Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PAI DI MTs/MA

DOSEN PENGAMPU

H. Muhammad Husaini, S.Ag, MM

Disusun Oleh Kelompok 5 :

1. Endang Sri Rahayu


2. Muhammad Fadhillah
3. Syarifah Ratu Aliza Naura
4. Kariedi

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

STIT DARUL ULUM KOTABARU

2023 M / 1444 H
KATA PENGANTAR

‫الر ِح ْي ِم‬
َّ ‫الر ْح َم ِن‬ ِ ‫بِس ِم‬
َّ ‫اهلل‬ ْ

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena atas berkah, rahmat, dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah

ini.

Makalah ini di tulis guna memenuhi tugas mata kuliah METODE DAN

STRATEGI PEMBELAJARAN PAI DI MTs/MA dengan judul yang di pilih

untuk makalah ini yaitu, “Metode Dan Strategi Pembelajaran”. Kami

menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,

kami mengharapkan kritik dan saran guna menyempurnakan makalah ini.

Demikian makalah ini di buat, atas segala kesalahan yang ada pada

makalah ini kami memohon maaf sebesar-besarnya. Semoga makalah ini dapat

berguna bagi kita semua.

Kotabaru, 11 Maret 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode dan Strategi Pembelajaran .............................. 3
B. Macam-Macam Metode dan Strategi Pembelajaran ..................... 4
BAB III : PENUTUP
SIMPULAN .................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah pembelajaran sekarang ini lebih popular dibandingkan

dengan belajar mengajar. Pembelajaran merujuk kepada interaksi aktif

peserta didik dan pendidik dalam proses belajar di dalam kelas. Sedangkan

istilah belajar mengajar masih berkonotasi kepad teacher centre dimana

istilah ini sudah tidak relevan dengan konsep belajar yang menghendaki

students centre. Pendidik dituntut peran yang lebih inovatif dalam proses

pembelajaran.

Untuk menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan dan

dapat secara efektif dan efisien mencapai tujuan yang diharapkan, peserta

didik harus memahami konsep pembelajaran yang menyenangkan atau

terkenal dengan istilah Paikem. Paikem merupakan istilah pembelajaran

yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan, untuk itu pendidik

harus benar-benar memahami konsep pendekatan, strategi dan model

pembelajaran sebagai syarat untuk dapat melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan konsep pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian metode dan strategi pembelajaran?

2. Jelaskan mengenai metode team teaching, metode peer teaching,

metode bagian, dan metode global beserta langkah-langkah, kelebihan

dan kekurangannya dalam pembelajaran!


C. Tujuan Penulisan

1. Agar pembaca dapat memahami tentang apa itu metode dan strategi

pembelajaran.

2. Diharapkan pembaca dapat mengenai macam-macam metode

pembelajaran, pengertian, langkah-langkah pelaksanaan dan kelebihan

serta kekurangan metode pembelajaran tersebut.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode dan Strategi Pembelajaran

Metode berasal dari bahasa Yunani ‘Methodos’ dan Inggris

‘Method’ yang berarti cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk

mencapai suatu maksud, atau cara mengajar dan lain sebagainya1. metode

menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang

menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Dalam pemakaian yang umum,

metode diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara

melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep

secara sistematis2.

Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang

harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai

secara efektif dan efisien. Secara umum strategi pembelajaran adalah

sebuah kegiatan dimana guru dan siswa dapat berperan aktif dalam

kegiatan belajar mengajar guna mencapai tujuan pembelajaran. Strategi

pembelajaran adalah merupakan pola-pola umum kegiatan guru anak didik

dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang

telah digariskan3.

1
Poerwadarminta, KamusUmum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), hlm.
649
2
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1995), hlm. 202
3
Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996),
hlm. 5
B. Macam-Macam Metode dan Strategi Pembelajaran

1. Team Teaching Methode

Team Teaching merupakan strategi pembelajaran yang proses

kegiatannya dilakukan oleh lebih dari satu orang guru dengan

pembagian peran dan tanggung jawab masing-masing. Metode

pembelajaran Team Teaching adalah suatu metode dimana

pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai

tugas4.

Tim pengajar atau guru yang menyajikan bahan pelajaran dengan

metode mengajar beregu ini menyajikan bahan pengajaran yang sama

dalam waktu dan tujuan yang sama pula. Para guru tersebut bersama-

sama mempersiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasil belajar

siswa. Pelaksanaannya juga dapat dilakukan bergilir dengan metode

ceramah atau bersama dengan metode diskusi panel. Ada beberapa

aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan team teaching

adalah sebagai berikut:

a. Setiap anggota tim mempunyai pengertian dan pandangan yang

searah tentang pengajaran yang akan dilakukannya.

b. Cukup fasilitas yang diperlukan (ruangan, alat pelajaran) untuk

kelompok-kelompok siswa.

c. Masing-masing anggota tim mengambil bagian sesuai dengan

minat dan kecakapannya dalam rangka keseluruhan pendidikan.

4
Martiningsih, Macam-Macam Metode Pembelajaran, (2007), hlm 83
d. Waktu tim bekerja diatur sebaik-baiknya sehingga tiap anggota

mempunyai waktu yang cukup dan memungkinkan untuk

mengadakan pertemuan-pertemuan di antara tim.

e. Tim dapat mengelompokkan siswa-siswa menurut minat dan

kemampuannya masing-masing.

f. Tugas-tugas yang harus diselesaikan siswa jangan terlalu sukar,

tetapi harus menarik dan mendorong siswa-siswa belajar dan

menyelesaikannya.

Adapun langkah-langkah dalam melaksanakan team teaching

method, yaitu:

a. Tahap Awal

1) Perencanaan pembelajaran disusun secara bersama.

Perencanaan Pembelajaran atau yang saat ini lebih populer

dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus

disusun secara bersama-sama oleh setiap guru yang tergabung

dalam team teaching. Agar setiap guru yang tergabung dalam

team teaching memahami tentang apa-apa yang terkait dalam

isi RPP tersebut, mulai dari standar kompetensi, kompetensi

dasar dan indikator yang harus diraih oleh siswa dari proses

pembelajaran, sampai kepada sistem penilaian hasil evaluasi

siswa.

2) Metode pembelajaran disusun bersama Selain RPP yang harus

disusun bersama oleh tim, metode yang akan digunakan oleh


mereka dalam proses pembelajaran team teaching pun harus

direncanakan bersama-sama oleh anggota team teaching.

Perencanaan metode secara bersama ini dilakukan agar setiap

guru team teaching mengatur alur proses pembelajaran dan

tidak kehilangan arah pembelajaran.

3) Partner team teaching memahami materi dan isi pembelajaran

Guru sebagai partner dalam team teaching bukan hanya harus

mengetahui dan memahami isi dari materi pelajaran tersebut.

Hal ini agar kesannya bisa saling melengkapi kekurangan

pengetahuan yang ada di dalam diri masing-masing, terutama

ini dapat dirasakan manfaatnya dalam penyampaian materi

pada siswa dan menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa atas

penjelasan guru.

4) Pembagian peran dan tanggung jawab secara jelas dalam team

teaching. Pembagian peran dan tanggung jawab masing-masing

guru harus dibicarakan secara jelas ketika merencanakan proses

pembelajaran berlangsung di dalam kelas, mereka tahu peran

dan tugasnya masing-masing.

b. Tahap Inti

1) Salah satu guru bertugas sebagai pemateri dalam dua jam

pelajaran penuh. Sedangkan satu guru yang lainnya bertugas

sebagai pengawas dan pembantu tim.


2) Beberapa orang guru bergantian sebagai pemateri dalam dua

jam pelajaran penuh di kelas.

3) Beberapa guru bertugas sebagai pemateri dengan jam pelajaran

yang sudah dibagi sesuai dengan jumlah guru.

c. Tahap Evaluasi

1) Evaluasi Guru. Selama proses pembelajaran dilakukan oleh

partner tim setelah jam pelajaran berakhir. Evaluasi dilakukan

oleh masing-masing partner dengan cara memberi kritikan-

kritikan dan saran yang membangun untuk perbaikan proses

pembelajaran selanjutnya. Dalam hal ini, setiap guru yang

diberi saran harus menerima dengan baik saran-saran tersebut,

karena hakikatnya itulah kelebihan dari team teaching. Setiap

guru harus merasa bahwa mereka banyak memiliki kekurangan

dalam diri mereka, tidak merasa diri paling benar dan paling

pintar. Evaluasi ini dilakukan di luar ruang kelas. Ini dilakukan

untuk menjaga image masing-masing guru di hadapan siswa.

2) Evaluasi Siswa. Evaluasi siswa dalam hal ini mencakup

pembuatan soal evaluasi dan merencanakan metode evaluasi,

yang semuanya dilakukan secara bersama-sama oleh guru team

teaching atas kesepakatan bersama guru harus membuat soal-

soal evaluasi yang akan diberikan kepada siswa. Disini guru

team teaching harus secara bersama-sama menentukan bentuk

soal evaluasi, baik lisan ataupun tulisan, baik pilihan ganda,


uraian, atau kombinasi antara keduanya. Satu hal yang tatkala

pentingnya adalah dalam hal evaluasi siswa ini di dalamnya

mencakup pembagian peran dan tanggung jawab setiap guru

team teaching dalam pelaksanaan evaluasi5.

Selain itu terdapat kekurangan dan kelebihan dalam Team

Teaching Methode (metode team teaching), yaitu :

a. Kelebihan

1) Membantu guru dalam pembagian tugas sesuai dengan

basic pengetahuan masing-masing.

2) Banyaknya informasi yang didapat siswa dari guru.

3) Proses pembelajaran lebih efektif.

4) Membantu siswa dari kekosongan materi untuk mata

pelajaran tertentu.

b. Kekurangan

1) Tidak semua guru bisa berkolaborasi dalam team teaching.

2) Siswa dihadapkan pada dua sisi orang yang berbeda terkait

dalam menyelaraskan informasi dari guru A ke guru B.

2. Peer Teaching Methode

Metode peer teaching biasa disebut juga dengan tutor teman

sebaya, Metode tutor sebaya adalah bimbingan atau bantuan yang

diberikan kepada orang lain dengan umur yang sebaya. Belajar

bersama dalam kelompok dengan tutor sebaya merupakan salah satu


5
Asmani, Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif, (Jogjakarta: DIVA Press,
2010), hlm. 52
ciri pembelajaran berbasis kompetensi, melalui kegiatan berinteraksi

dan komunikasi, siswa menjadi aktif belajar, mereka menjadi efektif.

Kerjasama dalam kelompok dengan tutor sebaya dapat dikaitkan

dengan nilai sehingga kerjasama makin intensif dan siswa dapat

mencapai kompetensinya. Dipandang dari tingkat partisipasi aktif

siswa, keuntungan belajar secara berkelompok dengan tutor sebaya

mempunyai tingkat partisipasi aktif siswa lebih tinggi6.

Jadi metode tutor sebaya adalah cara pembelajaran yang dilakukan

dengan memanfaatkan kemampuan teman sebaya untuk saling tukar

pikiran untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam

pembelajaran.

Adapun langkah-langkah penerapan metode peer teaching dalam

pendidikan, yaitu:

a. Pilihlah materi dan bagi dalam sub-sub materi.

b. Guru membentuk kelompok siswa secara heterogen sebanyak sub

submateri. Siswa yang pandai tersebar dalam setiap kelompok dan

bertindak sebagai tutor sebaya.

c. Masing-masing kelompok mempelajari materi itu dengan dipandu

siswa yang pandai.

d. Beri waktu yang cukup untuk persiapan baik di dalam kelas

maupun luar kelas.

6
Ratno Harsanto, Pengelolaan Kelas yang Dinamis, (Yogyakarta: Kanisius, 2007), hal.
43
e. Setiap kelompok melalui wakilnya menyampaikan sub materi

sesuai dengan tugas yang telah diberikan. Guru tetap sebagai

narasumber.

f. Berilah kesimpulan dan klarifikasi seandainya ada pemahaman

siswa yang perlu diluruskan7.

Selain itu ada pula kelebihan dan kekurangan dalam menerapkan

metode Peer Teaching, yaitu :

a. Kelebihan

1) Meningkatkan motivasi belajar dan meningkatkan semangat

belajar siswa.

2) Meningkatkan kualitas dan proses pembelajaran.

3) Melatih keterampilan berkomunikasi.

4) Mengembangkan keterampilan bekerja dalam kelompok.

5) Meningkatkan rasa tanggung jawab untuk belajar dan bekerja

sama.

6) Melatih siswa bersosialisasi dan meningkatkan rasa solidaritas

antar siswa.

b. Kekurangan

1) Memerlukan waktu yang relatif lama.

2) Akan menjadi tidak efektif jika siswa tidak memiliki dasar

pengetahuan yang relavan.

7
Saminanto. PTK, (Semarang: RaSAIL Media Group, 2010), hal. 48
3) Kemungkinan kegiatan pembelajaran didominasi oleh siswa

yang suka berbicara, pandai atau ingin menonjolkan diri.

4) Memerlukan perhatian extra dari guru karena tidak semua guru

dapat memahami cara siswa masing-masing bekerja di

kelompok.

3. Metode Bagian

Metode bagian merupakan bentuk latihan keterampilan yang

dilakukan secara bagian per bagian dari keterampilan yang dipelajari.

Bentuk keterampilan yang dipelajari dipilah-pilah ke dalam bentuk

gerakan yang lebih mudah dan sederhana. Metode bagian merupakan

cara pendekatan dimana mula-mula siswa diarahkan untuk

mempraktekkan sebagian demi sebagian dari keseluruhan rangkaian

gerakan, dan setelah bagian-bagian gerakan dikuasai baru

mempraktekkannya secara keseluruhan.

Metode bagian pada umumnya diterapkan untuk mempelajari jenis

keterampilan yang cukup sulit atau kompleks. Pada umumnya guru

mengajarkan suatu teknik dengan part method, hal ini disebabkan

karena: (1) siswa belum banyak tahu mengenai cara melaksanakan

teknik atau keterampilan, (2) agar siswa melakukan teknik sesuai

dengan keinginan guru8. Menurut Rusli Lutan (1988: 411) bahwa,

“Metode bagian atau parsial dapat diterapkan jika struktur gerak agak

kompleks, sehingga kemungkinan untuk memperoleh hasil belajar

8
Harsono, Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi Coaching, (Jakarta: CV. Tambak
Kesuma, 1998), hlm. 142
yang maksimum akan diperoleh jika komponen- komponen gerak

dilatih”. Sedangkan Sugiyanto (1996: 67) berpendapat, “Yang

terpenting untuk dipertimbangkan dalam penerapan metode bagian

atau keseluruhan adalah mengenai sifat dari gerakan yang dipelajari

yaitu dalam hal tingkat kerumitan organisasi dan tingkat kompleksitas

gerakan”.

Adapun langkah-langkah dalam melaksanakan metode bagian

dalam pendidikan, yaitu:

a. Preview merupakan suatu tahap yang bertujuan untuk

memperkenalkan keterampilan/bahan ajar yang akan dipelajari

(verbal, demonstrasi langsung, penayangan gambar atau foto,

pemutaran video-film, dll.).

b. Analisis merupakan tahap dimana peserta didik mengenali bagian –

bagian penting. Keperluan analisis ini sebenarnya bermanfaat

untuk melihat bagaimana peserta didik terbangun kembali

keterampilannya.

c. Melatih bagian / unit merupakan tahap dimana peserta didik

melatih tahap tahap per unit. Latihan dilakukan secara bagian.

Contoh di lompat jauh: Jika siswa yang bersangkutan lemahnya

dalam awalan, maka yang akan ditekankan adalah latihan awalan.

d. Sintesis merupakan tahap penggabungan setiap unit. Maksutnya

setiap unit yang telah dipelajari digabungkan menjadi satu

sehingga memudahkan dalam penguasaan materi.


Adapun kelebihan dan kekurangan dalam Part Method (Metode

Bagian), diantaranya :

a. Kelebihan

1) Siswa dapat menguasai bagian-bagian materi dengan baik dan

benar.

2) Siswa terhindar dari kesalahan karena masing-masing bagian

harus dikuasai dulu sebelum dilanjutkan.

3) Membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa serta mampu

menggabungkan bagian satu dengan yang lainnya.

b. Kekurangan

1) Dibutuhkan waktu yang lebih lama jika siswa kesulitan dalam

memahami tiap-tiap bagian.

2) Apabila bagian sebelumnya tidak betul-betul dikuasai, maka

keterampilan juga lambat untuk dikuasai.

3) Dapat menimbulkan rasa bosan dan jenuh karena keterampilan

dipelajari secara terpisah-pisah.

4) Membutuhkan adaptasi terhadap materi yang dipelajari.

4. Metode Global

Metode global adalah metode pembelajaran membaca yang diawali

dengan penyajian beberapa kalimat secara global. Metode global juga

disebut sebagai metode kalimat dengan cara mengenalkan kalimat,

biasanya digunakan gambar dan di bawah gambar tersebut dituliskan

sebuah kalimat yang kira-kira merujuk pada makna gambar tersebut.


Proses penguraian kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata, suku

kata menjadi huruf-huruf

Adapun langkah-langkah dengan metode global yaitu mula-mula

guru menyajikan beberapa kalimat. Setelah siswa dapat membaca

kalimat, kemudian kalimat diuraikan menjadi kata. Kata diuraikan

menjadi suku kata, dan suku kata menjadi huruf. Atau secara singkat

seperti dibawah ini :

a. Pertama, siswa dikenalkan beberapa kalimat untuk dibaca.

b. Kedua, sesudah siswa dapat membaca kalimat-kalimat tersebut,

salah satunya dipisahkan untuk dikaji dengan menguraikannya atas

kata, suku kata, dan huruf-huruf.

c. Ketiga, setelah siswa dapat membaca huruf-huruf tersebut, huruf

kemudian dirangkai lagi membentuk suku kata yang kemudian

dirangkai lagi menjadi kata, lalu kembali menjadi kalimat lagi.

Adapun setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-

masing, kelebihan metode global adalah siswa lebih cepat mengerti

dan menghafal karena menggunakan gambar. Sedangkan

kekurangannya adalah siswa (terutama) di daerah terpencil akan sulit

untuk mengerti karena kesulitan menghadirkan media gambar dan

siswa menjadi tidak terlalu memperhatikan kalimat karena terfokus

kepada gambar.
BAB III

PENUTUP

SIMPULAN

Ada berbagai macam metode untuk meningkatkan efektifitas

pembelajaran, diantaranya metode-metode yang sudah disebutkan oleh penulis

sebelumnya. Metode apapun selalu memiliki kelebihan dan kekurangan dalam

pelaksanaannya, dengan penerapan berbeda dan pelaksanaan yang berbeda maka

juga akan mendapatkan hasil yang berbeda pula.

Maka, sebagai seorang guru kita harus mempelajari beberapa metode

untuk menunjang efektifitas pembelajaran.


DAFTAR PUSTAKA

Poerwadarminta. 1999. KamusUmum Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka)

Muhibbin Syah. 1995. Psikologi Pendidikan. (Bandung: Remaja Rosdakarya)

Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 1996. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka

Cipta)

Martiningsih. 2007. Macam-Macam Metode Pembelajaran.

Asmani. 2010. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif. (Jogjakarta:

DIVA Press)

Ratno Harsanto. 2007. Pengelolaan Kelas yang Dinamis. (Yogyakarta: Kanisius)

Harsono. 1998. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi Dalam Coaching. (Jakarta:

CV. Tambak Kesuma)

Anda mungkin juga menyukai