Anda di halaman 1dari 9

Nama : Diky Al Khalidy

NIM : 190721637618

Mata Kuliah : Geologi dan Geomorfologi Indonesia

Ujian Tengah Semester (UTS)

Pertanyaan

1. Jelaskan sesuai pendekatan geomorfologi mengenai proses terbentuknya pulau


Papua, sehingga memiliki bentuk seperti saat ini.
2. Jelaskan sesuai dengan pemahaman saudara mengenai ekoregion Jawa Timur.
3. Jelaskan 3 pembagian zona di Jawa sesuai dengan pemahaman saudara.

Jawaban

1. Proses terbentunya pulau Papua


Pada mulanya, pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang apling
dalam dan juga merupakan lempeng Australia (Lempeng Sahul) yang berada di
bawah dasar lautan Pasifik. Tetapi, akibat adanya pertemuan/tumbukan lempeng
(tektonik lempeng) antara lempeng benua Australia (Lempeng Sahul) dan
lempeng Samudera Pasifik, sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi
pulau di bagian Utara Australia. Pertemuan/tumbukan ini menyebabkan
terbentuknya gugusan pegunungan tengah dan gugusan pegunungan di wilayah
Kepala Burung.
Proses pengangkatan pulau Papua dari dasar lautan Pasifik sehingga kini telah
ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir laut di berbagai wilayah pegunungan
Tengah dan Pegunungan Kepala Burung. Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau
Papua mulai terhubung dengan Benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi
hewan dan manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum terjadinya
pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global.
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60 jutaan tahun lalu sehingga
masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan Papua.
Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng disebut Convergent
dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent. Sehingga, Papua merupakan
proses konvergen antara lempeng Samudera dan lempeng Benua.

Berdasarkan proses geologi tersebut sehingga 3 (tiga) ahli Geologi Wallace,


Weber dan Lydekker berusaha menarik garis batas antara lempeng Sahul dan
lempeng Sunda seperti terlihat pada gambar di bawah ini:

Dari ketiga pendapat ahli geologi


tersebut, hanya Lydekker yang paling tepat membatasi perbatasan antara lempeng
Sunda dan Sahul karena telah dibuktikan dengan kemiripan manusia, hewan, dan
bebatuan yang ada di Papua mirip dengan Australia sedangkan wilayah Indonesia
sangat berbeda dengan Papua.
Sehingga secara otomatis dan sudah sepantasnya pulau ini harus dinamai
Convergentland Island (Pulau Tanah Konvergen).
a. Kepala Burung dan Leher
Sejajar dengan pantai utara, pada bagian kepala terdapat rangkaian
pegunungan yang membujur timur-barat antara Salawati dan Manokwari.
Sehingga wilayah terbagi menjadi bagian utara dan selatan oleh depresi
memanjang. Rangkaian utama tersusun dari batuan volkanis Neogen dan
Kuarter yang diduga masih aktif atau volkan Umsini pada tingkat solfatar.
b. Batang atau Daratan Utama
Bagian barat pulau ini menunjukkan zone-zone yang arahnya barat laut-
tenggara yang sejajar satu sama lain. Selanjutnya berupa zone memanjang
dari tanah rendah dan bukit-bukit, yaitu depresi Memberamo-Bewani yang
sebagian jalin-menjalin dengan jalur pantai utara daratan utama. Depresi
tersebut membujur dari pantai timur teluk Geelvink di sepanjang danau
Rambebai dan Sentani sampai ke pantai Finch dengan Aitape. Di sebelah
selatan depresi ini terdapat rangkaian pegunungan kompleks yang disebut
rangkaian Pembagi Utara.
c. Bagian Ekor
Bagian timur menunjukan beberapa bentang alam yang berbeda dengan
dataran utama. Di antara rangkaian timur laut dan rangkaian tengah
terbentang sebuah depresi yang ditandai oleh lembah-lembah Ramu dan
Markham. Ke arah timur zona ini melintas sampai Teluk Huon dan rangkaian
tengah, dimana rangkaian Victoi Emanuel merupakan bagian yang relatif
sempit dari sistem Pegunungan Lengan Papua.

2. Ekoregion Jawa Timur


Ekoregion Jawa Timur dibagi menjadi 3, yaitu zona selatan, zona tengah dan zona
utara:
a. Zona Selatan:
1) Zona selatan Jawa Timur terjadi dari pengangkatan dataran nyaris atau
peneplain yang tersusun dari batuan Gamping miosen muda dan miosen
tua.
2) Zona selatan juga dipengaruhi oleh up warping sehingga menghasilkan
zona selatan Jawa Timur paling barat berupa topografi karst sempurna dari
daerah Wonosari dengan luas 1.400 m2.
3) Pegunungan Sewu di sebelah utara Pegunungan Sewu terdapat basin,
Wono Sari dan Batu Retno yang dibatasi oleh fraktur atau tanah bungkuk
terhadap daerah di selatannya kedua bahan tersebut mengalami dua kali
pengangkatan atau up warping dengan formasi tegak lurus, sehingga kali
Oya pernah mengalir ke timur tetapi pada proses pengangkatan yang
kedua arahnya utara selatan sehingga kali Oya bermuara di Samudra
Hindia atau ke arah selatan.
4) Batuan Batu Retno yang berarah utara-selatan menjadi ke timur barat
karena arah pengangkatan kedua juga timur barat. Akibatnya, Bengawan
Solo arah alirannya berbalik arah menjadi timur laut menuju laut Jawa.
5) Di sebelah selatannya muncul sebagai dangkalan yang merupakan selat
antara daratan Lumajang dengan Nusa Barong (plato kapur). Karena
sedimentasi yang cepat di bagian ini maka terbentuklah bagai variasi
gosong pasir dan tambala.
b. Zona Tengah:
1) Menurut Bammelen gunung tertua adalah volkan Anjasmoro yang
merupakan deposit volkan tertua pada masa pleistosen (vulkan pertama)
yang disusul vulkan arjuno (termasuk dalam generasi II, yaitu Arjuno
muda dan Arjuno tua serta kelompok Ijen) yang terbentuk secara
temporal. Bukti adanya gunungapi tua dan muda dapat dilihat dalam peta
geologi.
2) Syarat terjadinya erupsi yaitu adanya tenaga, adanya jalur intrusi magma
serta adanya magma, yang ketiganya merupakan syarat mutlak. Namun,
beberapa gunung dapat mengalami reaktifasi atau gunung yang aktif
kembali, seperti pada Gunung Panderman. Keaktifan gunungapi tidak
dilihat dari usianya (tua dan muda), seperti pada Gunung Semeru yang
merupakan gunungapi termuda namun teraktif.
3) Kelompok vulkan Tengger posisinya dipotong oleh celah tektonik yang
terjadi akibat gabungan proses tektonik tektonik Vulkanisme yang berupa
terban dan letusan hebat. Celah tersebut melintang terhadap posisi Jawa
Timur selanjutnya pada celah itu ditempati oleh pusat-pusat erupsi. Bagian
tertua dari kelompok ini adalah ikrar Jambangan yang terletak antara
Tengger Semeru. Kawah yang terdapat dalam kawasan Gunung Bromo
merupakan kawah pasir. Dalam peta geologi, daerah Bromo memiliki
kesamaan dengan daerah diatasnya, sehingga dapat digambarkan, Gunung
Bromo pernah menjadi satu kesatuan gunungapi yang lebih tinggi dari saat
ini.
4) Gunungapi muda dan tua berhubungan dengan material tanah, dimana
gunungapi muda lebih tipis dibandingkan dengan tua. Hal tersebut
berpengaruh pada sifat fisika dan kimia tanah. Tanah muda memiliki
agregat nya lebih bagus.
c. Zona Barat:
1) Jawa Timur paling lebar yaitu 87 KM terdiri atas dua pegunungan lipatan
Kendang dan dan Bukit Rembang.
2) Wilayah Kendeng terjadi down warping dari pantai utara dan berbentuk
berupa pegunungan Karst.
3) Pada wilayah Bukit Rembang, Prof Eko diprotes oleh penduduk setempat
karena hasil analisa beliau yang mendukung adanya produksi semen,
karena lapisan karst tersebut tidak memiliki rongga, yang berarti tidak
memiliki aliran air, sehingga cocok untuk aktivitas tambang semen.
4) Puncak tertinggi di Jawa Timur Puncak tertinggi ujung timur berkembang
berupa Gunung Pandan merupakan runtuhan dan deposit dari Volkan
wilis.
3. 3 pembagian zona di Pulau Jawa:
a. Zona Barat, yang terdiri dari zona selatan, zona tengah dan zona utara:
1) Zona selatan, yang mayoritas berupa Jampang berupa plato yang miring
ke selatan dengan gawir sesar, yang merupakan endapan muda dari
Miosen yang tersusun atas Breksi andesit Seri Beser dan Tuff Laut Putih
dan Batu Pasir Bed bentang. Plato tersebut antara lain Plato Lenkong,
Gunung Malang (puncak tertinggi plato), Plato Rongga, dan Plato
Karangnunggang. Selain itu, terdapat volkan juga seperti Malabar,
Papandayan, dan Cikurai.
2) Zona tengah, yang mayoritas kelompok volkan yang letaknya tidak
beraturan dan dihubungkan oleh igir-igir sempit. Volkan tersebut antara
lain Sawal, Galunggung, Kracak Tua, Cikurai, Guntur, Tangkuban Perahu,
Pegunungan Rajamandala, serta Halimun.
3) Zona utara, yang terdiri dari sedimentasi, peneplein (dataran rendah), serta
kelompok volkan. Sedimentasi yang terjadi yaitu pada masa pliosen dan
pleistosen. Peneplein Bantam yang berada di ujung barat Jawa yang
mempunyai topografi bergelombang. Kelompok volkan tersusun dari
massa andesit terdiri dari Cereme, Tangkuban Perahu, Burangrang serta
Krakatau.
b. Zona tengah, yang terdiri dari zona selatan dan zona tengah:
1) Zona selatan, yang umumnya berupa dataran pantai tenggelam yang
tertimbun dataran alluvial. Terdapat tiga sub pegunungan, yaitu
Pegunungan Kulon Progo Barat, Karangbolong, dan Gunung Selok
Nusakambangan. Pegunungan Progo Barat berbentuk kubah (dome) yang
tersusun dari batuan Andesit Oligosen, breksi yang tertutup batugamping
Miosen, kecuali Formasi Nanggulan yang tersusun dari batuan Eosen.
Karangbolong tersusun dari lipatankapur Miosen yang menutup batuan
Andesitis Tua. Batas selatan Karangbolong berupa tebing curam (Cliff).
Gunung Selok Nusakambangan berupa sembil (horst) dengan lapisan
tanah terangkat, terlipat, dan bercampur dengan permukaan tererosi
(erosional surface).
2) Zona tengah, ditempati oleh Pegunungan Serayu Selatan, bukan kelompok
vulkan. Secara geomorfologis terjadi pelipatan dan mengalami pelenturan
pada Miosen, sehingga terjadi penyingkapan batuan pretersier.
Pegunungan Serayu Selatan memiliki morfologi yang rendah dan sempit,
sebelah timur ditempati oleh dataran volkanis sumbing, serta sebelah utara
terdapat lembah Serayu yang subsekuen karena gerakan tektonis.
c. Zona timur, yang terdiri dari zona selatan, zona tengah, dan zona barat:
1) Zona selatan Jawa Timur terjadi dari pengangkatan dataran nyaris atau
peneplain yang tersusun dari batuan Gamping miosen muda dan miosen
tua. Zona selatan juga dipengaruhi oleh up warping sehingga
menghasilkan zona selatan Jawa Timur paling barat berupa topografi karst
sempurna dari daerah Wonosari dengan luas 1.400 m2. Pegunungan Sewu
di sebelah utara Pegunungan Sewu terdapat basin, Wono Sari dan Batu
Retno yang dibatasi oleh fraktur atau tanah bungkuk terhadap daerah di
selatannya kedua bahan tersebut mengalami dua kali pengangkatan atau
up warping dengan formasi tegak lurus, sehingga kali Oya pernah
mengalir ke timur tetapi pada proses pengangkatan yang kedua arahnya
utara selatan sehingga kali Oya bermuara di Samudra Hindia atau ke arah
selatan. Batuan Batu Retno yang berarah utara-selatan menjadi ke timur
barat karena arah pengangkatan kedua juga timur barat. Akibatnya,
Bengawan Solo arah alirannya berbalik arah menjadi timur laut menuju
laut Jawa. Di sebelah selatannya muncul sebagai dangkalan yang
merupakan selat antara daratan Lumajang dengan Nusa Barong (plato
kapur). Karena sedimentasi yang cepat di bagian ini maka terbentuklah
bagai variasi gosong pasir dan tambala.
2) Menurut Bammelen gunung tertua adalah volkan Anjasmoro yang
merupakan deposit volkan tertua pada masa pleistosen (vulkan pertama)
yang disusul vulkan arjuno (termasuk dalam generasi II, yaitu Arjuno
muda dan Arjuno tua serta kelompok Ijen) yang terbentuk secara
temporal. Bukti adanya gunungapi tua dan muda dapat dilihat dalam peta
geologi. Syarat terjadinya erupsi yaitu adanya tenaga, adanya jalur intrusi
magma serta adanya magma, yang ketiganya merupakan syarat mutlak.
Namun, beberapa gunung dapat mengalami reaktifasi atau gunung yang
aktif kembali, seperti pada Gunung Panderman. Keaktifan gunungapi
tidak dilihat dari usianya (tua dan muda), seperti pada Gunung Semeru
yang merupakan gunungapi termuda namun teraktif. Kelompok vulkan
Tengger posisinya dipotong oleh celah tektonik yang terjadi akibat
gabungan proses tektonik tektonik Vulkanisme yang berupa terban dan
letusan hebat. Celah tersebut melintang terhadap posisi Jawa Timur
selanjutnya pada celah itu ditempati oleh pusat-pusat erupsi. Bagian tertua
dari kelompok ini adalah ikrar Jambangan yang terletak antara Tengger
Semeru. Kawah yang terdapat dalam kawasan Gunung Bromo merupakan
kawah pasir. Dalam peta geologi, daerah Bromo memiliki kesamaan
dengan daerah diatasnya, sehingga dapat digambarkan, Gunung Bromo
pernah menjadi satu kesatuan gunungapi yang lebih tinggi dari saat ini.
Gunungapi muda dan tua berhubungan dengan material tanah, dimana
gunungapi muda lebih tipis dibandingkan dengan tua. Hal tersebut
berpengaruh pada sifat fisika dan kimia tanah. Tanah muda memiliki
agregat nya lebih bagus.
3) Jawa Timur paling lebar yaitu 87 KM terdiri atas dua pegunungan lipatan
Kendang dan dan Bukit Rembang. Wilayah Kendeng terjadi down
warping dari pantai utara dan berbentuk berupa pegunungan Karst. Pada
wilayah Bukit Rembang, Prof Eko diprotes oleh penduduk setempat
karena hasil analisa beliau yang mendukung adanya produksi semen,
karena lapisan karst tersebut tidak memiliki rongga, yang berarti tidak
memiliki aliran air, sehingga cocok untuk aktivitas tambang semen.
Puncak tertinggi di Jawa Timur Puncak tertinggi ujung timur berkembang
berupa Gunung Pandan merupakan runtuhan dan deposit dari Volkan
wilis.

Anda mungkin juga menyukai