Anda di halaman 1dari 12

TANGGUNGJAWAB MASYARAKAT DAN PEMERINTAH

DALAM PENDIDIKAN

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam
yang diampu oleh:

Bapak Imron Sholih, M. Pd. I

Oleh:
M. Ilham Maulana
Rizky Titah Ariansyah
Titin Oktavia
Ummi Liliyan Dwin Nisyak

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH SUNAN GIRI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis bisa menyelesaikan makalah ini yang berjudul "Tanggungjawab masyarakat dan
pemerintah dalam pendidikan"

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak imron sholih selaku dosen
mata kuliah ilmu pendidikan islam yang telah membantu penulis dalam mengerjakan karya
ilmiah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. makalah ini memberikan panduan dalam
pembelajaran pendidikan islam. Bagi pelajar untuk memahami dan menyadari akan pentingnya
pendidikan islam. Penulis menyadari ada kekurangan pada karya ilmiah ini.

Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis.
Penulis juga berharap makalah ini mampu memberikan pengetahuan tentang pentingnya
penggunaan bahasa indonesia dalampembelajaran.

Trenggalek, 7 Juni 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. 3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 4
C. Tujuan ........................................................................................................................................ 4
BAB II .................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 5
A. Peran dan tanggung jawab masyarakat dalam pendidikan .................................................. 5
B. Peran dan tanggung jawab pemerintah dalam pemerintahan.............................................. 8
BAB III ................................................................................................................................................. 11
PENUTUP ............................................................................................................................................ 11
A. Kesimpulan .............................................................................................................................. 11
B. Saran......................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 12

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peran serta masyarakat dalam pendidikan sangatlah penting dan dapat membantu
keberlangsungan pendidikan, masyarakat juga menjadi salah satu sarana belajar bagi
peserta didik karena pergaulan, komunikasi dan teman sebaya mereka berada pada diri
masyarakat. Masyarakat dapat mendidik prilaku atau tingkah laku yang belum
didapatkan dibangku sekolah. Jika dibangku sekolah hanyalah materi dan hanya pesan-
pesan yang disampaikan oleh seorang pendidik tapi didalam masyarakat semua semua
materi yang didapatkan peserta didik akan secara langsung atau tidak langsung
dipraktekan dengan cara peserta didik itu sendiri.
Masyarakat ini merupakan salah satu penentu tingkah laku peserta didik dan sikap
pergaulan dengan teman sebayanya yang mempengaruhi semua hal-hal tersebut.
Tanggung jawab msyarakat yaitu mengawasi, memberi contoh yang baik, menasehati,
dan selalu mengarahkan kesebuah hal yang lebih baik. Karena, jika sukses dalam itu
semua akan membanggakan bagi masyarakat yang ada disekitarnya.
Pemerintah mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap pendidikan dengan
cara mengawasi, dan membantu dana (beasiswa). Karena dukungan pemerintah akan
membantu keberlangsungan dana sekolah dan sarana prasarana dari pemerintah sangat
dibuthkan dalam proses belajar mengajar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi masyarakat?
2. Apa saja peran dan tanggung jawab masyarakat dala pendidikan?
3. Bagaimana peran dan tanggung jawab pemerintah dalam pendidikan?
4. Apa dalil yang bersangkutan dengan peran dan tanggung jawab masyarakat dan
pemerintah dlam pendidikan ?

C. Tujuan
1. Mendepskkrisikan Masyarakat.
2. Mendekripsikan peran serta masyaraka dalam pendidikan untuk membantu
kberlangsungan proses belajar mengajar.
3. Mendekripsikan hal-hal yang merupakan tanggung jawab masyarakat dalam
pendidikan.
4. Mendekripsikan peran serta dan tanggung jawab pemerintah dalam pendidikan
yang selama ini telah berlangsug.

4
BAB II
PEMBAHASAN

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB MASYARAKAT DAN PEMERINTAH


DALAM PENDIDIKAN
A. Peran dan tanggung jawab masyarakat dalam pendidikan
Masyarakat merupakan kumpulan individu yang berinteraksi menurut suatu sistem
adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas
bersama.1
Bila dilihat dari konsep pendidikan, masyarakat adalah sekumpulan banyak orang
dengan berbagai ragam kualitas diri, mulai dari yang tidak berpendidikan sampai kepada
yang berpendidikan tinggi. Ia adalah laboratorium yang dimilikinya. Disamping itu ,
masyarakat juga termasuk pemakai atau the user dari para anggotanya.2
Peran serta masyarakat dalam pendidikan dibedakan secara perorangan, kelompok,
keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan dalam
menyelenggarakan dan pengendalian mutu pelayana. Masyarakat berperan sebagai
sumber, pelaksana dan pengguna hasil pendidikan. Masyarakat berhak
menyelenggarakan pendidikan yang disebut pendidikan yang berbasis masyarakat.
Penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat kurikulum, evaluasi, managemen,
dan pendanaannya harus sesuai dengan standar nasional. Lembaga penyelenggara
pendidikan berbasis masyarakat dapat memperoleh bantuan teknis, subsidi dana,
sumber daya lain secara adil dan merata dari pemerintah.3
Sebagai pusat pendidikan, masyarakat mempunyai pengaruh yang besar terhadap
perkembangan anak. Kondisi masyarakat yang bervariasi akan menimbulkan pengaruh
yang bervariasi pula pada diri anak. Anak yang hidup dalam masyarakat perdesaan
mugkin akan memiliki keprbadian yang berbeda dari anak yang tumbuh dalam
masyarakat perkotaan. Jenis kursus atau latihan keterampilan yang ada didesa dan
dikota mungkin sangat berbeda, baik dari segi jenisnya, maupun jumlahnya. Oleh
karena itu, pengaruh yang ditimbulkannya pun akan berbeda. Sama halnya dengan
keluarga dan sekolah, dan sikap atau nilai yang berkembang pada diri anak atau anggota
masyarakat lainnya.
Dari segi pembentukan pengetahuan, masyarakat dapat membantu anak dalam
menyiapkan berbagai buku bacaan sebagai sumber ilmu pengetahuan. Dari segi
pembentukan keterampilan masyarakat sebagai pusat pendidikan mempunyai pengaruh
sangat besar. Berbagai keterampilan dapat diperoleh siswa dari masyarakat. Kursus-
kursus keterampilan yang diselenggarakan oleh masyarakat dapat mempunyai
keterampilan anak sekolah yang hidup disekitar kursus-kursus tersebut. Dalam hal

1 Burhamuddin abdullah. Pendidikan Islam Sebagai Sebuah Disiplin Ilmu, (yogjakarta, Pustaka Prisma; 2010),
hlm. 88
2 H.TB.Aat Syafaat, dkk, Peranan Pendidikan Agama Islam, (Jakarta ,PT.Raja Grafido Persada ; 2008), hlm.68
3 M. Jamali, dkk. Landasan Pendidikan, (Surakarta, Muhammadiyah University press; 2008), hlm.98
5
pembentukan sikap dan nilai, pengaruh pendidikan dalam masyarakat tidak kalah
pentingnya karena sikap dan nilai kebiasaan yang tertanam dalam diri anak yang berasal
dari desa dan kota akan berbeda.4
Salah satu lingkungan terjadinya kegiatan pendidikan, masyarakat mempunyai
pengaruh yang besar terhadap keberlangsungnya segala aktivitas yang menyangkut
masalah pendidikan.
Berikut ini adalah beberapa peran dari masyarakat terhadap pendidikan antara lain
sebagai berikut:
1. Masyarakat berperan serta daam mendirikan dan membiayai sekolah.
2. Masyarakat berperan dalam mengawasi pendidikan agar sekolah tetap
membantu dan mendukung cita-cita dan kebutuhan masyarakat.
3. Masyarakatlah yang ikut menyediakan tempat pendidikan.
4. Masyarakatlah yang menyediakan berbagai sumber untuk sekolah. Mereka
dapat diundang kesekolah untuk memberikan keterangan-keterangan mengenai
suatu masalah yang sedang dipelajari anak didik.
5. Masyarakat sebagai sumber pelajaran atau laboratorium tempat belajar.
Kehadiran masyarakat dan individu sesungguhnya saling membutuhkan.
Masyarakat tercipta karena adanya individu yang saling berinteraksi dan berkomunikasi
antara satu dengan lainnya dan adanya masyarakat gilirannya juga akan mempengaruhi
keberadaan individu. Khusus mengenai fungsi masyarakat terhadap inividu dapat
dikemukakan sebagai berikut : 5
1. Membantu individu dalam memenuhi berbagai kebutuhan bagi kelangsungan
hidupannya, yakni, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, keamanan dan
lainnya.
2. Membantu individu dalam bersosialisai , yakni belajar bermasyarakat dalam
bentuk saling mengenal , bergaul, meminta bantuan, saran, pemikiran, dan
gagasan lainnya.
3. Sebagai tempat melakukan proses pembelajaran dalam bentuk Learning by
doing, yakni belajar bekerja sama, sehingga daya cipta, rasa dan karsanya akan
terbina dengan baik. Didalam masyarakat terdapat pola komunikasi dan
interaksi, struktur social, lapisan sosil budaya, kepemimpinan, intergrasi ,
organiasi dan lain sebagiannya. Berbagai hal yang demikian itu dikaji secara
seksama akan melahirkan berbagai teor tentang ilmu-ilmu social.
4. Tempat memenuhi kebutuhan sosialnya, yakni kebutuhan untuk mendapatkan
teman, sahabat, dan pasangan hidupnya.
Sebagaimana yang dikemukakan bahwa keterkaitan masyarakat dengan pendidikan
sangat erat dan saling mempengaruhi. Suatu kenyataan bagi setiap orang bahwa
masyarakat yang baik, maju, modern, ialah masyarakat yang didalamnya ditemukan
suatu tingkat pendidikan yang baik, maju, dan modern pula, dalam wujud lembaga-
lembaganya maupun jumlah dan tingkat orang yang terdidik. Masyarakat dengan segala

4 H. M. Surya, dkk. Kapita Selekta Kependidikan SD, (Jakarta, Universitas Terbuka; 2006 ), hlm.1. 23-
1.25
5 H. Abuddin Nata. Pemikiran Pendidikan Islam Dan Barat ,(Jakarta, Rajawali Pers; 2012) hal.162.
6
atribut dan identitasnya yang memiliki dinamika ini, secara langsung akan berpengaruh
terhadap pendidikan persekolahan.
Pengaruh-pengaruh teratur adalah sebagai berikut:
1. Terhadap orientasi dan tujuan pendidikan
Suatu masyarakat dengan segala dinamikanya senantiasa membawa pengaruh
terhadap orientasi dan tujuan pendidikan pada lembaga persekolahan. Ini wajar dan
bisa dimengerti karena sekolah merupakan lembaga yang dilahirkan dari, oleh dan
untuk masyarakat.
2. Terhadap proses pendidikan di sekolah
Pengaruh masyarakat di bidang sosial budaya dan partisipasinya adalah sesuatu
yang jelas membawa pengaruh terhadap berlangsungnya proses pendidikan di
sekolah.
Kaitan antara masyarakat dan pendidikan dapat ditinjau dari tiga segi, yakni:
1. Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik dilembagakan (jalur
sekolah dan jalur luar sekolah) maupun yang tidak dilembagakan ( jalur luar
sekolah)
2. Lembaga – lembaga kemasrakatan atau kelompok social dimasyarakat, baik
langsung maupun tidak langsung, ikut mempunyai peran dan fungsi edukatif.
3. Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar, baik yang dirancang (by
design) maupun yang dimanfaatkan (utility).
Fungsi masyarakat sebagai pusat pendidikan sanganat tergantung pada taraf
perkembangan dari masyarakat itu besrta sumber belajar yang tersedia didalamnya
menurut koentjaraningrat paling sedikit dapat dibedakan menjadi lima tipe social
budaya, sebagai berikut:[8]
1. Tipe masyarakat berdasarkan berkebun yang amat sederhana,hidup dengan
berburu dan belum mempunyai kebiasaan menanam padi.
2. Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam diladang atau disawah
dengan tanaman pokok padi.
3. Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam diladang atau sawah
dengan tanaman pokok padi.
4. Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam disawah dengan
tanaman pokok padi.
5. Tipe masyarakat perkotaan yang mempunyai ciri – ciri pusat pemerintahan
dengan sektor perdagangan dan industri yang lemah.

Tanggung jawab pendidikan agama islam bukan saja pada keluarga atau sekolah
saja dan masyarakatpun besar sekali pengaruhnya terhadap pendidikan anak-anak,
terutama pendidikan agama islam.

7
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan, dalam memberikan arahan
terhadap pendidikan anak, terutama para pemimpin masyarakat atau pengusaha yang
ada didalamnya.
Setiap anggota masyarakat bertanggng jawab dalam melaksanakan pendidikan Islam
dalam hal ini menerapkan ajaran islam dalam kehidupannya sehingga terciptalah
masyarakat yang islami. Semua anggota masyarakat memikul tanggung jawab
membina, memakmurkan, memperbaiki, mengajak kepada kebaikan, memerintah yang
ma’ruf dan mencengah yang mungkar. Namun demikian dan prakteknya yang dapat
melaksnaka dan mengembangkan tanggung jawab itu adalah tokoh masyarakat baik
pejabat pemerintah, ketua masyarakat atau ulama sebagai informal masyarakat.
Pemimpin masyarakat muslim tentu saja mengkehendaki agar setiap anak didik menjadi
anggota yang taat dan patuh menjalankan agamanya, baik dalam lingkungan
keluarganya, anggota sepermainannya, kelompok kelasnya dan sekolahnya.
Dengan demikian, dipundak masyarakat muslim tentu saja mengkehendaki agar setiap
anak didik menjadi anggota yang taat dan patuh menjalankan agamanya, baik dalam
lingkungan keluaganya, anggota sepermainannya, kelompok kelasnya dan sekolahnya.
Mereka secara fungsional dan struktural di lingkungan masing-masing bertanggung
jawab terhadap prilaku dan tingkah laku warganya. Secara konsepsional tanggung jawab
pendidikan oleh kedua jenis pemimpin masyarakat ini antara lain adalah mengawasi,
menyalurkan, membina, dan meningkatkan kualitas anggotanya. Dengan demikian
aktivitas masing-masing anggota masyarakat berjalan menurut fungsinya dalam upaya
mewujudkan masyarakat yang damai.

B. Peran dan tanggung jawab pemerintah dalam pemerintahan


Secara umum, sebagaimana halnya satuan pendidikan yang lain, bertanggung jawab
dalam pengelolaan pendidikan adalah menteri pendidikan dan kebudayaan. Hal ini
sesuai dengan uu no. 2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 49 yang
mengatakan bahwa “pengelolaan sistem pendidikan nasional adalah tanggung jawab
menteri”.
Dalam penyelenggaraannya. PP no. 28/1990 menetapkan bahwa penyelenggaraan
sekolah dasar menjadi tanggung jawab 2 lembaga pasal 9 Bab V1 PP No. 28/1990
tentang pengelolaan, mencamtumkan dua ayat yang dikaitan dengan tanggung jawab
ini.[13]
Ayat (1) ; pengadaan, pendayagunaan, dan pengembangan tenaga pendidikan,
kurikulum, buku pelajaran, dan peralatan pendidikan dari satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh pemerintah adalah tanggung jawab menteri.
Ayat (2) ; pengadakan, pemeliharaan, dan perbaikan gedung serta penyediaan tanah
sekolah dasar yang diselenggarakan oleh pemerintah adalah tanggung jawab pemerintah
daerah.
a. Tanggung jawab departemen pendidikan dan kebudayaan

8
Ayat (1), yang disebutkan bahwa menteri (menteri pendidikan dan kebudayaan)
bertanggung jawab terhadap pengadaan, pendayagunaan, dan pengembangan
1) Tenaga kependidikan
2) Kurikulum pendidikan
3) Buku pelajaran dan peralatan pendidikan.
Pengadaan, pendayagunaan, dan pengembangan tenaga kependidikan mencakup
mendidikan atau menyiapkan calon guru-guru SD, mengangkat dan
menempatkannya, kemudian membinanya melalui berbagai macam kegiatan,
antara lain penantaran atau kesempatan untuk melanjutkan sekolah.
Pengandaan, pendayagunaan dan pengembangan kurikulum menjadi tanggung
jawab utma menteri pendidikan dan kebudayaan. Tugas ini dilaksanakan oleh pusat
pengembangan kurikulum dan sarana pendidikan.setiap terjadi perubahan
kurikulum tentu harus ada usaha mensosialisasikannya, yaitu menyampaikan/
mengenalkan kurikulum barutersebut kepada sekolah yang akan menggunakannya.
Depdikbud juga bertanggung jawab terhadap pengadaan, pendayagunaan, dan
pengembangan buku pelajaran dan peralatan pendidikan.
b. Pemerintah daerah
Sesuai dengan pasal 9 ayat 2 bab VI, PP No. 28/1990, tanggung jawab
pemerintah daerah, dalam pendidikan dasar adalah pengadaan, pemeliharaan, dan
perbaikan gedung serta penyediaan tanah, tampaknya tanggung jawab itu sangat
jelas. Tanah untuk pendirian SD baru harus disediakan oleh pemerintah.
Pengadaan, pemerintahan dan perbaikan gedung menjadi tanggung jawab
pemerintah daerah. Pengadaan mencakup pendirian gedung SD baru, terutama
untuk SD yang baru didirikan, sedangkan pemeliharaan dan perbaikan mengacu
kepada gedung sekolah yang sudah ada.
Sebagai gambaran wujud wewenang dan tanggung jawab pemerintah terhadap
pelaksanaan pendidikan islam, baik diluar sekolah maupun yang dilaksanakan
didalam sekolah , diantaranya dalam bentuk mayarutin serta pembangunan sector
pendidikan, tenaga pegawai negeri, kurikulum sekolah, peraturan perundang-
undang dan kebijaksanaannya, serta pembinaan dan lain sebagaiannya dsb. Oleh
karena itu masalah pokok yang dihadapi dewasa ini adalah proporsi bentuk atau
jenis wewenang dan tanggung jawab pemerintah terhadap proses penyelenggaraan
pendidikan islam tersebut baik yang diselenggarakan diluar sekolah maupun
didalam sekolah, penciptaan iklini dan suasana kondusif pendidikan pada
umumnya. Masalah pokok tersebut lebih terasa dewasa ini maupun dimasa
mendatang, karenanya selama ini terdapat indikasi bahwa tanggung jawab terhadap
pelaksanaan pendidikan islam cendrung lebih besar pada pemerintah, baik berupa
penambahan beban biaya pendidikan, prasarana, sarana maupun lainnya.
Disamping itu keluarga dan masyarakat belum banyak diikut sertakan dalam hal
pengelolaan pendidikan islam, terutama dalam hal pengembangan kurikulum.
Kenyataan ini, membawa implikasi permasalahan dalam segi mutu dan relefansi

9
pendidikan islam dilihat dari perkembangan tuntutan dan kebutuhan dunia kerja
dan pembangunan pada umumnya. Dalam hal pengembangan kurikulum yang
dapat diamati Selma ini banyak ditentukan oleh pihak pemerintah.
Dari uraian diatas, jelaslah masing-masing kelembagaan dalam pendidikan
islam memeiliki wewenang dan tanggung jawab utama dan masing-masing
lembaga pendidikan tersebut tidak mungkin bisa melaksanakan fungsinya dengan
sempurna tanpa bekerja sama dengan lembaga yang lain. Dengan kata lain,
penyelenggaraan pendidikan dalam pendidikan Islam harus secara konferensik
dengan melibatkan semua pihak yang berwenang yaitu: keluarga, sekolah dan
masyarakat. Wewenang dan tanggung jawab dalam pelaksanaan pendidikan islam
juga melibatkan pemerintah, bahkan wewenang dan tanggung jawab pemerintah
terlihat sangat luas dan menyeluruh.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masyarakat merupakan kumpulan individu yang berinteraksi menurut suatu sistem adat
istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
Peran serta masyarakat dalam pendidikan dibedakan secara perorangan, kelompok,
keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan dalam
menyelenggarakan dan pengendalian mutu pelayana. Masyarakat berperan sebagai
sumber, pelaksana dan pengguna hasil pendidikan. Masyarakat berhak
menyelenggarakan pendidikan yang disebut pendidikan yang berbasis masyarakat.
Penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat kurikulum, evaluasi, managemen,
dan pendanaannya harus sesuai dengan standar nasional. Lembaga penyelenggara
pendidikan berbasis masyarakat dapat memperoleh bantuan teknis, subsidi dana,
sumber daya lain secara adil dan merata dari pemerintah.
Secara umum, sebagaimana halnya satuan pendidikan yang lain, bertanggung jawab
dalam pengelolaan pendidikan adalah menteri pendidikan dan kebudayaan. Hal ini
sesuai dengan uu no. 2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 49 yang
mengatakan bahwa “pengelolaan sistem pendidikan nasional adalah tanggung jawab
menteri”.
Dalam penyelenggaraannya. PP no. 28/1990 menetapkan bahwa penyelenggaraan
sekolah dasar menjadi tanggung jawab 2 lembaga pasal 9 Bab V1 PP No. 28/1990
tentang pengelolaan, mencamtumkan dua ayat yang dikaitan dengan tanggung jawab
ini.
B. Saran
Keterbatasan penyusun makalah, membuat hal-hal yang mendetail kurang tersentuh
oleh penusun, dan yakin bahwasannya masih banyak hal-hal yang belum penyusun
temukan sehingga penjelasan makalh ini menjadi kurang mendalam. Oleh karena itu
penyusun menyarankan agar pembaca melebarkan wawasannya lagi tentang hal-hal
yang berkenan tentang tanggungjawab masyarakat dan pemerintah dalam pendidikan.

11
DAFTAR PUSTAKA
Burhamuddin abdullah. Pendidikan Islam Sebagai Sebuah Disiplin Ilmu. Yogjakarta: pustaka
prisma, 2010.
H.TB.Aat Syafaat, dkk, Peranan Pendidikan Agama Islam Jakarta: PT.Raja Grafido Persada,
2008.
M. Jamali, dkk. Landasan Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2008.
H. M. Surya, dkk. Kapita Selekta Kependidikan SD. Jakarta: Universitas Terbuka, 2006.
Hasbullah. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakar.ta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011.
H. Abuddin Nata, Pemikiran Pendidikan Islam Dan Barat. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.
Umar Tirtarahardja. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Pt. Rineka Cipta, 2005.
Fuad ikhsan. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA, 2005.
Hj Lubna, Mengurai Ilmu Pendidikan Islam. Mataram: LKIM MATARAM, 2009.
Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012.
TIM DOSEN FIP. IKIP MALANG, Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan. Surabaya: Usaha
Nasional

12

Anda mungkin juga menyukai