Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“UJI KOMPETENSI DAN UNDANG – UNDANG GURU”

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Etika Profesi Keguruan

Dosen Pengampu : Selvi Inrdamaya, M.Pd

SULHAN

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM AR-RISALAH

INHIL RIAU

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr, Wb.

Alhamdulillahi Robbal Alamiin.

Segala puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, atas berkat rahmat

dan karunia –Nya yang tak terhingga, sehingga makalah yang berjudul “Uji Kompetensi

dan Undang – Undang Guru” ini bisa selesai di susun. Makalah ini di ajukan untuk

memenuhi salah satu tugas mata kuliah Etika Profesi Keguruan, pada semester III tahun

2021.

Tak lupa Sholawat dan Salam senantiasa untuk junjungan kita Nabi besar
Muhammad, S.A.W beserta para keluarga dan sahabat.

Adapun makalah ini pasti masih banyak terdapat kekurangan - kekurangan di

dalam penyusunannya. Dikarenakan masih minimnya ilmu dan pengalaman dari

penyusun. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun

dari semua pihak para membaca makalah ini demi perbaikan di masa mendatang.

Harapan penyusun semoga adanya makalah kecil ini bisa memberi manfaat bagi

semua pihak yang membacanya. Tidak lupa ucapan terima kasih yang sebanyak -

banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu sehingga terwujudnya makalah

ini.

Sungai Guntung, 24 Oktober 2021

SULHAN

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 .Latar belakang........................................................................... 1
1.2. Rumusan masalah...................................................................... 2
1.3. Tujuan pembahasan................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
2.1. Pengertian.................................................................................. 3
2.2. Manfaat..................................................................................... 6
2.3. Landasan UKG.......................................................................... 7
2.3.1. Aspek Filosofi.................................................................. 7
2.3.2. Aspek Teoritis Pedagogik................................................ 8
2.3.3. Aspek Empirik Sosial....................................................... 9
2.4. Dasar Hukum............................................................................ 10
BAB III PENUTUP........................................................................................ 11
3.1. Kesimpulan............................................................................... 11
3.2. Saran.......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 13

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Guru adalah pilar pendidikan, ujung tombak kemajuan pendidikan

pada suatu Negara. Maka dari itu peranan Guru sangat menentukan kemajuan

dan keberhasilan pendidikan.

“Guru sebagai pendidik professional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, melatih, mengarahkan, menilai dan mengevaluasi peserta didik

pada Pendidikan Anak Usia Dini jalur pendidikan formal, Pendidikan Dasar

dan Pendidikan Menengah”.1

Seiring kemajuan zaman. Ilmu Pendidikan, Sains, Seni dan Teknologi

juga turut berkembang pesat, Guru di tuntut memiliki profesionalime dalam

bekerja dan agar dapat melaksanakan fungsinya dengan baik maka guru wajib

memiki syarat dan kualifikasi tertentu, Salah satu diantaranya yakni

kompetensi. dan juga harus mampu mengembangkan kompetensi dan meng-

upgrade skill yang dimilikinya agar senantiasa sesuai dengan perkembangan

Ilmu Pendidikan demi tercapainya tujuan Pendidikan Nasional.

Situasi, kodisi dan tempat yang berbeda-beda menjadi sebab masing –

masing guru juga memiliki perbedaan dalam penguasaan kompetensi yang

disyaratkan. Maka dari itu untuk dapat mengetahui kondisi penguasaan

kompetensi seorang guru harus dilakukan pemetaan kompetensi guru melalui

Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1, Ayat 1.
https://jdih.usu.ac.id/phocadownload/userupload/Undang-Undang/UU%2014-
2005%20Guru%20dan%20Dosen.pdf diakses 25 Oktober 2021
1
Uji Kompetensi Guru (UKG)

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang di maksud dengan Uji Kompetensi Guru?

2. Apa manfaat dan tujuan dilaksanakannya Uji Kompetensi Guru?

3. Aspek-Aspek apa saja yang menjadi landasan Uji Kompetensi Guru?

4. Apa saja Dasar Hukum acuan Uji Kompetensi Guru?

1.3. Tujuan Pembahasan


1. Bisa memahami definisi dari Uji Kompetensi Guru.

2. Mengetahui manfaat adanya Uji Kompetensi Guru.

3. Menjabarkan aspek-aspek landasan UKG.

4. Mengetahui Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah sebagai acuan

dasar hukum di laksanakannya Uji Kompetensi Guru.

2
3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa kompetensi berarti

kewenangan untuk bertindak atau memutuskan sesuatu hal.2

Charles E. Jhonson menjelaskan bahwa kompetensi mengandung makna bahwa

kompetensi itu dapat digunakan dalam dua konteks, yaitu:

1. Sebagai indikator kemampuan yang menunjukkan kepada perbuatan yang

diamati.

2. Sebagai konsep yang mencakup aspek-aspek kognitif, afektif, psikomotorik,

serta pelaksanaannya secara utuh.

“Kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang

dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Broke dan Stone menjelaskan

bahwa kompetensi merupakan gambaran hakekat dari perilaku guru yang tampak

sangat berarti.”3

Uji Kompetensi Guru disingkat UKG adalah sebuah kegiatan ujian untuk

mengukur kompetensi dasar tentang bidang studi (subject matter) dan pedagogik

dalam domain content guru. Kompetensi dasar bidang studi yang di ujikan sesuai
2

Hadi Wiyono Eko, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap – Sesuai Dengan EYD (Ejaan
Yang Disempurnakan), (Jakarta: Palanta, 2007), hlm. 331.
3

Lalu Mukhtar, Hully, PROFESI KEGURUAN, (Mataram: Alam Tara Institute, 2012), hm.
18.
4

dengan bidang studi sertifikasi (bagi guru yang sudah bersertifikat pendidik) dan

sesuai dengan kualifikasi akademik guru (bagi guru yang belum bersertifikat

pendidik). Kompetensi pedagogik yang diujikan adalah integrasi konsep pedagogik

ke dalam proses pembelajaran bidang studi tersebut dalam kelas.4

Dengan pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa kompetensi guru adalah

kemampuan, kewenangan atau kecakapan guru dalam melaksanakan tugasnya

sebagai pendidik, baik di sekolah maupun di tengah – tengah masyarakat. Selain itu,

kompetensi juga meliputi daya fikir, daya kalbu, dan daya raga yang diperlukan oleh

peserta didik untuk terjun di masyarakat dan untuk mengembangkan dirinya. Daya

fikir terdiri dari daya pikir analitis, deduktif, ilmiah, kreatif, eksploratif, diskoferi,

naral, lateral, dan berpikir sistematik. Sejalan dengan hal itu, profesi guru yang

melayani peserta didik berkaitan dengan ilmu pengetahuan, tentu harus mempunyai

daya fikir yang cukup dan mampu berfikir sistematik.5

Nurhalda dan Radito menjelaskan bahwa guru dalam melaksanakan tugasnya

harus memiliki kompetensi keguruan, yakni seperangkat penguasaan kemampuan

yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerja secara tepat dan

efektif. Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru antara lain:

 Memiliki pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia.

 Mempunyai sifat yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, rekan sejawat, dan

https://id.wikipedia.org/wiki/Uji_kompetensi_guru diakses 25 Oktober 2021


5

Lalu Mukhtar, Hully, PROFESI KEGURUAN, (Mataram: Alam Tara Institute, 2012), hlm.
19.
5

bidang studi yang dibinanya.

 Menguasai bidang studi yang diajarkan.

 Mempunyai keterampilan mengajar.6

Guru dinilai kompeten secara profesional, apabila:

 Guru tersebut mampu mengembangkan tanggung jawab dengan sebaik-

baiknya.

 Guru tersebut mampu melaksanakan peranan-peranannya secara berhasil.

 Guru tersebut mampu bekerja dalam usaha mencapai tujuan pendidikan

(tujuan instruksional) sekolah.

 Guru tersebut mampu melaksanakan peranannya dalam proses mengajar dan

belajar dalam kelas.7

Pada UU No. 14 Th. 2005 Pasal 8-10, dituliskan beberapa hal yang wajib dimiliki

oleh guru dan juga dosen, yaitu:

 Kualifikasi Akademik, minimal lulus jenjang pendidikan Sarjana atau

Diploma 4.

 Kompetensi, yang akan ditekankan lagi pada saat pendidikan profesi guru.

 Sertifikat Pendidik, diberikan setelah melaksanakan sertifikasi guru dan

dinyatakan sudah bisa memenuhi standar profesional.

 Sehat secara Jasmani dan Rohani.


6

Lalu Mukhtar, Hully, PROFESI KEGURUAN, (Mataram: Alam Tara Institute, 2012),hm.21
7

Oemar Hamalik, PENDIDIKAN GURU: Berdasarkan Pendekatan Kompetensi,


(Bandung:Bumi Aksara, 2002), hlm. 38.
6

 Memiliki Kemampuan, untuk mendukung terwujudnya Tujuan Pendidikan

Nasional.8

2.2. Manfaat
Secara teoritis maupun praktis, pelaksanaan UKG memiliki berbagai

manfaat, diantaranya dapat dijadikan sebagai:

 Sarana untuk memetakan kompetensi dan kinerja guru;

Data hasil UKG kemudian akan digunakan untuk mengelompokkan guru

dan akan dijadikan sebagai masukan untuk tindak lanjut pembinaan dan

pengembangan kompetensi guru.

 Sarana untuk mengelompokkan guru;

Pengelompokkan guru akan dilakukan sesuai dengan tingkat pencapaian

kompetensinya masing- masing.

 Sarana pembinaan guru;

Pembinaan guru dimungkinkan lebih efektif karena didapat dari data awal

yang akurat.

 Sarana pemberdayaan guru:

Seperti halnya pembinaan guru, pemberdayaan guru pun dimungkinkan

lebih efektif dari data yang akurat.

 Acuan dalam pengembangan kurikulum;

UU No. 14 Th. 2005 Pasal 8-10. ,https://jdih.usu.ac.id/phocadownload/userupload/Undang-


Undang/UU%2014-2005%20Guru%20dan%20Dosen.pdf- di akses 25 Oktober 2021
7

Pengembangan kurikulum akan lebih jelas dan terfokus karena dilakukan

berdasarkan data pencapaian.

 Alat untuk mendorong kegiatan dan hasil belajar;

Fokus pembenahan kegiatan belajar mengajar oleh guru akan dapat dilakukan

berdasarkan data yang didapat.

 Alat seleksi penerimaan guru baru;

Tidak hanya guru yang sudah lebih dahulu mengabdi, tetapi juga calon

guru atau guru baru harus memiliki standar yang sama.

2.3. Landasan UKG


2.3.1. Aspek Filosofi

 Hak masyarakat dan peserta didik untuk mendapatkan pendidikan yang

berkualitas.

 Diperlukan guru yang berkualitas untuk pendidikan yang berkualitas.

 Peserta didik harus terhindar dari proses pembelajaran yang tidak berkualitas.

 Membangun budaya mutu bagi guru.

 Untuk memastikan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sesuai

dengan standar yang ditetapkan.

 Hakekat sebuah profesi.

 Profesi guru merupakan profesi khusus, yang memerlukan


8

persyaratan kompetensi yang khusus pula.

 Kompetensi guru yang bersifat khusus itu memerlukan perlakuan

yang khusus pula. Uji kompetensi guru merupakan salah satu cara

untuk memberikan layanan pembinaan dan pengembangan profesi

guru yang baik kepada guru.

 Penyandang profesi guru menerima penghargaan dan kesejahteraan

yang bersifat khusus. Karena itu perlu ada keseimbangan antara

kompetensi yang mereka miliki dengan penghargaan dan

kesejahteraan yang diterimanya.

2.3.2. Aspek Teoritis Pedagogik

 Penilaian kinerja guru adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama

guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya.

 Pembinaan dan pengembangan profesi guru hanya dapat dilakukan

secara efektif jika berbasis pada pemetaan kompetensi guru.

 Uji kompetensi guru berfungsi sebagai pemetaan kompetensi guru

(kompetensi pedagogik dan profesional).

 Untuk membangun eksistensi dan martabat sebuah profesi diperlukan

mutu atau kualitas para anggota yang tergabung dalam profesi tersebut.

Mutu atau kualitas diperoleh dari upaya pengembangan keprofesian

berkelanjutan dan pengendalian yang dilaksanakan secara terus menerus


9

dan tersistem. Upaya pengendalian dilakukan melalui pengujian dan

pengukuran. Profesi guru akan bermutu jika secara terus-menerus

dilakukan pengujian dan pengukuran terhadap kompetensi guru melalui uji

kompetensi.

 Ukuran kinerja dapat dilihat dari kualitas hasil kerja, ketepatan waktu

 menyelesaikan pekerjaan, prakarsa dalam menyelesaikan pekerjaan,

kemampuan menyelesaikan pekerjaan, dan kemampuan membina

kerjasama dengan pihak lain (T.R. Mitchell, 2008).

 Pengembangan keprofesian berkelanjutan merupakan upaya peningkatan

 profesionalitas guru yang didasarkan atas hasil penilaian kinerja guru

dan uji kompetensi guru.

2.3.3. Aspek Empirik Sosial

 Pembinaan dan pengembangan profesi guru tanpa didasari atas bukti-

bukti empirik atas kompetensi dasar guru dapat membuat penyelenggaraan

pengembangan keprofesian berkelanjutan dalam bentuk pelatihan guru

kehilangan fokus.

 Beberapa studi membuktikan bahwa uji kompetensi guru berdampak

positif pada perbaikan kinerja guru dan peningkatan mutu pendidikan.

 Kepercayaan masyarakat terhadap harkat dan martabat guru semakin

tinggi, dihubungkan dengan kinerja guru dan dampaknya terhadap kualitas


10

pendidikan.

2.4. Dasar Hukum


Dasar hukum yang digunakan sebagai acuan pelaksanaan UKG adalah

sebagai berikut:

 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.

 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru

 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang

Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka

Kreditnya;

 Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan

Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010, Nomor 14 Tahun 2010 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;

 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kredit.

 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36 Tahun 2010 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Nasional.9


9
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan penjelasan tentang UKG di bab sebelumnya, maka

secara garis besar dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

 Prosedur yang digunakan oleh pemerintah untuk memberikan jaminan tertulis

bahwa seseorang telah memenuhi persyaratan kompetensi guru yang

ditetapkan adalah dengan UKG.

 Indikator perangkat instrumen sertifikasi dan UKG dikembangkan

berdasarkan keempat standar kompetensi guru (penguasaan isi, pemahaman

peserta didik, pembelajaran yang mendidik, dan kepribadian)

 Melalui UKG diharapkan diperoleh gambaran dan pemetaan terhadap

kompetensi dan kinerja guru sebagai dasar untuk melakukan pembinaan agar

guru dan ketenagaan pendidikan lainnya dapat memenuhi standar pelayanan

minimal (SPM).

 Sertifikat ini sebagai bukti pengakuan atas kompetensi guru atau calon guru

yang memenuhi standar untuk melakukan pekerjaan profesional pada jenis

dan jenjang pendidikan tertentu.

 Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) menjadi salah satu alternatif

untukmenyiapkan guru-guru profesional yang dilakukan bagi guru-guru yang

sudah menempuh dan lulus UKG.

https://id.wikipedia.org/wiki/Uji_kompetensi_guru#Dasar_Hukum diakses 25 Oktober 2021


12

3.2. Saran
Berdasarkan uraian penjelasan dan kesimpulan di atas, penulis

merekomendasikan beberapa hal yang sebaiknya dilaksanakan:

 Kepada guru, diharapkan dapat memahami benar tentang UKG dan segala hal

yang berkaitan dengannya, terutama tentang sistem penilaiannya. Sehingga

akan menjadi acuan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalismenya

sebagai guru, serta mendapatkan hak-hak apresiasi oleh pihak sekolah dan

pemerintah.

 Kepada penyelenggara pendidikan, seperti kepala sekolah atau yayasan

pendidikan, memahami acuan proses pelaksanaan dan penilaian UKG,

sehingga dapat dengan benar dan tepat dalam melakukan langkah praktis dan

strategis untuk implementasinya.

 Kepada penentu kebijakan, dapat dengan tepat, bijak dan simultan dalam

melaksanakan UKG serta melakukan evaluasi secara rutin dan berkelanjutan.


DAFTAR PUSTAKA

Eko, Hadi Wiyono. 2007. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap – Sesuai Dengan EYD

(Ejaan Yang Disempurnakan). Jakarta: Palanta.

Hamalik, Oemar. 2002. PENDIDIKAN GURU: Berdasarkan Pendekatan

Kompetensi. Bandung: Bumi Aksara.

Mukhtar, Lalu, dan Hully. 2012. PROFESI KEGURUAN. Mataram: Alam Tara

Institute.

https://docs.google.com/viewer?

a=v&pid=sites&srcid=ZGVmYXVsdGRvbWFpbnxzZWtvbGFoZGFzYXJkb3R

uZXR8Z3g6Nzk0NTQ4YjMyNDdlOTg3Yw

Pedoman Uji Kompetensi Guru 2013, Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan

Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, di akses 25 Oktober 2021.

https://id.wikipedia.org/wiki/Uji_kompetensi_guru#Dasar_Hukum, diakses 25

Oktober 2021.

https://id.wikipedia.org/wiki/Uji_kompetensi_guru, diakses 25 Oktober 2021.

https://jdih.usu.ac.id/phocadownload/userupload/Undang-Undang/UU%2014-

2005%20Guru%20dan%20Dosen.pdf

Undang-Undang No.14 Tahun 2005. Tentang Guru dan Dosen, diakses 25

Oktober 2021

13

Anda mungkin juga menyukai