Anda di halaman 1dari 6

PENDIDIKAN KARAKTER

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 1 : ANGGITA SUNDARI
HIDAYANI
MHD. FARIZWAN
NUR HAZIZAH
SUCI SUPRIYANI
SUCI TIRANI

KELAS : X¹

TAHUN AJARAN 2023/2024


SMA NEGERI 1 MEDANG DERAS
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun Tugas Bahasa Indonesia ini dengan baik dan tepat
waktu.
Seperti yang telah kita ketahui “Pendidikan Karakter” itu sangat penting bagi anak bangsa dari mulai
dini. Semua akan dibahas pada makalah ini kenapa Pendidikan Karakter itu sangat dibutuhkan dan
layak dijadikan sebagai materi pelajaran.
Tugas ini kami buat untuk memberikan penjelasan tentang keberadaan Pendidikan Karakter bagi
kemajuan bangsa. Semoga makalah yang kami buat ini dapat membantu menambah wawasan kita
menjadi lebih luas lagi.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan makalah
ini.Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Pembina mata pelajaran Bahasa Indonesia Pak
widi, dan kepada pihak yang telah membantu ikut serta dalam penyelesaian makalah ini.
Atas perhatian dan waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.

Nanasiam, Januari 2024

Penyusun

i
BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai
pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut,
pendidikan memiliki peran yang sangat penting.
Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang
menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang,
termasuk di sekolah harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut.
Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing,
beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat. Berdasarkan penelitian di
Harvard University Amerika Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000), ternyata kesuksesan seseorang tidak
ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh
kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan
hanya ditentukan sekitar 20 persen oleh hard skill dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Bahkan
orang-orang tersukses di dunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft
skill daripada hard skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter peserta didik
sangat penting untuk ditingkatkan. Melihat masyarakat Indonesia sendiri juga lemah sekali dalam
penguasaan soft skill. Untuk itu penulis menulis makalah ini, agar pembaca tahu betapa pentingnya
pendidikan karakter bagi semua orang, khususnya bangsa Indonesia sendiri.

1
BAB 2
PERMASALAHAN
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai batasan
dalam pembahasan bab isi. Adapun beberapa masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ini
antara lain:
Apa pengertian dari pendidikan karakter itu?
Apa pengertian dari beda karakter dan kepribadian?
Bagaimana contoh program pendidikan karakter?
Bagaimana peran pendidikan karakter untuk kemajuan bangsa?
Bagaimana hubungan pendidikan karakter dengan keberadaban bangsa?
Bagaimana gambaran dari pendidikan karakter yang sudah berhasil?
Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang disusun oleh penulis di atas, maka tujuan dalam penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui apa itu pendidikan karakter.
Untuk mengetahui apa itu beda karakter dan kepribadian.
Untuk mengetahui contoh program pendidikan karakter.
Untuk mengetahui hubungan pendidikan karakter dengan keberadaban bangsa.
Untuk mengetahui upaya-upaya dalam meningktakan mutu dari pendidikan karakter.
Untuk mengetahui bagaiamana gambaran dari pendidikan karakter yang sudah berhasil.

BAB 3
PEMBAHASAN

Pengertian Pendidikan Karakter.


Karakter adalah jawaban mutlak untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik didalam
masyarakat. Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang
Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran,
sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata
krama,budaya,danadatistiadat.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang
meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-
nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun
kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua
komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri,
yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau
pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler,
pemberdayaansarana,prasarana,dan,pembiayaan,dan,ethoskerjaseluruhwargadanlingkungansekola
h.
“Pendidikan karakter yang utuh dan menyeluruh tidak sekedar membentuk anak-anak muda
menjadi pribadi yang cerdas dan baik, melainkan juga membentuk mereka menjadi pelaku baik bagi
perubahan dalam hidupnya sendiri, yang pada gilirannya akan menyumbangkan perubahan dalam
tatanan sosial kemasyarakatan menjadi lebih adil, baik, dan manusiawi.”(Doni Koesoema A.Ed)
Pengertian Beda Karakter dan Kepribadian.

2
Kepribadian adalah hadiah dari Tuhan Sang Pencipta saat manusia dilahirkan dan setiap orang yang
memiliki kepribadian pasti ada kelemahannya dan kelebihannya di aspek kehidupan sosial dan
masing-masing pribadi. Kepribadian manusia secara umum ada 4, yaitu :
1. Koleris : tipe ini bercirikan pribadi yang suka kemandirian, tegas, berapi-api, suka tantangan, bos
atas dirinya sendiri.
2. Sanguinis : tipe ini bercirikan suka dengan hal praktis, happy dan ceria selalu, suka kejutan, suka
sekali dengan kegiatan social dan bersenang-senang.
3. Phlegmatis : tipe ini bercirikan suka bekerjasama, menghindari konflik, tidak suka perubahan
mendadak, teman bicara yang enak, menyukai hal yang pasti.
4. Melankolis : tipe ini bercirikan suka dengan hal detil, menyimpan kemarahan, Perfection, suka
instruksi yang jelas, kegiatan rutin sangat disukai.
Saat setiap manusia belajar untuk mengatasi dan memperbaiki kelemahannya, serta memunculkan
kebiasaan positif yang baru, inilah yang disebut dengan Karakter. Misalnya, seorang
dengan kepribadian Sanguin yang sangat suka bercanda dan terkesan tidak serius, lalu sadar
dan belajar sehingga mampu membawa dirinya untuk bersikap serius dalam situasi yang
membutuhkan ketenangan dan perhatian fokus, itulah Karakter. Pendidikan Karakter adalah
pemberian pandangan mengenai berbagai jenis nilai hidup, seperti kejujuran, kecerdasan,
kepedulian dan lain-lainnya. Dan itu adalah pilihan dari masing-masing individu yang perlu
dikembangkan dan perlu di bina, sejak usia dini (idealnya).
Karakter tidak bisa diwariskan, karakter tidak bisa dibeli dan karakter tidak bisa
ditukar. Karakter harus dibangun dan dikembangkan secara sadar hari demi hari dengan melalui
suatu proses yang tidak instan. Karakter bukanlah sesuatu bawaan sejak lahir yang tidak dapat
diubah lagi seperti sidik jari.Banyak kami perhatikan bahwa orang-orang dengan karakter buruk
cenderung mempersalahkan keadaan mereka. Mereka sering menyatakan bahwa cara mereka
dibesarkan yang salah, kesulitan keuangan, perlakuan orang lain atau kondisi lainnya yang
menjadikan mereka seperti sekarang ini. Memang benar bahwa dalam kehidupan, kita harus
menghadapi banyak hal di luar kendali kita, namun karakter Anda tidaklah demikian. Karakter Anda
selalu merupakan hasil pilihan Anda.Ketahuilah bahwa Anda mempunyai potensi untuk menjadi
seorang pribadi yang berkarakter, upayakanlah itu. Karakter, lebih dari apapun dan akan menjadikan
Anda seorang pribadi yang memiliki nilai tambah. Karakter akan melindungi segala sesuatu yang
Anda hargai dalam kehidupan ini.Setiap orang bertanggung jawab atas karakternya. Anda
memiliki kontrol penuh atas karakter Anda, artinya Anda tidak dapat menyalahkan orang lain atas
karakter Anda yang buruk karena Anda yang bertanggung jawab penuh. Mengembangkan karakter
adalah tanggung jawab pribadi Anda.

3
BAB 4
SARAN DAN KRITIK
Saran dan kritik terhadap pendidikan karakter dapat meliputi hal-hal berikut:
1. Perlu adanya penekanan yang lebih kuat pada pengembangan nilai-nilai karakter yang universal,
seperti kejujuran, kerja keras, tanggung jawab, dan empati.
2. Pentingnya menyertakan pendidikan karakter dalam kurikulum sekolah secara menyeluruh, bukan
hanya sebagai tambahan atau kegiatan ekstra kurikuler.
3. Perlunya melibatkan semua pihak terkait, termasuk guru, orang tua, dan masyarakat dalam
memberikan contoh dan mendukung pembentukan karakter anak-anak.
4. Kritik terhadap pendidikan karakter bisa berkaitan dengan kurangnya penekanan pada aspek
spiritual atau agama, yang bagi sebagian orang dianggap penting dalam pembentukan karakter.
5. Perlu adanya evaluasi yang kontinyu terhadap program pendidikan karakter untuk memastikan
efektivitasnya dalam membentuk karakter positif pada siswa.
6. Kritik juga bisa berkaitan dengan kekhawatiran bahwa pendidikan karakter dapat menjadi alat
untuk mengajarkan nilai-nilai tertentu yang mungkin tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dipegang
oleh individu atau kelompok tertentu.
Penting untuk terus memperbaiki dan mengembangkan pendidikan karakter agar dapat memberikan
dampak positif yang nyata dalam pembentukan karakter generasi muda.

BAB 5
PENUTUP

Penutup dari pendidikan karakter dapat berupa upaya untuk mendorong siswa agar mampu
menginternalisasi nilai-nilai karakter yang telah dipelajari ke dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
dapat dilakukan melalui pembentukan kebiasaan positif, penguatan sikap-sikap yang baik, dan
pengembangan kemampuan untuk menghadapi tantangan moral. Selain itu, penutup dari
pendidikan karakter juga dapat mencakup upaya untuk mendorong siswa agar menjadi agen
perubahan yang membawa dampak positif bagi lingkungan sekitar mereka.
Penting untuk memastikan bahwa pendidikan karakter tidak hanya berhenti pada level teori atau
pengetahuan, tetapi juga mampu mengubah perilaku dan sikap siswa secara nyata. Dengan
demikian, penutup dari pendidikan karakter haruslah menekankan pentingnya implementasi nilai-
nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari siswa, sehingga mereka dapat menjadi individu yang
bertanggung jawab, peduli, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai