Anda di halaman 1dari 7

Artikel

Pentingnya Menanamkan Karakter Positif peserta didik Sejak


Dini

Robi krisna

Email:krisnarobi40@gmail.com

SMA NEGERI 21 GARUT


Tahun 2022-2023
Jl. Panorama cibungur, kec. Talegong, kab. Garut
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pentingnya pendidikan karakter bagi


peserta didik, agar mampu membentuk sikap yang dapat membawa kearah yang lebih
baik dan kemajuan tanpa harus bertentangan dengan norma yang berlaku. Terutama
dalam membentuk kepribadian, penanaman nilai nilai karakter pada peserta didik.
Pendidikan karakter sangatlah penting sebagaimana diketahui telah menjadi
pembelajaran di setiap sekolah, Karena meningat masih tipisnya karakter yang baik
dikalangan peserta didik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan study pustaka
atau library research. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pentingnya pendidikan
karakter di kalangan peserta didik agar terciptanya karakter atau sikap yang baik.

Pendahuluan
Karakter seorang individu terbentuk sejak dia kecil karena pengaruh genetik dan
lingkungan sekitar. Dalam tulisan-nya, Muhammad hidayat mengatakan bahwa
pendewasaan berlangsung secara seremonial menurut budaya daerah masing-masing.
Proses pembentukan karakter, baik disadari maupun tidak, akan mempengaruhi cara
individu tersebut memandang diri dan lingkungannya dan akan tercermin dalam
perilakunya sehari hari. Dewasa ini masalah pendidikan bukan saja usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran di ruangan
kelas. Pendidikan juga tidak sekedar interaksi melalui media elektronik agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan baik dalam
hal moral, pengandalian diri, kepribadian, maupun keterampilan yang diperlukan untuk
dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Perkembangan dan kemajuan teknologi
dalam
segala bidang khususnya dalam bidang pendidikan telah membawa dampak yang sangat
luas dalam berbagai aktivitas umat manusia terutama dalam menghadapi era yang serba
maju. Dengan adanya berbagai kebutuhan dan persaingan yang begitu kompleks, maka
dunia pendidikan perlu diramu sedemikian rupa sehingga dapat memberikan pengaruh
dalam pembentukan karakter seseorang.
Sosok generasi muda atau peserta didik saat ini adalah cerminan kualitas bangsa dan
Negara ke depan. Dengan demikian membicarakan dalam arti memikirkan dan berbuat
secara cermat untuk meningkatkan kualitas dan mutu peserta didik menjadi penting
setiap waktu. Menurut Ryan dan Bohlin(1999), karakter merupakan suatu pola perilaku
seseorang. Orang yang berkatakter baik memiliki pemahaman tentang kebaikan,
menyukai kebaikan, dan mengerjakan kebaikan tersebut. Orang yang perilakunya sesuai
dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia. Pentingnya pendidikan karakter
diharapkan juga dapat memberikan dampak positif dalam menghadapi berbagai situasi
apapun yang dapat menimbulkan stress. Sebab itu pendidikan karakter dapat memberi
pengaruh meningkat, memperbaiki, mengubah tata cara, keterampilan sikap serta tata
laku seseorang dan membentuk kepribadian bagi diri sendiri.

Pembahasan

Kata pendidikan berasal dari bahasa latin yaitu ducare, berarti “menuntun,
mengarahkan, atau memimpin” dan awalen berarti keluar. Jadi, pendidikan berarti
kegiatan” menuntun keluar”.Pendidikan merupakan proses pembentukan
kecakapankecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan
sesama manusia. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara berpikir,
merasa, atau tindakan, dapat dianggap pendidikan.Kata character berasal dari bahasa
yunani charassien, yang berarti to engrave (melukis/menggambar), seperti orang yang
melukis kertas, memahat batu atau mental. Berarakar dari pengertian seperti itu,
character kemudian diartikan sebagai tanda atau ciri khusus, dan karenanya melahirkan
satu pandangan bahwa karakter adalah pola perilaku yang bersifat individual, keadaan
moral seseorang. Setelah melewati tahap anak anak, seseorang memiliki karakter, cara
yang dapat diramalkan bahwa karakter seseorang berkaitan dengan perilaku yang ada
disekitar dirinya. Pendidikan karakter menurut Megawangi, “sebuah usaha untuk
mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan
mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan
kontribusi yang positif kepada lingkungannya.
Menurut Hibur Tanis Karakter merupakan watak, tabiat, akhlak atau budi pekerti yang
membedakan seseorang dari yang lain. Pendidikan karakter sebagaimana diketahui
telah menjadi suatu pembelajaran penting disetiap sekolah/perguruan tinggi. Dalam
perkembangannya sering muncul berbagai pertanyaan tentang pendidikan karakter,
tentang alasan perlunya pendidikan karakter terutama dalam membentuk kepribadian
seseorang, karakter dan bagaimana membentuk
karakter serta mengukur keberhasilan sebuah pendidikan karakter. Pertanyaan-
pertanyaan tersebut kembali diperkuat oleh kebijakan yang menjadikan pendidikan
karakter sebagai ”program” pendidikan nasional di Indonesia terutama dalam
Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia.

Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penamaan nilai-nilai karakter yang


meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,
sesama, lingkungan, maupun kebangsaan. Pengembangan karakter bangsa dapat
dilakukan melalui perkembangan karakter individu seseorang.Akan tetapi, karena
manusia hidup dalam lingkungan sosial dan budaya tertentu, maka perkembangan
karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan sosial dan budaya
yang bersangkutan. Artinya, perkembangan budaya dan karakter dapat dilakukan dalam
suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan peserta didik dari lingkungan
sosial,budaya masyarakat, dan budaya bangsa.Lingkungan sosial dan budaya bangsa
adalah Pancasila, jadi pendidikan budaya dan karakter adalah mengembangkan nilai-
nilai Pancasila pada diri peseta didik melalui pendidikan hati, otak, dan fisik. Pendidikan
karakter merupakan suatu proses transformasi baru dalam dunia pendidikan baik formal
maupun nonformal, yang tujuan akhirnya adalah untuk mempercepat pencapaian cita-
cita setiap insan didik untuk bisa mencapai kesuksesan dunia dan akhirat.

Pendidikan karakter di Indonesia memang sudah berjalan seperti di beberapa negara


lainnya, seperti di Inggris, Amerika dan Finlandia. Namun bila melihat hasilnya
dibandingkan dengan negara-negara yang telah disebutkan, Indonesia masih jauh
tertinggal. Hal ini disebabkan karena pendidikan di Indonesia saat ini lebih
mengedepankan penguasaan aspek keilmuan, kecerdasan dan kurang memperhatikan
atau mengabaikan pendidikan karakter. Pengetahuan tentang kaidah moral yang
didapatkan dalam pendidikan moral atau etika di sekolah-sekolah saat ini semakin
ditinggalkan karena kurang perhatian pemerintah terhadap pendidika karakter. Jadi
jangan heran bila generasi milenial Indonesia banyak yang terjerumus dalam kehidupan
bebas, banyak yang mengkonsumsi narkoba serta berhubungan seks tanpa memiliki
ikatan. Menurut Megawangi (2007) menyebutkan bahwa Pendidikan Karakter sebagai
solusi dalam menjawab permasalahan negeri ini. Pendidikan karakter tidak hanya
mendorong pembentukan perilaku positif anak, tetapi juga meningkatkan kualitas
kognitifnya.Pengembangan karakte atau character building membutuhkan partisipasi
dan sekaligus.merupakan tanggung jawab dari orangtua, masyarakat, dan pemerintah.
Sebab dengan menjadi dewasa secara rohani dan jasmani, seseorang menjadi
berkepribadian yang bijaksana baik terhadap dirinya sendiri, keluarga, dan masyarakat.

Menurut FW Foerster terdapat 4 ciri dasar pendidikan karakter yaitu:

1. Pendidikan karakter nemenakankan setiap tindakan yang berpedoman terhadap nilai


normatif. Dimana diharapkan generasi dapat menghormati norma-norma yang ada dan
dijadikannya berpedoman dalam bertingkahlaku dilingkungan masyarakat
2. Adanya korehensi atau membangun rasa percaya diri dan keberanian, dengan begitu
seseorang akan menjadi pribadi yang teguh pendirian dan tidak mudah terombang
ambing serta tidak takut terhadap resiko dalam situasi baru.
3. Adanya otonomi, yaitu seseorang menghayati dan mengamalkan atuan dari luar
sampai menjadi nilai-nilai bagi pribadinya. Dengan begitu, seseorang mampu mengambil
keputusan dengan mandiri tanpa dipengaruhi atau desakan dari orang lain.
4. Keteguhan dan kesetiaan. Keteguhan adalah daya tahan dalam mewujudkan apa yang
dipandang baik dan kesetiaan merupakan dasar penghormatan atas komisten yang
dipilih.

Pendidikan karakter sesuai dengan yang diamanatkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 3(tiga) disebutkan bahwa Pendidikan Nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban
bangsa yang bermartabatdalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan
karakter dapat dilakukan padapendidikan formal dan informal secara umumnya, yang
mana dalam pelaksanaannya dilakukan dengan saling melengkapi dan mempercayai dan
diatur dalam peraturan dan undang-undang. Pendidikan formal dilaksanakan secara
berjenjang dan pendidikan tersebut mencakup pada pendidikan umum, kejuruan,
akademik, profesi, evokasi keagamaan dan khusus. Dalam pelaksanaan pendidikan
karakter dapat dilakukan melalui jenjang pendidikan yang diimplementasikan pada
kurikulum di tingkat satuan pendidikan yang memuat pelajaran normatif, adaptif,
produktif, muatan lokal, dan pengembangan diri. Pendidikan karakter di sekolah yang
diimplementasikan pada pendidikan pengembangan diri antara lain melalui kegiatan
kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, seperti pengurus osis, pramuka, olahraga,
seni,keagamaan dan lainnya.

Tujuan pendidikan karakter ini ialah untuk membentuk sikap yang dapat membawa kita
ke arah kemajuan tanpa harus bertentangan dengan norma yang berlaku dan bertujuan
untuk mengembangkan potensi peseta didik agar menjadi manusia yag beriman, dan
bertakwa kepada.Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,sehat,berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Kusuma,
2007). Pendidikan karakter bagi individu bertujuan agar:
1. Mengetahui berbagai karakter baik manusia.
2.Dapat mengartikan dan menjelaskan berbagai karakter.
3. Menunjukkan contoh perilaku berkarakter dalam kehidupan sehari-hari.
4. Memahami sisi baik menjalankan perilaku berkarakter.

Pernyataan Bung Karno ini menunjukkan pentingnya pendidikan dan pembangunan


karakter demi tegak dan kokohnya jati diri bangsa agar mampu bersaing di era
globalisasi sekarang ini. di Indonesis merupakan negara berkembang dengan memiliki
banyak potensi yang dapat diandalkan, mulai dari letak geografis, memiliki sumber daya
alam yang melimpah dan memiliki sumber daya manusia manusia yang besar. Dengan
memanfaatkan potensi-potensi yang dimiliki, negara Indonesia dapat bersaing dengan
negara lainnya yang sudah lebih maju. Untuk mempersiapkan generasi milenial
menghadapi tantangan dalam era globalisasi, perlu adanya perhatian serius dari
pemerintah dalam sektor pendidikan yang lebih efektif dan terukur sehingga hasilnya
dapat dirasakan dan dimanfaatkan untuk kepentingan negara. Persiapan yang diberikan
negara kepada generasi milenial dalam menghadapi era globalisasi adalah salah satunya
dengan cara menjalankan program pendidikan karakter yang terpola dan terukur. Sudah
banyak negara maju yang menjalankan program tersebut dan berhasil menciptakan
sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kompetensi yang unggul. Sehingga
diharapkan dengan Sehingga diharapkan dengan adanya keseriusan pemerintah dalam
menjalankan program pendidikan karakter ini pada sektor pendidikan, generasi milenial
yang dimiliki Indonesia dapat bersaing dan memiliki kompetensi yang baik dalam
menghadapi era globalisasi.

Penutup

Dari pembahasan diatas dapat menyimpulkan beberapa hal yang mencakup tentang
pendidikan karakter yaitu bahwa pendidikan karakter dapat dimulai dari lingkungan
keluarga, dan lembaga pendidikan. pendidikan karakter suatu sistem untuk
menanamkan nilai nilai kepribadian yang luhur yang meliputi hubungan terhadap diri
sendiri dan terhadap lingkungan.Tujuan pendidikan karakter ialah untuk menciptakan
manusia yang cerdas, kreatif, berakhlak dan memiliki kepribadian yang positif agar
mampu mengelola dan mengambil peran dalam membangun bangsa yang bermartabat.
Semoga kedepannya guru sebagai pendidik mampu mengontrol peserta didik nya agar
menjadi seseorang yang berkarakter baik, dan memberikan dampak positif bagi
lingkungan keluarga , masyarakat dan bernegara. Karena itu, penulis berharap agar
penulis selanjutnya mengkaji tentang bagaimana cara memperkuat dan
mengembangkan pendidikan karakter peserta didik. Sehingga diharapkan tulisan ini
dapat berkontribusi terhadap permasalahan pendidikan karakter bagi peserta didik

Anda mungkin juga menyukai