Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PENELITIAN

PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK

KARAKTER BANGSA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu :

Dr. Asis Nojeng, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh:

PUTRI NURUL HIDAYA

NIM : 220302500014

KELAS C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjat kan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
penelitian yang berjudul “Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Membentuk
karakter Bangsa “ tepat pada waktunya.
Dalam proposal ini salah satunya bertujuan untuk mengembangkan
potensi hati nurani peserta didik sebagai manusia dan warga negara yang
memiliki nilai-nilai karakter bangsa dan mengembangkan kebiasaan dan
perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan
tradisi budaya bangsa yang religius

Proposal ini tidak akan terwujud, jika tidak ada dorongan dan
dukungan dari berbagai pihak yang memberikan arahan dan bimbingnya
sehingga kami dapat menyelesaikan proposal tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan proposal ini masih jauh


dari sempurna oleh karna itu,penulis mengharapkan kepada semua pihak yang
membarikan kritik dan saran yang membangun demi tercapainya proposal yang
lebih baik di masa mendatang.

Makassar, 2 Desember 2022

PUTRI NURUL HIDAYA


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................. 3

BAB I .......................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ......................................................................................................

B. Rumusan Masalah .................................................................................................

C. Tujuan ..................................................................................................................

BAB II .........................................................................................................................

KAJIAN PUSTAKA ....................................................................................................

1. Fungsi Pendidikan Karakter ....................................................................................

2. Nilai-nilai Dalam Pendidikan Karakter Bangsa ........................................................

3. Realisasi Pendidikan Karakter ................................................................................

BAB III ........................................................................................................................

METODE PENELITIAN ...............................................................................................

1. Hakikat dan Tujuan Pendidikan Karakter ................................................................

2. Komponen Pendidikan Karakter .............................................................................

3. Nilai-nilai Karakter Bangsa ....................................................................................

4. Pendidikan Karakter di Sekolah ..............................................................................

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan karakter merupakan pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan


moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk
memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik, mewujudkan, dan menebar
kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Komponen didalamnya
adalah olah hati, olah pikir, olah raga, dan olah karsa yang memberikan pendidikan pada
aspek afektif, kognitif dan psikomotorik. Tujuan dari pendidikan karakter adalah adanya
perubahan kualitas siswa ditinjau dari aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik. Adanya
peningkatan wawasan, perilaku, dan keterampilan sehingga dapat menjadisiswa yang berilmu
dan berkarakter. Pendidikan formal adalah suatu wadah yang baik untuk membentuk karakter
bangsa melalui pendidikan karakter. Aplikasinya adalah dengan mengitegrasikan nilai-nilai
karakter ke dalam seluruh kegiatan di sekolah. Nilai-nilai karakter yang dapat ditanamkan
antara lain religius, rajin, toleran, disiplin, kerjakeras, dan sebagainya

Globalisasi memberikan dampak yang cukup signifikan dewasa ini. Dampak tersebut
terjadi di seluruh belahan bumi tak terkecuali di negara Indonesia. Globalisasi memberi
dampak positif antara lain berkembangnya teknologi diberbagai bidang, meningkatnya sarana
dan prasarana dan lain sebagainya. Hal tersebut dapat memberikan kemudahan dalam
melakukan segala hal. Disisi lain, globalisasi juga akan memberikan efek negatif jika terjadi
penyalahgunaan. Contohnya adalah penyalahgunaan obat-obatan terlarang, seks bebas,
kriminalitas, dan lain sebagainya. Selain itu, persaingan antar bangsa juga memberikan
dampak yang cukup besar.

Pembentukan karakter bangsa dapat dilakukan dengan caramengimplementasikan


pendidikan karakter. Pendidikan karakter dapatmembentuk karakter bangsa yang baik dan
berakhlak. Selain itu pendidikankarakter juga mengajarkan hakikat karakter dalam cipta, rasa
dan karsa.Tujuannya ada lah untuk membentuk pribadi yang berilmu dan berkarakter.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis merumuskan beberapa
masalah yang akan dibahas, antara lain:

1. Apakah Pendidikan Karakter Itu?

2. Karakter bangsa apa saja yang saat ini dibutuhkan?

3. Bagaimana pula upaya untuk membentuk karakter bangsa melalui pendidikan karakter?

C. Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan penulis dalam menuliskan makalah ini antara lain:

1. Mengembangkan potensi hati nurani peserta didik sebagai manusia dan warga negara yang
memiliki nilai-nilai karakter bangsa

2. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan
nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius

3. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif,


berwawasan kebangsaan

4. Menanamkan jiwa keteladanan, kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai
generasi penerus bangsa

5. Mengembangkan lingkungan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh
kreativitas, persahabatan serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Fungsi Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter mempunyai fungsi sebagai pembentukan dan pengembangan


potensi, yang artinya adalah peserta didik mampu mengembangkan potensi yang ada di
dalam dirinya untuk berpikir baik, berhati nurani baik, dan berperilaku baik serta berbudi
pekerti yang luhur dan juga mempunyai fungsi sebagai penguatan dan perbaikan yang
artinya sistem pendidikan ini berfungsi untuk memperbaiki serta menguatkan peran baik
individu, keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan pemerintah, serta pendidikan karakter
juga sebagai penyaring, artinya pendidikan karakter dapat digunakan agar masyarakat dapat
memilih dan memilah budaya bangsa sendiri dan dapat menyaring budaya bangsa lain yang
tidak sesuai dengan nilai-nilai karakter dan budaya bangsa Indonesia yang berbudi pekerti
luhur.

2. Nilai-nilai dalam Pendidikan Karakter

 Agama: artinya masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama, sehingga nilai-


nilai karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari
agama
 Pancasila: artinya nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai
yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya dan
seni
 Budaya: artinya nilai-nilai komunikasi antar masyarakat mengharuskan budaya
menjadi sumber nilai dalam pendidikan karakter bangs
 Tujuan pendidikan nasional: adalah sumber paling operasional dalam
pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa

 Integritas: ini meliputi sikap tanggung jawab, perkataan yang berdasarkan


kebenaran, konsistensi tindakan, menghargai martabat individu, dan bisa
menunjukkan keteladanan
3. Realisasi Pendidikan Karakter
Secara umum untuk mewujudkan pendidikan karakter bangsa dapat dilakukan melalui
pendidikan formal, non formal, dan informal yang saling melengkapi dan mempercayai dan
diatur dalam peraturan dan undang-undang. Contoh pada pendidikan formal: Pendidikan
formal dilaksanakan secara berjenjang dan pendidikan tersebut mencakup pada pendidikan
umum, kejuruan, akademik, profesi, evokasi keagamaan dan khusus. Dalam pelaksanaan
pendidikan karakter bangsa dapat dilakukan melalui jenjang pendidikan yang di
implementasikan pada kurikulum di tingkat satuan pendidikan yang memuat pelajaran
normatif, adaptif, produktif, muatan lokal, dan pengembangan diri. Pendidikan karakter
bangsa di sekolah yang di implementasikan pada pendidikan pengembangan diri antara lain;
melalui kegiatan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, semisal : pengurus OSIS, Pramuka,
PMR, PKS, KIR, Olahraga, Seni, Keagamaan dan lainnya. Dengan kegiatan ekstrakurikuler
ini sangat menyentuh, mudah dipahami, dan dilakukan siswa sebagai bagian penyaluran
minat dan dilakukan siswa sebagai bagian penyaluran minat dan bakat yang dapat
dikembangkan sebagai perwujudan pendidikan karakter bangsa.
BAB III
METODE PENELITIAN

1. Hakikat dan Tujuan Pendidikan Karakter

Karakter adalah perilaku yang dilandasi oleh nilai-nilai berdasarkannorma agama,


kebudayaan, hukum/konstitusi, adat istiadat, dan estetika.Pendidikan karakter adalah upaya
yang terencana untuk menjadikan pesertadidik mengenal, peduli, dan menginternalisasi nilai-
nilai sehingga pesertadidik berperilaku sebagai insan kamil. Karakter tersebut dinilai
menuruthubungan manusia dengan Tuhan, diri sendiri, sesama dan lingkungan, dan bangsa
dan negara. Hubungan manusia dengan Tuhannya dinilai menurut derajat taqwa dan sikap
religius. Hubungan manusia dengan diri sendiridinilai berdasarkan sikap jujur, bertanggung
jawab, bergaya hidup sehat,disiplin, kerja keras, percaya diri, berjiwa wirausaha, kreatif,
inovatif,mandiri, dan mempunyai rasa ingin tahu. Hubungan manusia dengan sesamadan
lingkungannya dinilai berdasarkan sikap sadar hak dan kewajiban, patuh pada aturan sosial,
menghargai karya orang lain, santun dan demokratis, dan peduli lingkungan sosial dan
lingkungan hidup. Sedangkan hubungan manusia dengan bangsa dan negaranya dinilai
berdasarkan sikap nasionalisme dan menghargai keberagaman dan pemahaman terhadap
budaya dan ekonomi. Sumber-sumber nilai karakter berasal dari agama, Pancasila,
UUD1945, NKRI, dan kearifan lokal. Sumber-sumber nilai karakter tersebut di
internalisasikan pada para siswa melalui berbagai kegiatan di sekolah, diantaranya MOS,
OSIS, tata krama dan tata tertib, kepramukaan, upacara bendera, pendidikan berwawasan
kebangsaan, kewirausahaan, UKS, PMR,serta upaya-upaya pencegahan penyalahgunaan
Narkoba/Miras, rokok, dan penyimpangan seksual. Hasil yang diharapkan adalah agar para
generasi muda ini dapat berkarakter innovatif, kreatif, sidiq, amanah, fathonah,
tabligh,disiplin, percaya diri, kompetitif, kooperatif, leadership, imaginatif, bersih,sehat,
peduli, adaptif, toleransi, dan suka menolong. Berikut bagan pembangunan karakter bangsa
melalui bidang pendidikan.
Menurut Dirjen Dikti (dalam Barnawi dan M. Arifin, 2012:24), pendidikan karakter dapat
dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan
watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan
keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik, mewujudkan, dan menebar kebaikanitu
dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Selain itu, Pendidikan karakter adalah
upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli dan
menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta didik berperilaku sebagai insan kamil. Hal ini
sesuai dengan pendapat Ellen (dalamZainal Aqib, 2011: 41) yaitu pembangunan karakter
adalah tujuan luar biasadari sistem pendidikan yang benar. Jadi pendidikan bukan merupakan
sarana transfer ilmu pengetahuan saja, melainkan sebagai sarana pembudayaan dan
penyaluran nilai.

Menurut Syaiful Anam (dalam Barnawi dan M. Arifin, 2012: 24), siswa harus
mendapatkan pendidikan yang mencakup tiga aspek yaitu:

1. Afektif yang tercermin pada kualitas keimanan, ketakwaan, akhlak mulia,termasuk budi
pekerti luhur serta kepribadian unggul, dan kompetensiestetis.

2. Kognitif yang tercermin pada kapasitas pikir dan daya intelektualitas untuk menggali dan
mengembangkan serta menguasai ilmu pengetahuandan teknologi.
3. Psikomotorik yang tercermin pada kemampuan mengembangkan keterampilan teknis,
kecakapan praktis, dan kompetensi kinestetis.Dengan memberikan ketiga aspek tersebut,
karakter siswa akan terbentuk sehingga menjadi seseorang yang memiliki pribadi yang
berkarakter.Tujuan dari pendidikan karakter juga sangat terkait dengan ketiga aspek tersebut.
Tujuannya adalah adanya perubahan kualitas siswa ditinjau dariaspek afektif, kognitif, dan
psikomotorik. Adanya peningkatan wawasan, perilaku, dan keterampilan sehingga dapat
menjadi siswa yang berilmu dan berkarakter. Karakter yang diharapkan tidak melenceng dari
budaya asli Indonesia sebagai perwujudan nasionalisme dan sarat muatan agama (Barnawi
dan M. Arifin, 2012: 28-29)

2. Komponen Pendidikan Karakter

Menurut Kemdiknas (2011: 14), komponen dari pendidikan karakter dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

Dari gambar tersebut, menerangkang bahwa pendidikan karakter memadukan aspek olah
pikir, olah hati, olah raga, dan olah rasa/karsa. Olah pikir menciptakan karakter cerdas, kritis,
kreatif, inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi IPTEK, dan reflektif.
Oleh karena itu padaaspek olah pikir, siswa memperoleh pendidikan kognitif.
Olah hati menciptakan karakter beriman dan bertakwa, jujur, amanah,adil, bertanggung
jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa
patriotik. Oleh sebab itu, pada aspek olah hati dapat memberikan siswa pendidikan afektif.

Olah raga menciptakan karakter bersih dan sehat, disiplin, sportif,tangguh, andal, berdaya
tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif,kompetitif, ceria, dan gigih. Dengan aspek olah
raga ini, siswa diberikan pendidikan psikomotorik.

Olah rasa/karsa menciptakan karakter ramah, saling menghargaitoleran, peduli, gotong


royong, nasionalis, kosmopolit, mengutamakan kepentingan umum, bangga menggunakan
bahasa dan produk Indonesia,dinamis, kerja keras, dan beretos kerja. Maka dari itu, olah rasa
dapat memberikan siswa pendidikan afektif dan pendidikan psikomotorik.

3. Nilai-nilai Karakter Bangsa

Nilai-nilai karakter yang dapat digali dan ditanamkan antara lainsebagai berikut:

1. Nilai karakter religius, Deskripsi sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan
ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup
rukun dengan pemeluk agama lain.

2. Nilai karakter jujur, Deskripsi perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,tindakan, dan pekerjaan.

3. Nilai karakter toleransi, Deskripsi s ikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,
suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

4. Nilai karakter disiplin, Deskripsi tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh
pada berbagai ketentuan dan peraturan.

5. Nilai karakter kerja keras,, Deskripsi perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh
dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas,serta menyelesaikan tugas
dengan sebaik-baiknya.

6. Nilai Karakter kreatif, Deskripsi berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara
atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Nilai karakter mandiri, Deskripsi sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada
orang lain dalam menyelesaikan tugas.

8. Nilai karakter demokratis, Deskripsi cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai
sama hak dan kewajibandirinya dan orang lain.

9. Nilai karakter asa ingin tahu, Deskripsi sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatuyang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

10. Nilai karakter semangat kebangsaan, Deskripsi cara berpikir, bertindak, dan berwawasan
yang menempatkankepentingan bangsa dan negara di ataskepentingan diri dan kelompoknya.

11. Nilai karakter cinta tanah air, Deskripsi cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan,kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

12. Nilai karakter menghargai prestasi, Deskripsi sikap dan tindakan yang mendorong dirinya
untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain.

13. Nilai karakter bersahabat/komunikatif, Deskripsi tindakan yang memperlihatkan rasa


senang berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain.

14. Nilai karakter cinta damai, Deskripsi sikap , perkataan, dan tindakan yang menyebabkan
orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

15. Nilai karakter gemar membaca, Deskripsi kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca
berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

16. Nilai karakter peduli lingkungan, Deskripsi sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

17. Nilai karakter peduli sosial Deskripsi sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

18. Nilai karakter tanggung-jawab, Deskripsi sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara danTuhan Yang Maha Esa.
4. Pendidikan Karakter di Sekolah

Upaya untuk membentuk karakter bangsa dapat dilakukan melalui pendidikan formal.
Dalam hal ini pendidikan formal yang dimaksud adalahsekolah. Sekolah dapat
mengaplikasikan pendidikan karakter untuk membentuk karakter-karakter siswa sehingga
akan terwujud suatu karakter bangsa yang baik. Pendidikan karakter dapat diaplikasikan
mulai dari PAUD,TK, SD/MI, SMP/MTS, dan SMA/MA.

Menurut Kemdiknas (2011: 12), hasil informasi dari berbagai Sarasehan Nasional
Pendidikan Karakter yang diselenggarakan dibanyak wilayahmenyatakan bahwa sudah cukup
banyak sekolah yang berhasilmengembangkan pendidikan karakter dengan berbagai cara.
Masing-masingsekolah memang punya ciri penekanan yang berbeda, namun semua sekolah
punya kemiripan cara yaitu pendidikan karakter melalui pembiasaankehidupan keseharian di
sekolah dengan keteladanan guru dan disertai penanaman nilai-nilai kemuliaan hidup.

Pendidikan karakter harus masuk pada setiap aspek kegiatan di sekolah.Hal ini dapat
dilihat dari bagan berikut ini:

Berdasarkan bagan pada gambar 2, pendidikan karakter diintegrasikan ke dalam kegiatan


belajar mengajar pada setiap mata pelajaran. Kemudian perlu dilakukan pembiasaan dalam
kehidupan keseharian di satuan pendidikan. Pendidikan karakter juga diintegrasikan ke dalam
kegiatan ekstrakurikuler misalnya pramuka, PMR, olahraga dan sebagainya. Penerapan pada
kehidupan keseharian di rumah harus selaras dengan penerapan pendidikan karakter di
satuan pendidikan.
Penerapan nilai-nilai karakter di sekolah haruslah diintegrasikan pada seluruh kegiatan
sekolah terutama pada saat KBM. Nilai-nilai karakter ini dapat diintegrasikan ke dalam
semua mata pelajaran dengan cara mencantumkan nilai karakter ke dalam silabus sehingga
guru harus dapat memastikan bahwa pembelajaran di kelas telah memberikan dampak pada
pembentukan karakter siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat McKay (dalam Barnawi & M.
Arifin, 2012: 70) yaitu silabus silabus memberikan fokus mengenai apa yang harus dipelajari
serta penjelasan mengenai bagaimana konten harus dipilih dan disusun.

Selain diintegrasikan pada silabus, nilai-nilai karakter perlu juga diintegrasikan pada RPP.
Karena RPP-lah yang menggambarkan bagaimana proses belajar siswa berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA

Barnawi dan M. Arifin. 2012. Strategi dan pembelajaran pendidikan


karakter. Ar-Ruzz Media: Jogjakarta.
Kemdiknas. 2011. Pendidikan Karakter Untuk Membangun Karakter Bangsa,
(Online), (http://dikdas.kemdiknas.go.id , diakses 24 April 2013).
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Th. 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta: Depdiknas.
Zainal Aqib. 2011. Pendidikan Karakter Membangun Perilaku Positif Anak

Bangsa. Yrama Widya: Bandung.

https://r.search.yahoo.com/_ylt=AwrKCaaZBIpjK8sSE0TLQwx.;_ylu=Y29sbw
NzZzMEcG9zAzEEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1670018330/RO=10/R
U=https%3a%2f%2fbinaqurani.sch.id%2ffungsi-pendidikan-
karakter%2f/RK=2/RS=8W1qAPEvM_R4E4Lnp49Wt5dSDKY-

https://r.search.yahoo.com/_ylt=AwrKFWWd74lju40TzBbLQwx.;_ylu=Y29sb
wNzZzMEcG9zAzEEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1670012958/RO=10/
RU=https%3a%2f%2fwww.academia.edu%2f3848515%2fPENDIDIKAN_KA
RAKTER_SEBAGAI_UPAYA_MEMBENTUK_KARAKTER_BANGSA/RK
=2/RS=SODXDzuivVSR52if6lH30fOSLAM-

https://r.search.yahoo.com/_ylt=AwrKGls87olj_QsTvWfLQwx.;_ylu=Y29sbw
NzZzMEcG9zAzcEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1670012605/RO=10/RU
=https%3a%2f%2fdedi26.blogspot.com%2f2013%2f06%2fpendidikan-
karakter-bangsa.html/RK=2/RS=EpjdNXfNoaJDEnTy6BC3WLCyhIg-

Anda mungkin juga menyukai