Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“URGENSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN”

“Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Pendidikan Dan Kewarganegaraan”

Dosen Pengampuh :

Dr. Rusman Langke, M. Pd

Disusun Oleh :

Widya Puspita Banto 1824036

Firmansyah Mararo 22124028

Feybiyana Tabran 22124025

Andini Damopolii 22124024

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MANADO

1444 H / 2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
Latar Belakang................................................................................................................1
Rumusan Masalah..........................................................................................................1
Tujuan Penulisan Makalah.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan............................................................................3
Substansi Materi Pendidikan Kewarga Negaraan...........................................................4
Kompetensi yang Diharapkan dari Pendidikan Kewarganegaraan.................................7
Tiga Aspek Pendidikan Kewarganegaraan......................................................................8
BAB III...............................................................................................................................10
PENUTUP..........................................................................................................................10
Kesimpulan...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11

i
KATA PENGANTAR
Segala Puji Bagi Allah SWT karena atas berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Sholawat serta salam tak lupa pula untuk senantiasa dipanjatkan
kepada Nabi Allah Nabi Muhammad SAW.

Pertama-tama penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen


Pengampuh Mata Kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganaeraan yaitu Bapak
Dr. Rusman Langke, M.Pd.

Penulis menyadari bahwasanya masih banyak kekurangan dan kekeliruan


di dalam isi makalah tersebut maka dari itu kritik dan saran yang membangun dari
teman-teman sangat di harapkan penulis untuk perbaikan makalalah dimasa yang
akan datang. Semoga apa yang ada di dalam isi makalah ini dapat dimengerti dan
tersampaikan dengan jelas makna serta tujuannya.

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah membawa misi pendidikan
moral bangsa, membentuk warga negara yang cerdas, demokratis, dan
berakhlak mulia, yang secara konsisten melestarikan dan mengembangkan
cita-cita demokrasi dan membangun karakter bangsa. Sedangkan visi
pendidikan Kewarganegraan adalah mewujudkan proses pendidikan yang
terarah pada pengembangan kemampuan individu, sehingga menjadi
warga Negara yang cerdas, partisipatif, dan bertanggung jawab. Dengan
demikian akan membentuk warga negara Indonesia yang didasarkan pada
Pancasila dan karakter positiv masyarakat Indonesia. Dimensi manusia
sebagai makhluk individual, makhluk sosial, makhluk susila, dan makhluk
religi dalam kedudukan kita sebagai warga Negara Indonesia, hendaknya
dikembangkan secara seimbang. Dimensi manusia tersebut secara
konsisten diperjelas dan dipertajam di dalam memandang dirinya sendiri
dengan potensi diri pribadi, dan pengembangan kerjasama dengan orang
lain untuk membawa keunggulan bangsa dan Negara, serta kepatuhannya
untuk mematuhi norma-norma dalam masyarakat, dan aktualiasi dirinya
untuk bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, hal itulah merupakan
beberapa materi Pendidikan Kewarganegraan Indonesia, disamping
materi-materi lainnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Tujuan dari Pendidikan Kewarganegaraan ?
2. Bagaiman Substansi Materi Pendidikan Kewargenegaraan ?
3. Seperti apa Kompetensi yang Diharapkan dari Pendidikan
Kewarganegaraan ?
4. Apa Saja Tiga Aspek Pendidikan Kewarganegaraan ?
2

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Mendeskripsikan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
2. Mendeskripsikan Substansi Materi Pedidikan Kewarganegaraan
3. Mendeskripsikan Kompetensi yang Diharapkan dari Pendidikan
Kewarganegaraan
4. Mendesrkipsikan Tiga Aspek Pendidikan Kewarganegaraan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Secara klasik sering dikemukakan bahwa tujuan Pendidikan
kewarganegaraan di Indonesia adalah untuk membentuk warga negara yang
baik (a good citizen) . akan tetapi, pengertian warga negara yang baikitu pada
masa-masanya yang lalu lebih diartikan sesuai dengan tafsir penguasa. Pada
masa Orde Lama, warga negara yang baik adalah warga negara yang
Pancasila, manusia pembangunan, dan sebagainya.

Sejalan dengan visi Pendidikan kewarganegaraan era reformasi, misi mata


kuliah ini adalah meningkatkan kompetensi mahasiswa agar mampu menjadi
warga negara yang berperan serta secara aktif dalam system pemertintahan
negara yang demokratis. Sehubungan dengan itu, Ace Suryadi Somardi (2005:
5) mengemukakan bahwa Pendidikan kewarganegaraan di focus pada tiga
komponen pembanguna, yaitu civic knowledge, civic skill, civic disposition.
Inilah pegertian warga negara yang baik yang diharapkan oleh Pendidikan
kewarganegaraan di era reformasi. Pendidikan kewarganegaraan di era
reformasi dituntut untuk merevitalisasi diri agar mampu melaksanakan misi
sesuai dengan visinya itu. Hingga saat ini, mata pelajaran tersebut sakan tidak
memiliki vitalitas, tidak berdaya,dan tidak dapat berfungsi scara baik dalam
meningkatkan kompetensi kewarganegaraan.

Dalam penataanya di dalam struktur kurikulum, Belinda Charles dalam


Print (1999:133-135), merekomendasikan isi Pendidikan kewarganegaraan
dapat ditata dalam tiga model, yaitu formal curriculum, informal curriculum,
dan hidden curriculum. Dengan model formal curriculum, implementasi
pembelajarannya dapat menembus berbagai mata pelajaran. Dengan model
informal curriculum dapat diimplementasikan dalam kegiatan-kegiatan
ekstrakurikuler, seperti kepanduan, klub-klub remaja, PMR, kegiatan rekreasi,
dan olahraga. Model ini justru efektif dalam pembentukan karakter remaja.
4

Dengan model hidden curriculum, seperti etika, dapat dikembangkan dalam


tingkah laku sehari-hari.

Pendidikan kewarganeraan bertujuan untuk memberikan kompetensi


sebagai beriku.

1. Berpikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu


permasalahan.
2. Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab, dan bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Berkembang secara positif dan demokratis membentuk diri berdasarkan
karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup Bersama dengan bangsa-
bangsa lain.
4. Berinteraksi dengan bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung
atau tidak langsung dengan memanfaakan teknologi informasi dan
komunikasi (Pusat Kurikulum, 2003: 3).

B. Substansi Materi Pendidikan Kewarga Negaraan


Berdasarkan hasil studi di berbagai negara, Print (1999: 12) berpendapat
bahwa isi Pendidikan kewarga negaraan yang prinsip adalah :

1. Hak dan tanggungjawab warga negara


2. Pemerintahan dan Lembaga-lembaga
3. Sejarah dan konstitusi
4. Identitas Nasional
5. Sistem hukum dan rule of law
6. Hak asasi manusia, hak-hak politik, ekonomi dan sosial
7. Proses dan prinsip-peinsip demokrasi
8. Partisipasi aktif wargaegara dalam wacana kewarganegaraan
9. Wawasan internasional
10. Nilai-nilai kewarganegaraan yang demokratis.
Lebi dari itu, Waterwoth (1998: 3) mengemukakan butir-butir concept of
citizenship dan warga negara yang baik antara lain :
5

1. Menghargai warisan budaya masyarakatnya


2. Menggunakan hak pilih
3. Menghormati hukum dan norma-norma masyarakat
4. Memahami berbagai proses politik dan ekonomi
5. Menggunakan hak berbicara
6. Memberikan sumbangna bagi kebaikan keluarga dan masyarakat
7. Peduli terhadap lingkungan lokalnya.

Selain itu, Abdul Azis Wahab (2000: 5) mengemukakan sepuluh pilar


demokrasi Indoesia yang harus menjadi prinsip utama pengembangan
Pendidikan kewarganegaraan, yaitu :

1. Konstitusionalisme
2. Keimana dan ketakwaan terhada Tuhan yang Maha Kuasa
3. Kewarganegaraan cerdas
4. Kedaulatan rakyat
5. Kekuasaan hukum
6. Hak asasi manusia
7. Pembagian kekuasaan
8. System peradilan yang bebas
9. Pemerintahan daerah
10. Kesejahteraan social dan keadilan social.

Berdasrkan uraian tersebut diperoleh gambaran keragaman luasnya


cakupan materi dan penataan Pendidikan kewarganegaraan dalam
kurikulum. Dilihat darisudut keilmuan, standar materi mata pelajarn ini
tidak sedemikian ketat, cuku gleksibel, dan mudah berubah. Indonesia
mempunya pengalaman mengenai sering diubahnya isi materi mata kuliah
ini seiring dengan bergantian rezim sebagaimana yang telah dikemukakan
sebelumnya. Dari sekian banyak mata kuliah/mata pelajaran tidak ada
yang perubahan materinya sedinamis mata kuliah Pendidikan
kewarganegaraan. Meskipun demikian, Pendidikan kewarga negaraan
6

paradugma baru harus didasrkan pada standar kelayakan materi dengan


tetap mengacu kepada Pancasila sebagai dasar negara (Muchson, 2003).

Pusat kurikulum Diknas lewat konsep KBK Kewarganegaraan di SD


dan MI, SMP dan MTs, serta SMA dan MA tahun 2003, mengajukan civic
knowledge berupa aspek berbangsa dan bernegara yang terdiri dari sub-
aspek :

1. Persatuan Bangsa
2. Norma, hukum dan peraturan
3. Hak asasi manusia
4. Kebutuhan hidup warga negara
5. Kekuasaan dan politik
6. Masyarakat demokratis
7. Pancasila dan konstitusi negara
8. Globalisasi, (Cholisin, 2004: 18).

Aspek-aspek pengetahuan kewarganegaraan itu pada dasarnya


merupakan pengetahuan yang berkaitan dengan peran warganegara dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara secara demokratis. Di pihak lain
substansi kajian Pendidikan kewarganegaraan, yang dikenal juga dengan
istilah civic education, citizenship education, democracy education, yang
dirancng oleh Direktorat Jederal Pendidikan Tinggi antara lain :

1. Filsafat Pancasila
2. Identitas nasional
3. Hak dan kewajiban warga negara
4. Demokrasi dan hak asasi manusia
5. Rule of law
6. Geopolitik Indonesia (wawasan nusantara)
7. Geostrategi Indonesi (ketahanan nasional) (Petunjuk Pelatihan Dosen
MPK, PKn, Dikti. 2005).
7

Dalam praktiknya, terdapat metodologi pembeljaran PKn yang bias


digunakan sebagai berikut :

1. Pendekatan menempatkan mahasiwa sebagai subjek dan mitra dalam


PBM
2. Proses pembelajaran pembahasan secara kritis analisis, induktif,
deduktif, serta reflektif melalui dislog kreatif.
3. Bentuk akivitas proses pembelajaran kuliah tatap muka secara
bervariasi, ceramah, dialog, inquiry, studi kasus, penugasan mandiri,
seminar kecil, dan berbagai kegiatan akademik lainnya yang lebih
ditekankan pada pemupukan pengalaman belajar peserta didik
4. Motivasi: menumbuhkan kesadaran bahwa pembelajarn
pengembangan kepribadian merupaka kebutuhan hidup.

C. Kompetensi yang Diharapkan dari Pendidikan Kewarganegaraan


Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas da penuh tanggung jawab,
yang harus dimiliki oleh seseorang sebagai syarat untuk dapat dianggap
mampu melakukan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. Kompetensi
yang diharapkan setelah menmpu Pendidikan kewarganegaarn adalah
dimilikinya seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dari
seorang warga negara dalam berhubungan dengan negara serta mampu ikut
dalam memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat,
bangsa dan negara sesuai dengan profesi dan kapasitas masing-masing. Sifat
cerdas yang dimaksud tampak dalam kemahiran, ketepatan, dan keberhasilan
dalam bertindak, sedangkan sifat tanggung jawab diperlihatkan sebagai
kebenaran tindakan ditinjau dari nilai agama, moral, etika dan budaya.

Dalam Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang system Pendidikan


nasional pasal 37 ayat (2) dietapkan bahwa kurikulum Pendidikan tinggi wajib
memuat (1) Pendidikan agama, (2) Pendidikan kewarganegaraan dan (3)
Bahasa. Disamping itu, pada pasal 2 dinyatakan bahwa Pendidikan nasional
berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia. Pada pasal 3
8

dikemukakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan


kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan mmenjadi warga negara yang demokratis, serta
bertanggung jawab.

Pendidikan kewarganegaraan yang berhasil akan menumbuhkan sikap


mental yang bersifat cerdas dan penuh tanggung jawab pada peserta didik
dengan perilaku yang (1) beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dan menghayati nilai-nilai falsafah bangsa (2) berbudi pekerti luhur,
berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (3) bersikap
rasional, dinamis, dan sadar akan hak kewajiban sebagai warga negara (4)
bersikap professional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara serta (5) aktif
memanfaatkan teknologi, ilmu dan seni untuk kepentingan kemanusiaan,
bagsa, dan negara. Melalu Pendidikan kewarganegaraan diharapkan warga
negara mampu memahami, menganalisis, serta menjawab berbagai masalah
yang dihadapi masyarakat, bangsa, dan negara secara tepat, rasional,
konsisten, berkelanjutan, dan bertanggung jawab dalam rangka mencapai
tujuan rasional, menjadi warganegara yang tahu dan kewajibannya, menguasai
ilmu, teknologi, dan seni namun tidak kehilangan jati diri.

D. Tiga Aspek Pendidikan Kewarganegaraan


Pendidikan Kewargnegaraan harus memenuhi tiga aspek, yaitu
pengetahuan, keterampilan (skill), dan pembentukan karakter. Menurut Center
for Civic Education pada tahun 1994 dalam nasional standards for Civics and
Government, ketiga komponen pokok tersebut ialah civic knowledge, civic
skills, and civic dispositions (Margaret S. Bronson, dkk., 1999: 8-25)

Pengetahuan Kewarganegaraan (civic knowledge) Merupakan materi


substansi yang harus diketahui oleh warga negara. Pada prisnsipnya
pengetahuan haru diketahui oleh warga negara berkaitan dengan hak dan
9

kewajiban sebagai negara, pengetahuan dan system politik pemerintahan,


nilai-nilai universal dalam masyarakat demokratis, cara-cara kerja sama untuk
mewujudkan masyarakat internasional. Keterampilan kewarganegaraan (civic
skills) merupakan keterampilan yang dikembangkan dari pengetahuan
keewarganegaraan agar pengetahuan yag diperoleh menjadi sesuatu yang
bermakna karena dapat dimanfaatkan dalam meghadapi masalah-masalah
kehidupan berbangsa dan bernegara. Civic skills mencakup intellectual skills
(keterampilan intelektual) dan perticipations skills (ketrampilan partisipasi)
karakter kewarganegaraan (civic dispositions) merupakan sifat-sifat yang
harus dimiliki setiap warga negara untuk mendukung efektifitas partisipasi
politik, berfungsinya system politik yang sehat, berkembangnya martabat da
harga diri serta kepentingan umum.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan kewarganegaraan beetujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa, membentuk moral dan nilai-nilai yang berbudi perkerti dalam
berbangsa dan bernegara. oleh karena itu Pendidikan kewarganegaraan sangat
penting untuk kita pahami karena dengan memahami hal tersebut tentunya
akan sangat berguna untuk kehidupan sehari-hari.

Kemudian ada tiga aspek yang dapat membantu kita dalam menerapkan
Pendidikan kewarganegaraan dalam kehidupan kita sehari-hari antara lain :
civic knowledge (pengetahuan), civic skills (keterampilan) dan civic
disposition (pembentukan karakter).

10
DAFTAR PUSTAKA
Jamlog Ahmad, dkk. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Di
Perguruan Tinggi. Depok : PT Raja Grafindo Persada, 2019.

11

Anda mungkin juga menyukai