Desi Rahmawati
Dewi Nurmiati
Sulhan
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah
ini yang berjudul “Pendidikan Berbasis Masyarakat” sebagai salah satu tugas kelompok
mata kuliah Manajemen Berbasis Masyarakat yang kami ampu.
Pendidikan Berbasis Masyarakat pada (Comunity Based Education) intinya
adalah bahwa masyarakat yang menentukan kebijakan serta ikut berpartisipasi dalam
menanggung beban pendidikan, bersama seluruh masyarakat setempat, tentang
pendidikan yang bermutu bagi anak-anak mereka. Dalam pengertian ini masyarakat
tidak semestinya menyerahkan seluruh pendidikan anak-anak mereka kepada sekolah
semata, tetapi ikut memikirkan serta bertanggung-jawab bersama kalangan pendidik
demi berhasilnya pendidikan anak-anak mereka. Dengan demikian, diharapkan dapat
tercipta hubungan yang harmonis antara pendidikan dirumah dan pendidikan disekolah
serta pendidikan diluar sekolah.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, di karenakan
masih minimnya ilmu dan pengalaman kami, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi perbaikan di masa
mendatang,
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai selesai Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
KELOMPOK 2
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUl
KATA PENGANTAR.................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................. 4
DAFTAR PUSTAKA..................................................................... 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
terhadap pendidikan.
Partisipasi dalam Kamus Bahasa Indonesia adalah ikut serta dalam suatu kegiatan.
serta pengelolaan pendidikan yang sesuai dengan tuntutan global dan nasional.
1
Abdul Muin Halim Aang Kunaifi, Manajemen Pendidikan (Good Governence dalam
Lembaga Pendidikan) Teori, Strategi, dan Riset Implementasi (Kadur Pamekasan: Duta Media
Publishing, 2017), h. 19
2
Endang Poerwanti dan Beti Istanti Suwandayani, Manajemen Sekolah Dasar Unggul
(Malang : UMM Press, 2020), h. 99
Masyarakat berperan penting pada perkembangan pendidikan anak.
pendidikan yang berbasis masyarakat mempunyai daya tahan yang luar biasa, karena di
dukung oleh masyarakat yang merasa memilikinya, pondok pesantren adalah sebuah
bukti nyata.
tidaklah mudah. Paradigma lama telah mengaburkan pikiran mengenai pendidikan yang
selayaknya. karena kita harus beralih kesebuah paradigma reformasi yang baru dan
mungkin gagasan pendidikan berbasis masyarakat dapat dijadikan sebuah titik masuk.
2
1.2 Rumusan Masalah
3 Apa Peran dan relasi pemerintah dan masyarakat dalam pendidikan berbasis
masyarakat (PBM)?
3
BAB II
PEMBAHASAN
hal yang terkait di dalamnya lebih banyak melibatkan peran masyarakat daripada
negara. Praktek pendidikan berbasis masyarakat telah lama ada sejak kemerdekaan
berbasis masyarakat belum diformulasikan secara baku saat itu. Secara khusus Azra
masyarakat dalam rangka pendidikan berbasis masyarakat telah dilaksanakan lebih lama
lagi, yaitu setua sejarah perkembangan Islam di bumi Nusantara. Hampir seluruh
lembaga pendidikan Islam di Indonesia, mulai dari rangkang, dayah, meunasah (Aceh),
surau (Minangkabau), pesantren (Jawa), bustanul atfal, diniyah dan sekolah-sekolah Islam
lainnya didirikan dan dikembangkan oleh masyarakat Muslim. Lembagalembaga ini hanya
masyarakat Indonesia dalam lintasan sejarah. Pendidikan berbasis masyarakat sudah di kenal
dan di terapkan oleh lembaga pendidikan islam di Indonesia. 3Menurut Misbah yang dikutip
oleh Eroby menyatakan bahwa kemunculan paradigma pendidikan berbasis masyarakat dipicu
oleh arus besar moderenisasi yang menghendaki terciptanya demokratisasi dalam segala
3
Toto Suharto. “Konsep Dasar Pendidikan Berbasis Masyarakat,” Jurnal Cakrawala Pendidikan,
November 2005, Th. XXIV, No. 3
4
kehidupan manusia, termasuk pendidikan. 4 Pendidikan berbasis masyarakat di anggap dapat
menjadi salah satu pendidikan yang dapat menutup kekurangan dari pendidikan berbasis
mendapatkan pendidikan murah dan bermutu, tapi setidaknya meupakan peluang untuk
masyarakat dapat menjadi peluang terbaik dalam memberikan kesempatan yang sama dan
memberikan peluang kerja sama yang memenangkan semua pihak. Konsep demokratisasi
dalam pengelolaan pendidikan tertera pada UU Sisdiknas 2003 Bab III, tentang prinsis
secara demokratis dan berkeadilan, serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak
asasi manusisa, nilai keagmaan, nilai kultural dan kemajemukan bangsa” Dan Ayat 6
komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu
dilaksanakan dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk kepentingan masyarakat itu sendiri.
pendidikan dan pelatihan. Dari sini kemudian berkembang model-model atau bentuk
4
Misbah Ulmunir, “Suplemen Mata Kuliah Sosiolgi Pendidikan Islam” Suplemen 1 Kependidikan Islam,
2006, hal 60
5
Mastuhu, “Menata Ulang Pemikiran Sitem Pendidikan Nasional dalam Abad 21” Safinia Insania Press
dan MSI UIII, 2003, hal 85.
6
Undang-Undang Nomor 20, hal 12-13
5
masyarakat adalah TKA/TPA, lembaga kursus yang dikelola masyarakat, pesantren, dan
sebagainya.
Dalam pendidikan berbasis masyarakat, masyarakatlah yang menjadi tuan atau pemilik
di rumahnya sendiri. Pihak lain dalam hal ini pemerintah hanya bisa menjadi mitra atau rekan
yang berfungsi untuk memfasilitasi, mendanai, atau mendampingi segala kegiatan yang ada
peluang bagi setiap orang dalam masyarakat untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan
memberdayakan dirinya sendiri melalui pendidikan yang dikembangkan oleh masyarakat. Pada
aspek tertentu Pendidikan berbasis masyarakat hanya dapat eksis dan berjalan dengan baik
manakala suasana kehidupan yang demokratis telah tumbuh dan berkembang dengan baik
berbasis masyarakat jika segala hal yang terkait di dalamnya berada di tangan masyarakat,
ditentukan pemerintah maka disebut pendidikan berbasis pemerintah atau negara (state-
based education ) atau jika semuanya ditentukan oleh sekolah maka disebut pendidikan
7
Zubaedi, “Pendidikan Berbasis Masyarakat Upaya Menawarkan Solusi terhadap Berbagai Problem
Sosial”
8
Ibid. , hlm. 131. Lihat juga Toto Suharto, Filsafat Pendidikan Islam (Yogyakarta Ar-Ruzz Media, 2011),
hlm. 195.
9
Zubaedi, “Pendidikan Berbasis Masyarakat...” hlm. 134.
6
masyarakat lebih berorientasi pada keterlibatan atau peran masyarakat dalam pendidikan
learning), dan sebagainya, dapat diterapkan dalam pendidikan berbasis masyarakat. Hal-hal
yang terkait dengan pendidikan berbasis masyarakat dalam konteks pembelajaran adalah
sebagai berikut:
(experiencebased learning ).
7) Aktualisasi diri.
9) Produktif.10
Hal-hal tersebut tidaklah mutlak semuanya ada dalam pendidikan berbasis masyarakat
10
Reformasi Pendidikan... , hlm. 190-192. Putu Sudira, http://eprints.uny.ac.id/6077/1/043
Pendidikan_Berbasis_Masyarakat.pdf , diakses tanggal 21 November 2021
7
mengembangkan pendidikan yang beorientasi pada pengembangan evaluasi, murni
4) Pendidikan dan pelatihan yang diberikan oleh pusat pelatihan milik swasta
7) Pendidikan luar sekolah yang diberikan oleh organisasi akar rumput seperti Lembaga
Dean adalah dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat. 12 atau pendidikan yang
Adapun definisi umum pendidikan berbasis masyarakat adalah pendidikan yang sebagian besar
11
Dean Nielsen, “Memetakan Konsep Pendidikan Berbasis Masyarakat di Indonesia”, dalam Fasli Jalal
dan Dedi Supriadi, Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Otonomi Daerah (Yogyakarta: Adicita Karya
Nusa, 2001), hlm. 175-176.
12
Umberto Sihombing, “Konsep dan Pengembangan Pendidikan Berbasis Masyarakat”, dalam Fasli Jalal
dan Dedi Supriadi, Reformasi Pendidikan... , hlm. 186.
13
Ibid. , hlm. 188
14
Dean Nielsen, “Memetakan Konsep Pendidikan Berbasis Masyarakat di Indonesia”, dalam Fasli Jalal
dan Dedi Supriadi, Reformasi Pendidikan... , hlm. 178.
8
2.2 TUJUAN PENDIDIKAN BERBASIS MASYARAKAT
yang lebih baik demi terwujudnya masyarakat yang unggul dalam segala bidang.
sebagai berikut:
masyarakat,
nasional tentang peran serta masyarakat dalam pendidikan yang tertuang pada pasal 54
ayat (1) “Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perorangan,
menyelenggarakan dan pengendalian mutu pada satuan pendidikan. Ayat (2) masyarakat
dapat berperan serta sebagai sumber pelaksanaan dan pengguna hasil pendidikan.” Demikian
pula pendidikan berbasis masyarakat sebagaimana yang tertuang pada pasal 55 ayat 1-4:
9
pendidikan formal dan non formal sesuai dengan kekhasan agama, lingkungan sosial dan
kurikulum dan evaluasi pendidikan, serta manajemen dan pendanaannya sesuai dengan
dari penyelenggaraan, masyarakat, pemerintah, pemerintah daerah dan / atau sumber lain
tekhnis, subsidi dana dan sumbe daya lain secara adil dan merata dari pemerintah dan / atau
pemerintah daerah”.
adalah:
1) Masyarakat diberdayakan,
Lembaga pendidikan berbasis masyarakat pada jalur pendidikan formal dan non
formal dapat memperoleh bantuan teknis, Subsidi dana dan Sumber daya lain yang tata cara
mengenai bantuan teknis,subsidi dana, dan sumber daya lainnya. Masyarakat melalui
16
Putu Sudira, http://eprints.uny.ac.id/6077/1/043 Pendidikan_Berbasis_Masyarakat.pdf , diakses
tanggal 21 November 2021
10
2.3 PERAN DAN RELASI PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DALAM
mengetahui dan menyadari kebutuhan dan segala hal yang diinginkannya daripada
itu, dalam pelaksanaannya, pemerintah perlu menjalin relasidalam arti hanya sebagai
1) sebagai pelayanmasyarakat,
2) sebagai fasilitator,
17
Toto Suharto, Pendidikan Berbasis Masyarakat: Relasi Negara dan Masyarakat dalam
Pendidikan (Yogyakarta: LKiS, 2012), hlm. 142-143.
11
3) sebagai pendamping,
4) sebagaimitra, dan
1) sebagai perencana,
2) sebagai pelaksana,
4) sebagai evaluator.
1) Pelayan Masyarakat
2) Fasilitator
18
Umberto Sihombing, “Konsep dan Pengembangan Pendidikan Berbasis Masyarakat”, dalam
Fasli Jalal dan Dedi Supriadi, Reformasi Pendidikan... , hlm. 190-19
12
mampu menangkap aspirasi masyarakat, mampu membuka jalan,
3) Pendamping masyarakat
bila akan terjadi penyimpangan). Pada saat yang tepat mereka mampu
4) Mitra
13
bersifat horizontal, sejajar, setara dalam satu jalur yang sama. Tidak
mendukung dan tidak berseberangan dengan masyarakat, tidak terlalu banyak campur
5) Penyandang Dana
tetapi belajar untuk hidup dalam arti bermata pencaharian yang layak.
apa yang sudah dipelajarinya. Pemerintah berperan sebagai penyedia dana yang dapat
BAB III
PENUTUP
merupakan sebuah sistem yang memberikan peluang sama bagi setiap orang untuk
14
mendapatkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pembelajaran seumur
partisipasi masyarakat.
adalah Self determination (menentukan sendiri), Self help (menolong diri sendiri),
adalah untuk mendidik generasi muda agar memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran
Islam dengan baik. Pesantren dengan cara hidupnya yang bersifat kolektif
merupakan perwajahan atau cerminan dari semangat dan tradisi lembaga gotong
(persaudaraan), jihad (berjuang), taat, sederhana, mandiri, ikhlas dan berbagai nilai
kelestariannya.
15
16
DAFTAR PUSTAKA
17