Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

PENGERTIAN DAN OBJEK PEMBAHASAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


“Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan”

Dosen Pengampu:
Drs. Husna Sari Siregar, M.Si

Disusun Oleh Kelompok 2:


Ismi Aulia Palem (0406223061)
Nur Tasya Hariany Sitorus (0406222060)
Tari Nur Fajri (0406223035)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA


FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI ISLAM
ILMU HADITS
MEDAN
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengertian dan Objek
Pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan makalah kami ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Dosen pada Mata Kuliah
Kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Pengertian dan Objek Pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen selaku Dosen Pengampu yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang Pengertian
dan Objek Pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami penulis menyadari,
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

2
KATA PENGANTAR..................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................4
1.1. Latar Belakang .......................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................5
1.3. Tujuan Penulisan ....................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................6
2.2 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ..............................................6
2.3 Ciri-ciri Tujuan dan Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan .........7
2.4 Objek Pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan ................................9
BAB III PENUTUP ....................................................................................................12
3.3 Kesimpulan...........................................................................................12
3.4 Saran .....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bangsa Indonesia memiliki sejarah yang panjang dalam pembentukannya. Penuh dengan
perjuangan dan pengorbanan. Namun pada akhirnya berani untuk memproklamasikan diri
menjadi sebuah bangsa dan negara yang merdeka dari penjajahan pada 17 agustus 1945.
Setelah berdirinya bangsa dan negara Indonesia, bukan berarti tanpa adanya ancaman,
hambatan, gangguan dan tantangan lagi. Bahkan saat ini bangsa Indonesia menghadapi
permasalahan yang semakin kompleks. Dalam menghadapi ancaman, tantangan, hambatan
dan gangguan yang akan merusak nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang tercermin dalam
pancasila, maka perlu diterapkan pendidikan karakter dalam pendidikan kurikulum nasional
melalui pendidikan kewarganegaraan. Kewarganegaraan adalah segala hal ikhwal yang
berhubungan dengan warga negara.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (undang-
undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional) sehingga pendidikan
kewarganegaraan dapat diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk membekali peserta
didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan timbal balik
antara warga negara dengan negara

Istilah mata kuliah pendidikan kewarganegaraan merupakan mata kuliah yang


menggantikan pendidikan kewiraan yang mencerminkan terjadinya reorientasi materi dan
revitalisasi dalam proses belajar mengajar. Pendidikan ini memiliki peranan yang penting
yang akan mengajarkan mentransformasikan nilai-nilai pancasila ke dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan
kewarganegaraan memiliki tanggung jawab secara ideologis, politik, sosial, moral maupun
hukum untuk membintangi diri masyarakat bangsa dan negara Indonesia dari berbagai
ancaman, hambatan dan tantangan yang akan merusak ketahanan bangsa, dalam kerangka
mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia seperti yang tertuang dalam undang-
undang dasar negara Republik Indonesia 1945.
4
1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan Kewarganegaraan?

2. Apa saja ciri-ciri, tujuan dan karakteristik dari Pendidikan Kewarganegaraan?

3. Apa saja objek pembahasan dalam Pendidikan Kewarganegaraan?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Pendidikan Kewarganegaraan

2. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri, tujuan dan karakteristik dari Pendidikan
Kewarganegaraan

3. Untuk mengetahui apa saja objek pembahasan dalam Pendidikan Kewarganegaraan

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan


Secara bahasa, istilah “Civic Education” oleh sebagian pakar diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia menjadi Pendidikan Kewargaan atau Pendidikan Kewarganegaraan. Istilah
Pendidikan Kewargaan diwakili oleh Azra dan Tim ICCE (Indonesian Center for Civic
Education) dari Universitas Islam Negeri Jakarta, sebagai pengembang Civic Education
pertama di perguruan tinggi. Penggunaan istilah Pendidikan Kewarganegaraan diwakili oleh
Winataputra dkk dari Tim CICED (Center Indonesian for Civic Education) Tim ICCE. 1

Banyak pakar yang mengemukakan pendapatnya tentang makna dari Pendidikan


Kewarganegaraan. Diantaranya:

1. Menurut Zamroni dalam mengemukakan pendapatnya bahwa pengertian Pendidikan


Kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan
warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan
kesadaran kepada generasi baru, bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat
yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat. Demokrasi adalah suatu learning proses
yang tidak dapat begitu saja meniru dari masyarakat lain. Kelangsungan demokrasi
tergantung pada kemampuan mentransformasikan nilai-nilai demokrasi.2

2. Menurut Daryono Kewarganegaraan adalah isi pokok yang mencakup hak dan kewajiban
warga negara. Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam satuan politik
tertentu terkhusus untuk negara, yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam
kegiatan politik. Seseorang dengan keanggotaan yang dimiliki disebut warga negara.

3. Menurut Wolhoff Kewarganegaraan adalah keanggotaan suatu bangsa tertentu, yakni


sejumlah manusia yang terikat dengan yang lainnya karena kesatuan bahasa, kehidupan
sosial budaya serta kesadaran nasionalnya.

4. Menurut Edmonson, magna Civics selalu didefinisikan sebagai sebuah studi tentang
pemerintahan dan kewarganegaraan yang terkait dengan kewajiban, hak dan hak-hak
istimewa warga negara.

1 Tim ICCE tahun 2005, hal 6


2 Ibid, hal 21

6
5. Menurut Merphin Panjaitan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pendidikan
demokrasi yang memiliki tujuan untuk mendidik para generasi muda yang menjadi warga
negara yang demokratis, serta partisipatif melalui suatu pendidikan yang dialogial.

6. Menurut Soedijarto Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan politik yang


memiliki tujuan untuk bisa membantu peserta didik untuk bisa menjadi warga negara yang
secara politik dewasa, dan ikut serta membela sistem politik yang demokratis.

7. Menurut pendapat lain, pendidikan kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali


peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar yang berkenaan dengan hubungan
antar warga negara dengan negara, serta pendidikan pendahuluan bela negara menjadi
warga negara agar dapat diandalkan oleh bangsa dan negara. 3
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, penulis menyimpulkan pengertian pendidikan
kewarganegaraan adalah suatu mata pelajaran yang merupakan suatu rangkaian proses untuk
mengarahkan peserta didik menjadi warga negara yang berkarakter bangsa Indonesia, cerdas,
terampil dan bertanggung jawab sehingga dapat berperan aktif dalam masyarakat sesuai
ketentuan Pancasila dan Undang-Undang Negara Republik Indonesia 1945. 4

Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengingatkan kita akan pentingnya


nilai-nilai hak dan kewajiban suatu warga negara agar setiap hal yang dikerjakan sesuai dengan
tujuan dan cita-cita bangsa, dan tidak melenceng dari apa yang diharapkan. Karena penting,
pendidikan ini sudah diterapkan sejak usia dini di setiap jenjang pendidikan, mulai dari yang
paling dini hingga pada perguruan tinggi agar menghasilkan penerus-penerus bangsa yang
berompeten dan siap menjalankan hidup berbangsa dan bernegara.

2.2. Ciri-Ciri, Tujuan dan karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan


Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajiban untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, berkarakter yang
diamanatkan oleh Pancasila dan Undang-Undang 1945.5 Oleh karena itu, dengan pendidikan
kewarganegaraan diharapkan intelektual Indonesia memiliki dasar kepribadian sebagai warga
negara yang demokrasi, religius berkemanusiaan dan berkeadaban. 6

3 Somantri, Pendidikan Kewarganegaraan Alumni, Bandung, 2011 hal 154


4 Abd Rahman & Baso Madiong, Pendidikan Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi, 2017 hal 20
5 Depdiknas, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, 2006 hal 49
6 Darmadi & Hamid, Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan, Bandung, Alfabeta 2010 hal 3

7
A. Ciri-ciri Pendidikan Kewarganegaraan
Soemantri memberikan ciri-ciri mengenai pendidikan kewarganegaraan, yaitu:

1. Pendidikan Kewarganegaraan adalah kegiatan yang meliputi seluruh program sekolah

2. Pendidikan kewarganegaraan meliputi berbagai macam kegiatan mengajar yang dapat


menumbuhkan hidup dan perilaku yang lebih baik dalam masyarakat demokratis, dan

3. Dalam pendidikan kewarganegaraan termasuk pula hal-hal yang menyangkut pengalaman,


kepentingan masyarakat, pribadi dan syarat-syarat objektif untuk hidup bernegara

B. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan


Sebagaimana lazimnya, setiap pendidikan itu memiliki tujuan yang hendak dicapai begitu pula
dengan pendidikan kewarganegaraan. Tujuan pendidikan kewarganegaraan antara lain sebagai
berikut:

1. Untuk membentuk kecakapan partisipatif yang bermutu dan bertanggung jawab dalam
kehidupan politik dan masyarakat, baik ditingkat lokal, nasional, regional dan global

2. Menjadikan warga masyarakat yang baik dan mampu menjaga persatuan dan integritas
bangsa guna mewujudkan Indonesia yang kuat, sejahtera dan demokratis

3. Menghasilkan mahasiswa yang berfikiran komprehensif, analisis, kritis dan bertindak


demokratis

4. Mengembangkan kultur demokrasi yaitu kebebasan, persamaan, kemerdekaan, toleransi,


kemampuan menahan diri, kemampuan mengambil keputusan, serta kemampuan
berpartisipasi dalam kegiatan politik kemasyarakatan

5. Mampu membentuk mahasiswa menjadi good and responsible citizens (warga negara yang
baik dan bertanggung jawab) melalui penanaman moral dan keterampilan (social skills)
sehingga kelak mereka mampu memahami dan memecahkan persoalan-persoalan aktual
kewarganegaraan seperti toleransi, perbedaan pendapat, bersikap empati, menghargai
pluralitas, kesadaran hukum dan tertib sosial, menjunjung tinggi HAM, mengembangkan
demokratisasi dalam berbagai lapangan kehidupan, dan menghargai kearifan lokal (local
wisdom).

Standar kompetensiyang wajib dikuasai oleh mahasiswa dalam mata kuliah tentang
pengembangan kepribadian antara lain budaya, agama, dan Kewarganegaraan. Secara
spesifik, kompetensi yang diharapkan untuk di capai dari mata kuliah pendidikan

8
Kewarganegaraan adalah "Menjadi ilmuwan yang profesional serta ,memiliki rasa
kebangsaan kuat dan cinta tanah air, demokratis yang berkeadaban, terbentuk menjadi
warga negara yang berkarakter, berdaya saing, dan berperan aktif dalam pembangunan
kehidupan yang damai dengan landasan Pancasila".

C. Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan


Pendidikan kewarganegaraan memiliki karakteristik yang mencakup tiga dimensi, yaitu:

1. Dimensi pengetahuan kewarganegaraan (knowledge) yang mencakup bidang politik,


hukum dan moral

2. Dimensi keterampilan kewarganegaraan (skills) meliputi keterampilan partisipasi dalam


kehidupan berbangsa dan bernegara, dan

3. Dimensi nilai-nilai kewarganegaraan (values) mencakup antara lain percaya diri,


penguasaan atas nilai religius, norma dan moral luhur
Karakteristik tersebut ditujukan agar sejalan dengan ide pokok pelajaran pendidikan
kewarganegaraan, yang ingin membentuk warga negara yang ideal yaitu warga negara yang
beriman, bertaqwa pada Tuhan yang Maha Esa, berpengetahuan, berketerampilan dan memiliki
nilai-nilai yang sesuai dengan prinsip-prinsip kewarganegaraan. Sikap inilah yang disebut
dengan sikap yang berkarakter. 7

2.3. Objek Pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan


Syarat ilmiah sebuah ilmu harus memiliki empat hal yaitu, memiliki objek, metode,
sistem dan bersifat universal. Penciptaan ilmu diawali dengan penelitian. Di dalam bidang
penelitian itu, manusia mengkaji dan membahas tentang fenomena atau gejala empiris yang
dapat dijangkau oleh pengalaman manusia. Objek ini kemudian diolah melalui suatu metode
yang bersifat rasional kemudian disusun secara sistematis yang terdiri atas berbagai macam
bagian yang memiliki kedudukan sendiri, namun berhubungan satu dengan yang lain dalam
suatu sistem. Kebenaran yang dihasilkan adalah kebenaran yang bersifat universal, yang
artinya dapat diterima oleh masyarakat dimana saja dan kapan saja.

Dalam hubungannya dengan pendidikan kewarganegaraan maka yang dijadikan objek


baik objek material maupun informal sebagai berikut:

a. Objek material adalah bidang sasaran atau bahan yang dikaji. Adapun objek material

7 Juliardi Budi, Jurnal Bhinneka Tunggal Ika, Volume 2, Nomor 2, November 2015

9
pendidikan kewarganegaraan adalah eksistensi warga negara dan dinamikanya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia. Objek material ini
menjadi bagian penting dan terintegrasi dengan nilai-nilai Pancasila.

b. Objek formal adalah sudut pandang yang digunakan untuk membahas objek material
tersebut. Objek formal pendidikan kewarganegaraan berhubungan dengan dimensi
sistem ketatanegaraan yang menekankan pada hubungan antara warga negara dan
negara.
Hubungan fungsional ini dapat menimbulkan hak dan kewajiban, baik hak dan
kewajiban negara maupun hak dan kewajiban warga negara. Objek formal ini tampak dari
materi kajian mengenai hak dan kewajiban negara dan warga negara, wawasan nusantara,
ketahanan nasional, identitas nasional, integrasi nasional dan Demokrasi. 8 Objek pembahasan
tersebut di perinci menjadi pokok-pokok bahasan atau substansi dalam pendidikan
Kewarganegaraan yang meliputi:

1. Filsafat Pancasila

2. Identitas Nasional

3. Negara dan Konstitusi

4. Demokrasi Indonesia

5. Rule Of Law (aturan hukum ) dan Hak Asasi Manusia (HAM)

6. Kewajiban dan hak warga negara

7. Geopolitik Indonesia

8. Geostrategi Indonesia
Tujuan akhir dari yang ingin di capai dari pokok-pokok bahasan di atas adakalanya
bersifap sosiologis, yaitu untuk membentuk kaum akademis dan profesional yang memiliki
rasa cinta tanah air, memiliki kebanggaan secara hebat kepada negara, berjiwa demokratis,
serta memiliki sifat sosial sesuai amalan Pancasila.

Dalam pendidikan kewarganegaraan juga dikembangkan kemampuan kepribadian dan


kemampuan intelektual dalam bidang politik, hukum, kemasyarakatan, filsafat dan budaya.
Sedang materi kewarganegaraan meliputi antara lain, membahas tentang demokrasi, hak asasi
manusia, lingkungan sosial budaya dan ekonomi, serta pertahanan dan keamanan dan lain

8 Abdul, Hamid & Herlina, Pendidikan Kewarganegaraan, 2019 hal 13-14

10
sebagainya. Dalam pendidikan kewarganegaraan materi disajikan secara objektif dan ilmiah,
dan tanpa unsur doktriner. Oleh karena itu materi pendidikan kewarganegaraan pada
hakikatnya tidak bersifat militeristik tetapi bersifat objektif dan ilmiah. 9

9 Muhammad Arif, Chairul Anwar & Lebba, Pendidikan Kewarganegaraan, 2021 hal 13

11
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dengan adanya penyempurnaan kurikulum mata kuliah pengembangan kepribadian
maka pendidikan kewarganegaraan memiliki paradigma baru yaitu pendidikan
kewarganegaraan berbasis Pancasila. Hal ini berdasarkan kenyataan di seluruh negara di dunia,
bahwa kesadaran demokrasi serta implementasinya harus senantiasa dikembangkan dengan
basis filsafat bangsa, identitas nasional, kenyataan dan pengalaman sejarah bangsa tersebut
serta dasar-dasar kemanusiaan dan keadaban.

Oleh karena itu, dengan pendidikan kewarganegaraan diharapkan intelektual Indonesia


memiliki dasar kepribadian sebagai warga negara yang demokratis, religius, berkemanusiaan
dan berkeadaban. Dan dapat disimpulkan juga bahwa Pendidikan Kewarganegaraan ini
merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang
memahami dan mampu melakukan akan hati dan kewajibannya sesuai yang diamanatkan oleh
Pancasila dan Undang-Undang 1945.

3.2. Saran
Dengan selesainya penulisan makalah ini, maka penulis mengharap kepada pembaca
sekiranya menemukan kesalahan pada makalah ini untuk memperbaikinya. Sebab penulis
bukanlah orang sempurna yang tidak luput dari kekeliruan, sehingga penulis juga biasa
melakukan kesalahan. Dan jika ada sesuatu yang biasa dijadikan bahan kajian oleh pembaca
maka penulis akan merasa termotivasi. Akan selalu ditunggu kritik dan saran dari para pembaca
yang sifatnya membangun untuk semangat menulis.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abd Rahman, Baso Madiong. 2017. Pendidikan Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi.


Makassar: Celebes Media Perkasa.

Arif Muhammad, Anwar Chairul, Lebba. 2021. Pendidikan Kewarganegaraan. Depok: Para
Cita Madina.

Darmadi, Hamid.2010. Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta.

Depdiknas.2016. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Juliardi Budi. 2015. Jurnal Bhinneka Tunggal Ika. Volume 2 Nomor 2.

Latief Abdul, Al Yakin Ahmad, Ahmad Herlina. 2019. Pendidikan Kewarganegaraan.


Sulawesi Selatan: Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia.

Somantri.2021. Pendidikan Kewarganegaraan Alumni. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

13

Anda mungkin juga menyukai