Disusun Oleh :
Fisi Ren Y
Masalah yang ditimbulkan bukan itu saja tapi juga di dukung oleh
penyalahgunaan teknologi yang semakin canggih. Kebebasan anak-anak dalam
mengakses internet menimbulkan rasa keingin tahuan yang tinggi serta meniru
apa yang dilihatnya. Hal ini dapat di minimalisir dengan cara memperkuat
pengawasan serta pemahaman akan pendiidkan karakter dari orangtua, lingkungan
yang peduli akan masa depan seseorang serta tempatnya menuntut ilmu.
Anak sekolah dasar adalah anak usia dini yang memiliki rasa keingin
tahuan yang tinggi dan mudah terpengaruh akan hal-hal yang bersifat negatif.
Oleh karena itu Orangtua dan Guru memiliki peran yang sangat penting dalam
pembentukan karakter. Melalui konsep Trilogi pendidikan yang dikemukakan Ki
Hadjar Dewantara yang berisikan 3 semboyan yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha ( di
depan memberi teladan ), Ing Madya Mangun Karsa ( ditengah murid guru
mampu menciptakan prakarsa dan ide ), dan Tut Wuri Handayani ( di belakang
guru mampu memberikan dorongan dan arahan ). Guru bukan hanya mengajar
tetapi juga mendidik siswa menjadi orang yang memiliki karakter yang baik.
Peran guru disini sangatlah penting dengan mengajarkan kepada siswa sikap
saling menghargai , sikap toleran, sopan santun terhadap sesama. Guru juga dapat
mengaitkan materi pendidikan multikultural ke dalam mata pelajaran. Contonya
guru bisa meminta siswa untuk menyebutkan keberagaman apa saja yang terdapat
di sekeliling. Dengan cara ini siswa akan menghargai serta mempelajari budaya
antar daerah dan membangkitkan rasa persaudaran yang tinggi akan adanya latar
belakang perbedaan budaya tersebut.
Siswa diharapkan menjadi pribadi yang beriman dan bertaqwa. Ilmu agama
merupakan fondasi utama dalam membentuk karakter siswa menjadi pribadi ang
berakhlak mulia. Generasi yang berakhlak mulia ini bisa menjadi pengubah dalam
masyarakat dalam mewujudkan suasana masyarakat yang santun serta peduli.
Siswa di dorong untuk menjadi manusia yang cerdas serta menjadi individu yang
unggul dalam bidang akademis. Dimensi ini diharapkan bisa mengrow-up
semangat serta motivasi siswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh dalam
mengejar impian yang akan berguna bagi nusa dan bangsa.
Dimensi ini menekankan pada pembentukan individu yang sehat dan mampu
berpartisipasi aktif sebagai warga negara dengan cara memiliki raga yang sehat
Perlu diketahui bahwa karakter tidak bisa diwariskan kepada siapapun dan
tidak bisa dibeli ataupun ditukar oleh siapapun, baik itu yang memiliki jabatan
yang tinggi. Karakter harus dibangun dan dikembangkan dengan bertahap, apabila
karakter dibangun dengan tergesa-gesa akan melahirkan suatu kekacauan. Adapun
tiga tujuan pengembangan karakter yang dijelaskan Lickona yang menunjukkan
bahwa untuk membentuk satu larakter yang baik dan sesuai dengan moral yang
berlaku dimasyarakat tidak bisa dilakukan dengan cara yang instan.
Karakter utama yang harus dikembangkan adalah rasa hormat serta rasa
peduli. Mengapa saya bisa mengemukakan hal ini? Menurut saya karakter utama
ini sudah mulai menurun, dilihat dari banyaknya kasus seperti generasi muda
kurang peduli budaya sendiri, menurunnya sikap antusiasme pelajar akan budaya
daerah lain dan mengagungkan serta membanggakan budaya luar daripada budaya
lokal. Rasa peduli tercermin pada sikap anak bangsa sekarang yang lebih memilih
produk luar negeri dan mengesampingkan produk lokal serta ketidak inginan
belajar budaya lokal melainkan lebih memilih mempelajari budaya luar. Apabila
hal ini dilakukan terus-menerus mengakibatkan budaya lokal akan tersingkirkan
di permukaan dan hilangnya jati diri bangsa.
Oleh karena itu penanaman nilai karakter harus dimulai dari sedini mungkin
agar tidak terjadi penyimpangan yang dapat merusak moral bangsa.
Pendidikan karakter berpijak pada karakter dasar manusia dari nilai moral
yang bersumber dari agama. Menurut Doni A. Koesoema, pendidikan karakter
terdiri dari beberapa unsur, diantaranya penanaman karakter dengan pemahaman
tentangstruktur nilai dan keteladanan yang diberikan pengajar dan lingkungan.
Kemudian kemendiknas menjelaskan bahwa nilai-nilai karakter yang
dikembangkan dalam dunia pendikan didasarkan pada 4 sumber, yakni Agama,
Pancasila, budaya bangsa dan tujuan pendidikan nasional.
Menurut saya saluran pendidikan karakter yang tepat bagi anak sekolah
tersebut adalah dengan menggunakan 4 sumber menurut kemendiknas yang dapat
menjadi tolak ukur guru dalam menyampaikan perbedaan di sekolah. Penyaluran
ini akan menjadikan perbedaan terebut sebagai penghias komunikasi serta
interaksi siswa. Apabila guru bisa menangani masih ini, akan tercipta rasa
persaudaraan yang tinggi. Karena yang kita tahu minat keingin tahuan anak
sekolah dasar sangat tinggi sehingga mereka dapat dengan antusias belajar
menghargai dan menghormati perbedaan yang ada
KESIMPULAN
Sekolah akan berhasil apabila bisa menerapkan karakter yang baik pada
seluruh warga sekolah. Perbedaan juga tidak bisa di hindari oleh siapapun, maka
jalan yang bisa di ambil yaitu menerima perbedaan daripada membatasi perbedaan
yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
https://www..google.co.id/amp/s/www.prestasiglobal.id/pentingnya-pendidikan-
karakter-di-sekolah-dan-5-karakter-yang harus ditanamkan-sejak dini-/amp/
https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/Addin/article/view/573
http://koranbogor.com/berita/nusantara/pentingnya-pendidikan-multikultural-di-
sd/
http://www.stkip-al-amin-dompu.ac.id/ojs/index.php/nuansa/article/view/6
http://research-
report.umm.ac.id/index.php/SENASGABUD/article/download/1681/1896
https://itjen.kemdikbud.go.id/public/post/detail/dimensi-pendidikan-karakter
http://penkarlisweb.blogspot.com/2017/11/saluran-pendidikan-karakter.html?m=1
http://penkarlisweb.blogspot.com/2017/11/saluran-pendidikan-karakter.html?m=1
https://www.kompasiana.com/amp/popon09554/5be0224312ae9403c2793248/pen
tingnya-pendidikan-karakter-di-sekolah-dasar
http://koranbogor.com/berita/kampus-kita/pentingnya-menerapkan-pendidikan-
karakter-pada-anak-sekolah-dasar/