Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MATA KULIAH PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA

“KONSEP DASAR KARAKTER DAN PENDIDIKAN KARAKTER ”

Dosen Pengampu:

1. Drs. M Salam, M.Si.


2. Priazki Hajri, M.Pd.

Disusun oleh kelompok 1:

Ahmad Yazid Ziyadi A1A322021

Arum Imeliana A1A322007

Asep Riyadi A1A322031

Bulan Oktavianti A1A322003

Deni Nopriansyah A1A322016

Ghina Iftin Atyah A1A322006

Putri Yunita Sari A1A320220

Riska Septa Yuliandri A1A322012

Yuni Oktaviarani A1A322027


PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

UNIVERSITAS JAMBI

2023

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT. yang
hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami di beri untuk
penyelesaian makalah. Makalah ini ditulis untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan
Karakter Bangsa.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. M Salam, M.Si. dan Bapak
Priazki Hajri, M.Pd selaku sebagai dosen mata kuliah. Makalah ini telah disusun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi .Terlepas dari itu semua kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan
tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat dilakukan
perbaikan pada makalah.

Akhir kata, saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Jambi, Agustus 2023


Kelompok 1

DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan karakter akhir-akhir ini semakin banyak diperbincangkan di tengah


tengah masyarakat Indonesia. Sikap dan perilaku masyarakat dan bangsa Indonesia
sekarang cenderung mengabaikan nilai-nilai luhur yang sudah lama dijunjung tinggi
dalam sikap dan perilaku sehari-hari. Nilai-nilai karakter mulia, seperti kejujuran,
kesantunan, kebersamaan, dan religius, sedikit demi sedikit mulai terganti oleh budaya
asing sehingga nilai-nilai karakter tersebut tidak lagi dianggap penting.
Sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki peradaban yang mulia, dan
peduli dengan pendidikan bangsa, sudah seharusnya kita berupaya untuk menumbuhkan
nilai-nilai itu kembali. Salah satu upaya ke arah itu adalah melakukan pembinaan
karakter di semua aspek kehidupan masyarakat, terutama melalui bidang pendidikan.
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pembentukan karakter. Oleh
karena itu, di dalam makalah ini akan dibahas mengenai konsep dasar pendidikan
karakter.
Penguatan pendidikan moral atau pendidikan karakter di masa sekarang sangat perlu
untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda bangsa ini. meningkatnya pergaulan
bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan seperti pencurian,
perampokan, penggunaan narkoba dan pornografi, serta korupsi sudah menjadi masalah
sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas.
Kegelisahan dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Mulai dari moral generasi
penerus bangsa yang rusak, output dari lembaga-lembaga pendidikan yang semakin
parah, hingga pemerintah yang korup dan tidak peduli terhadap rakyat.Menghadapi
kondisi ini seluruh komponen masyarakat memiliki tanggung jawab besar. Dan dari
sekian banyak opsi yang dinilai mampu untuk memperbaiki keadaan ini, pendidikan
adalah posisi yang paling strategis untuk melakukan perubahan dalam pembinaan
karakter bangsa.

Pendidikan merupakan agent of change yang harus mampu melakukan perbaikan


karakter bangsa kita. Karena itu, pendidikan perlu direkonstruksi ulang agar dapat
menghasilkan generasi yang lebih berkualitas dan siap menghadapi masa depan yang
penuh dengan problema. Dengan kata lain, pendidikan harus mampu mengemban misi
pembentukan karakter sehingga para peserta didik dan para lulusannya dapat
berpartisipasi dalam mengisi pembangunan di masa-masa mendatang tanpa
meninggalkan nilai-nilai karakter mulia. Dengan pendidikan yang baik, diharapkan akan
tercipta generasi yang mampu membawa bangsa ini menuju ke arah yang lebih baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian karakter bangsa?
2. Apa pengertian dari pendidikan karakter?
3. Bagaimana pentingnya pendidikan karakter?
4. Apa konsep dasar pendidikan karakter?
5. Bagaimana strategi pengembangan pendidikan karakter?
6. Bagaimana realita pendidikan karakter di Indonesia?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui apa itu karakter bangsa
2. Untuk mengetahui pengertian dari pendidikan karakter
3. Untuk mengetahui betapa pentingnya pendidikan karakter
4. Untuk mengetahui apa konsep dasar pendidikan karakter
5. Untuk mengetahui bagaimana strategi pengembangan pendidikan karakter
6. Untuk mengetahui bagaimana realita pendidikan karakter di Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN
A. Karakter bangsa
1. Apa itu karakter bangsa
Karakter bangsa sifat-sifat yang dimiliki oleh suatu warga
negara berdasarkan tindakan-tindakan yang dinilai sebagai suatu
kebajikan berdasarkan nilai yang berlaku di masyarakat disuatu
negara. Karakter bamgsa mengacu pada sekumpulan nilai- nilai,
norma, adat istiadat, dan sifat khas yang dimiliki oleh masyarakat
yang dianut oleh suatu negara. karakter bangsa membentuk identitas
kolektif yang mencerminkan sejarah, budaya, dan pengalaman
bersama dengan mengidentifikasi beberapa elemen utama yang
membentuk karakter bangsa.

2. Bagaimana cara membentuk karakter bangsa


Membentuk karakter bangsa adalah sebuah tugas yang kompleks dan
melibatkan berbagai komponen, mulai dari pendidikan formal hingga
budaya dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Berikut
adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membentuk karakter
bangsa:
1. Pendidikan Karakter di Sekolah
Sekolah memiliki peran sentral dalam membentuk karakter
bangsa. Pendidikan karakter dapat diintegrasikan ke dalam
kurikulum sekolah dengan menyediakan pelajaran atau program
khusus yang mengajarkan nilai-nilai etika, tanggung jawab,
empati, kerja sama, dan lain-lain. Guru dapat berperan sebagai
teladan dan membantu siswa menerapkan nilai-nilai ini dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Pendidikan Keluarga
Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam
membentuk karakter individu. Orangtua adalah teladan pertama
bagi anak-anak mereka. Melalui interaksi sehari-hari, orangtua
dapat mengajarkan nilai-nilai etika, mengembangkan
keterampilan sosial, dan mendorong sikap positif pada anak-
anak mereka.
3. Pengembangan Literasi Nilai
Literasi nilai melibatkan pemahaman mendalam tentang nilai-
nilai karakter dan etika. Ini dapat dilakukan melalui bacaan,
diskusi, seminar, dan pelatihan yang fokus pada nilai-nilai yang
dijunjung tinggi dalam masyarakat. Literasi nilai membantu
individu memahami pentingnya nilai-nilai tersebut dalam
konteks kehidupan sehari-hari.
4. Membudayakan Kepedulian Sosial
Membangun karakter bangsa juga melibatkan kepedulian sosial.
Ini berarti mendorong individu untuk merasa terhubung dengan
masyarakatnya, memahami masalah-masalah sosial, dan
berpartisipasi dalam upaya-upaya perubahan positif. Aksi-aksi
kecil seperti kerja amal, sukarela, atau partisipasi dalam inisiatif
lokal dapat membantu membangun karakter dengan fokus pada
kebaikan bersama.
5. Pembinaan Karakter di Media dan Hiburan
Media dan hiburan memiliki pengaruh besar terhadap
pandangan dan perilaku masyarakat. Oleh karena itu, penting
untuk mengembangkan konten yang mencerminkan nilai-nilai
karakter yang baik. Program TV, film, buku, dan platform
media lainnya dapat berperan dalam menyebarkan pesan-pesan
positif yang dapat membentuk karakter bangsa.
6. Melibatkan Komunitas
Komunitas lokal dan organisasi masyarakat dapat berperan
dalam membentuk karakter bangsa dengan mengadakan acara,
seminar, atau kegiatan lain yang fokus pada pengembangan
karakter. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan,
dan organisasi masyarakat dapat menghasilkan upaya yang
lebih komprehensif.
7. Meneguhkan Nilai-nilai Nasional
Identitas nasional dan nilai-nilai budaya memiliki peran besar
dalam membentuk karakter bangsa. Mempromosikan nilai-nilai
seperti rasa hormat terhadap tradisi, toleransi, dan keragaman
budaya dapat membantu membentuk karakter yang inklusif dan
menghargai perbedaan.
8. Pembinaan Pemimpin Masa Depan
Membentuk karakter bangsa juga melibatkan pembinaan
pemimpin masa depan. Pemimpin yang memiliki karakter yang
baik akan membawa dampak positif pada masyarakat. Oleh
karena itu, pendidikan karakter harus ditanamkan secara khusus
dalam pendidikan para pemimpin di berbagai bidang.
9. Penerapan Hukum dan Etika dalam Tata Kelola
Tata kelola baik dalam pemerintahan, bisnis, dan organisasi
lainnya harus didasarkan pada hukum dan etika yang kuat. Ini
akan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan
karakter bangsa yang berintegritas dan bertanggung jawab.
10.Evaluasi dan Penilaian Terus-menerus
Membentuk karakter bangsa memerlukan evaluasi dan
penilaian terus-menerus terhadap upaya-upaya yang telah
dilakukan. Dengan mengukur dampak dari program pendidikan
karakter dan inisiatif lainnya, kita dapat memastikan bahwa
tujuan pembentukan karakter bangsa tercapai dengan baik.

B. Pendidikan karakter
1. Pengertian pendidikan karakter
Karakter diambil dari bahasa inggris dan yunani yaitu
“Character”. Kata ini awalnya digunakan untuk menandai hal yang
mengesankan dari dua koin (keping uang). Selanjutnya istilah ini
digunakan untuk menandai dua hal yang berbeda satu sama lain.
Karakter cenderung disamakan dengan personalitas atau kepribadian.
Orang yang memiliki karakter berarti memiliki kepribadian. Karakter
merupakan sifat batin yang memengaruhi segenap pikiran dan
perbuatannya.
Pendidikan karakter berarti sebagai usaha sengaja untuk
mewujudkan kebajikan, yaitu kualitas kemanusian yang baik secara
objektif, bukan hanya baik untuk individu perorangan tetapi juga baik
untuk masyarakat secara keseluruhan. Pendidikan karakter harus
dipahami sebagai upaya penanaman kecerdasan dalam pikiran,
penghayatan dalam bentuk sikap dan pengalaman dalam bentuk
perilaku yang sesuai dengan nilai luhur yang menjadi jati dirinya.
Pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh guru
yang mampu mempengaruhi karakter peserta didik. Pendidikan
karakter menanamkan kebiasaan tentang hal mana yang baik sehingga
peserta didik menjadi paham dan tenang mana yang benar dan salah,
mampu merasakan nilai yang baik dan biasa melakukannya.
2. mengapa pendidikan karakter penting?
Pendidikan karakter memiliki signifikansi yang mendalam dan luas
dalam konteks perkembangan individu, masyarakat, dan dunia secara
keseluruhan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pendidikan karakter
dianggap sangat penting.
a. Pembentukan Dasar Etika dan Moral
Pendidikan karakter membantu individu memahami perbedaan
antara benar dan salah, baik dan buruk. Melalui pendidikan karakter,
individu mengembangkan landasan etika dan moral yang kuat, yang
membimbing mereka dalam membuat keputusan yang tepat dan
bertanggung jawab. Etika dan moral yang baik juga memainkan
peran penting dalam membentuk hubungan sosial yang sehat dan
saling menghormati.
b. Pengembangan Integritas dan Kejujuran
Integritas dan kejujuran adalah nilai-nilai inti dalam pendidikan
karakter. Individu yang memiliki integritas tinggi akan berpegang
pada prinsip-prinsip mereka tanpa mengorbankan nilai-nilai tersebut
dalam situasi sulit. Kejujuran adalah dasar dari kepercayaan, baik
dalam hubungan pribadi maupun profesional. Pendidikan karakter
membantu mengkonsolidasikan integritas dan kejujuran sebagai
bagian tak terpisahkan dari kepribadian individu.
c. Pengembangan Empati dan Kepedulian Sosial
Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan
perasaan orang lain. Pendidikan karakter mengajarkan individu
untuk berempati dan memahami perspektif orang lain. Ini sangat
penting dalam menciptakan masyarakat yang inklusif dan toleran, di
mana individu dapat merasakan kepedulian terhadap kesejahteraan
orang lain. Kepedulian sosial juga mendorong individu untuk terlibat
dalam kegiatan amal dan pengabdian kepada masyarakat.
d. Pembentukan Tanggung Jawab dan Disiplin Diri
Pendidikan karakter membantu membentuk tanggung jawab dan
disiplin diri. Individu yang memiliki nilai-nilai ini akan mengambil
tanggung jawab atas tindakan mereka dan memiliki kemampuan
untuk mengatur diri mereka sendiri. Ini berdampak positif dalam
semua aspek kehidupan, termasuk pekerjaan, keluarga, dan
kewarganegaraan.
e. Pengembangan Kemampuan Kerja Sama dan Komunikasi
Kerja sama dan komunikasi yang efektif adalah keterampilan yang
sangat dihargai dalam masyarakat modern. Pendidikan karakter
melibatkan pembelajaran tentang bagaimana bekerja sama dalam
tim, mendengarkan dengan baik, dan berkomunikasi secara efektif.
Kemampuan ini penting dalam lingkungan kerja, pendidikan, dan
kehidupan sehari-hari.
f. Pencegahan Perilaku Negatif dan Kekerasan
Pendidikan karakter berperan dalam mencegah perilaku negatif,
seperti kekerasan, pelecehan, dan perilaku merugikan lainnya.
Dengan memahami nilai-nilai positif seperti toleransi, pengendalian
diri, dan penyelesaian konflik yang damai, individu memiliki
landasan untuk menghindari perilaku destruktif. Ini berkontribusi
pada menciptakan lingkungan yang lebih aman dan harmonis.
g. Pemberdayaan Individu dalam Menghadapi Tantangan
Kehidupan penuh dengan tantangan, dan pendidikan karakter
membekali individu dengan keterampilan mental dan emosional
yang dibutuhkan untuk menghadapinya. Ini melibatkan
pengembangan ketangguhan (resilience) dan kemampuan untuk
tetap positif dalam menghadapi kesulitan. Pendidikan karakter
memberikan alat yang diperlukan untuk mengatasi stres, kegagalan,
dan perubahan.

3. Konsep dasar pendidikan karakter


Konsep dasar pendidikan karakter tertuang dalam NO 23 tentang
penumbuhan budi pekerti tahun 2015. penumbuhan budi pekerti bertujuan :
1. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan bagi
siswa, guru dan tenaga kependidikan.
2. menumbuhkembangkan kebiasaan yang baik sebagai bentuk
pendidikan sejak di keluarga, sekolah dan masyarakat.
3. Menjadikan pendidikan sebagai gerakan melibatkan pemerintah,
pemerintah daerah, masyarakat dan keluarga, dan atau
4. Menumbuhkembangkan lingkungan dan budaya belajar yang serasi
antara keluarga, sekolah dan masyarakat.
Pendidikan karakter secara terperinci memiliki lima tujuan.
pertama, mengembangkan potensi kalbu/ nurani/ efektif peserta
didik sebagai manusia dan warga negara yang memiliki karakter
bangsa. Kedua, mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta
didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi
budaya bangsa yang religius. Ketiga, menanamkan jiwa
kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik dan penerus
bangsa. Keempat, mengembangkan kemampuan peserta didik
menjadi manusia yang mandiri, kreatif, dan berwawasan
kebangsaan. Kelima, mengemabangkan lingkungan kehidupan
sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh
kreativitas dan persahaban, dan degan rasa kebangsaan yang tinggi
yang penuh kekuatan.
4. Strategi pengembangan pendidikan karakter
Karakter adalah pendidikan budi pekerti yang melibatkan pengetahuan
(cognitive), perasaan (feeling) dan tindakan (action). yang diperlukan agar
anak-anak mampu memahami, merasakan, dan mengerjakan nilai-nilai
kebajikan. menurut saptono (2011:199) terdapat beberapa cara untuk
mengembangkan pendidikan karakter di sekolah, yaitu:
a. Memajang gambar-gambar para tokoh inspiratif di aula sekolah dan
ruang-ruang kelas.
b. membuat program penghargaan untuk mengapresiasi berbagai hal
yang membanggakan selain prestasi akademis, olahraga atau
kesenian.
c. membuat pedoman perilaku di kelas dan disekolah yang disetujui
oleh siswa dan guru.
d. mengundang para orang tua siswa untuk mengamati dan
berkontribusi terhadap kemajuan kelas dan sekolah.
e. Jangan biarkan berbagai bentuk ketidak sopanan siswa terjadi di
kelas.
f. Memastikan bahwa siswa memiliki tanggung jawab moral untuk
bekerja keras di sekolah.
g. Mengajarkan kesantunan secara jelas.
5. Realita pendidikan karakter di indonesia
Model pengintegrasian pendidikan pada semua mata pelajaran, termasuk
pada pengintegrasian pada program kokurikuler dan ekstra kurikuler, belum
dapat dilaksanakan dengan optimal, baik oleh pemerintah maupun pelaku
pendidikan. sampai saat ini, mungkin pola pendekatan kebiasaan dan
keteladan masih sangat efektif untuk menanamkan karakter atau budi
pekerti peserta didik. dengan pembiasaan dapat muncul nilai-nilai karakter
seperti disiplin tanggungjawab, jujur, peduli, dan tentunya religius. Ada
empat kelemahan yang menyebabkan pendidikan karakter belum optimal.
pertama, guru belum sepenuhnya memahami dan mengintegrasikan nilai
karakter pada masing-masing mata pelajaran. sehingga ketika
mencantumkan nilai karakter saat penyusunan silabus dan rpp hanya
sebagai formalitas. Kedua, karna silabus dan rpp hanya formalitas maka
dalam proses pembelajaran berjalan secara konvensional sesuai gaya guru
masing-masing dan tidak mencerminkan pelaksanaan dari silabus dan rpp
sehingga nilai karakter tidak terealisasikan. Ketiga, masih kuatnya orientasi
pendidikan pada dimensi pengetahuan dan kurang memperhatikan aspek
pengembangan sikap.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Penguatan pendidikan moral atau pendidikan karakter di masa sekarang sangat perlu
untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda bangsa ini
2.

Anda mungkin juga menyukai