Anda di halaman 1dari 15

PERTEMUAN 3

VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN


Mata Kuliah Statistik Inferensial
Dosen Pengampu: Prima Sadewa, S.Pd., M.Pd.

A. Validitas Instrumen
Validitas suatu instrumen menunjukkan tingkat ketepatan suatu instrumen untuk
mengukur apa yang harus diukur. Jadi validitas suatu instrumen berhubungan dengan
tingkat akurasi dari suatu alat ukur mengukur apa yang akan diukur.
Validitas suatu instrumen dapat dikelompokkan menjadi:
1. Validitas teoritik, yaitu validitas yang didasarkan pada pertimbangan para ahli. Validitas
teoritik terdiri dari:
a. Validitas isi / validitas kurikuler (content validity), yaitu ketepatan suatu instrumen
ditinjau dari segi materi yang diujikan (untuk tes) atau ditinjau dari segi dimensi dan
indikator yang ditanyakan (untuk angket).
b. Validitas muka / validitas bentuk soal (pertanyaan/pernyataan) (face validity),
yaitu keabsahan susunan kalimat atau kata-kata dalam soal/pernyataan/pertanyaan
sehingga jelas pengertiannya atau tidak menimbulkan tafsiran lain.
Pada pengujian validitas teoritik suatu instrumen, sebaiknya melibatkan paling sedikit 3
orang ahli di bidangnya.
2. Validitas kriterium, yaitu validitas yang ditinjau berdasarkan hubungannya dengan
kategori tertentu. Tinggi-rendahnya koefisien validitas tes atau angket ditentukan
berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi. Validitas kriterium terdiri dari:
a. Validitas banding (validitas bersama atau validitas yang ada sekarang), yaitu validitas
tes yang diperoleh dengan cara menghitung koefisien korelasi antara nilai-nilai hasil
tes yang akan diuji validitasnya dengan nilai-nilai hasil tes terstandar yang telah
mencerminkan kemampuan siswa.

1
Catatan:
Dalam dunia pendidikan, biasanya diasumsikan bahwa nilai rata-rata ulangan harian
sebagai hasil dari tes terstandar.
b. Validitas ramal, yaitu validitas yang berkenaan dengan kemampuan suatu tes untuk
dapat meramalkan keadaan yang akan datang berdasarkan kondisi yang ada sekarang.
Suatu tes seleksi masuk siswa baru haruslah memiliki tingkat validitas ramal yang
tinggi.
Untuk menentukan tingkat validitas kriterium suatu tes dilakukan dengan menghitung
koefisien korelasi antara nilai-nilai hasil tes yang akan diuji validitasnya dengan nilai-nilai
hasil tes yang telah ada dan sudah diketahui atau diasumsikan memiliki validitas tes yang
memadai.

B. Pengujian Validitas
1. Cara Menentukan Validitas dengan Rumus
Perhitungan validitas dari sebuah instrumen dapat menggunakan rumus korelasi
product moment atau dikenal juga dengan korelasi pearson. Adapun rumusnya adalah
sebagai berikut
( ) ( ) ( )
=
√* ( ) +* ( ) +
dengan:
adalah koefisien korelasi antara variable X dan variable Y

x adalah nilai data untuk kelompok variable X


y adalah nilai data untuk kelompok variable Y
n adalah banyak data
Arikunto (2011: 75) mengatakan bahwa tingkat koefisien korelasi dapat
diinterpretasikan sebagai berikut.
Antara 0,800 sampai 1,000 adalah sangat tinggi
Antara 0,600 sampai 0,799 adalah tinggi
Antara 0,400 sampai 0,599 adalah cukup

2
Antara 0,200 sampai 0,399 adalah rendah
Antara 0,000 sampai 0,199 sangat rendah

2. Cara Melakukan Uji Validitas Product Moment dengan SPSS


Pada setiap penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode angket perlu
dilakukan uji validitasnya. Penggunaan uji validitas untuk mengetahui kevalidan atau
kesesuaian angket yang peneliti gunakan untuk memperoleh data dari para responden.
Uji Validitas Product Moment Pearson Correlation menggunakan prinsip mengkorelasikan
atau menghubungkan antara masing-masing skor item dengan skor total yang diperoleh
dalam penelitian.
Setiap uji dalam statistik tentu mempunyai dasar dalam pengambilan keputusan
sebagai acuan untuk membuat kesimpulan, begitu pula Uji Validitas Product Moment
Pearson Correlation, pada uji validitas ini, dasar pengambilan keputusannya adalah
sebagai berikut:

a. Jika nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel, maka angket tersebut dinyatakan valid.

b. Jika nilai rhitung lebih kecil dari nilai rtabel, maka angket tersebut dinyatakan tidak

valid.
Setelah mengetahui dasar pengambilan keputusan Uji Validitas Product Moment
Pearson Correlation, pertanyaan berikutnya adalah bagaimana kemudian jika terdapat
beberapa item soal dalam angket yang tidak valid? Jawabannya adalah kalau angket
tersebut valid tentunya tidak ada masalah. Namun jika tidak bagaimana? Nah, perlu
diperhatikan bahwa jika setelah dilakukan Validitas Product Moment Pearson Correlation
terdapat item soal yang tidak valid, maka ada beberapa pilihan yang perlu dilakukan
yakni, mengulang dan mengganti dengan soal yang lain, mengulang angket dan dibagikan
kepada responden lagi tanpa harus diganti soalnya, atau tidak mengubah soal & tidak
membagikan ulang angket kepada responden, namun angket yang tidak valid di
drop/delete atau tidak ikut dihitung dalam uji berikutnya. Peneliti lebih banyak pilih yang
ketiga karena tidak ribet.

3
Contoh:
Praktek cara melakukan uji validitas product momen dengan SPSS. Data yang akan
diuji adalah data Kepuasan Konsumen. Data dengan total responden berjumlah 30 orang
atau n = 30 dan item soal berjumlah 8 item. Uji akan dilakukan dengan Program SPSS.
Tabel datanya lihat dibawah ini.
Skor Hasil Angket Kepuasan Konsumen
No Nomor Butir Angket Skor
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 Total
1 2 3 3 2 2 4 5 2 23
2 4 3 4 4 4 4 2 4 29
3 1 4 1 3 3 1 2 1 16
4 2 3 2 2 2 2 2 2 17
5 3 3 3 4 4 3 4 3 27
6 2 5 2 4 4 2 3 2 24
7 3 4 3 1 3 3 3 3 23
8 4 4 4 4 5 4 5 4 34
9 3 4 3 4 3 3 2 3 25
10 4 3 4 4 5 4 4 4 32
11 4 4 4 3 3 4 4 4 30
12 4 4 4 3 2 4 5 4 30
13 4 4 4 4 5 4 4 4 33
14 4 4 4 4 4 4 4 4 32
15 4 4 4 3 4 4 4 4 31
16 4 2 4 4 4 4 3 4 29
17 4 4 3 4 4 4 4 4 31
18 4 4 4 5 5 4 4 4 34
19 2 4 4 4 4 4 3 2 27
20 1 4 4 2 4 4 4 1 24
21 3 4 3 2 3 4 2 3 24
22 5 4 5 5 5 2 3 5 34
23 5 5 5 3 5 3 5 5 36
24 4 3 1 2 4 5 5 4 28
25 3 2 3 3 3 5 4 3 26
26 4 1 4 4 3 4 3 4 27
27 5 3 2 5 4 3 3 5 30
28 3 4 3 3 5 3 4 2 27
29 2 4 5 4 3 4 5 1 28
30 4 3 3 3 2 4 3 3 25

4
Lakukan langkah-langkah pengujiannya seperti urutan cara di bawah ini.
a. Persiapkan data angket yang ingin di uji dalam file doc, excel, dll (seperti contoh di atas).
b. Buka Program SPSS Jika belum punya download SPSS full version
c. Klik Variable View, dibagian pojok kiri bawah.
d. Pada bagian Name tuliskan Item_1 ke bawah sampai Item_8 (sampai 8 karena item soal
berjumlah 8 buah) terakhir tulis Skor_Total. Pada Decimals ubah semua menjadi angka 0,
abaikan yang lainnnya.

e. Klik Data View (dibagian pojok kiri bawah) dan masukkan data skor angketnya. Bisa
dilakukan dengan cara copy paste data angket yang sudah dipersiapkan tadi.

5
f. Selanjutnya pilih menu Analyze, kemudian pilih sub menu Correlate, lalu pilih Bivariate.

6
g. Kemudian muncul kotak baru, dari kotak dialog Bivariate Correlations, masukkan semua
variabel ke kotak Variables. Pada bagian Correlation Coefficients centang Pearson. Pada
bagian Test of Significance Pilih Two-tailed. Centang Flag significant Corerrelations. Klik
OK untuk mengakhiri perintah.

h. Selanjutnya akan muncul Output Hasil. Tinggal kita interprestasikan hasil tersebut agar
menjadi lebih jelas dan mudah dipahami.

Correlations
Item_1 Item_2 Item_3 Item_4 Item_5 Item_6 Item_7 Item_8 Skor_Total
* * ** **
Pearson Correlation 1 -.118 .351 .426 .391 .272 .200 .966 .793
Item_1 Sig. (2-tailed) .534 .057 .019 .033 .146 .289 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation -.118 1 .124 -.032 .289 -.342 .152 -.121 .172
Item_2 Sig. (2-tailed) .534 .514 .867 .122 .065 .422 .524 .363
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .351 .124 1 .338 .323 .304 .325 .306 .665**
Item_3
Sig. (2-tailed) .057 .514 .068 .082 .103 .080 .100 .000

7
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* ** * **
Pearson Correlation .426 -.032 .338 1 .508 -.069 -.041 .404 .563
Item_4 Sig. (2-tailed) .019 .867 .068 .004 .717 .829 .027 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* ** *
Pearson Correlation .391 .289 .323 .508 1 .004 .223 .399 .677**
Item_5 Sig. (2-tailed) .033 .122 .082 .004 .984 .237 .029 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**
Pearson Correlation .272 -.342 .304 -.069 .004 1 .490 .245 .408*
Item_6 Sig. (2-tailed) .146 .065 .103 .717 .984 .006 .193 .025
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**
Pearson Correlation .200 .152 .325 -.041 .223 .490 1 .152 .526**
Item_7 Sig. (2-tailed) .289 .422 .080 .829 .237 .006 .421 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** * * **
Pearson Correlation .966 -.121 .306 .404 .399 .245 .152 1 .765
Item_8 Sig. (2-tailed) .000 .524 .100 .027 .029 .193 .421 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** * ** **
Pearson Correlation .793 .172 .665 .563 .677 .408 .526 .765 1
Skor_
Sig. (2-tailed) .000 .363 .000 .001 .000 .025 .003 .000
Total
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Berdasarkan output di atas kita sudah dapat mengetahui apakah item-item angket
yang digunakan valid atau tidak tapi belum cukup jelas khusunya bagi yang awam dengan
SPSS. Untuk menginterprestasikan output di atas, tentu kita harus melihat dasar
pengembilan keputusan dalam uji validitas terlebih dahulu, sebagaimana yang sudah
dijelaskan di awal.

Langkah selanjutnya adalah mencari nilai rtabel dengan n = 30 pada signifikansi 5%,

ditemukan nilai rtabel sebesar 0,361. Angka rtabel kemudian kita bandingkan dengan nilai

rhitung yang telah diketahui dari nilai output (angka yang diberi warna kuning pada

gambar output di atas). Sehingga dengan demikian, apabila nilai rhitung lebih besar dari

nilai rtabel, artinya item angket tersebut dinyatakan valid dan bisa dijadikan sebagai alat

pengumpul data dalam penelitian yang dilakukan.

8
Berikut ini rangkuman uji validitas data Kepuasan Konsumen:

No. Item r hitung r tabel Keterangan


1. 0,793 0,361 Valid
2. 0,172 0,361 Tidak Valid
3. 0,665 0,361 Valid
4. 0,563 0,361 Valid
5. 0,677 0,361 Valid
6. 0,408 0,361 Valid
7. 0,526 0,361 Valid
8. 0,765 0,361 Valid
Berdasarkan rangkuman tabel tersebut menunjukkan bahwa Item yang valid yaitu nomor
1, 3, 4, 5, 6 dan 7. Sedangkan Item yang tidak valid yaitu nomor 2.

C. Reliabilitas Instrumen
1. Pengertian Reliabilitas
Reliabilitas alat ukur adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam mengukur
apa yang diukurnya. Artinya, kapanpun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan
hasil ukur yang sama. Contoh paling nyata adalah timbangan atau meteran. Hal yang
sama terjadi untuk alat ukur suatu gejala, tingkah laku, ciri atau sifat individu dan lain-lain.
Misalnya alat ukur prestasi belajar seperti tes hasil belajar, alat ukur sikap, kuesioner dan
lain-lain, hendaknya meneliti sifat keajegan tersebut.
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui konsistensi alat ukur dalam penggunaannya
atau dengan kata lain ukur tersebut mempunyai hasil konsisten apabila digunakan
berkali-kali pada waktu berbeda. Suatu instrumen dikatakan handal (reliabel) apabila nilai
lebih besar dari . Pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan beberapa

model yaitu alpha-cronbach, split-half, guttman, parallel, strict parallel. Pada hal ini yang
akan dibahas yaitu model alpha-cronbach, karena sering banyak digunakan.
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan bantuan software SPSS untuk menghitung
koefisien reliabilitas alpha-cronbach, dengan rumus koefisien alpha sebagai berikut.

9
( )( )

Keterangan:
= reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan/pernyataan
= jumlah varian skor tiap-tiap item
= varian total
Arikunto (2011: 75) mengatakan bahwa tingkat koefisien korelasi dapat
diinterpretasikan sebagai berikut.
Antara 0,800 sampai 1,000 adalah sangat tinggi
Antara 0,600 sampai 0,799 adalah tinggi
Antara 0,400 sampai 0,599 adalah cukup
Antara 0,200 sampai 0,399 adalah rendah
Antara 0,000 sampai 0,199 sangat rendah
Instrumen dikatakan mempunyai reliabilitas yang tinggi jika dapat menunjukkan
keajegan data yang diteliti. Uji reliabilitas menggunakan model cronbach alpha dengan
bantuan program SPSS dengan batasan 0,600. Nilai reliabilitas yang baik harus lebih dari
0,600.
2. Cara Melakukan Uji Reliabilitas Cronbach Alpha dengan SPSS
Pada Penelitian, angket yang digunakan harus benar-benar dapat dipercaya sebagai
alat pengumpul data maka perlu di uji reliabilitas atau tingkat kepercayaan. Dasar

pengambilan keputusan pada uji reliabilitas adalah jika nilai alpha lebih besar dari
maka item-item angket yang digunakan dinyatakan reliabel atau konsisten, sebaliknya jika

nilai alpha lebih kecil dari maka item-item angket yang digunakan dinyatakan tidak
reliabel atau tidak konsisten.
Cara melakukan uji reliabilitas alpha cronbach dengan SPSS. Langkah-langkah yang
harus dilakukan sebagai berikut:
a. Persiapkan data yang akan diuji dalam format doc, exel, atau yang lainnya. Data yang
akan diuji dalam hal ini adalah data Kepuasan Konsumen dengan total responden

10
berjumlah 30 orang atau n = 30 dan item soal berjumlah 7 buah. Uji akan dilakukan
dengan Program SPSS. Table datanya lihat dibawah ini.
Skor Hasil Angket Kepuasan Konsumen
No Nomor Butir Angket Skor
Resp 1 2 3 4 5 6 7 Total
1 2 3 2 2 4 5 2 23
2 4 4 4 4 4 2 4 29
3 1 1 3 3 1 2 1 16
4 2 2 2 2 2 2 2 17
5 3 3 4 4 3 4 3 27
6 2 2 4 4 2 3 2 24
7 3 3 1 3 3 3 3 23
8 4 4 4 5 4 5 4 34
9 3 3 4 3 3 2 3 25
10 4 4 4 5 4 4 4 32
11 4 4 3 3 4 4 4 30
12 4 4 3 2 4 5 4 30
13 4 4 4 5 4 4 4 33
14 4 4 4 4 4 4 4 32
15 4 4 3 4 4 4 4 31
16 4 4 4 4 4 3 4 29
17 4 3 4 4 4 4 4 31
18 4 4 5 5 4 4 4 34
19 2 4 4 4 4 3 2 27
20 1 4 2 4 4 4 1 24
21 3 3 2 3 4 2 3 24
22 5 5 5 5 2 3 5 34

No Nomor Butir Angket Skor


Resp 1 2 3 4 5 6 7 Total
23 5 5 3 5 3 5 5 36
24 4 1 2 4 5 5 4 28
25 3 3 3 3 5 4 3 26
26 4 4 4 3 4 3 4 27
27 5 2 5 4 3 3 5 30
28 3 3 3 5 3 4 2 27
29 2 5 4 3 4 5 1 28
30 4 3 3 2 4 3 3 25

11
b. Klik Variable View, dibagian pojok kiri bawah.
c. Pada bagian Name tuliskan Item_1 ke bawah sampai Item_7 (sampai 7 karena item
yang valid berjumlah 7 buah). Pada Decimals ubah semua menjadi angka 0, abaikan
yang lainnnya.

d. Klik Data View (dibagian pojok kiri bawah) dan masukkan data skor angketnya. (Catatan:
angket yang ditulis hanya yang valid saja, yang sebelumnya telah dilakukan uju validitas,
jika sebelumnya ada item yang tidak valid, maka item angket tersebut tidak perlu
dilakukan uji reliabilitas). Cara memasukan data bisa dilakukan dengan cara copy paste
data angket yang sudah dipersiapkan tadi.

12
e. Selanjutnya, dari menu SPSS pilih Analyze, lalu klik Scale, kemudian klik Reliability
Analyze.

13
f. Muncul kotak dialog baru dengan nama Reliability Analysis, masukkan semua variabel
ke kotak Items, kemudian pada bagian model pilih Alpha.

g. Langkah selanjutnya adalah klik Statistics, pada Descriptives for, klik Scale if item
deleted, selanjutnya klik Continue. Abaikan pilihan yang lain.

14
h. Langkah terakhir adalah klik OK untuk mengakhiri perintah, setelah itu akan muncul
tampilan outputnya selanjutnya tinggal kita interprestasikan saja.

Berdasarkan gambar output di atas, diketahui bahwa nilai Alpha sebesar 0,767.

Nilai = 0,767 termasuk kategori tinggi. Hal ini selanjutnya kita bandingkan
dengan nilai dengan nilai n = 30 dan signifikansi 5% diperoleh nilai sebesar

0,361. Kesimpulannya Alpha = 0,767 > =0,361. Artinya item-item angket


kepuasan konsumen dapat dikatakan reliabel atau terpercaya sebagai alat pengumpul
data dalam penelitian.

15

Anda mungkin juga menyukai