NIM : 190721637618
Tugas Pertemuan 7
Pertanyaan
Jawaban
Nilai Deskripsi
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
Religius
dianut, toleran dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
Perilaku yang selalu berupaya untuk menjadi orang yang sesuai dan
Jujur menetapi apa yang dilakukan baik dalam perkataan, tindakan, maupun
pekerjaan.
Sikap dan perilaku yang menghargai perbedaan ras, agama, etnis, pendapat,
Toleransi
tindakan yang berbeda.
Disiplin Tindakan yang berperilaku tertib dan patuh pada ketentuan dan peraturan
yang berlaku.
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi
Kerja Keras
hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikannya dengan sebaik-baiknya.
Berpikir dan bekerja dengan menghasilkan cara baru atau unik dari yang
Kreatif
telah ada/dimiliki.
Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak bergantung pada orang Iain saja.
Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang mempertimbangkan hak dan
Demokrasi
kewajiban dirinya dan orang banyak.
Selalu berupaya untuk mengetahui lebih dalam dan meluas dari sesuatu yang
Rasa Ingin Tahu
dilihat, didengar dan dipelajari secara umum.
Semangat Berpikir, bertindak dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa
Kebangsaan dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
Berpikir, bersikap dan bertindak yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian,
Cinta Tanah Air
dan penghargaan terhadap segala aspek bangsa dan negara.
Menghargai Mampu mendorong diri untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
Prestasi masyarakat dan mengakui, serta menghargai keberhasilan orang lain.
Bersahabat atau Tindakan yang memperlihatkan rasa senang untuk bergaul, berbicara, dan
Komunikatif bekerja sama dengan orang lain.
Perilaku, sikap, perkataan, dan tindakan yang membuat orang lain merasa
Cinta Damai
senang dan damai atas kehadiran individu tersebut.
Gemar Kebiasaan yang selalu memberikan waktu untuk membaca dan berbagi
Membaca bacaan yang bermanfaat dan memberikan kebajikan bagi dirinya.
Peduli Selalu berupaya untuk menjaga dan melestarikan lingkungan di sekitarnya,
Lingkungan termasuk menjaga, mencegah dan memperbaiki tatanan alam di sekitar.
Sikap dan tindakan yang selalu ingin menolong dan membantu orang Iain
Peduli Sosial
dan masyarakat umum yang membutuhkan.
Tanggung Selalu melaksanakan dan menyelesaikan tugas dan kewajiban diri,
Jawab masyarakat, lingkungan, negara, dan Tuhan YME.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan pendidikan
karakter, yakni:
a. Faktor Insting (Naluri). Sikap dan tabiat yang telah terbentuk sejak
dilahirkan.
b. Adat (Kebiasaan). Suatu perilaku yang sama dan diulang secara terus-
menerus hingga menjadi terbiasa.
c. Keturunan (heredity). Sifat-sifat anak sebagian merupakan cerminan dari
sikap dan sifat orangtuanya, baik secara rohani, maupun jasmani.
d. Lingkungan (milieu). Segala hal yang mengelilinginya mulai dari adat
istiadat, pergaulan, keadaan sekolah, desa, kota, dan sebagainya akan
memberikan pengaruh secara langsung atau tidak langsung pada karakter
seseorang.
Fungsi pendidikan karakter menurut Zubaedi dapat dibagi menjadi tiga
fungsi utama, yaitu
a. Fungsi pembentukan dan pengembangan potensi. Agar perserta didik
mampu mengembangkan potensi dalam dirinya untuk berpikir baik, berhati
nurani baik, dan berperilaku baik dan berbudi luhur.
b. Fungsi untuk penguatan dan perbaikan. Memperbaiki dan menguatkan peran
individu, keluarga, satuan pendidikan, masyarakat dan pemerintah untuk
melaksanakan tanggung jawabnya dan berpartisipasi dalam mengembangkan
potensi kelompok, instansi, atau masyarakat secara umum.
c. Fungsi penyaring. Pendidikan karakter dapat digunakan agar masyarakat
dapat memilih dan memilah budaya bangsa sendiri dan dapat menyaring
budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai karakter dan budaya
bangsa sendiri yang berbudi luhur.
Tujuan pendidikan karakter antara lain:
a. Mengembangkan potensi nurani/kalbu/afektif peserta didik sebagai warga
negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
b. Mengembangkan kebiasaan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan
denan nilai universal dan tradisi bangsa yang religius.
c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai
penerus bangsa.
d. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia mandiri,
kreatif, dan berwawasan kebangsaan.
e. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan aman,
jujur, kreatif dan bersahabat.
2. Kompetisi 6C merujuk kepada enam kemahiran yang perlu di terapkan dalam
diri murid oleh guru-guru melalui proses pembelajaran. Kompetensi erat
kaitannya dengan sebuah profesi keguruan, yang mana kompetensi profesional
seorang guru dapat menjalankan tugas serta tanggung jawab yang diembannya
dengan baik. Setiap pendidik ataupun calon pendidik harus menguasai
kompetensi 6C. Karena dalam UU Republik Indonesia No. 14 tahun 2005
tentang guru dan dosen menyatakan bahwa kompetensi merupakan seperangkat
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan
dikuasai oleh guru dan dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Jadi
untuk mengembangkan keprofesionalan pendidik harus berusaha mencapai
kompetensi 6C, agar menjadi guru yang berkompeten. Kompetisi 6C yang
dimaksud yaitu:
a. Communication (Komunikasi). Merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh
pendidik untuk mentransfer ilmu, pengetahuan serta pengalamannya kepada
peserta didik baik dilakukan secara secara lisan maupun tulisan karena pada
hakikatnya manusia ialah makhluk sosial, oleh karena itu kemampuan dalam
berkomunikasi sangat diperlukan.
b. Collaboration (Kolaborasi). Dalam pelaksanaan proses pendidikan tentu
dibutuhkan Kerjasama yang baik antara pendidik dan peserta didik guna
untuk tercapainya tujuan pendidikan. Selain itu, collaboration juga dapat
bermakna tanggungjawab dan fleksibel artinya mampu menempatkan diri
serta tidak mencampuradukkan antara masalah pribadi dan sekolah.
c. Critical Thinking and Problem Solving (Berfikir kritis dan mampu
memecahkan masalah). Ketrampilan berfikir kritis berarti ia mampu
menelaah dari analisis, melakukan evaluasi, serta mampu mengambil
keputusan. Keterampilan berpikir kritis yaitu keterampilan dalam melakukan
berbagai penilaian, analisis, evaluasi, rekonstruksi, serta pengambilan
keputusan yang mengarah pada tindakan yang bersifat rasional dan logis
d. Creativity and Innovation (Kreativitas dan Inovasi). Dalam proses
pembelajaran, seorang pendidik harus kreatif dan inovatif dalam
menjalankan KBM atau kegiatan belajar mengajar. Pendidik yang kreatif
dan inovatif tentu akan disenangi oleh peserta didik karena dalam
pembelajaran disampaikan dengan berbagai cara dan selalu ada saja hal-hal
yang baru sehingga membuat peserta didik tidak bosan serta memotivasi
siswa untuk selalu belajar. Sehingga dengan adanya kompetensi kreatif,
maka pembelajaran tidak akan jenuh, jika diterapkan akan mearik perhatian
siswa agar selalu mengikuti pembelajaran dengan baik.
e. Computational logic. Guru dituntut untuk memiliki kemampuan serta
strategi dalam memecahkan masalah. Kemampuan tersebut dapat
diimplementasikan pada saat proses belajar mengajar, misalnya ketika ada
peserta didik yang hiperaktif saat pembelajaran berlangsung maka guru
harus mempunyai strategi bagaimana caranya agar anak tersebut mau untuk
mendengarkan pelajaran.
f. Compassion. Mencintai dan menjalankan profesinya dengan senang hati.
Apabila sebuah pekerjaan dijalankan dengan senang hati maka akan
memberikan dampak positif kepada orang lain, misalnya bertanggungjawab,
memberikan teladan yang baik kepada peserta didik, memberikan motivasi
untuk selalu belajar dan karena hal tersebut dapat memberikan dorongan
semangat dalam belajar. Serta jika mengajar dengan rasa senang hati maka
akan timbul rasa ikhlas. Sehingga jika pendidik mencintai profesinya, maka
ia akan merasa tidak terbebani dengan kesulitan-kesulitan dalam mengajar
3. Menurut KBBI, Compassion artinya keharuan, perasaan kasihan/terharu,
membangkitkan rasa kasihan. Dalam makna yang termasuk dalam istilah
compassion adalah welas asih, empati, kasih sayang, dan lain-lain. Seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya juga Compassion berarti mencintai dan
menjalankan profesinya dengan senang hati. Apabila sebuah pekerjaan
dijalankan dengan senang hati maka akan memberikan dampak positif kepada
orang lain. Kaitannya dengan teori belajar humanistik yaitu perasaan kasih
sayang harus ditunjukkan oleh seorang guru, karena konsep dari teori
humanistik yaitu memanusiakan manusia. Perasaan kasih sayang juga
diperlukan dalam mendukung proses belajar dan pembelajaran antara pendidik
dengan peserta didik. Guru tidak hanya dapat menyampaikan materi kepada
peserta didik, namun juga memberikan nilai lebih seperti mencintai peserta
didik, senang hati dengan profesinya sebagai pendidik dan rasa kasih sayang
terhadap peserta didik sehingga menimbulkan dorongan atau semangat dalam
membimbing peserta didik. Compassion dibutuhkan untuk mencapai kelebihan
teori humanistik dan memperkecil kekurangan teori tersebut. Begitu pula
dengan pendidikan karakter yang memiliki tiga sistem, yaitu pengetahuan
moral, perasaan moral, dan tindakan moral yang tidak dapat dipisahkan. Selain
itu, terdapat dimensi pendidikan karakter, yaitu olah hati, olah pikir, olah rasa,
dan olahraga. Keseluruhan sistem pendidikan karakter tersebut membutuhkan
compassion dari seorang guru agar sistem tersebut dapat bekerja dengan baik
dan pendidikan karakter dapat tercapai sesuai tujuan yang diharapkan.