OLEH:
KELOMPOK 3 KELAS 1B
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Dr. H. Husen Sarujin SH, MM, M.Si, MH selaku dosen pengampu mata kuliah
menyelesaikan penulisan makalah ini dengan baik dan sesuai waktu yang di
berikan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Akhir Semester mata kuliah
menambah wawasan bagi pembaca dan juga penulis. Harapan kami semoga
sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB IPENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
A. Kesimpulan..............................................................................................21
B. Saran........................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kehidupan bangsa, hal ini merupakan salah satu wujud pelaksanaan tujuan
karena itu maju dan tidaknya bangsa dipengarui oleh tingkat pendidikan yang di
terapkan oleh negara. Pendidikan nilai merupakan salah satu komponan dalam
untuk menjadi manusia yang cerdas, tetapi juga membangun kepribadiannya agar
memiliki akhlak mulai. Saat ini pendidikan nilai di Indonesia dinilai tidak masalah
dengan peran pendidikan dalam mecerdaskan para peserta didiknya, namun dinilai
mulia. Oleh karena itu peran pendidikan nilai dipandang sebagai kebutuhan yang
masyarakat politik, demokrasi dan persiapan anak bangsa untuk berparti sipasi
dalam proses politik secara menyeluruh) agar menjadi warganegra yang baik 2.
11
Sutrisno, 2016.
22
Tjipto Subadi, 2007.
1
2
telah melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa perjuangan fisik,
Perjuangan ini dilandasi oleh nilai – nilai perjuangan bangsa sehingga kita tetap
memiliki wawasan dan kesadaran bernegara, sikap dan perilaku yang cinta tanah
air dan mengutamakan persatuan serta kesatuan bangsa dalam rangka bela negara
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
33
Jayantia Putri, 2014.
BAB II
PEMBAHASAN
perjuangan dari para orang-orang terdahulu yang dinama terdapat banyak nilai-
nilai nasionalis, patriolis dan lain sebagainya yang pada saat itu menempel erat
pada setiap jiwa warga negaranya. Seiring perkembangan zaman dan kemajuan
teknologi yang makin pesat, nilai-nilai tersebut makin lama makin hilang dari diri
seseorang di dalam suatu bangsa, oleh karena itu perlu adanya pembelajaran untuk
negara agar setip warga negara tahu hak dan kewajiban dalam menjalankan
Pada hakikatnya, pendidikan adalah upaya sadar dari suatu masyarakat dan
mengantisipasi hari depan yang senantiasa berubah dan selalu terkait dengan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
44
Yuliawati Widia, 2015.
3
4
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
pembentukan diri pada peserta didik yang beragam dari segi agama, sosiokultural,
bahasa, usia dan suku bangsa yang menjadi warga negara yang cerdas, terampil
akan hak dan kawajiban diri dan orang lain. Nilai-nilai ini yang harus dimiliki
oleh peserta didik untuk menjadi warga negara yang baik dan cerdas. Dalam
umumnya merupakan kegiatan pilihan yang disukai oleh peserta didik. Pada
kegiatan tersebut sangat tepat jika diintegrasikan nilai-nilai budaya dasar bangsa 4.
mengherankan, jika kemudian banyak dari peserta didik menjadi tidak peduli
44
Yuliawati Widia, 2015.
4
5
bangsa. Anak-anak lebih menyukai dan bangga dengan budaya asing dari pada
budaya asli bangsanya sendiri. Hal ini dibuktikan dengan adanya rasa bangga
yang lebih pada diri anak manakala menggunakan produk luar negeri,
lunturnya nilai-nilai kebangsaan pada anak-anak juga dapat dilihat dari kurangnya
pancasila. Selain itu, Karakter Bangsa Indonesia yang berorientasi pada adat
kepada guru, orang tua dan pemimpin, serta kurangnya sopan santun dikalangan
siswa. Hal ini menunjukkan bahwa rasa Nasionalisme sebagai pijakan teguh
kepribadian bangsa telah hilang dan luntur seiring dengan perkembangan zaman.
Banyak upaya yang dapat dilakukan untuk dapat mengatasi berbagai masalah dan
tantangan yang dihadapi oleh peserta didik tersebut. Salah satu diantaranya, yang
dinilai mempunyai peranan amat penting adalah melibatkan peserta didik sejak
muda, selain pula bersifat universal dan telah dilaksanakan di banyak negara.
pentingnya nilai-nilai hak dan kewajiban suatu warga negara agar setiap hal yang
di kerjakan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa dan tidak melenceng dari
apa yang di harapkan. Karena di nilai penting, pendidikan ini sudah di terapkan
sejak usia dini di setiap jejang pendidikan mulai dari yang paling dini hingga pada
44
Yuliawati Widia, 2015.
6
orang dengan negara) dan sosiologis (ditandai dengan ikatan emosinal seperti
perasaan).
diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam
bela negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara yang
44
Yuliawati Widia, 2015.
4
7
kekuatan yang luar biasa dalam masa perjuangan fisik, sedangkan dalam
non fisik sesuai dengan bidang profesi masing – masing. Perjuangan ini dilandasi
oleh nilai – nilai perjuangan bangsa sehingga kita tetap memiliki wawasan dan
kesadaran bernegara, sikap dan prilaku yang cinta tanah air dan mengutamakan
persatuan serta kesatuan bangsa dalam rangka bela negara demi tetap utuh dan
yang tidak mengenal menyerah harus dimiliki oleh setiap warga negara Republik
Indonesia;
persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka bela negara demi utuh dan tegaknya
NKRI. Serta menjaga tali persaudaraan satu sama lainya, agar terjadi kehidupan
ahklah, karakter peserta didik. Hal ini ditunjukkan dengan tujuan dari mata
insan menjadi warga negara yang baik, taat akan hukum dan mentaati peraturan
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menjadi dasar maju atau
karena mudah diterima oleh peserta didik dengan cepat. Diantara media audio
visual yang dapat menunjang pelaksanaan pendidikan adalah media film. Film
merupakan media belajar yang murah karena dapat dilihat oleh semua orang,
adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual di belahan dunia ini”. Film
44
Yuliawati Widia, 2015.
9
merupakan gambar hidup sering disebut juga movie atau sinema. Perkembangan
film yang dilakukan oleh produser. Diantara film-film yang 2 diciptakan ada
komedi, action, film kisah perjuangan maupun film yang bertema pendidikan
moral. Pencipta film mempunyai tanggung jawab besar dalam pembuatan film
yang memiliki kualitas baik serta dapat mendidik, tidak hanya membuat film
tetapi harus ada makna yang baik di dalam film tersebut agar para penikmat film
tidak hanya melihat hal-hal yang kurang baik dilihat tetapi juga dapat memberi
pelajaran moral. Oleh karena itu, kita sebagai penikmat film harus pandai
menyikapi pada film yang kita lihat dan tidak asal menikmati saja tetapi juga
tentang perjuangan dan nasionalisme serta harapan yang tidak ada habisnya untuk
oleh Ario Bayu, film yang dirilis pada tanggal 11 Desember 2013 ini mengambil
Indonesia yang saat itu telah di jajah oleh bangsa Belanda dan Jepang. Soekarno
kecil dahulu bernama Kusno, namun karena tubuhnya kurus dan sering sakit-
sakitan nama tersebut diganti Soekarno oleh ayahnya dengan harapan nama itu
44
Yuliawati Widia, 2015.
10
komunis, dengan usaha yang sangat berat serta dibantu oleh Hatta Soekarno dapat
Rasa nasionalisme yang tinggi membuat Soekarno melawan penjajah dan memilih
Soekarno lebih memilih mati demi membela negara dibandingkan menjadi budak
hanya sekedar benda, alat, bahan atau perkakas, tetapi tersimpul pula sikap,
wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang
berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam
(Darmadi, 2013). jadi terdapat keterkaitan antara film Soekarno dengan mata
44
Yuliawati Widia, 2015.
4
44
Yuliawati Widia, 2015.
11
Nilai adalah sesuatu yang berharga, yang berguna, yang indah, yang
mengarahkan sikap dan perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem (sistem nilai)
merupakan salah satu wujud kebudayaan, disamping sistem sosial dan karya.
bangsa yang bersumber dari dan mengakar dalam budaya bangsa Indonesia, dalam
diri secara statik menjadi dasar negara, ideologi nasional dan jati diri bangsa,
hubungan dengan negara-negara lain. Nilai-nilai karakter bangsa dalam hal ini
juga menjadi etika bagi penyelenggara negara. Sebagai jati diri bangsa, nilai
tersebut berwujud menjadi sikap dan perilaku yang nampak pada atau ditunjukkan
berikut 4.
1. Religius : Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama
yang dianutnya, toleran terhadap pelaksaan ibadah agama lain, dan hidup rukun
2. Jujur : Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
3. Toleransi : Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku etnis,
4. Disiplin : Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya.
6. Kreatif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk meng hasilkan cara atau hasil
7. Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain
8. Demokrasi : Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan
9. Rasa ingin tahu : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui
lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar.
11. Cinta tanah air : Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan
12. Menghargai prestasi : Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
14. Cinta damai : Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain
16. Peduli lingkungan : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
17. Peduli sosial : Sikap dan tindakan yang selalu ingin memeberi bantuan pada
18. Tanggung jawab : Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas
masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya) , negara dan Tuhan Yang
Maha Esa.
1. UUD 1945
Pembukaan UUD 1945, khususnya pada alinea kedua dan keempat, yang
Pasal 30(1) yang menyatakan: “Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib
44
Yuliawati Widia, 2015.
14
pengajaran.”
Negara;
Negara agar menjadi warganegara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara
4
.
2. Tujuan Khusus 4.
patriotisme, cinta tanah air dan rela berkorban bagi bangsa dan negara.
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang akan diatasi dengan pemikiran
44
Yuliawati Widia, 2015.
4
16
E. Nilai-nilai Kewarganegraan
Nilai adalah sesuatu yang berharga, yang berguna, yang indah, yang
mengarahkan sikap dan perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem (sistem nilai)
merupakan salah satu wujud kebudayaan, disamping sistem sosial dan karya 5.
menurun. Nilai-nilai karakter bangsa yang bersumber dari dan mengakar dalam
bernegara berwujud atau mewujudkan diri secara statik menjadi dasar negara,
ideologi nasional dan jati diri bangsa, sedangkan secara dinamik menjadi
lain. Nilai-nilaikarakter bangsa dalam hal ini juga menjadi etika bagi
penyelenggara negara 5.
Sebagai jati diri bangsa, nilai tersebut berwujud menjadi sikap dan
perilaku yang nampak pada atau ditunjukkan oleh bangsa Indonesia dalam
55
Astuti Ayu, 2014.
5
17
agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksaan ibadah agama lain, dan hidup
orang yang selalu dapat di percaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan;
etnis, sikap, pandapat, dan tindakan orang lain yang berbeda darinya;
mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya;
6. Kreatif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk meng hasilkan cara atau
7. Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain
8. Demokrasi : Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak
9. Rasa ingin tahu : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan
didengar;
55
Astuti Ayu, 2014.
18
11. Cinta tanah air : Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan
12. Menghargai prestasi : Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
14. Cinta damai : Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang
16. Peduli lingkungan : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
17. Peduli sosial : Sikap dan tindakan yang selalu ingin memeberi bantuan
18. Tanggung jawab : Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas
masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya) , negara dan Tuhan Yang
Maha Esa.
Sekolah Dasar dan Menengah, sejalan dan relevan dengan amanat Sistem
Pendidikan Nasional dan Kurikulum 2013. Ada dua hal yang menjadi alasan
Indonesia sebelum tahun 1961 lebih sering disebut sebagai gerakan pavinder atau
kepanduan 5.
sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka yang sasaran
akhirnya adalah pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Mengacu
afektif, dan psikomotor peserta didik, (2) mengembangkan bakat dan minat
seutuhnya. Masuknya Pramuka dalam kurikulum 2013 ini merupakan salah satu
sarat dengan nilai-nilai karakter. 18 nilai dalam pendidikan karakter bangsa yaitu
Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Menghargai Prestasi,
Peduli Sosial dan Tanggung Jawab. 18 nilai dalam pendidikan karakter tersebut
sangat cocok dengan Dasa Dharma Pramuka. Dasa Dharma adalah ketentuan
moral. Oleh karena itu, Dasadharma memuat pokokpokok moral yang harus
manusia yang berwatak, warga negara Republik Indonesia yang setia, sekaligus
55
Astuti Ayu, 2014.
20
mampu menghargai dan mencintai sesama manusia serta alam ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa. Selain itu, rumusan Dasadharma Pramuka berisi penjabaran dari
55
Astuti Ayu, 2014.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
perjuangan dari para orang-orang terdahulu yang dinama terdapat banyak nilai-
nilai nasionalis, patriolis dan lain sebagainya yang pada saat itu menempel erat
pada setiap jiwa warga negaranya. Seiring perkembangan zaman dan kemajuan
teknologi yang makin pesat, nilai-nilai tersebut makin lama makin hilang dari diri
seseorang di dalam suatu bangsa, oleh karena itu perlu adanya pembelajaran untuk
negara agar setip warga negara tahu hak dan kewajiban dalam menjalankan
Pada hakikatnya, pendidikan adalah upaya sadar dari suatu masyarakat dan
mengantisipasi hari depan yang senantiasa berubah dan selalu terkait dengan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
21
22
pembentukan diri pada peserta didik yang beragam dari segi agama, sosiokultural,
bahasa, usia dan suku bangsa yang menjadi warga negara yang cerdas, terampil
kewarganegaraan.
akan hak dan kawajiban diri dan orang lain. Nilai-nilai ini yang harus dimiliki
oleh peserta didik untuk menjadi warga negara yang baik dan cerdas. Dalam
umumnya merupakan kegiatan pilihan yang disukai oleh peserta didik. Pada
kegiatan tersebut sangat tepat jika diintegrasikan nilai-nilai budaya dasar bangsa.
B. Saran
bangsa. Anak-anak lebih menyukai dan bangga dengan budaya asing dari pada
23
budaya asli bangsanya sendiri. Hal tersebut dapat diatasi dengan mengajarkan
nilai – nilai dasar kewarganegaraan sejak dini pada anak – anak. Yang dapat di
mulai dengan melakukan hal – hal kecil dan selalu memperkenalkan budaya
indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Gunadarma. 2014.
24