PEDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
1
KATA PENGATAR
Dalam penulisan makalah ini, kami mengakui bahwa masih terdapat banyak
kekurangan yang perlu disempurnakan. Atas dasar itu kami mengharapkan saran
serta kritikan yang membangun untuk penyempurnaan makalah ini. Selanjutnya
kami berharap makalah ini memberikan nilai dan manfaat untuk peningkatan
pengetahuan kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
PENUTUP…………………………………………………………………...7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHSAN
b.Konsep PKN
secara teoritis menurut para ahli adalah karya M. Nu’man Somantri, 2001;
Abdul Azis Wahab dan Sapriya, 2011; Winarno, 2013, dan lain-lain. Berikut ini
ditampilkan satu definisi PKn menurut M. Nu’man Somantri (2001) sebagai
berikut: Pendidikan Kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan
demokrasi politik yang diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya,
pengaruh-pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang tua,
yang kesemuanya itu diproses guna melatih para siswa untuk berpikir kritis,
analitis, bersikap dan bertindak demokratis dalam mempersiapkan hidup
demokratis yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Selanjutnya, urgensi
pendidikan kewarganegaraan di Indonesia menu rut para ahli dan peraturan
perundangan. Tujuan pendidikan kewarganegaraan di mana pun umumnya
bertujuan untuk membentuk warga negara yang baik (good citizen). Kita dapat
mencermati Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 37
Ayat (1) huruf b yang menyatakan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan
menengah wajib memuat pendidikan kewarganegaraan. Demikian pula pada ayat
(2) huruf b dinyatakan bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat
pendidikan kewarganegaraan. Bahkan dalam UU No. 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi lebih eksplisit dan tegas dengan menyatakan nama mata kuliah
kewarganegaraan sebagai mata kuliah wajib. Dikatakan bahwa mata kuliah
kewarganegaraan adalah pendidikan yang mencakup Pancasila, UndangUndang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika untuk membentuk mahasiswa menjadi warga
negara yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
Urgensi Pendidikan Pancasila Pendidikan Pancasila bertujuan untuk
memberikan pemahaman benar akan Pancasila. Tidak disadari, sering Pancasila
yang diajarkan akan Pancasila yang tidak benar, yang merupakan bentuk tersamar
dari ideology yang justru bertentangan dengan Pancasila. Oleh sebab itu Pancasila
yang diajarkan dalam Pendidikan Pancasila adalah Pancasila yang dapat
3
dipertanggungjawabkan secara juridis-konstitusional dan obyektif-ilmiah. Secara
yuridiskonstitusional Pancasila adalah dasar Negara yang merupakan dasar dalam
penyelenggaraan pemerintahan Negara. Secara obyektif-ilmiah Pancasila adalah
paham filsafat yang dapat diuraikan dan diterima secara rasional. UU No.20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang diejawantahkan dalam PP No.19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menetapkan kurikulum tingkat
Satuan Perguruan Tinggi wajib memuat mata kuliah pendidikan agama, pendidikan
kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia serta bahasa Inggris. Pendidikan
kewarganegaraan memuat pendidikan Pancasila sebagai landasan pengenalan
mahasiswa terhadap ideologi negara. Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti)
kemudian, dalam SK No.43/DIKTI/Kep/2006 memutuskan tentang rambu-rmbu
Pelaksanan Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan
Tinggi, termasuk di dalamnya Pendidikan Pancasila. Pertanyaannya: Pancasila
yang mana? Pertanyaan ini masuk akal karena Indonesia pernah memiliki tiga
UUD, yaini UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, dan UUDS 1950 yang memuat
Pancasila pada pembukaannya. Agar tidak terjadi kesalahpahaman, dikelurkan
Instruksi Presiden (Inpres) No.12 Tahun 1968. Inpres ini menyatakan bahwa
Pancasila yang resmi adalah Pancasila yang tata urutan sila-silanya terdapat pada
alinea 4 Pembukaan UUD 1945, yang berbunyi:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
B.alasan di perlukan Pendidikan pkn
Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah menciptakan warga negara yang
memiliki wawasan kenegaraan, menanamkan rasa cinta tanah air, dan kebanggaan
sebagai warga negara Indonesia dalam diri para generasi muda penerus bangsa.
Pendidikan ini tentunya harus dipadukan dengan penguasaan ilmu dan teknologi,
sehingga terciptalah generasi masa depan yang kelak bisa memberikan sumbangsih
dalam pembangunan bangsa.
4
tanah air dan bersedia dengan tulus iklhas untuk menyumbangkan setiap potensinya
demi kemajuan tanah air walaupun mendapat iming-iming popularitas atau harta
dari pihak-pihak lain.
5
bernegara.Status dari warga negara tersebut bisa saja meliputi penduduk yang
berkedudukan sebagai pejabat negara sampai dengan rakyat biasa. Tentunya peran
dan fungsi dari masing-masing warga negara akan berbeda-beda, sehingga sikap
dan perilaku mereka bersifat sangat dinamis.Maka dari itu, mata kuliah PKn ini
harus menyesuaikan atau sejalan dengan dinamika serta tantangan sikap dan juga
perilaku dari warga negara yang terdapat dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.Dengan adanya mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan, atau yang disingkat dengan PKn, akan dapat membantu
menumbuhkan dan menanamkan rasa nasionalisme dan nilai-nilai dari moral
bangsa bagi pelajar oleh sejak dini.Bahkan, mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan dalam perguruan tinggi menjadi salah satu mata kuliah yang
wajib ada. Hal tersebut menurut Pasal 35 Ayat 5 UU No. 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi.Tujuan dari diadakannya pendidikan kewarganegaraan ini yaitu
untuk meningkatkan kecerdasan dalam kewarganegaraan secara berintelektual,
sosial, dan emosional serta kecerdasan kewargaan dalam bentuk spiritual.
6
konstitusi negara dan bangsa Indonesia. PKn akan sangat dipengaruhi oleh
konstitusi yang berlaku dan perkembangan tuntutan kemajuan bangsa. Bahkan yang
lebih penting lagi, akan sangat ditentukan oleh pelaksanaan konstitusi yang berlaku
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 SARAN.
Dalam era globalisasi dan era yang seeba maju pada saat ini di perlukan adanya
suatu pola Pendidikan yang mengarah pada pembentukan karakter agar terciptanya
manusia yang berkepribadian serta berkarakter.Jadilah warga negara Indonesia
yang baik dan taat pada hukum dan norma-norma yang berlaku dan taat kepada
Pancasila dan UUD 1945.
8
DAFTAR RUJUKAN
Baduose Media.
https://fatmadanis.wordpress.com/2020/11/13/sumber-historis-sosiologis-dan-
politik-tentang-pendidikan-kewarganegaraan/ pukul 00:47