Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PKN DASAR

HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Dosen pengampu
Dr. Reza Rachmadtullah, M.Pd

Disusun oleh :
Khalimatus Sa’diyah (208000101)
Rifda Aini Waluyo (208000103)
Risma Khabibah Dzulkarnaen (208000213)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS PEDAGOGIK DAN PSIKOLOGI
UNNIVERSITAS ADIBUANA SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah segala puji bagi allah SWT, karena kita diberi Kesehatan sehingga dapat
mengerjakan makalah ini guna menyelesaikan tugas dari Dr. Reza Rachmadtullah, M.Pd.

Meskipun dalam kondisi pandemi seperti sekarang kita dapat berunding makalah ini melalui
daring. Makalah ini kami buat dengan judul “HAKIKAT PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN”

Terimakasih juga kepada beberapa narasumber. Makalah ini kami buat dengan maksimal
namun kami sadar masih terdapat banyak kesalahan. Kami sebagai penulis mengharapkan saran
dan juga kritik apabila ada kurang dalam makakala ini.

Kami juga berharap semoga makalah ini dapat membuat pembaca mengerti.

Sidoarjo, 5 oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………… i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………... ii

Bab I Pendahuluan

A. Latar belakang ………………………………………………………………. 1


B. Rumusan masalah …………………………………………………………… 1
C. Tujuan ……………………………………………………………………….. 2

Bab II Pembahasan

1. Pengertian Pendidikan kewarganegaraan …………………………………… 3


2. Tujuan Pendidikan kewarganegaraan ……………………………………….. 4
3. Sejarah Pendidikan kewarganegaraan ………………………………………. 5
4. Konsep konsep pokok ……………………………………………………….. 8
5. Konsep dasar Pendidikan kewarganegaraan dalam konteks pedagogi ……… 8

Bab III Penutup


1. Kesimpulan ………………………………………………………………….. 10
2. Saran …………………………………………………………………………. 10

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………. 11


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Mata pelajaran Pendidikan kewarga negaran merupakan pelajaran yang berubah–
ubah. Namun secara umum pendekatan cara penyampaian tidak berubah.
Menurut aziz Wahab Pendidikan kewarganegaraan merupakan media pengajaran yang
meng-indonesiakan para siswa secara sadar, cerdas, dan penuh tanggung jawab.
Terkikisnya moral anak bangsa pada zaman Sekaran ini merupakan teguran cukup
keras bagi kalangan umum, terutama para pendidik. Sehingga sangat penting mendasari
Pendidikan kewarganegaraan kepada anak bangsa sejak dini. Seperti mengajarkan kepada
anak-anak sesuai norma-norma yang ada.
Melalui tugas ini kami membahas tentang pergertian,tujuan, konsep-konsep dan
sejarah Pendidikan kewarga negaraan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian Pendidikan Kewarga negaraan ?


2. Tujuan Pendidikan Kewarga Negaraan ?
3. Sejarah Perkembangan Pendidikan Kewarganegaraan ?
4. Konsep-Konsep pokok dalam Kompetensi Dasar pada Komponen Pembelajaran
Pendidikan kewarganegaraan di Sekolah Dasar ?
5. Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan dalam konteks pedagogy
C. TUJUAN

Untuk meneyelesaikan tugas dan juga untuk :


1. Mengetahui pengertian Pendidikan kewarganegraan
2. Mengetahui tujuan Pendidikan kewarganegaraan
3. Mengetahui sejarah perkembangan Pendidikan kewarganegaraan
4. Mengetahui konsep pokok dalam kompetensi dasar pada komponen pembelajaran
Pendidikan kewarganegaraan di Sekolah Dasar
5. Mengetahui konsep dasar kewarganegaraan dalam konteks pedagogy
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGA NEGARAAN

Pendidikan kewarganegaraan diartikan secara luas untuk mencakup proses


penyiapan generasi muda untuk mengambil peran dan tanggung jawabnya sebagai warga
negara, dan temasuk peran Pendidikan diantaranya persekolahan, pengajaran dan belajar,
dalam proses penyiapan warga negara tersebut.
Menurut aziz Wahab Pendidikan kewarganegaraan merupakan media pengajaran
yang meng-indonesiakan para siswa secara sadar, cerdas, dan penuh tanggung jawab.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006
Pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warga negara yang memahami dan melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang diamanatkan oleh pencasila
dan UUD 1945.
Menurut pasal 39 UU.NO 22 tahun 1999
Pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memberikan pengetahuan dan
kemampuan dasar hubungan warga negara dengan pemerintah agar menjadi warga negara
yang dapat diandalkan oleh bangsa negara.
Menurut standar kompetensi, mata pelajaran kewarganegaraan dimana anak didik
diarahkan juga agar memiliki kompetensi pengetahuan kewarganegaraan dan watak atau
nilai nilai kewarganegaraan serta juga memiliki kecakapan kecakapan hidup nantinya,
khususnya kecakapan hidup dibidang personal, sosial, dan intelektual.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan kewarganegaraan adalah suatu
mata pelajaran yang merupakan satu rangkaian proses untuk mengarahkan peserta didik
menjadi waraga negara yang berkarakter bangsa Indonesia, cerdas, terampil, dan
bertanggung jawab sehingga dapat berperan aktif dalam masyarakat sesuai ketentuan
Pancasila dan UUD 1945.
2. TUJUAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

A. Menurut Tim Derektorat Jenderal Manajemen Pendidikan dasar dan menengah


tujuan Pendidikan kewarganegaraan adalah:
1. Berfikir secara kritis,rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan.
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, serta bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara.
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
pada karakter- karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup Bersama dengan
bangsa- bangsa lainnya.
4. Berinteraksi dengan bangsa- bangsa lain dalam peraturan dunia secara lagsung
atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

B. Tujuan Pendidikan kewarganegaraan di Sekolah Dasar :

1. Memberikan pengertian pengetahuan dan pemahaman tentang Pancasila yang


benar dan sah.
2. Membentuk pola pikir yang sesuai dengan Pancasila dan ciri khas serta watak
ke Indonesia.
3. Menanamkan nilai-nilai moral Pancasila ke dalam diri anak didik.
4. Mempersiapkan anak didik untuk menjadi warga negara dan warga masyarakat.
Indonesia yang baik dan bertanggung jawab serta mencintai bangsa dan
negaranya.
5. Mempunyai kemampuan dalam berpikir kritis, bersikap nasioanlisme, dan
berjiwa Pancasila.
6. Memiliki wawasan kebangsaan dan menjunjung tinggi negara kesatuan Negara
Repunlik Indonesia dengan rasa cinta tanah air.
7. Memiliki rasa persatuan dan kesatuan dalam mempertahankan bangsa
Indonesia jadi lebuh baik.
8. Menjiwai nilai niali Pancasila dalam sehari hari
9.Memiliki mindset dalam memecahkan masalah yang terjadi di negaranya.
Pendidikan kewarganegaraan berorientasi pada penanaman konsep kenegaraan dan juga
bersifat implementatif dalam kehidupan sehari hari. Dan harapan yang ingin dicapai
setelah pengajaran prndidikan kewarganegaraan ini, maka akan didapatkan generasi yang
menjaga keutuhan dan persatuan bangsa.

3. SEJARAH PENDIDIKAN KEWRGANEGARAAN


Mulai diperkenalkan di Amerika Serikat (AS) pada tahun 1790 dengan nama civics,

Di Indonesia, pelajaran civics telah ada sejak zaman Hindia Belanda dengan nama
“Burgerkunde.” Dua buku penting yang dipakai adalah :

A. Indische Burgerkunde, tahun 1934.


Materinya mengenai :
- Masyarakat pribumi, pengaruh Barat, bidang sosial, ekonomi, hukum,
ketatanegaraan, dan kebudayaan.
- Hindia Belanda dan rumah tangga dunia.
- Pertanian, perburuhan, kaum menengah dalam industri dan perdagangan
kewanitaan,ketatanegaraan Hindia Belanda dengan terbentuknya Dewan Rakyat
(Volksraad).
- Hukum dan pelaksanaannya.
- Pendidikan, kesehatan masyarakat, pajak, tentara, dan angkatan laut.

B. Recht en Plicht (Indische Burgerschapkunde voor Iedereen) tahun 1940.


Materinya mengenai:
- Badan pribadi : Masyarakat di mana kita hidup (dari lahir sampai dewasa), pernikahan
dan keluarga;
- Bezit dari obyek hukum : Eigendom Eropa dan hak-hak atas tanah, hak-hak agraris atas
tanah, kedaulatan raja terhadap kewajibankewajiban warga negara;
- Sejarah pemerintahan Hindia Belanda, perundang-undangan, alat pembayaran, dan
kesejahteraan.
Dari materi ke dua buku di atas, jelas terlihat bahwa pada zaman Hindia Belanda belum
terdapat kesatuan pendapat tentang materi pelajaran civics.

Dalam suasana merdeka, tahun 1950 di Indonesia diajarkan civics di sekolah menengah.
Walaupun ke dua buku tersebut di atas pada zaman Hindia Belanda dijadikan pegangan guru,
tetapi ada perubahan kurikulum dengan materi kewarganegaraan di samping tata negara, yaitu
tentang tugas dan kewajiban warga negara terhadap pemerintah, masyarakat, keluarga, dan diri
sendiri,

Tahun 1955 terbit buku civics karangan J.C.T. Simorangkir, Gusti Mayur, dan
Sumintardjo berjudul ”Inti Pengetahuan Warga Negara” dengan maksud untuk
membangkitkan dan memelihara keinsyafan dan kesadaran bahwa warga negara Indonesia
mempunyai tanggung jawab terhadap diri sendiri, masyarakat, dan negara (good citizenship).

Pada tahun 1961 istilah kewarganegaraan diganti dengan kewargaan Negara karena
menitik beratkan warga sesuai dengan Pasal 26 Ayat (2) UUD 1945 yang mengandung
pengertian akan hak dan kewajiban warga negara terhadap negara, yang tentu berbeda dengan
orang asing. Tetapi istilah tersebut baru secara resmi dipakai pada tahun 1967 dengan Instruksi
Dirjen Pendidikan Dasar Departemen Pendidikan dan Kebudayaan No. 31 Tahun 1967.

Buku pegangan resminya adalah ”Manusia dan Masyarakat Baru Indonesia” karang
Supardo, dkk. Materinya adalah pidato kenegaraan Presiden Soekarno. Pada tahun 1966 setelah
peristiwa G-30-S/PKI, buku karangan Supardo tersebut di atas dilarang dipakai. Untuk mengisi
kekosongan materi civics.

Pelajaran civics diberikan di tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Di perguruan tinggi terdapat mata
kuliah ”Kewiraan Nasional” yang intinya berisi pendidikan pendahuluan bela negara. Sejak
zaman Hindia Belanda sampai dengan RI tahun 1972, belum ada kejelasan pengertian tentang
apakah kewargaan negara atau pendidikan kewargaan negara. Baru pada tahun 1972 setelah
Seminar Nasional Pengajaran dan Pendidikan Civics (Civic Education) di Tawangmangu
Surakarta, mendapat ketegasan dan memberi batasan bahwa :

a. Civics diganti dengan ”Ilmu Kewargaan Negara,” yaitu suatu disiplin ilmu dengan
obyek studi tentang peranan para warga negara dalam bidang spiritual, sosial, ekonomi,
politik, hukum, dan kebudayaan, sesuai dan sejauh diatur dalam UUD 1945;
b. Civic education diganti dengan ”Pendidikan Kewargaan Negara,” yaitu suatu
program pendidikan yang tujuan utamanya membina warga negara yang lebih baik
menurut syarat-syarat, kriteria, dan ukuran ketentuan-ketentuan UUD 1945. Bahannya
diambil dari ilmu kewargaan negara termasuk kewiraan nasional, filsafat Pancasila,
mental Pancasila, dan filsafat pendidikan nasional.

Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi :

a. Tahun 1970an–1983 terdapat mata kuliah Kewiraan Nasional dengan inti


pendidikan pendahuluan bela negara;
b. Tahun 1983 – 2000 dengan Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti)
Depdikbud yang disempurnakan dengan Keputusan Dirjen Dikti dan disempurnakan
lagi dengan Keputusan Dirjen Dikti ditetapkan Garis-garis Besar Program Pengajaran
(GBPP) Pendidikan Kewiraan.
c. Berdasarkan UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sisdiknas Pasal 39 Ayat (2) yang
menyebutkan isi kurikulum setiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan wajib memuat
pendidikan Pancasila, pendidikan agama, dan pendidikan kewarganegaraan yang di
dalamnya termasuk pendidikan pendahuluan bela negara yang tercakup dalam MPK,
maka dengan Keputusan Dirjen Dikti mengharuskan untuk selalu mengevaluasi
kesahihan isi silabus dan GBPP pendidikan kewarganegaraan beserta proses
pembelajarannya. Berdasarkan hasil evaluasi dimaksud, maka dengan Keputusan Dirjen
Dikti No. ditetapkan penyempurnaan pendidikan kewarganegaraan pada perguruan
tinggi di Indonesia yang memuat silabus dan GBPP-nya.
d. Tahun 2002, berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas)
tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar
Mahasiswa, maka dengan Keputusan Dirjen Dikti tentang Ramburambu Pelaksanaan
Kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), ditetapkan Pendidikan
Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan, merupakan kelompok
MPK yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi/ kelompok studi di
Perguruan Tinggi.
4. KONSEP-KONSEP POKOK DALAM KOMPETENSI DASAR PADA
KOMPONEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI
SEKOLAH DASAR
Dalam memaknai konsep maka akan berhubungan dengan teori, sedangkan teori akan
berkaitan dengan sesuatu hal yang dipandang secara ilmiah. Jika teori berhubungan dengan
konsep maka dalam uraian tentang konsep dasar pembelajaran akan tertuju pada landasan ilmiah
pembelajaran. Dalam belajar ada yang dinamakan proses pembelajaran. Proses pembelajaran
merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh seorang guru atau pendidik untuk membelajarkan
siswa yang belajar. Oleh karena itu, guru hendaknya berperan dalam memfasilitasi agar terjadi
proses mental emosional siswa tersebut sehingga kemajuan belajar dapat dicapai dalam proses
pembelajaran.

Setelah mengalami proses pembelajaran ada yang dinamakan hasil belajar sebagai suatu
yang ditentukan oleh usaha sesorang dalam melaksanakan kegiatan belajar. Dalam proses
pembelajaran harus ada hal yang dapat dijadikan sebagai motivasi atau dorongan yang timbul
pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.

Dalam proses pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan kita mengajarkan, dan


menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada siswa.

5. KONSEP DASAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM KONTEKS


PEDAGOGI

Pedagogy diartikan sebagai ilmu yang membahas Pendidikan, yaitu ilmu Pendidikan anak.
Jadi pedagogy merupakan penjelasan tentang seluk-beluk Pendidikan anak dan lebih menitik
beratkan kepada pemikiran,perenungan tentang Pendidikan, serta Pendidikan yang lebih
menekankan kepada praktik, menyangkut kegiatan mendidik, dan kegiatan membimbing anak.

Dalam hal ini Pendidikan kewarganegaraan dalam konteks pedagogy adalah kita
mengajarkan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan Pendidikan kewarganegaraan.
Ketuntasan penguasaan kompetensi kewarganegaraan yang tersurat dan tersirat dalam lingkup
dan kompetensi dasar. Pendidikan kewarganegaraan sebagai konteks pedagogy yaitu untuk
melatih kita belajar nilai dan sikap, dan belajar perilaku yang ada dalam
Pendidikan kekewarganegaraan. Konteks pedagogy ini memerlukan Persiapan mental,
profesionalitas, sosial guru murid yang kohesif.

Berikut konsep Pendidikan kewarganegaraan dalam konteks pedagogy

1. Guru dapat memahami karakteristik peserta didik, dengan cara memahami kognitif dan
kepribadian peserta didik dalam Pendidikan kewarganegaraan.

2. Guru dalam pembelajaran harus bisa merancang dan memasukkan materi dan nilai-
nilai demokrasi dalam RPP ( rencana pelaksanaan pembelajaran ).
3. Guru dalam pembelajaran harus mampu menggunakan beberapa metode yaitu
penalaran, tanya jawab,dan diskusi yang berkaitan tentang konteks pedagogy Pendidikan
kewarganegaraan.
4. Guru dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran harus melakukan 3 aspek yaitu
pengetahuan,sikap,dan keterampilan.
5. Guru harus bisa mengarahkan peserta didik untuk memahami Pendidikan
kewarganegaraan dengan baik dan benar.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang sangat
penting bagi setiap individu untuk lebih mencintai negaranya. Melalui mata pelajaran ini
para peserta didik,mahasiswa, maupun warga negara di didik untuk lebih mencintai
bangsa dan negara Indonesia ini.
Jadi Pendidikan kewarganegaraa adalah program Pendidikan berdasarkan nilai- nilai
Pancasila sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai -nilai luhur dan
moral yang berakar dari budaya bangsa Indonesia, yang diharapkan dapat menjadi jati
diri yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari para peserta didik,mahasiswa,dan
anggota masyarakat lainnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
B. Saran
Demikian makalah ini kita buat. Kami sadar banyak kekurangan yang ada dalam
maklah ini, untuk itu kami mengharapkan saran kepada pembaca dan kami berharap
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, serta dapat memberikan informasi
tentang pentingnya Pendidikan kewarganegaraan sejak dini.
DAFTAR PUSTAKA
E-book , https://pendidikandasar12.blogspot.com , http://noverindrayanti.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai