Anda di halaman 1dari 12

PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 2:
Sonti Ayu Siahaan (1905030139)
Lodina Br Surbakti (1905030186)
Mey Elvira Br Gurusinga (1905030131)
Yemima Milala ( 1905030177)
Milenia P. Nainggolan (1905030242)
Eliasna Mardiani (1905030280)

Kelas :2B32

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS QUALITY
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah, sehingga kami dapat menyusun makalah
yang berjudul “Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan”.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita
seluruhnya. kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk menuju kesempurnaan
dalam menyusun makalah ini.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
pembimbing Bapak Renato Gema Nugraha Hutabarat yang telah banyak memberikan ilmu
dalam menyusun makalah ini.

Medan, 19 Mei,2022

DAFTAR ISI

i
Kata Pengantar...............................................................................i

Daftar isi.......................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Pendahuluan............................................................................iii

B. Rumusan masalah................................................................... iii

C. Tujuan...................................................................................... iii

BAB II PEMBAHASAN

A. ARAH BARU PENDIDIKAN MENUJU DEMOKRASI . .1

B. VISI MISI TUJUAN PENDIDIKAN..........................................................................2

C.KONSEP PEMBELAJARAN BERWAWASANKEMASYARAKATAN ..............3

D.PRINSIP PEMBELAJARAN BERWAWASAN  KEMASYARAKATAN.............4

E.IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN DI


LINGKUNGAN KELUARGA, SEKOLAH, DAN LINGKUGAN MASYARAKAT
.............................................................................................................................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................7

B. Daftar pustaka.........................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pembelajaran memiliki peranan penting dalam perkembangan kehidupan


manusia. Keluarga digunakan sebagai lembaga utama dalam pengenalan kebudayaan pada
anak-anaknya. Selain dalam keluarga, sekolah juga merupakan salah satu lembaga utama
untuk mewariskan kebudayaan.

Pembelajaran berwawasan kemasyarakatan merupakan perwujudan dari


demokratisasi pembelajaran melalui pelayanan, pembelajaran untuk kepentingan masyarakat.
Pembelajaran berwawasan masyarakat menjadi sebuah gerakan penyadaran masyarakat untuk
terus belajar dalam mengatasi tantangan kehidupan yang berubah ubah dan semakin berat.
Dalam pembelajaran berwawasan kemasyarakatan, masyarakat sebagai satu sistem sosial
yang di dalamnya terdapat proses-proses sosial. Pendidikan nasional sebagai bagian dari
pembelajaran umat manusia harus berpartisipasi untuk bersama-sama membangun
masyarakat madani.

Makalah ini menjelaskan tentang pengertian pembelajaran berwawasan


kemasyarakatan, fungsi dari pembelajaran berwawasan kemasyarakatan, teori yang
mendasari pembelajaran berwawasan kemasyarakatan, tujuan dan prinsip pembelajaran
berwawasan kemasyarakatan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa arah baru pendidikan menuju demokrasi ?

2. Apa visi misi tujuan pendidikan?

3. Apa konsep pembelajaran berwawasankemasyarakatan?

4. Apa prinsip pembelajaran berwawasan  kemasyarakatan ?

C. Tujuan

1 Untuk mengetahui apa itu arah baru pendidikan


2 Untuk mengetahui apa visi dan misi pendidikan
3 Untuk mengetahui prinsip pembelajaran berwawasan  kemasyarakatan
4 Untuk mengetahui apa prinsip pembelajaran berwawasan  kemasyarakatan

iii
BAB II

PEMBAHASAN

PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN

A. ARAH BARU PENDIDIKAN MENUJU DEMOKRASI

Peran pendidikan dalam masyarakat senantiasa mengalami pergeseran, sesuai dengan situasi
dan kondisi. Dengan terjadinya pergeseran peran pendidikan, maka secara mendasar
pendidikan perlu memiliki karakteristik sebagai berikut :

1 Mampu mengembangkan kreativitas


2 Mendukung diseminasi nilai keunggulan
3 Mengembangkan nilai -  nilai demokrasi, kemanusiaan, keadilan  dan keagamaan
4 Mengembangkan secara berkelanjutan kinerja kreatif dan produktif yang koheren
dengan nilai – nilai moral.

a. Arah Pandangan Dasar Pendidikan Nasional

Brubacher memulai pembahasan tentang hubungan pendidikan dan masyarakat yang


mencakup hubungan pendidikan dengan perubahan social,tatanan ekonomi, politik  dan
Negara.

Dengan demikian, acuan pemikiran dalam penataan dan pengembangan system pendidikan
nasional harus mampu mengakomodasikan berbagai pandangan secara selektif.

1 Membangun prinsip kesetaraan antara sector pendidikan dengan sector lainnya.


2 Pendidikan adalah wahana pemberdayaan bangsa dengan mengutamakan penciptaan
dan pemeliharaan konfigurasi komponen – komponen sumber pengaruh secara
dinamik.
3 Prinsip pemberdayaan masyarakat dengan segenap institusi social yang ada
didalamnya.
4 Prinsip kemandirian dalam pendidikan dan prinsip pemerataan menuntut warga
Negara secara individual maupun kolektif untuk memiliki kemampuan bersaing dan
bekerja sama
5 Dalam kondisi pluralistic diperlukan prinsip toleransi dan consensus.
6 prinsip perencanaan pendidikan, oleh karena manusia dan masyarakat senantiasa
berubah.
7 Prinsip rekontruksi.
8 Prinsip bertoleransi pada peserta didik.
9 Prinsip pendidikan multicultural.
10 Pendidikan dengan prinsip global.

1
B. VISI MISI TUJUAN PENDIDIKAN

a.Visi Pendidikan Nasional

Visi Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang mengutamakan kemandirian


menuju keunggulan untuk meraih kemajuan dan kemakmuran berdasarkan nilai-nilai
Pancasila. Misi Pendidikan sesuai amanat UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan
bangsa yang ditempuh melalui pembelajaran dan pembudayaan bangsa dan masyarakat
Indonesia agar setiap insan Indonesia berpendidikan, berbudaya, cerdas, berakar kuat pada
moral dan budaya, dan berkeadilan sosial.

Misi Pendidikan Nasional jangka pendek adalah pemulihan dari krisis, misi jangka
menengah adalah pemberdayaan masyarakat dalam bidang pendidikan, misi jangka
panjangnya adalah tercapainya masyarakat Indonesia baru yaitu masyarakat madani. Tujuan
Pendidikan Nasional mampu menghasilkan manusia sebagai individu dan anggota
masyarakat yang sehat dan cerdas.Makna demokratis dalam pendidikan yaitu proses
pengembalian keputusan pendidikan melibatkan semua tingkatan secara maksimal, dan upaya
harus dilakukan dalam rangka demokratisasi pendidikan adalah :

1. Perluasan dan pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan


2. Pendidikan untuk semua
3. Pemberdayaan dan pendayagunaan berbagai institusi kemasyarakatan
4. Pengakuan hak-hak masyarakat termasuk hak pendidikan
5. Kerja sama dengan dunia usaha dan industry

b. Misi

1.       Misi jangka pendek

a) Melakukan penuntasan programwajib belajar pendidikan dasar bermutu


b) Mengembangkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan pendidikan
c) Melakukan perintisan program – program pengayaan.

2.       Misi jangka menengah

Misi jangka menengah pendidikan nasional adalah menciptakan system,iklim,dan proses


pendidikan yang demokratis dan mengutamakan mutu

3.       Misi jangka panjang

Misi jangka panjang pendidikan nasional adalah melakukan pembudayaan dan pemberdayaan
system, iklim,dan proses pendidikan nasional yang demokratis

c. Tujuan Pendidikan Nasional

1. kepribadian kuat, religius dan menjunjung tinggi budaya luhur bangsa

2. kesadaran demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

2
3. kesadaran moral hukum yang tinggi

4. kehidupan yang makmur dan sejahtera

d. Demokratisai Pendidikan

Menurut tilaar upaya yang dilakukan dalam rangka demokratis pendidikan adalah sebagai
berikut:

a.       Perluasan dan pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan

b.      Pendidikan untuk semua

c.       Pemberdayaan dan pendayagunaan berbagai institusi masyarakat

d.      Pengakuan hak – hak  masyarakat termasuk  hak pendidikan

e.      Kerjasama dengan dunia usaha dan industry

C.KONSEP PEMBELAJARAN BERWAWASANKEMASYARAKATAN

Pendidikan berbasis masyarakat ( community based education) merupakan


landasan dari pembelajaran berwawasan kemasyarakatan yang mengandung prinsip
pendidikan dari oleh dan untuk masyarakat. Pendidikan berbagai masyarakat adalah
pendidikan yang sebagian besar keputusannya dibuat oleh masyarakat sehingga peran
masyarakat sangat dominan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut.

Hal-hal pembelajaran berwawasan kemasyarakatan  :

1. Kebermaknaan dan kebermanfaatan bagi pesetra didik.

Pembelajaran berwawasan kemasyarakatan harus didasarkan pada kebermaknaan dan


kebermanfaatan bagi peserta didik.

2. Pemanfaatan lingkungan dalam pembelajaran.

Pembelajaran yang memanfaatkan potensi lingkungan untuk memenuhi kebutuhan belajar


peserta didik akan berdampak terhadap peningkatan hasil pembelajaran.

3. Materi pembelajaran terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.

Materi pembelajaran pada pendidikan formal sudah tercangkum dalam kurikulum yang
sifatnya baku.

4. Masalah yang diangkat dalam pembelajaran ada kesesuaian dengan kebutuhan peserta
didik.

Guru harus mampu mengangkat berbagai persoalan yang dibahas sesuai dengan kebutuhan
peserta didik.

5. Menekankan pada pembelajaran partisipasif yang berpusat pada peserta didik.

3
Dalam kegiatan pembelajaran berwawasan kemasyarakatan harus ditumbuhkan partisipasi
peserta didik dalam berbagai kegiatan.

6. Menumbuhkan kerja sama di antara peserta didik.

Untuk menumbuhkan kerja sama peserta didik dalam pembelajaran, tutor dapat
menggunakan pembelajaran kooperatif.

7.  Menumbuhkan kemandirian.

Pembelajaran berwawasan kemasyarakatan harus mampu menumbuhkan kemandirian pada


peserta didik

Menurut Galbrait ( Marzuki, 2004 ), pendidikan berbasis masyarakat mengandung beberapa


makna yaitu :

a) Kemampuan peserta didik meningkat.


b) Partisipasi dan demokrasi.
c) Mobilisasi aksi masyarakat.

Diungkapkan oleh Watson dalam Sihombing (2001), bahwa pendidikan berbasis masyarakat
memiliki tiga elemen , yaitu :

1 Mementingkan warga belajar.


2 Program dimulai dari perspektif yang kritis .
3 Pendidikan berbasis masyarakat menekankan bahwa belajar harus berlokasi di
masyarakat , menjawab kebutuhan belajar masyarakat, menciptakan ras memiliki, dan
program itu dirancang, diputuskan, serta diatur oleh masyarakat sehingga mereka
membentuk kesatuan yang lebih besar.

D.PRINSIP PEMBELAJARAN BERWAWASAN  KEMASYARAKATAN

1.      Determinasi diri (self determination)

Determinasi diri mengandung makna bahwa setiap keputusan untuk kepentingan peserta
didik harus dimusyawarahkan terlebih dahulu secara bersama. Prinsip ini akan mendorong
terciptanya kondisi yang kondusif dalam melakukan berbagai kegiatan. Peserta didik akan
merasa dihargai apabila dilibatkan dalam pengambilan keputusan sehingga keputusan yang
diambil didasarkan kepada kepentingan bersama.

2.      Membantu dirinya sendiri (self help)

Setiap peserta didik harus diberi kesempatan untuk meningkatkan potensi yang dimilikinya
sehingga setiap pesserta didik dapat membantu dirinya untuk berkembang sesuai dengan
kapasitas yang dimilikinya. Prinsip ini akan menumbuhkan kemandirian pada peserta didik
untuk melakukan sesuatu keputusan, tanpa ketergantungan pada pihak lain.

4
3.      Mengembangkan kepemimpinan (leadership development)

Setiap peserta didik harus diberi kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam berbagai
kegiatan. Hal ini sangat penting, yaitu untuk melatih keberanian peserta didik dalam
mengatur sebuah kegiatan sehingga kepercayaan diri dari peserta didik akan terbentuk
dengan adanya pemimpin yang dapat diharapkan.

4.      Lokalisasi (localization)

Lokalisasi kegiatan pembelajaran diupayakan memiliki nilai strategis bagi pserta


didiksehingga memiliki kemudahan untuk dapat dijangkau oleh setiap peserta didik. Apabila
tempat kegiatan dianggap strategis, diharapkan motivasi peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran selalu tinggi.

5.      Pelayanan terpadu (integrated delivery of services)

Pelayanan yang diberikan kepada peserta didik dilakukan secara terpadu dari berbagai
komponen yang terlibat, hal ini didasarkan bahwa peserta didik merupakan sasaran yang
berhak menerima pelayanan secara maksimal.

6.      Menerima perbedaan (accept diversity)

Peserta didik yang mengikuti pembelajaran memiliki karakteristik yang heterogen, dengan
keanekaragaman karakteristik tersebut diharapkan menjadi modal untuk menciptakan
kebersamaan melalui pemenuhan kebutuhan belajar yang beraneka ragam. Perbedaan yang
dimiliki peserta didik bukan unntuk dijadikan sumber konflik, tetapi dengan perbedaan dapat
dijadikan sumber pengalaman dalam pembelajaran sehingga erjadi saling membelajarkan
diantara peserta didik.

7.      Belajar terus menerus (life long learning)

Prinsip belajar terus menerus harus memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik
untuk terus belajar sesuai dengan kebutuhannya. Konsekuensinya dalam kegiatan
pembelajaran harus menyediakan program materi yang beraneka ragam sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik.

D.Tujuan Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan

Adapun tujuan pembelajaran berwawasan kemasyarakatan:

1 Melatih kemampuan akademis peserta didik.


2 Memperkuat mental fisik dan disiplin.
3 Memperkenalkan tanggung jawab.
4 Membangun jiwa sosial.
5 Sebagai identitas diri.
6 Sarana mengembangkan diri dan berkreativitas

5
E.IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN DI
LINGKUNGAN KELUARGA, SEKOLAH, DAN LINGKUGAN MASYARAKAT

1. Keluarga

a) Orang tua menanamkan nilai dan moral dengan cara membimbing anak untuk saling
menyayangi, menghormati orang yang lebih tua, berbicara sopan, dan lain- lain.

b) Orang tua mendampingi anak dalam belajar berbagai pengetahuan, seperti


berhitung dan membaca.

2. Sekolah

a)      Siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler misalnya Pramuka, PMR, dan lain-lain.

b)      Melakukan tanggung jawab dengan baik jika menjadi pengurus kelas.

c)      Menjadi anggota koperasi sekolah.

3. Masyarakat

a) Kerja bakti
b) Siskamling
c) Karang Taruna
d) Pembelajaran keaksaraan atau buta aksara
e) Pembelajaran keterampilan atau pelatihan

6
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Visi Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang mengutamakan kemandirian


menuju keunggulan untuk meraih kemajuan dan kemakmuran berdasarkan nilai-nilai
Pancasila.Misi Pendidikan Nasional jangka pendek adalah pemulihan dari krisis, misi jangka
menengah adalah pemberdayaan masyarakat dalam bidang pendidikan, misi jangka
panjangnya adalah tercapainya masyarakat Indonesia baru yaitu masyarakat madani.

Diungkapkan oleh Watson dalam Sihombing (2001), bahwa pendidikan berbasis masyarakat
memiliki tiga elemen , yaitu :

1.Mementingkan warga belajar.

2.Program dimulai dari perspektif yang kritis .

3.Pendidikan berbasis masyarakat menekankan bahwa belajar harus berlokasi di masyarakat,


menjawab kebutuhan belajar masyarakat, menciptakan ras memiliki, dan program itu
dirancang, diputuskan, serta diatur oleh masyarakat sehingga mereka membentuk kesatuan
yang lebih besar.

7
Daftar Pustaka

https://tek-chykirana.blogspot.com/2013/11/modul-3-yaitu-pembelajaran-berwawasan.html

https://mbundew.blogspot.com/2015/11/pdgk-4306-modul-3.html

https://alfa-nganjuk.blogspot.com/2012/06/konsep-pembelajaran-berwawasan.html

Anda mungkin juga menyukai