PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pada zaman sekarang telah banyak lahir berbagai kebudayaan sebagai hasil dari
semakin padatnya jaringan komunikasi antar daerah, nasional, maupun internasional.
Pertemuan antara bermacam-macam kebudayaan itu kadangkala bisa berlangsung lancar dan
lembut. Tetapi, tidak jarang pula sebagiannya berlangsung melalui konflik-konflik hebat.
Konflik yang terjadi melahirkan berbagai kelompok dan perkumpulan yang tidak dapat
didamaikan sehingga mengakibatkan banyak kecemasan, ketegangan dan ketakutan
dikalangan rakyat banyak, yang semuanya tidak bisa diintegrasikan oleh individu. Situasi
sosial seperti ini pada akhirnya mudah mengembangkan tingkah laku patologis/sosiopatik
yang menyimpang dari pola-pola umum.
Sehingga mudah timbul permasalahan antara lain masalah sosial, tingkahlaku
sosiopatik, deviasi sosial, disorganisasi sosial, disintegrasi sosial, dan diferensiasi social,
yang sangat mudah meluas di kalangan masyarakat zaman sekarang.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1.Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
1. Faktor Ekonomi
Faktor ini merupakan faktor terbesar terjadinya masalah sosial. Apalagi setelah terjadinya
krisis global PHK mulai terjadi di mana-mana dan bisa memicu tindak kriminal karena orang
sudah sulit mencari pekerjaan.
2.Faktor Budaya
Kenakalan remaja menjadi masalah sosial yang sampai saat ini sulit dihilangkan karena
remaja sekarang suka mencoba hal-hal baru yang berdampak negatif seperti narkoba, padahal
remaja adalah aset terbesar suatu bangsa merekalah yang meneruskan perjuangan yang telah
dibangun sejak dahulu.
3.Faktor Biologis
Penyakit menular bisa menimbulkan masalah sosial bila penyakit tersebut sudah menyebar
disuatu wilayah atau menjadi pandemik.
4.Faktor Psikologis
Aliran sesat sudah banyak terjadi di Indonesia dan meresahkan masyarakat walaupun sudah
banyak yang ditangkap dan dibubarkan tapi aliran serupa masih banyak bermunculan di
masyarakat sampai saat ini.
C.
D.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari penjelasanpenjelasan yang telah disebutkan, maka dapat kita ambil beberapa
kesimpulan. Proses terbentuknya kekhalifahan Bani Umayyah dimulai sejak khalifah Utsman bin
Affan tewas terbunuh oleh tikaman pedang Humran bin Sudan pada tahun 35 H/656 M. Pada
saat itu khalifah Utsman bin Affan di anggap terlalu nepotisme (mementingkan kaum kerabatnya
sendiri). Setelah wafatnya Utsman bin Afan maka masyarakat Madinah mengangkat sahabat Ali
bin Abi Thalib sebagai khalifah yang baru. Dan masyrakat melakukan sumpah setia ( baiat )
terhadap Ali pada tanggal 17 Juni 656 M / 18 Djulhijah 35 H.
Dinasti umayyah diambil dari nama Umayyah Ibn Abdi Syams Ibn Abdi Manaf,
Dinasti ini sebenarnya mulai dirintis semenjak masa kepemimpinan khalifah Utsman bin Affan
namun baru kemudian berhasil dideklarasikan dan mendapatkan pengakuan kedaulatan oleh
seluruh rakyat setelah khalifah Ali terbunuh dan Hasan ibn Ali yang diangkat oleh kaum
muslimin di Irak menyerahkan kekuasaanya pada Muawiyah setelah melakukan perundingan dan
perjanjian. Bersatunya ummat muslim dalam satu kepemimpinan pada masa itu disebut dengan
tahun jamaah (Am al Jamaah) tahun 41 H (661 M).
Sistem pemerintahan Dinasti Bani Umayyah diadopsi dari kerangka pemerintahan
Persia dan Bizantium, dimana ia menghapus sistem tradisional yang cenderung pada kesukuan.
Pemilihan khalifah dilakukan dengan sistem turun temurun atau kerajaan, hal ini dimulai oleh
Umayyah ketika menunjuk anaknya Yazid untuk meneruskan pemerintahan yang dipimpinnya
pada tahun 679 M.
Pada masa kekuasannya yang hampir satu abad, dinasti ini mencapai banyak kemajuan.
Dintaranya adalah: kekuasaan territorial yang mencapai wilayah Afrika Utara, India, dan benua
Eropa, pemisahan kekuasaan, pembagian wilayah kedalam 10 provinsi, kemajuan bidang
administrasi pemerintahan dengan pembentukan dewan-dewan, organisasi keuangan dan
percetakan uang, kemajuan militer yang terdiri dari angkatan darat dan angkatan laut, organisasi
kehakiman, bidang sosial dan budaya, bidang seni dan sastra, bidang seni rupa, bidang arsitektur,
dan dalam bidang pendidikan.
Kemunduran dan kehancuran Dinasti Bani Umayyah disebabkan oleh banyak faktor,
dinataranya adalah: perebutan kekuasaan antara keluarga kerajaan, konflik berkepanjagan
dengan golongan oposisi Syiah dan Khawarij, pertentangan etnis suku Arab Utara dan suku
Arab Selatan, ketidak cakapan para khalifah dalam memimpin pemerintahan dan kecenderungan
mereka yang hidup mewah, penggulingan oleh Bani Abbas yang didukung penuh oleh Bani
Hasyim, kaum Syiah, dan golongan Mawali.
B.
SARAN
Demikianlah isi dari makalah kami, yang menurut kami
sistematis agar pembaca mudah untuk memahaminya. Berbicara mengenai sejarah, maka sejarah
merupakan ilmu yang tidak akan pernah ada habisnya. Ingatlah, orang yang cerdas adalah orang
yang belajar dari sejarah.
Sering kali kita lupa bahwa meskipun berkisah mengenai masa lampau, tapi sejarah
begitu penting bagi perjalanan suatu bangsa. Melalui sejarah, kita belajar untuk menghargai
perjuangan para pendahulu kita, belajar menghargai tetes darah dan keringat mereka untuk apa
yang kita nikmati saat ini. Lewat sejarah kita juga belajar dari pengalaman masa lalu, dan
menjadikannya sebagai modal berharga untuk melangkah di masa depan
Islam merupakan agama yang besar dengan perjalanan sejarah yang panjang. maka dari
itu, marilah kita menggali lebih jauh lagi ilmu-ilmu yang berkaitan dengan sejarah Islamiah.
Demi menguatkan keteguhan dan rasa kebanggaan hati kita terhadap agama Islam yang kita
peluk ini.