Anda di halaman 1dari 11

Pentingnya Pendidikan Karakter Bagi Siswa Sebagai Mahluk Individu dan

Sosial

Wirda Hasanah (E1R020138)

FKIP Universitas Mataram

E-mail: wirdahasanah10@gmail.com

HP: 087855186787)

Abstrak

Sebagai makhluk individu dan sosial manusia mempunyai suatu potensi dan
pengaruh yang akan berkembang jika disertai dengan pendidikan karakter sejak dini
seperti pendidikan karakter bagi siswa. Sebagai mahluk individu, manusia
memerlukan pola tingkah laku, hal-hal ini bisa diperoleh melalui pendidikan dan
proses belajar. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan secara seorang
diri saja. Kehadiran manusia lain dihadapannya, bukan saja penting untuk mencapai
tujuan hidupnya, tetapi juga merupakan sarana untuk pengembangan kepribadiannya.
Melalui pendidikan dapat dikembangkan suatu keadaan yang seimbang antara
pengembangan aspek individual dan aspek sosial. Tujuan dari penulisan ini adalah
untuk mendeskripsikan bagaimana pentingnya pendidikan karakter pada siswa
sebagai makhluk individu dan social, yang dimana nilai nilai dari pendidikan karakter
ini mempunyai segudang manfaat untuk mengarungi kehidupan setiap individu baik
dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan sosialnya.

Abstract

As individual and social beings, humans have a potential and influence that will
develop if accompanied by early character education such as character education for
students. As individual beings, humans need behavior patterns, these things can be
obtained through education and the learning process. Humans cannot achieve what
they want by themselves. The presence of other humans in front of him is not only
important for achieving his life goals, but also a means for the development of his
personality. Through education, a balanced condition can be developed between the
development of individual aspects and social aspects. The purpose of this paper is to
describe how important character education is to students as individual and social
beings, where the values of character education have a myriad of benefits to navigate
the life of each individual both in their personal and social life.

A. Pendahuluan
Manusia sebagai makhluk Tuhan adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk
sosial. Sifat kodrati manusia sebagai makhluk pribadi dan sosial harus
dikembangkan secara seimbang, selaras, dan serasi serta tak lepas dari kehidupan
sosial masyarakat.
Guna meningkatkan kualitas hidup, manusia memerlukan pendidikan. Secara
sederhana, pendidikan adalah sarana yang dapat membebaskan seseorang dari
kebodohan dan hal-hal yang ditimbulkan dari kebodohan tersebut, secara khusus
proses pendidikan terjadi di ruang kelas atau suasana pembelajaran formal dari
bangku SD, SMP, SMA sampai dengan bangku perkuliahan. Namun, secara
umum pendidikan dilakukan dimana saja, baik melalui pembelajaran online,
home-schooling, pembelajaran tatap muka antara pelajar dan pengajar,
pengalaman orang lain yang pasti berbeda-beda sehingga kita dapat mengambil
pelajaran penting untuk kehidupan kita agar menjadi lebih baik, ataupun melalui
pengalaman pribadi. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin tinggi
juga pengetahuannya, semakin tinggi pengetahuan semakin berpeluang untuk
mendapatkan karir, pekerjaan, kedudukan yang lebih baik di kehidupannya.
Fenomena melorotnya akhlak generasi bangsa, kerapkali menjadi apologi bagi
sebagian orang untuk memberikan kritik pedasnya terhadap institusi pendidikan.
Karena pendidikan sesungguhnya memiliki misi yang amat mendasar yakni
membentuk manusia utuh dengan akhlak mulia sebagai salah satu indikator
utama, generasi bangsa dengan karatekter akhlak mulia merupakan salah satu
profil yang diharapkan dari praktek pendidikan nasional. Adanya kata-kata
berakhlak mulia dalam rumusan tujuan pendidikan nasional di atas
mengisyaratkan bahwa bangsa Indonesia mencita-citakan agar akhlak mulia
menjadi bagian dari karakter nasional. Hal tersebut diharapkan dapat terwujud
melalui proses pendidikan nasional.
Pendidikan karakter dapat dikatakan sebagai usaha manusia secara sadar dan
terencana dalam hal mendidik sekaligus memberdayakan peserta didik dengan
tujuan membangun karakter pribadi peserta didik. Tentu saja hal ini dilakukan
agar nantinya peserta didik menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri
dan orang banyakdalam lingkungan sosialnya.
B. Kajian Teori
1. Pendidikan
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai upaya untuk
memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan
kesempurnaan hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan
masyarakatnya. Lebih lanjut beliau (Kerja Ki Hajar Dewantara 1962:14)
menjelaskan bahwa “Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk
memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran
(intellect) dan tubuh anak. Dalam pengertian taman siswa tidak boleh dipisah-
pisahkan, agar supaya kita dapat memajukan kesempurnaan hidup, yakni
kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik selaras dengan
dunianya”.
Menurut Prof. Richy dalam buku “Planing for Teaching and Introduction
to Education”: The term “education” refers to the broad function of
preserving and inproving the life of the group through bringing new members
into its shared concerns. Education is thus a far broader process thah that
which accurs in schools. It is an essential social activity by which
communicaties continue to exist in complex communicaties this function is
specialized and institutionalized in formal education, but there is always the
education outside the school with wich the formal process in related (12:
489). Istilah pendidikan berkenaan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan
dan perbaikan kehidupan suatu bangsa (masyarakat) terutama membawa
warga masyarakat yang baru (generasi muda) bagi penunaian kewajiban dan
tanggung jawabnya di dalam masyarakat. Jadi pendidikan adalah suatu proses
yang lebih luas daripada proses yang berlangsung di dalam sekolah saja.
2. Makna Pendidikan Karakter
Menurut John W. Santrock, pendidikan karakter merupakan pendidikan
dengan pendekatan langsung pada peserta didik dengan tujuan menanamkan
nilai moral sehingga dapat mencegah perilaku yang dilarang.
Di Indonesia sendiri, dalam nawacita, disebutkan bahwa pemerintah akan
melakukan revolusi karakter bangsa. Karenanya, Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) menggalakkan gerakan Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK) sejak 2016 silam. Rencana tersebut rupanya telah terealisasi,
terlihat dari beberapa buku pelajaran siswa terdapat kolom-kolom berisikan
pendidikan karakter untuk siswa.
Pendidikan karakter berhubungan erat dengan psikis individu. Dengan
pendidikan karakter, dapat diajarkan pandangan tentang nilai-nilai kehidupan,
contohnya kejujuran, kepedulian, tanggung jawab, hingga keimanan. Berawal
dari seriap individu siswa yang nantinya prndidikan karakter ini akan saling
mempengaruhi antar siswa dan di lingkungan masyarakat.
Selain untuk indivdu masing masing siswa, pendidikan karakter juga
sangat berpengaruh nantiya terhadap perilakunya. Dalam dunian sosial
kemasyarakatan, seperti kerja kelompok untuk pembelajaran siswa, dan
gotongroyong baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
Pendidikan karakter merupakan langkah sangat penting dan strategis
dalam membangun kembali jati diri bangsa dan menggalang pembentukan
masyarakat Indonesia baru. Tetapi penting untuk segara dikemukakan
sebagaimana terlihat dalam pernyataan Phillips bahwa pendidikan karakter
haruslah melibatkan semua pihak; rumah tangga dan keluarga; sekolah; dan
lingkungan sekolah lebih luas (masyarakat). Karena itu, langkah pertama yang
harus dilakukan adalah menyambung kembali hubungan dan educational
networks yang nyaris terputus antara ketiga lingkungan pendidikan ini.
Pembentukan watak dan pendidikan karakter tidak akan berhasil selama
antara ketiga lingkungan pendidikan tidak ada kesinambungan dan
harmonisasi.
C. Pembahasan
1. Manfaat Diadakannya Pendidikan Karakter bagi Individu dan Sosial
Manfaat pendidikan karakter di era globalisasi sangat banyak dan besar
bagi kehidupan bangsa dan negara karena perannya yang sangat fital dalam
pembentukan karakter warga negara berdasarkan nilai-nilai etika dan budaya
bangsa. Berikut ini adalah berbagai manfaat dari pendidikan karakter.
a. Pendidikan karakter menjadikan individu yang maju, mandiri, dan kokoh
dalam menggenggam prinsip.
b. Pendidikan karakter akan menjadi benteng dalam memerangi berbagai
perilaku berbahaya dan gelap.
c. Pendidikan karakter sebagai mempromosikan pengembangan pribadi
holistic yang meliputi, karir kejuruan perencanaan/dan komitmen,
pengembangan kepemimpinan, dan pembangunan iman.
2. Nilai pendidikan karakter untuk siswa sebagai mahluk individu
Nilai pendidikan karakter untuk siswa sebagai makhluk individu antara
lain:
a. Religius
Karakter pertama yang berhubungan dengan iman kepada Tuhan yang
Maha Esa ini diwujudkan dalam pelaksanaan ajaran agama dan
kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung
tinggi toleransi terhadap pelaksanaan ajaran agama dan kepercayaan yang
berbeda, juga hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Jika
kamu memiliki sikap mencintai kedamaian, melindungi yang tersisih,
menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, membuka diri pada
persahabatan, tidak memaksakan kehendak, dan tentu saja, toleransi,
berarti karakter religius tertanam dengan baik dalam dirimu.
b. Mandiri
Mandiri yaitu tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan
tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-
cita.Ketidaktergantungan ini dimaksudkan dalam mengarahkan tenaga,
pikiran, dan waktu sendiri demi mewujudkan cita-cita. Jika siswa
memiliki karakter mandiri berarti kamu memiliki etos kerja yang baik,
ketangguhan, daya juang, profesionalitas, kreativitas, dan keberanian.
c. Integritas
Integritas merupakan upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Nilai
yang berdasar pada usaha seseorang memperbaiki dirinya agar dapat
menjadi orang yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaannya. Disamping itu, seseorang dengan karakter ini juga memiliki
komitmen serta kesetiaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan juga moral.
Karakter integritas dalam diri dapat diwujudkan dengan cara menunjukkan
tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat kegiatan sosial,
menghargai martabat orang lain, dan menunjukkan keteladanan.
d. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.
e. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
f. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
g. Kerja keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
h. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil
baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
i. Rasa ingin tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan
didengar.
j. Menghargai prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
k. Gemar membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya.
l. Peduli lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
m. Tanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan
Yang Maha Esa.
3. Nilai Pendidikan Karakter bagi Siswa sebagai Makhluk Sosial
Nilai pendidikan karakter bagi siswa sebagi makhluk sosial yaitu:
a. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain
dan masyarakat yang membutuhkan.
b. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
c. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
d. Cinta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
e. Gotongroyong
Mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu
membahu menyelesaikan persoalan bersama.Karakter ini terlihat dari
sikap menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu dalam
menyelesaikan masalah bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan,
serta memberi pertolongan bagi orang yang membutuhkan.
f. Nasionalis
Menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri
dan kelompoknya. Untuk memperoleh pemahaman tersebut, yang harus
menjadi perhatian adalah cara berpikir dan bersikap, serta kepedulian.
Seseorang dengan karakter nasionalis akan mengapresiasi kebudayaan
bangsanya, kemudian menjaga dan menghormati kekayaan budaya
tersebut. Di Indonesia yang beragam budaya, suku, dan agama, karakter
ini begitu penting karena mampu menjadikanmu rela berkorban, disiplin,
dan taat hokum.
D. Penutup
1. Kesimpulan
Manusia sebagai mahluk individu a rtinya manusia merupakan satu
kesatua n antara jasmani dan rohani. Seseorang dikatakan sebagai individu
apabila kedua unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Selain sebagai makhluk
individu juga, manusia adalah makhluk sosial. Salah satunya dikarenakan
pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan atau berinteraksi dengan
orang lain yang satusama lain saling membutuhkan. Dalam berhubungan dan
berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat menjadikannya
lebih baik.
Untuk memebantu manusia menjadi lebih baik diperlukan pendidikan.
Slah satu pebdidikan yang perlu ditanamkan pada manusia adalah pendidikan
karakter.pendidikan karakter ini akan lebih efektif ditanamkan pada siswa.
Karena pendidikan karakter perlu ditanamkan sedini mungkin.
Banyak manfaat yang didapatkan siswa melalui pedidikan karakter, karena
siswa sebagai manusia atau mahluk individu dan sosial perlu norma dan adat
dalam bertingkah laku. Sehingga dalam pendidikan karakter terdapat nilai-
nilai yang ditekankan dan perlu pengaplikasian dari setian individu dalam
kehidupan pribdi dan kehidupan sosial kemasyarakatan.
2. Saran
Sejalan dengan penjelasan di atas maka, Setiap individu harus menyadari
bahwa mereka adalah sebagai makhluk individu dan sosial yang hendaknya
menghargai satu sama lain dalam arti bertindak sebagai makhluk sosial dan
sebaliknya.Melalui Kegiatan mendidik manusia akan menjadi manusia dalam
arti yang sebenarnya dan juga pendidikan memberikan kontribusi bagi
pembentukan pribadi seseorang.
Daftar Pustaka

Ainun. 2020. Pengertian Pendidikan: Fungsi, Jenis, Tujuan Pendidikan (Ahli &
Umum). Online: (https://salamadian.com/pengertian-pendidikan). Akses 22 Maret
2021

Anonymous. 2018. Pengertian Pendidikan dan Makna Pendidikan Menurut Para Ahli.
Online: (https://www.silabus.web.id/pengertian-pendidikan-dan-makna-
pendidikan). Akses 22 Maret 2021

Anonymous. 2019. Keluarga, Kunci Pendidikan Karakter Anak. Online:


(https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/?p=1398). Akses 22 Maret 2021

Anonymous. 18 Nilai Nilai Karakter. Online:


(https://smpn19.semarangkota.go.id/read/214/18-nilai-nilai-karakter). Akses 22
Maret 2021

Baginda, M. 2018. Nilai-Nilai Pendidikan Berbasis Karakter pada Pendidikan Dasar


dan Menengah. Jurnal Ilmiah Iqra'. 10(2).

Gunawan, H. 2012. Pendidikan karakter. Bandung: Alfabeta, 2.

Kurniawan, A. 2021. Pendidikan Karakter – Pengertian, Kelemahan, Tujuan,


Manfaat, Nilai, Metodologi, Prinsip, Para Ahli. Online:
(https://www.gurupendidikan.co.id/pendidikan-karakter/). Akses 22 Maret 2021

Muslim, A. 2013. Interaksi sosial dalam masyarakat multietnis. Jurnal Diskursus


Islam. 1(3): 483-494.

Subianto, J. 2013. Peran keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam pembentukan


karakter berkualitas. Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam. 8(2).

Sulfemi, W. B. 2019. Ilmu Sosial Dasar.


Zuchdi, Darmiyati. 2010. Humanisasi pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara “Hakikat
Manusia Indonesia Berdasarkan Pancasila Yakni Monopluralis”. 21 maret 2021
http://kevinrevolusioner.blogspot.co

Anda mungkin juga menyukai