Robi krisna
Email:krisnarobi40@gmail.com
Pendahuluan
Karakter seorang individu terbentuk sejak dia kecil karena pengaruh genetik dan
lingkungan sekitar. Dalam tulisan-nya, Muhammad hidayat mengatakan bahwa
pendewasaan berlangsung secara seremonial menurut budaya daerah masing-masing.
Proses pembentukan karakter, baik disadari maupun tidak, akan mempengaruhi cara
individu tersebut memandang diri dan lingkungannya dan akan tercermin dalam
perilakunya sehari hari. Dewasa ini masalah pendidikan bukan saja usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran di ruangan
kelas. Pendidikan juga tidak sekedar interaksi melalui media elektronik agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan baik dalam
hal moral, pengandalian diri, kepribadian, maupun keterampilan yang diperlukan untuk
dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Perkembangan dan kemajuan teknologi
dalam
segala bidang khususnya dalam bidang pendidikan telah membawa dampak yang sangat
luas dalam berbagai aktivitas umat manusia terutama dalam menghadapi era yang serba
maju. Dengan adanya berbagai kebutuhan dan persaingan yang begitu kompleks, maka
dunia pendidikan perlu diramu sedemikian rupa sehingga dapat memberikan pengaruh
dalam pembentukan karakter seseorang.
Sosok generasi muda atau peserta didik saat ini adalah cerminan kualitas bangsa dan
Negara ke depan. Dengan demikian membicarakan dalam arti memikirkan dan berbuat
secara cermat untuk meningkatkan kualitas dan mutu peserta didik menjadi penting
setiap waktu. Menurut Ryan dan Bohlin(1999), karakter merupakan suatu pola perilaku
seseorang. Orang yang berkatakter baik memiliki pemahaman tentang kebaikan,
menyukai kebaikan, dan mengerjakan kebaikan tersebut. Orang yang perilakunya sesuai
dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia. Pentingnya pendidikan karakter
diharapkan juga dapat memberikan dampak positif dalam menghadapi berbagai situasi
apapun yang dapat menimbulkan stress. Sebab itu pendidikan karakter dapat memberi
pengaruh meningkat, memperbaiki, mengubah tata cara, keterampilan sikap serta tata
laku seseorang dan membentuk kepribadian bagi diri sendiri.
Pembahasan
Kata pendidikan berasal dari bahasa latin yaitu ducare, berarti “menuntun,
mengarahkan, atau memimpin” dan awalen berarti keluar. Jadi, pendidikan berarti
kegiatan” menuntun keluar”.Pendidikan merupakan proses pembentukan
kecakapankecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan
sesama manusia. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara berpikir,
merasa, atau tindakan, dapat dianggap pendidikan.Kata character berasal dari bahasa
yunani charassien, yang berarti to engrave (melukis/menggambar), seperti orang yang
melukis kertas, memahat batu atau mental. Berarakar dari pengertian seperti itu,
character kemudian diartikan sebagai tanda atau ciri khusus, dan karenanya melahirkan
satu pandangan bahwa karakter adalah pola perilaku yang bersifat individual, keadaan
moral seseorang. Setelah melewati tahap anak anak, seseorang memiliki karakter, cara
yang dapat diramalkan bahwa karakter seseorang berkaitan dengan perilaku yang ada
disekitar dirinya. Pendidikan karakter menurut Megawangi, “sebuah usaha untuk
mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan
mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan
kontribusi yang positif kepada lingkungannya.
Menurut Hibur Tanis Karakter merupakan watak, tabiat, akhlak atau budi pekerti yang
membedakan seseorang dari yang lain. Pendidikan karakter sebagaimana diketahui
telah menjadi suatu pembelajaran penting disetiap sekolah/perguruan tinggi. Dalam
perkembangannya sering muncul berbagai pertanyaan tentang pendidikan karakter,
tentang alasan perlunya pendidikan karakter terutama dalam membentuk kepribadian
seseorang, karakter dan bagaimana membentuk
karakter serta mengukur keberhasilan sebuah pendidikan karakter. Pertanyaan-
pertanyaan tersebut kembali diperkuat oleh kebijakan yang menjadikan pendidikan
karakter sebagai ”program” pendidikan nasional di Indonesia terutama dalam
Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia.
Pendidikan karakter sesuai dengan yang diamanatkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 3(tiga) disebutkan bahwa Pendidikan Nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban
bangsa yang bermartabatdalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan
karakter dapat dilakukan padapendidikan formal dan informal secara umumnya, yang
mana dalam pelaksanaannya dilakukan dengan saling melengkapi dan mempercayai dan
diatur dalam peraturan dan undang-undang. Pendidikan formal dilaksanakan secara
berjenjang dan pendidikan tersebut mencakup pada pendidikan umum, kejuruan,
akademik, profesi, evokasi keagamaan dan khusus. Dalam pelaksanaan pendidikan
karakter dapat dilakukan melalui jenjang pendidikan yang diimplementasikan pada
kurikulum di tingkat satuan pendidikan yang memuat pelajaran normatif, adaptif,
produktif, muatan lokal, dan pengembangan diri. Pendidikan karakter di sekolah yang
diimplementasikan pada pendidikan pengembangan diri antara lain melalui kegiatan
kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, seperti pengurus osis, pramuka, olahraga,
seni,keagamaan dan lainnya.
Tujuan pendidikan karakter ini ialah untuk membentuk sikap yang dapat membawa kita
ke arah kemajuan tanpa harus bertentangan dengan norma yang berlaku dan bertujuan
untuk mengembangkan potensi peseta didik agar menjadi manusia yag beriman, dan
bertakwa kepada.Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,sehat,berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Kusuma,
2007). Pendidikan karakter bagi individu bertujuan agar:
1. Mengetahui berbagai karakter baik manusia.
2.Dapat mengartikan dan menjelaskan berbagai karakter.
3. Menunjukkan contoh perilaku berkarakter dalam kehidupan sehari-hari.
4. Memahami sisi baik menjalankan perilaku berkarakter.
Penutup
Dari pembahasan diatas dapat menyimpulkan beberapa hal yang mencakup tentang
pendidikan karakter yaitu bahwa pendidikan karakter dapat dimulai dari lingkungan
keluarga, dan lembaga pendidikan. pendidikan karakter suatu sistem untuk
menanamkan nilai nilai kepribadian yang luhur yang meliputi hubungan terhadap diri
sendiri dan terhadap lingkungan.Tujuan pendidikan karakter ialah untuk menciptakan
manusia yang cerdas, kreatif, berakhlak dan memiliki kepribadian yang positif agar
mampu mengelola dan mengambil peran dalam membangun bangsa yang bermartabat.
Semoga kedepannya guru sebagai pendidik mampu mengontrol peserta didik nya agar
menjadi seseorang yang berkarakter baik, dan memberikan dampak positif bagi
lingkungan keluarga , masyarakat dan bernegara. Karena itu, penulis berharap agar
penulis selanjutnya mengkaji tentang bagaimana cara memperkuat dan
mengembangkan pendidikan karakter peserta didik. Sehingga diharapkan tulisan ini
dapat berkontribusi terhadap permasalahan pendidikan karakter bagi peserta didik