalah: keterbatasan fasilitas, siswa kurang
interaktif, kurangnya kerjasama antara guru, kurangnya pendanaan.

2.5 Tahapan Team Teaching

6
Team teaching memiliki tahapan yang meliputi tahap awal, tahap inti, dan
tahap evaluasi. Asmani (2010) menjelaskan mengenai tahapan team teaching
sebagai berikut:
1. Tahap Awal
a. Perencanaan pembelajaran disusun bersama
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus disusun secara bersama
sama oleh setiap guru yang tergabung dalam anggota team teaching. Hal ini
bertujuan agar masing-masing guru dapat memahami semua isi yang
tercantum dalam komponen RPP sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang sama.
b. Metode pembelajaran disusun bersama
Perencanaan metode secara bersama ini dilakukan agar setiap guru
mengetahui alur dan proses pembelajaran, serta tidak kehilangan arah
pembelajaran. Sehingga siswa juga dapat mengikuti proses pembelajaran
dengan maksimal.
c. Partner team teaching memahami materi dan isi pembelajaran
Sebagai partner dalam team teaching, guru bukan hanya mengetahui materi
yang akan disampaikan kepada siswa. Namun, guru juga harus memahami
isi dari materi pembelajaran secara bersama. Hal ini bertujuan agar masing-
masing guru dapat saling membantu dan melengkapi kekurangan dalam diri
masing-masing.
d. Pembagian peran dan tanggung jawab secara bersama
Pembagian peran dan tanggung jawab masing-masing guru yang menjadi
anggota team taeaching harus dibicarakan secara jelas sesuai dengan
kesepakatan. Misalnya ketika merencanakan proses pembelajaran yang
akan dilaksanakan. Hal ini bertujuan agar masing-masing guru dapat
mengetahui peran dan tanggung jawabnya dalam proses pembelajaran.
2. Tahap Inti
a. Salah satu guru bertugas sebagai pemateri dalam dua jam pelajaran penuh.
Sedangkan satu guru yang lainnya bertugas sebagai pengawas dan
pembantu tim.
b. Beberapa orang guru bergantian sebagai pemateri dalam dua jam pelajaran
penuh di kelas.

7
c. Beberapa guru bertugas sebagai pemateri dengan jam pelajaran yang sudah
dibagi sesuai dengan jumlah guru.
3. Tahap Evaluasi
a. Evaluasi guru
Evaluasi guru selama proses pembelajaran dilakukan oleh masing-masing
partner dengan cara memberikan kritikan-kritikan dan saran yang
membangun. Hal ini bertujuan untuk perbaikan dan tindak lanjut dalam
proses pembelajaran selanjutnya. Evaluasi guru dilakukan agar guru dapat
saling instropkesi diri dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
b. Evaluasi siswa
Evaluasi terhadap siswa yaitu meliputi pembuatan soal evaluasi dan
merencanakan metode evaluasi yang akan digunakan. Semua itu dilakukan
bersama-sama oleh guru dalam team teaching. Sehingga guru harus
membuat soal-soal evaluasi yang akan diberikan kepada siswa berdasarkan
kesepakatan bersama.

8
BAB III
PERMASALAHAN
3.1 Permasalahan
Pada pelaksanaan team teaching ini kelebihan penerapannya sangat efektif.
Namun kendala yang dihadapi dalam penerapan team teaching ini adalah semua
pelaksanaan team teaching kembali pada kekompakan pengajar dengan pengajar
lainnya dalam sebuah tim pengajaran, karena adanya amanah institusi yang harus
diselesaikan dalam waktu yang sama maka sering terjadi penyerahan tanggung
jawab mengajar ke salah satu pengajar dalam tim.
Perbedaan cara mengajar antara guru satu dan yang lain, akan menyulitkan
siswa untuk menerima materi dengan baik. Selain itu para siswa juga harus
menghafal bagaimana cara mengajar guru A dan juga guru B. Siswa juga akan
beradaptasi 2 kali.

3.2 Pemecahan Masalah


Dalam penerapan Team Teaching sebaiknya dilakukan pembagian peran guru
anggota tim. Dalam pelaksanaan pembelajaran adanya pemimpin tim digunakan
untuk mengkoordiner anggota tim untuk melaksanakan tugas masing-masing.
Pembagian peran dilakukan dengan pembagian penyampaian materi perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran (pembukaan, isi, penutup) dan evaluasi.
Sehingga tidak terjadi penyerahan tanggung jawab mengajar ke salah satu pengajar
dalam tim.
Penerpan Team Teaching dalam proses pembelajaran akan lebih menarik lagi
jika suasana ruang belajar tidak monoton dan buat suasana belajar menyenangkan.

9
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Metode pengajaran team teaching merupakan metode yang melibatkan beberapa
unsur dalam pelaksanaan proses mengajar. Unsur-unsur tesebut bisa menggunakan
kuantitas guru atau pendidik yang jumlahnya lebih dari satu untuk menangani satu mata
pelajaran atau memiliki pembagian tanggung jawab di dalam proses mengajar. Tim
tidak hanya terdiri atas guru formal saja, tetapi juga atas guru nonformal dan orang-
orang luar yang dianggap perlu sesuai dengan keahlian dan tujuan pembelajaran yang
dibutuhkan.
Jenis pembelajaran metode team teaching ada dua yaitu semi team teaching dan
full team teaching. Sedangkan pemodelan team teaching yaitu supported instruction,
paralel instruction, differentieaed split class dan monitoring teacher model,
Kelemahan dari team teaching ini sendiri adalah persepsi guru tentang
pengajaran, terjadi pengulangan informasi diantara guru yang membuat siswa bosan,
terjadi penugasan yang berbeda membuat siswa bingung dan terjadinya konflik antara
guru dapat mengurangi rasa percaya antara anggota tim. Sedangkan keuntungan dari
pembelajaran metode team teaching ini adalah setiap pembelajar mampu mendapat
informasi lengkap karena satu permasalahan dibahas akan dilihat dari sudut pandang
masing-masing guru, embimbingan belajar lebih insentif karena satu orang anggota tim
akan membimbing satu kelompok siswa, meningatkan intensitas pengajaran, beban fisik
dan psikologis lebih ringan dan sebagai media saling belajar diantara guru
Adapun tahapan pembelajaran metode team teaching terdiri dari tahap awal,
tahap inti, dan tahap evaluasi. Langkah pelaksanaannya adalah menyusun perencanaan
pembelajaran secara bersama, menyusun metode pembelajaran secara bersama,
membedah dan mendiskusikan materi dan isi pembelajaran yang akan diberikan kepada
siswa, membagi peran dan tanggung jawab masing-masing anggota tim, dan anggota
tim dapat duduk bersama untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran.

10
4.2 Saran
Pengajar dapat menerapkan pembelajaran metode Team Teaching, karena
sistem ini merupakan cara pembelajaran yang efektif dan mampu membangun
kemampuan peserta didik untuk maju dan belajar mandiri, sehingga pada
aplikasinya pelajar memiliki kualitas yang tinggi, agar mutu pendidikan semakin
baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Alpian, Mimi dan Yudi Handoko. 2017. Model Pembelajaran Team Teaching
Collaborative sebagai Alternatif Model Pembelajaran Statistika Pada Program
Studi PAUD. Jurnal Golden Age Universitas Hamzanwadi Volume 02, Nomor 1,
Desember 2017

Asmani, Jamal Ma’mur. 2010. Pengenalan dan Pelaksanaan Lengkap Micro Teaching
& Team Teaching. Jakarta: Diva Press

Damanik, Remika Yulia Sari. 2018. Penerapan Metode Team Teaching dalam
Pembelajaran Matematika Di SMA Kristen ABC Sukoharjo. Journal of Holistic
Mathematics Education Volume 1, Nomor 2 June 2018

Yunita, Inti dan Maryamah. 2016. Penerapan Metode Mengajar Beregu (Team
Teaching) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV pada Mata
Pelajaran SKI di MI Muhammadiyah Ulak Lebar Kecamatan Ulu Ogan
Kabupaten OKU. Jurnal Ilmiah PGMI Volume 2, Nomor 1, Januari 2016

12

Anda mungkin juga menyukai