BAB I
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik.
Pendidikan berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan karakter terdiri dari dua kata yaitu pendidikan dan karakter. Pendidikan
adalah upaya untuk memajukan budi pekerti serta pikiran, agar dapat memajukan
kehidupan yang selaras dengan alam dan masyarakatnya. Pengertian karakter adalah
bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat,
tempramen, watak. Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membentuk karakter
peserta didik.
Banyaknya tindakan amoral yang dilakukan peserta didik seperti mencontek, tawuran,
membolos dan tindakan amoral lainnya mengindikasikan bahwa pendidikan formal gagal
dalam membentuk karakter peserta didik. Moralitas yang rendah antara lain disebabkan
oleh pendidikan moral di sekolah yang kurang efektif. Penyelengaraan pendidikan
karakter menjadi suatu hal yang mutlak dilakukan di jenjang pendidikan manapun karena
pendidikan merupakan pondasi utama bagi tumbuh kembang generasi muda.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Pendidikan Karakter Menurut Penulis ?
2. Bagaimana Proses Pendidikan Karakter ?
3. Apa Masalah Pendidikan Karakter ?
4. Bagaimana Fungsi PPKn Dalam Pendidikan Karakter ?
5. Bagaimana Peran PPKn Dalam Pendidikan Karakter ?
BAB Il
2
PEMBAHASAN
(Muhajir, dkk. 2019). Pendidikan Karakter merupakan kualitas perilaku kolektif kebangsaan
yang khas yang tercermin dalam :
1. Kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara sebagai hasil
olah pikir.
2. Rasa dan karsa seseorang atau sekelompok orang berdasarkan nilai-nilai Pancasila,
norma, UUD 1945
3. Keberagaman dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen terhadap NKRI
(Sabar Narimo, dkk. 2019). Pembentukan karakter yang dilakukan oleh para tenaga pendidik
dapat dilakukan dengan :
1. Memberikan materi pembelajaran yaitu Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraa
(PPKn).
2. Kesadaran dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila
3. Peduli terhadap lingkungan dan bangsa serta negara
3
Proses Pendidikan Karakter dapat dilakukan dengan berbagai macam cara Implementasi
Pendidikan Karakter di sekolah dapat diintegrasikan dalam empat bentuk yaitu :
1. Pengintegrasian nilai dan etika pada mata pelajaran
2. Internalisasi nilai positif yang ditanamkan warga sekolah
3. Pembiasaan dan pelatihan, pemberian contoh dan teladan
4. Penciptaan suasana berkarakter di sekolah serta pembudayaan.
4
Dalam Kontek pengaruh globalisasi bangsa Indonesia dilanda krisis moral, tidak hanya pada
tataran pimpinan pemerintahan dan birokrat semata, tetapi telah merambah dasar hingga
pada anak-anak sekolah Hal ini bisa dilihat dari :
1. Tawuran pelajar
2. Kriminal anak-anak remaja
3. Kehilangan jati diri dan karakter bangsa.
4. Tindakan amoral yang dilakukan peserta didik seperti mencontek, tawuran, membolos
dan tindakan amoral lainnya
5
E. Peran PPKn Dalam Pendidikan Karakter
PPKn mempunyai peranan yang sangat penting untuk membentuk karakter siswa sebagai
generasi bangsa, PPKn menyelengarakan pendidikan kebangsaan, demkrasi, hukum, dan
wawasan nusantara yang memberikan wawasan terhadap generasai mudah akan hak dan
kewajiban, serta terampil dan berkrakter.
Ex : Dalam kasus tindakan amoral yang dilakukan peserta didik seperti mencontek,
tawuran, membolos dan tindakan amoral lainnya, dalam hal ini PPKn memberikan
pengajaran terhadap siswa melalui pelajaran yang guru PPKn di sekolah sebagai berikut :
1. Memberikan pemahaman serta contoh kepada siswa tentang nilai-nilai karakter
2. Menambah jam pelajaran PPKn di sekolah
3. Menumbuhkan kesadaran dalam diri siswa tentang pentingnya karakter.
4. Guru memberi teladan untuk disiplin waktu dan menaati peraturan, memberi
perhatian yang sama kepada semua siswa serta memberi hukuman kepada siswa
yang melanggar peraturan.
6
DAPTAR FUSTAKA