PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
2020
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Implementasi
mahasiswa terkait urgensinya Pendidikan Kewarganegaraan sebagai mata
kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Udjiani Hatiningrum, SH, M.SI pada Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang pentingnya pendidikan
kewarganegaraan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR……………………………………………………....................... i
PENDAHULUAN
Saat ini, dalam penyelenggaraan pendidikan di pendidikan tinggi terdapat mata kuliah
yang dikelompokkan dalam mata kuliah pengembangan kepribadian. Apabila kita
mengkaji substansi mata kuliah ini, dapat dikemukakan bahwa adanya mata kuliah
pengembangan kepribadian, seperti Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila,
Pendidikan Kewarganegaraan memiliki visi dan misi yang diarahkan untuk menjadi
sumber nilai dan pedoman bagi penyelenggaraan program studi dalam mengantarkan
mahasiswa mengembangkan kepribadiannya. Misi kelompok MPK adalah membantu
mahasiswa memantapkan kepribadiannya agar secara konsisten mampu mewujudkan
nilai-nilai dasar keagamaan dan kebudayaan, rasa kebangsaan dan cinta tanah air
sepanjang hayat dalam menguasai, menerapkan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang dimilikinya dengan rasa tanggung jawab.
3
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
6
Sedangkan menurut Sapriya (2001), tujuan pendidikan Kewarga negaraan
adalah : Partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam kehidupan politik
dari warga negara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi
konstitusional Indonesia.
Partisipasi warga negara yang efektif dan penuh tanggung jawab memerlukan
penguasaan seperangkat ilmu pengetahuan dan keterampilan intelektual serta
keterampilan untuk berperan serta. Partisipasi yang efektif dan bertanggung jawab itu
pun ditingkatkan lebih lanjut melalui pengembangan disposisi atau watak-watak
tertentu yang meningkatkan kemampuan individu berperan serta dalam proses politik
dan mendukung berfungsinya system politik yang sehat serta perbaikan masyarakat.
Tujuan umum pelajaran PKn ialah mendidik warga negara agar menjadi warga negara
yang baik, yang dapat dilukiskan dengan “warga negara yang patriotik, toleran, setia
terhadap bangsa dan negara, beragama, demokratis, dan Pancasila sejati” (Somantri,
2001:279).
Djahiri (1995:10) mengemukakan bahwa melalui Pendidikan Kewarganegaraan
siswa diharapkan
a. Mampu Memahami dan menguasai secara nalar konsep dan norma
Pancasila sebagai falsafah, dasar ideology dan pandangan hidup Negara kesatuan
republic Indonesia (NKRI).
b. Memahami secara langsung apa itu konstitusi (UUD NKRI 1945) dan
hukum yang berlaku dalam Negara RI.
c. Menghayati dan meyakini tatanan dalam moral yang termuat dalam butir
diatas.
d. Mengamalkan dan membakukan hal-hal diatas sebagai sikap perilaku diri
dan kehidupannya dengan penuh keyakinan dan nalar.
Secara umum, menurut Maftuh dan Sapriya (2005:30) bahwa, Tujuan negara
mengembangkan Pendiddikan Kewarganegaraan agar setiap warga negara menjadi
warga negara yang baik (to be good citizens), yakni warga negara yang memiliki
kecerdasan (civics inteliegence) baik intelektual, emosional, sosial, maupun spiritual;
memiliki rasa bangga dan tanggung jawab (civics responsibility); dan mampu
berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.
Setelah menelaah pemahaman dari tujuan Pendidikan Kewarganegaraan, maka dapat
saya simpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan berorientasi pada penanaman
7
konsep Kenegaraan dan juga bersifat implementatif dalam kehidupan sehari - hari.
Adapun harapan yang ingin dicapai setelah pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan
ini, maka akan didapatkan generasi yang menjaga keutuhan dan persatuan bangsa.
8
Kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan warganegara.
Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. (Undang-Undang RI No
20 Tahun 2003, Penjelasan Pasal 37).
Berbicara warga negara biasanya terkait dengan masalah Pemerintahan dan
Lembaga-lembaga Negara seperti lembaga Dewan Perwakilan Rakyat, Pengadilan,
Kepresidenan dan sebagainya. Menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Indonesia, yang dimaksud warga negara adalah warga suatu negara
yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Jadi , Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengingatkan kita
akan pentingnya nilai-nilai hak dan kewajiban suatu warga negara agar setiap hal
yang di kerjakan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa dan tidak melenceng dari
apa yang di harapkan. Tujuan Negara Republik Indonesia ada empat, yaitu seperti
yang disebutkan pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945.
Ke 4 tujuan negara itu adalah:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Cita-cita nasional sebagaimana diamanatkan Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia, yaitu mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila,
tertuang dalam Alinea kedua Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 “... Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil
dan makmur”.
Pendidikan Kewarganegaraan mengajarkan bagaimana warga negara itu tidak
hanya tunduk dan patuh terhadap negara, tetapi juga mengajarkan bagaimana
sesungguhnya warga negara itu harus toleran dan mandiri.
9
2.2 Kenapa Pendidikan Kewarganegaraan penting bagi mahasiswa ?
Setiap kali kita mendengar kata kewarganegaraan, secara tidak langsung otak
merespon dan mengaitkan kewarganegaraan dengan pelajaran kewarganegaraan pada
saat sekolah, dan mata kuliah kewarganegaraan pada saat kita kuliah. Bisa jadi kata
kewarganegaraan di dalam memori otak tersimpan kuat karena setiap tahun dari
sekolah dasar hingga sekolah menengah atas ada pelajaran kewarganegaraan yang
harus dipelajari, dan ternyata saat kuliah juga ada.
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah mewujudkan warga negara sadar
bela negara berlandaskan pemahaman politik kebangsaan, dan kepekaan
mengembangkan jati diri dan moral bangsa dalam perikehidupan bangsa.
Pendidikan kewarganegaraan sangat penting. Dalam konteks Indonesia,
pendidikan kewarganegaraan itu berisi antara lain mengenai pruralisme yakni sikap
menghargai keragaman, pembelajaran kolaboratif, dan kreatifitas. Pendidikan itu
mengajarkan nilai-nilai kewarganegaraan dalam kerangka identitas nasional.
11
A. Perwujudan normatif Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
a) Nilai Ketuhanan
Pengembangan religiositas yang mengangkat harkat dan kemanusiaan serta keadilan
sosial yang menghargai pluralitas iman dengan berpijak pada semangat solidaritas
nasional.
b) Nilai Kemanusiaan
Penegakan HAM yang tidak terlepas dari KAM (Kewajiban Asasi Manusia) yang
dilandasi oleh penghargaan terhadap sesama sebagai makhluk Tuhan melalui
pengembangan solidaritas sosial, kultural dan ekonomi nasional
c) Nilai Persatuan
Melindungi segenap tumpah darah Indonesia dengan berbagai ragam latar belakang
historis religio-sosio-kulturalnya dengan berpegang pada prinsip demokrasi
kerakyatan, kemanusiaan dan keadilan sosial.
d) Nilai Kerakyatan
Pengembangan demokrasi dalam berbagai bidang kehidupan dengan tetap berpijak
pada nasionalitas,religiositas dan nilai kemanusiaan demi terwujunya keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
e) Nilai Keadilan Sosial
Pengembangan sistem ekonomi yang berpijak pada kepentingan nasional dan
melindungi kekayaan nasional dengan tetap memperhatikan keanekaan sistem
ekonomi kerakyatan yang berjangkar pluralitas identitas kultural dan sistem ekonomi
lokal.
13
BAB III
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
iii