Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


Ahmad Fauzan, S.Pd.,M.Pd

KELOMPOK 1:

Astri Rahmawati Dewi E1C022148


Fia Anggraini E1C022159
Irma Prihatin Syahroni E1C022168
Fildza Ghaessani Sibawaih E1C022160

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya. Sehingga, kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul, “Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan” tepat pada waktunya. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Pada
kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ahmad Fauzan,
S.Pd.,M.Pd selaku dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah
mengajarkan kami mata kuliah tersebut sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
ini. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan agar dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut. Demikian kata
pengantar yang kami buat. Kami harap makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca maupun penulis.

Mataram, 20 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................4
A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ......................................................................6
B. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan ..........................................................................7
C. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan.............................................................................8
D. Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa ............9
BAB III PENUTUP................................................................................................................11
A. Kesimpulan...................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang diwajibkan dari
tingkat Sekolah Dasar, menengah, hingga Perguruan Tinggi. Hal ini dimaksudkan agar dapat
memupuk karakter siswa untuk memiliki rasa nasionalisme, juga membentuk karakter sosial
dan karakter bangsa sejak dini. Karakter Bangsa adalah perilaku yang diharapkan yang
dimiliki oleh warga Negara sebagai cerminan dari Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan
Kewarganegaraan juga merupakan pondasi atau modal utama bagi seluruh bangsa Indonesia
untuk dapat mempelajari, memahami, dan mencintai setiap aspek dari Indonesia sendiri.
Mahasiswa sebagai sebagai bagian dari Pendidikan tingkat tinggi di Indonesia juga turut
melaksanakan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, karena mahasiswa merupakan
bibit untuk mempertanggung jawabkan Indonesia kedepannya. Karena itulah diperlukan
pendidikan moral dan akademis yang akan menunjang sosok pribadi mahasiswa.
Kepribadian mahasiswa akan tumbuh seiring dengan waktu dan mengalami proses
pembebenahan, pembekalan, penentuan dan akhirnya pemutusan prinsip diri. Di masa yang
akan datang diperlukan ilmu yang cukup untuk dapat mendukung kokohnya pendirian suatu
Negara dan mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga Negara dengan menumbuhkan jati
diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela Negara
demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan Negara.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka fokus masalah yang akan dibahas pada
makalah ini antara lain:

1. Apa pengertian pendidikan kewarganegaraan?

2. Apa hakikat pendidikan kewarganegaraan?

3. Apa tujuan mempelajari pendidikan kewarganegaraan?

4. Apa fungsi pendidikan kewarganegaraan dalam pencerdasan kehidupan bangsa?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan sebagai
berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan kewarganegaraan.

2. Untuk mengetahui hakikat pendidikan kewarganegaraan.

3. Untuk memahami tujuan pendidikan kewarganegaraan.

4. Untuk memahami fungsi pendidikan kewarganegaraan dalam mencerdasan


kehidupan bangsa.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan


Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional yang
menyatakan bahwa disetiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat pelajaran
yang terdiri dari Pendidikan Bahasa, Pendidikan Agama, dan Pendidikan
Kewarganegaraan. Hal ini menunjukan bahwa adanya Pendidikan Kewarganegaraan
memiliki peran yang penting dalam membentuk karakter pribadi generasi muda. F.Peliger
(1970:5) menyatakan bahwa secara terminologis civics diartikan sebagai studi yang
berhubungan dengan tugas-tugas pemerintahan dan hak-kewajiban warganegara. Namun
dalam salah satu artikel tertua yang merumuskan definisi civics adalah tentang masalah
“education “. Pada tahun 1886, Civics adalah suatu ilmu tentang kewarganegaraan yang
berhubugan dengan manusia sebagai individu dalam suatu perkumpulan yang terorganisir
dalam hubungannya dengan Negara (Winarno, 2007).

Menurut Zamroni, Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi


yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak
demokratis. Sedangkan menurut Merphin Panjaitan, pendidikan kewarganegaraan adalah
pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mendidik generasi muda menjadi warga
negara yang demokratis dan partisipatif melalui suatu pendidikan yang dialogial.
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan yang bertujuan untuk membantu
peserta didik untuk menjadi warga Negara yang secara politik dewasa dan ikut serta
membangun politik yang demokratis. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu
konsep pendidikan yang berfungsi untuk membentuk generasi muda sebgai warga negara
yang mempunyai karakter. Keterkaitan pendidikan kewarganegaraan terhadap
pengembangan karakter memiliki dimensidimensi yang tidak bias dilepaskan dari aspek
pembentukan karakter dan moralitas publik warga negara.

Menurut Kansil (1994:84) Pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran


yang sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai-niali luhur,moral
yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat mewujudkan dalam
bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik baik sebagai individu maupun
sebagai anggota masyarakat dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) atau Civic: memiliki banyak
pengertian dan istilah. Tidak jauh berbeda dengan pengertian ini, Muhammad Numan
Somantri (dalam Ubaedillah, 2015, hlm. 13) menyatakan: “Pengertian Civics sebagai
llmu Kewarganegaraan yang membicarakan hubungan manusia dengan: (a) manusia
dalam perkumpulan-perkumpulan yang terorganisasi (organisasi sosial, ekonomi, politik);
(b) individu-individu dengan negara”.

Menurut Somantri Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu proses yang


dilakukan oleh lembaga pendidikan di mana seseorang mempelajari orientasi, sikap, dan
perilaku politik sehingga yang bersangkutan memiliki political knowledge, awareness,
attitude, political efficacy, dan political participation serta kemampuan mengambil
keputusan politik secara rasional.Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan
bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suata hal atau wahana yang dapat
mengembangkan dan melestrarikan nilai-nilai luhur serta moral yang diharapkan dapat
membentuk perilaku dan sikap suatu kelompok atau individu guna dapat menjalin
hubungan antar manusia dengan baik dan menjadi lebih dekat kepada Tuhan Yang Maha
Esa.

B. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan


Menurut UU Sisdiknas no.20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1, bahwa Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Dan istilah kewarganegaraan merupakan terjemah dari “civic” yang merupakan mata
pelajaran sosial yang bertujuan membina dan mengembangkan anak didik agar jadi warga
negara yang baik.

Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan yang dilakukan atas dasar


pancasila sebagai wasilah (sarana) dalam menumbuhkan, mengembangkan, dan melestarikan
nilai-nilai luhur (alakhlaqul karimah) atau yang disebut dengan istilah “pendidikan karakter
bangsa” yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Atau bisa dikatakan bahwa
Hakikat diajarkannya Pendidikan Kewarganegaraan yaitu mata pelajaran yang terfokus pada
pembentukan diri yang beragam dari berbagai suku, agama, budaya, sosial bahasa, serta usia
agar menjadi warga negara yang cerdas, taat hukum, terampil, serta berkarakter yang
dilandasi oleh pancasila dan UUD 1945.

Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan juga dapat dikatakan sebagai upaya sadar dan
terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan
jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam membela
negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa serta negara. Sehingga dapat
mencerdaskan bangsa, menumbuhkan kepercayaan terhadap jati diri serta moral bangsa,
komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi dan Hak Asasi Manusia dalam kehidupannya.

C. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan


Tujuan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah untuk mengembangkan
kemampuan-kemapuan sebagai berikut:
1. Berpikir secara kritis,rasional,dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
2. Berpatisipasi secara aktif dan bertanggung jawab,serta bertindak cerdas dalam kegiatan
kemasyarakatan,berbangsa dan bernegara.
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa lainnya.
4. Beriteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak
langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Semua hal tersebut di atas nampaknya sejalan dengan tujuan pendidikan yang
dicanangkan oleh UNESCO, yakni learning to know (aspek Pengetahuan), learning to be
(aspek Afektif), learning to do and learning to life together (aspek keterampilan). Untuk itu
semua maka Pendidikan Kewarganegaraan dikembangkan agar mampu mengarahkan warga
negara yang dinamis dalam rangka menghadapi tantangan di era global. Warga Negara yang
diharapkan melalu Pendidikan Kewarganegaraan adalah : (a) warga negara yang cerdas, (b)
warganegara yang memiliki komitmen, serta (c) warga negara yang mampu melibatkan diri
atau partisipatif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia serta
dalam pergaulan internasional.

Di era global ini Pendidikan Kewrganegaraan seyogyanya diarahkan lebih fungsional


dan dapat membantu peserta didik dalam memecahkan persoalan serta mampu mengambil
keputusan sendiri di dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Untuk itu Pendidikan Kewarganegaraan hendaknya disesuaikan dengan tuntutan dan
perkembangan masyarakat. Maksudnya, Pendidikan Kewarganegaraan hendaknya mampu
sebagai wahana yang dapat membentuk dan mengembangkan peserta didik menjadi warga
negara yang memiliki kecerdasan agar mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Tujuan diadakannya pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ini tidak lain karena


ingin menciptakan generasi yang berkarakter dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Hal
ini jelas seperti yang disebutkan dalam landasan Pendidikan Kewarganegaraan. Kita tentu
tidak ingin masalah-masalah di Indonesia yang berhubungan dengan Pendidikan
Kewarganegaraan ini kembali terjadi di masa depan. Pastinya kita berharap Indonesia
menjadi lebih baik nantinya. Tidak ada lagi masalah sosial seperti kemiskinan dan kualitas
pendidikan yang rendah, banyaknya kasus sara, korupsi yang merajalela, dan daerah-daerah
yang semakin tertinggal dan diabaikan oleh pemerintah pusat. Jadi, butuh partisipasi dari
masyarakat khususnya mahasiswa sebagai bagian dari pendidikan tinggi negeri ini untuk
dapat mengamalkan pembelajaran yang dipelajari dari Pendidikan Kewarganegaraan.

D. Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan dalam Pencerdasan Kehidupan bangsa

Mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan (PKn) mempunyai fungsi sebagai sarana


untuk membentuk peserta didik menjadi warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya, berkomitmen setia kepada bangsa dan negara
Indonesia dengan merefleksikan diri sebagai warga negara yang cerdas, terampil dan
berkharakter sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945. Suplemen pengembangan PKn
SD ini dimaksudkan untuk melengkapi bahan ajar cetak yang sudah ada. Di dalam suplemen
ini dikembangkan model-model, strategi, metode-metode dan pendekatan-pendekatan dalam
rangka pembelajaran PKn SD yang akan membantu guru dalam menuangkan kreativitasnya
di depan kelas sebagai fasilitator.
Pengembangan suplemen PKn SD ini didasarkan atas prinsip-prinsip Pembelajaran
Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM). Prinsip-prinsip ini
diharapkan dapat mempermudah daya serap materi mata pelajaran PKn terutama dalam
penilaian ranah afektif, kognitif dan psikomotor secara simultan, terutama peserta didik pada
kelas rendah yang baru belajar membaca dan menulis. Pada kelas tinggi kreativitas dalam
pembelajaran lebih ditingkatkan lagi. Namun konsekuensinya guru sebagai motivator dan
fasilitator harus kreatif, inisiatif, dan konsen terhadap peserta didik. Tanpa hal ini
pembelajaran PKn yang kita inginkan tidak akan tercapai secara optimal. Sedangkan menurut
Mubarokah (2012) Fungsi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah :
1. Membantu generasi muda memperoleh pemahaman cita-cita nasional atau tujuan negara
2. Dapat mengambil keputusan-keputusan yang bertanggung jawab dalam menyelesaikan
masalah pribadi, masyarakat dan Negara
3. Dapat mengapresikan cita-cita nasional dan dapat membuat keputusan keputusan yang
cerdas
4. Wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter yang setia
kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasan berpikir
dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD NKRI 1945.
Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan
dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan
kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri para caloncalon
penerus bangsa yang sedang dan mengkaji dan akan menguasai imu pengetahuaan dan
teknologi serta seni.Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia indonesia
yang berbudi luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, profesional, bertanggung jawab,
dan produktif serta sehat jasmani dan rohani.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah menelaah pemahaman dari Pendidikan Kewarganegaraan, maka dapat kami


simpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan berorientasi pada penanaman konsep
Kenegaraan dan juga bersifat implementatif dalam kehidupan sehari - hari. Adapun
harapan yang ingin dicapai setelah pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan ini, maka
akan didapatkan generasi cerdas yang menjaga keutuhan dan persatuan bangsa
Pendidikan Kewarganegaraan senantiasa menghadapi dinamika perubahan dalam sistem
ketatanegaraan dan pemerintahan serta tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara
Pendidikan Kewarganegaraan Indonesia untuk masa depan sangat di tentukan oleh
pandangan bangsa Indonesia, eksistensi konstitusi negara, dan tuntutan dinamika
perkembangan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA

 Setiarsih, A. 2017. “Diskursus Pendidikan Kritis (Critical pedagogy) dalam


Kajian Pendidikan Kewarganegaraan”. Citizenship Jurnal Pancasila dan
Kewarganegaraan
 https://duniapendidikan.co.id/pkn-sd/
 Winataputra, H. U. S. (2020). Hakikat, Fungsi, Dan Tujuan Pendidikan
Kewarganegaraan Di Sd. Pembelajaran Pkn Di Sd, 1-1. [2]

Anda mungkin juga menyukai