KEWARGANEGARAAN
DOSEN PENGAMPU :
Oleh Kelompok 1 :
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis berupa
makalah ini dengan baik dan tanpa suatu kendala berarti.
Besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat dan berdampak besar
sehingga dapat memberi inspirasi bagi para pembaca, dan pendengar agar
melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .........................................................................................15
B. Saran .................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
iv
yang belum pernah terjadi dalam kehidupan suatumasyarakat atau suatu
bangsa.
v
suatu realitas yang dihadapi, bahwa mahasiswa adalah sebagai generasi
bangsa yang harus memiliki visi intelektual, religius, berkeadaban,
berkemanusiaan dan cinta tanah air dan bangsanya. Dengan adanya
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan dapat membantu
mahasiswa memantapkan kepribadiannya, agar secara konsisten mampu
mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah
air dalam menguasai, menerapkan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni dengan rasa tanggung jawab dan
bermoral.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendidikan kewarganegaraan?
2. Apa tujuan mempelajari pendidikan kewarganegaraan di perguruan
tinggi?
3. Mengapa pendidikan kewarganegaraan harus dilaksanakan di
Perguruan Tinggi?
4. Bagaimana pelaksanaan kewarganegaraan di perguruan tinggi?
vi
BAB II
PEMBAHASAN
1
Suara terbanyak, organisasi pemerintahan, badan pemerintahan,
hukum, dan tanggung Jawab.
3. Edmonson (1958) mengemukakan bahwa civics adalah kajian yang
berkaitan dengan pemerintahan dan yang menyangkut hak dan
kewajiban warga negara.
4. Menurut Merphin Panjaitan, Pendidikan Kewarganegaraan adalah
pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mendidik generasi muda
menjadi warga negara yang demokrasi dan partisipatif melalui suatu
pendidikan yang dialogial. Sementara Soedjarto mengartikan
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan politik yang
bertujuan untuk membantu peserta didik untuk menjadi warga negara
yang secara politik dewasa dan ikut serta membangun sistem politik
yang demokratis.
5. Menurut Muhammad Numan Soemantri, Civic Education adalah
kegiatan yang meliputi Seluruh program sekolah. Civic Education
meliputi berbagai macam kegiatan mengajar yang dapat
menumbuhkan hidup dan perilaku yang lebih baik dalam masyarakat
demokrasi. Dalam Civic Education termasuk pula hal-hal yang
menyangkut pengalaman. Kepentingan masyarakat, pribadi dan
syarat-syarat objektif untuk hidup bernegara.
2
mampu berfikir rasional, bersikap dewasa dan dinamis, berpandangan
luas dan bersikap demokratis Yang berkeadaban sebagai warga negara
Indonesia. Dengan berbekal kemampuan Intelektual ini diharapkan
mahasiswa mampu melaksanakan proses belajar Sepanjang hayat (long
live learning), menjadi ilmuwan profesional yang Berkepribadian dan
menjunjung nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa Dan
bernegara. Sedangkan hakikat Pendidikan Kewarganegaraan, untuk
membekali Dan memantapkan mahasiswa dengan pengetahuan dan
kemampuan dasar Hubungan warga negara Indonesia yang Pancasilais
dengan negara dan sesama Warga negara. Menurut UU Nomor20/2003
tentang sistem pendidikan nasional .Pasal 35 UU Nomor 12/2012 tentang
pendidikan tinggi, Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan agar
peserta didik memiliki rasa kebangsaan dan Cinta tanah air. Selain itu,
menurut Abdul Azis Wahab dan Sapriya (2012:311) tujuan Pendidikan
Kewarganegaraan adalah untuk membentuk warga negara yang baik.
Menurut SK Dirjen Dikti Nomor43/2006, Pendidikan Kewarganegaraan
dimaksudkan Untuk menjadikan peserta didik yang menjadi ilmuwan dan
profesional yang memiliki Rasa kebangsaan dan cinta tanah air;
demokratis yang berkeadaban; menjadi Warganegara yang memiliki daya
saing; berdisiplin; dan berpartisipasi aktif dalam Membangun kehidupan
yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila. Menurut Martini, dkk
(2013:3) tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan Tinggi yaitu
membantu mahasiswa mengembangkan potensinya untuk menguasai
Ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap kewarganegaraan dan nilai-
nilai yang Diperlukan dalam rangka penerapan ilmu, profesi dan
keahliannya serta Berpartisipasi dalam kehidupan yang bermasyarakat
dari komuniti setempat, bangsa Dan dunia. Selain itu, membantu
mahasiswa menjadi warganegara yang cerdas, Demokratik berkeadaban,
bertanggungjwab, dan menggalang kemampuan kompetitif Bangsa di era
globalisasi. Hal ini selaras dengan tujuan pendidikan tinggi adalah
Berkembangnya potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman
dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat,
3
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya
untuk kepentingan.
4
3. Rasional, dinamis, dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai
warga negara.
4. Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara
5. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni untuk
kepentingan kemanusiaan, bangsa dan negara.
5
Mahasiswa sebagai generasi muda penerus bangsa mempunyai
peran dan tanggung jawab dimasa yang akan datang. Mahasiswa juga
harus memahami dan menerapkan Pendidikan Kewarganegaraan dalam
bermasyarakat.
6
mahasiswa mampu memberikan dorongan perubahan sosial dan
ekonomi secara terencana.
2. Agar Mahasiswa menjadi pribadi yang cinta damai, Pendidikan
kewarganegaraan sangat perlu diberikan dan diajarkan kepada
mahasiswa. Karena nantinya mahasiswa dapat menjadi sosok
penerus yang demokratis dan cinta damai.
3. Mahasiswa mampu menjadi pribadi yang memiliki toleransi tinggi,
diberikannya pendidikan kewarganegaraan mampu menjadikan
mahasiswa paham akan adat dan budaya dari seluruh suku yang
ada di Indonesia. Dengan begitu mahasiswa akan menjadi
generasi penerus yang memiliki toleransi yang tinggi terhadap
sesama.
4. Menjadikan Mahasiswa yang tahu tentang Hak dan Kewajiban
sebagai Warga Negara Indonesia.Dengan adanya pendidikan
kewarganegaraan, mahasiswa mampu mengetahui apa saja hak
dan kewajiban mereka terhadap negara Indonesia.
5. Mewujudkan mahasiswa yang bisa menjadi generasi penerus
bangs yang memiliki wawasan hidup berbangsa dan bernegara.
6. Dan menjadikan mahasiswa yang komitmen terhadap hak dasar
manusia dan hidup dalam Negara yang berkedaulatan.
7
Pendidikan kewarganegaraan ini mampu memberikan generasi
ilmu yang baru serta pengembangan komunikasi dengan lingkungan yang
lebih luas. Meskipun pengembangan komunikasi tidak diajarkan dalam
pendidikan kewarganegaraan, akan lebih baik jika ini dimanfaatkan untuk
pengembangan diri seluas-luasnya.
8
2) Kedua, kalaupun materi-materi yang ada pada dasarnya potensial
bagi Pendidikan Demokrasi dan Pendidikan kewarganegaraan,
potensi itu tidak berkembang karena pendekatan dan
pembelajarannya bersifat indoktrinatif, regimentatif, monologis,
dan tidak partisipatif.
3) Ketiga, ketiga subjek itu lebih teoretis daripada praktis. Akibatnya
terdapat diskrepansi yang jelas antara teori dan wacana yang
dibahas dengan realitas sosial politik yang ada. Pada tingkat
sekolah/universitas, diskrepansi itu sering pula terlihat dalam
bentuk otoritanisme, bahkan feodalisme orang-orang sekolah dan
universitas itu sendiri. Akibatnya bisa dipahami,sekolah/universitas
gagal untuk membawa peserta didik untuk "mengalami
demokrasi",
9
Matakuliah Dasar Umum (MKDU) Pancasila dan Kewiraan, bahkan
Penataran P4.
10
matakuliah Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama dan Pendidikan
kewarganegaraan sebagai akibat proses pendidikan tiga dasawarsa
terakhir yang bersifat indoktrinasi, sehingga isi, makna, dan manfaat yang
diperoleh dari mempelajari ketiga matakuliah tersebut tidak terasa.
Pendidikan demokrasi dalam PKn dilaksanakan melalui pengembangan
pada tiga aspek. Pertama, kecerdasan dan daya nalar warga negara (civic
intelligence), baik dalam dimensi spiritual, rasional, emosional, maupun
sosial. Kedua, kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara
yang bertanggung jawab (civic responsibility). Ketiga, kemampuan
berpartisipasi warga negara (civic participation) atas dasar tanggung
jawab, baik secara individual, secara sosial, maupun sebagai pemimpin
masa depan.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Agar Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Berpikir Kritis, Tidak hanya tau
tentang hak dan kewajiban, namun mahasiswa juga mampu berfikir kritis
tentang isu nasional maupun internasional. Pendidikan kewarganegaraan
ini sangat dibutuhkan agar mahasiswa mampu memberikan dorongan
perubahan sosial dan ekonomi secara terencana.
2. Agar Mahasiswa menjadi pribadi yang cinta damai, Pendidikan
kewarganegaraan sangat perlu diberikan dan diajarkan kepada
mahasiswa. Karena nantinya mahasiswa dapat menjadi sosok penerus
yang demokratis dan cinta damai.
3. Mahasiswa mampu menjadi pribadi yang memiliki toleransi tinggi,
diberikannya pendidikan kewarganegaraan mampu menjadikan
mahasiswa paham akan adat dan budaya dari seluruh suku yang ada di
12
Indonesia. Dengan begitu mahasiswa akan menjadi generasi penerus
yang memiliki toleransi yang tinggi terhadap sesama.
4. Menjadikan Mahasiswa yang tahu tentang Hak dan Kewajiban sebagai
Warga Negara Indonesia.Dengan adanya pendidikan kewarganegaraan,
mahasiswa mampu mengetahui apa saja hak dan kewajiban mereka
terhadap negara Indonesia.
5. Mewujudkan mahasiswa yang bisa menjadi generasi penerus bangsa
yang memiliki wawasan hidup berbangsa dan bernegara.
6. Dan menjadikan mahasiswa yang komitmen terhadap hak dasar manusia
dan hidup dalam Negara yang berkedaulatan.
B. Saran
13
bermanfaat bagi pembaca agar lebih mengetahui bagaimana Pelaksanaan
Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
14