Anda di halaman 1dari 30

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan
Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang bertema
“Enterprise Resource Planning (ERP)” dengan tepat waktu guna memenuhi
tugas mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi.

Dalam penulisan Makalah ini penulis mempunyai banyak kekurangan dan


kelemahan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih dan rasa hormat
kepada Bapak Muhammad Sani Kurniawan, SE selaku dosen Sitem Informasi
Akuntansi yang telah membimbing dan memberi masukan pada kami. Serta
semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu
pembuatan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang
bersifat membangun dari dosen dan para pembaca demi perbaikan kearah
kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.

Penuli
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................

1.2 Perumusan Masalah............................................................................................................

1.3 Tujuan Masalah...................................................................................................................

1.4 Sistematika Penulisan..........................................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian ERP....................................................................................................................

2.1.1 KEBUTUHAN MANFAAT SISTEM TERINTEGRASI


2.1.2 PERAN ERP PADA PERUSAHAAN

2.1.3 Konsep Dasar Enterprise Resource Planning (ERP).................................................................

2.1.4 Karakteristik ERP............................................................................................................

2.2 Ruang lingkup Functional Area Information System......................................................

2.3 Modul Yang Digunakan Dalam ERP.................................................................................

2.4 Kelebihan Dan Kekurangan...............................................................................................

2.5 Software ERP.......................................................................................................................

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN


3.1 Analisis..................................................................................................................................

3.2 Pembahasan..........................................................................................................................

BAB IV Studi Kasus

4.1 Studi Kasus...........................................................................................................................

BAB V Penutup

5.1 Kesimpulan ..........................................................................................................................

5.2 Saran ....................................................................................................................................

Daftar Pustaka
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perkembangan teknologi pada era globalisasi seperti sekarang ini khususnya dibidang
teknologi informasi terus berkembang dan tidak akan pernah berhenti, sehingga membuat setiap
insan yang menggunakannya menjadi ketergantungan akan keuntungan dan kemudahan dari
produk yang digunakan. Seperti hal nya sistem informasi, merupakan sebuah produk yang
dibangun dan dikembangkan untuk kebutuhan proses bisnis tertentu dengan tampilan yang
bersahabat, penyajian data yang cepat dan mudah digunakan sehingga dijadikan sebagai alat
untuk mengumpulkan data secara terpusat sampai akhirnya menghasilkan laporan yang dapat
digunakan untuk kepentingan manajemen dalam sebuah keputusan.
Dalam pengolahan data dan transaksi bisnis modern dikenal adanya sistem ERP (Enterprise
Resource Planning) yang akan mencatat secara terintegrasi segala proses transaksi perusahaan,
dari bagaimana proses produksi, penjualan, dan seberapa banyak transaksi yang terjadi, hingga
data berapa suplai yang diperlukan oleh perusahaan.
Sejak 1990-an, Enterprise Resource Planning System (ERP System) telah banyak digunakan
oleh perusahaan-perusahaan di seluruh dunia menggantikan sistem informasi yang telah
dikembangkan sebelumnya (Parr and Shanks, 2000; Soffer et al., 2005; Motwani et al., 2005;
Chang dan Vichita, 2002). Menurut Lee (2000), aplikasi ERP merupakan paket yang
mengintegrasikan fungsi-fungsi bisnis yang penting ke dalam satu sistem informasi melalui
sharing database yang terintegrasi. Sistem ERP dirancang untuk membantu organisasi didalam
mengelola sumber daya yang dimilikinya secara terintegrasi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis, maka penulis merumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1) Pengertian ERP
2) Ruang lingkup Functional Area Information Systems
3) Modul-modul yang digunakan dalam ERP
4) Kelemahan dan Kelebihan ERP
5) Software ERP

1.3 TUJUAN MASALAH


Dari rumusan permasalahan tersebut, maka pada penulisan tujuan masalah ini akan dihasilkan
framework pengelolaan post-project sebagai acuan bagi perusahaan dalam tahapan post-project
sistem ERP. Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian adalah untuk menganalisis :
1. Untuk mengetahui Pengertian ERP
2. Untuk mengetahui Ruang lingkup Functional Area Information Systems
3. Untuk mengetahui Modul-modul yang digunkan dalam ERP
4. Untuk mengetahui Kelemahan dan Kelebihan ERP
5. Untuk mengetahui Software ERP

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN


Sistematika penulisan berisi rincian laporan tugas akhir, secara ringkas menjelaskan bagian-
bagian pada penelitian, berikut penjelasannya :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai latar belakang diadakannya penelitian, permasalahan yang akan dibahas
dalam penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika
penulisan laporan ilmiah.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berdasarkan landasan awal dari penelitian ini menggunakan berbagai studi literature yang
mana membantu peneliti untuk menentukan metode yang sesuai dengan permasalahan yang
dihadapi.
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi analisi dan pembahasan tentang ERP Sistem yang dijalankan pada PT.
………………………….
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran yang ditujukan untuk PT.
………………………….
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.2 PENGERTIAN ERP
Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah bahasa Inggris-
nya Enterprise Resource Planning, adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan
manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang
berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan
(Wikipedia, 2010).
Enterprise Resource Planning  merupakan sebuah teknologi sistem informasi yang terintegrasi
dan digunakan oleh manufaktur kelas dunia dalam meningkatkan kinerja perusahaan. ERP adalah
suatu sistem, baik sebagai suatu sistem perencanaan ,maupun sebagai sistem informasi (Indrajit
dan Permono, 2005).
System ERP memiliki tujuan yaitu untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi secara
keseluruhan, adapun peran ERP dalam suatu organisasi sebagai berikut :
1. Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis
2. Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise.
3. Menghasilkan informasi yang real-time
4. Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan

Gambar 2.1. Sumber: Thomas F. Wallace (2001)


Berdasarkan gambar 2.1, ERP adalah perkembangan lebih lanjut dari MRP, closed-loop MRP dan
MRP. Dari namanya dapat disimpulkan bahwa ERP cakupannya lebih luas dari MRP II. Kedua-
duanya menyangkut perencanaan. MRP II adalah perencanaan yang sudah lebih luas dari
pendahulunya, yaitu MRP, karena mengintegrasikan perencanaan material dengan perencanaan
lain seperti perencanaan bisnis, perencanaan penjualan, perencanaan produksi dan
perencanaan keuangan. Namun MRP II sebagaimana namanya yaitu Manufacture Resource
Planning, masih terfokus dengan perencanaan yang langsung berkaitan dengan manufaktur,
sedangkan ERP juga masih mengenai perencanaan, tetapi mencakup hal yang lebih luas lagi tidak
hanya bersangkutan langsung dengan manufaktur, tetapi mencakup seluruh perusahaan.

2.2.1 KEBUTUHAN MANFAAT SISTEM TERINTEGRASI

Komputer dan internet menjadi pendukung bisnis yang sangat penting. Namun,
sebenarnya tidak hanya kedua teknologi itu saja yang dibutuhkan oleh perusahaan, khususnya
untuk perusahaan yang berskala cukup besar. Teknologi lain yang dimaksud yaitu, sebuah sistem
integrasi IT yang saat ini mulai banyak digunakan di berbagai perusahaan. Untuk memenuhi
kebutuhan ini, sudah ada beberapa perusahaan yang bergera dibidang penyedia system integrator
Indonesia.

Anda bisa membeli sistem yang telah jadi, ataupun sistem custom. Jika Anda bingung mana yang
lebih sesuai, berikut ini adalah perbedaannya:

 Sistem jadi

Untuk perusahaan yang masih dalam tahap berkembang, umumnya akan membeli sistem yang
sudah ada karena cenderung lebih murah. Namun, tentu saja itu artinya perusahaanlah yang
harus menyesuaikan sistem kerjanya dengan sistem yang dibelinya.

 Sistem custom

Sistem ini umumnya digunakan oleh perusahaan yang sudah maju dan berskala besar.
Perusahaan akan membeli sebuah sistem baru dan meminta penyedia jasa untuk menyiapkan
yang sesuai dengan perusahaan. Sistem seperti ini harganya cenderung mahal dan untuk proses
pembuatannya juga cukup lama. Sebab sistem yang diimplementasikan harus benar-benar sudah
bebas dari adanya eror.
Sistem manapun yang Anda pilih, harus benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Kesalahan dalam pemilihan sistem akan membuat kegiatan perusahaan menjadi berantakan atau
membuat sistem yang telah dibeli menjadi sia-sia. Sebab, sistem sangat membantu kesuksesan
bisnis.

Mungkin beberapa dari Anda masih mempertanyakan sepenting apa sistem untuk perusahaan.
Hal ini tentunya berkaitan dengan manfaat dari sistem integrasi itu sendiri, yaitu:

 Meminimalisir kesalahan akibat human error


 Menghindari duplikasi data
 Memudahkan pengecekan data
 Meningkatkan efektifitas komunikasi
 Menciptakan konsistensi
 Meminimalis cost
 Mempercepat proses kerja
 Mengurangi risiko kehilangan data
 Mengurangi penggunaan dokumen fisik (kertas)

Jelas kan, sistem integrasi ini sangat membantu perusahaan? Meskipun begitu, perusahaan
juga tidak boleh asal dalam memilih perusahaan penyedia layanan sistem ini. Sebab, setelah
seluruh sistem terintegrasi, maka satu perangkat dengan perangkat yang lain akan saling
terhubung. Sehingga sangat penting bagi perusahaan untuk memilih perusahaan sistem integrator
terbaik yang telah berpengalaman dalam mengamankan sistem milik kliennya dari kemungkinan
pencurian data. Selain itu, perusahaan juga wajib melengkapinya komputernya dengan antivirus
yang update. Ini merupakan salah satu cara agar komputer tidak dihack sehingga jaringan tetap
aman dan tidak dimasuki oleh penyusup atau hacker. Dengan begitu, data akan tetap aman.

2.1.2 PERAN ERP PADA PERUSAHAAN

Apasih ERP itu?

Enterprise Resource Planning atau biasa disingkat ERP merupakan sebuah perencanaan atau
sistem informasi dalam satu perusahaan yang bertujuan untuk mengatur sumber daya, tenaga
kerja, bahan dan seluruh aktivitas dalam perusahaan. ERP berbentuk software yang
mengendalikan seluruh departemen dan kegiatan perusahaan ke dalam sebuah sistem komputer.
Dalam kata lain ERP dapat memenuhi kebutuhan perusahaan dan semua divisi dalam
perusahaan. Tujuan ERP sendiri adalah mempermudah semua departemen perusahaan untuk
dapat berkomunikasi dan bertukar informasi.

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas mengenai ERP, berikut adalah beberapa
pengertian ERP menurut para ahli:

1. Menurut Daniel E. O’ Leary dalam bukunya Enterprise Resource Planning Systems


(Systems, Life Cycle, Electronic Commerce and Risk), ERP adalah paket software
powerful yang memungkinkan perusahaan mengintegrasikan berbagai fungsi yang
terpisah.
2. Menurut James Hall dalam bukunya Accounting Information Systems (Buku 1, Edisi 13,
Halaman 45), ERP adalah model sistem informasi yang memungkinkan perusahaan
mengotomatiskan dan mengintegrasikan berbagai proses bisnis utamanya
3. Menurut Ellen Monk dan Bret Wagner dalam bukunya Concepts in Enterprise Resource
Planning (Third Edition, Halaman 1), program ERP adalah core software yang digunakan
perusahaan untuk mengkoordinasi informasi pada setiap area bisnis. Program ERP
membantu untuk mengelola proses bisnis perusahaan secara luas menggunakan satu
database dan satu sistem pelaporan manajemen.

Apa kegunaan atau fungsi ERP?

Dengan menerapkan sistem informasi ERP, manfaat yang dapat dirasakan yaitu :

1. Dengan sistem yang terintegrasi maka proses pengambilan keputusan akan lebih efektif dan
efisien.

2. Dengan menerapkan ERP ada kemungkinan melakukan integrasi secara global. Sehingga
perbedaan – perbedaan yang terjadi dalam bisnis internasional dapat diintegrasikan.

3. ERP menghilangkan kebutuhan pemutakhiran dan koreksi data pada banyak sistem komputer
yang terpisah.

4. ERP memberikan lingkup kerja manajemen tidak hanya memonitor saja tetapi melakukan
manajemen operasional juga.
5. Supply chain management dapat terbantu sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan
lancar.

Fungsi Dasar ERP

1. Mendefinisikan Produk:
Ada 2 pendekatan definisi yang digunakan, yaitu: pertama, standard product, yakni
produk mengalami permintaan berulang dan ada inventori; kedua, custom product, yakni
produk dibuat berdasarkan pesanan dan pembelian material disesuaikan dengan jumlah
order.
2. Strategi produksi untuk mengantisipasi kebutuhan sesuai permintaan.
Ada dua kategori yang disarankan yakni make to stock dan make to order. Make to stock
hanya dipakai untuk standard product sedangkan make to order digunakan pada kedua
definisi produk yakni standard product dan custom product. Perbedaan pada strategi
produksi make to order adalah adanya tenggang waktu yang lebih lama antara pengiriman
produk dan proses produksi
3. Menentukan Tipe hubungan antara sales order dan supply order.
Apabila menggunakan strategi produksi make to order untuk memenuhi permintaan
pelanggan, maka didapatkan suatu tipe hubungan langsung antara sales order dengan
kebutuhan material. Yakni, ketika order bertambah, maka material yang dibutuhkan juga
akan bertambah. Penentuan tipe hubungan, berfungsi untuk menentukan kapan material
dibutuhkan, berapa jumlah material yang dibutuhkan, apakah masih ada stok material dan
masih perlu dilakukan order kebutuhan material.
4. Pendekatan terhadap proses produksi praktis.
Pendekatan proses produksi secara praktis bertujuan untuk mengurangi tenggang waktu
dalam melaksanakan proses produksi. Pengurangan ini dapat dilakukan dengan
menyederhanakan alur proses material dan rute pengerjaan produk di lantai produksi.
5. Pendekatan sistem penjadwalan yang baik.
Kemampuan untuk menentukan penjadwalan secara baik di industri manufaktur sangat
dipengaruhi oleh kedinamisan dari jadwal yang ditentukan. Kedinamisan ini dipengaruhi
oleh jumlah order, ukuran order, kapasitas produksi, keterbatasan sumber daya
perusahaan dan aturan-aturan lainnya.

Contoh penerapan ERP dalam sebuah perusahaan?


Melihat benefit yang akan didapatkan dengan mengimplementasikan sistem ERP dalam
manajemen sumber daya dan juga kapabilitasnya untuk diterapkan di berbagai tipe perusahaan,
banyak diantara perusahaan-perusahaan di Indonesia yang tertarik untuk menerapkannya. Untuk
penerapan ERP, vendor yang biasa digunakan di Indonesia adalah Oracle dan SAP. Berikut
adalah testimoni perusahaan agribisnis yang menerapkan sistem ERP di Indonesia.

Testimoni PT. Sosro

“Kami sungguh merasakan berbagai bentuk efisiensi setelah melakukan komputerisasi dengan
pendekatan ERP,” kata Hugo Winanto, Manajer Teknologi Informasi PT Sinar Sosro, yang kita
kenal dengan produk Teh Botol Sosro. Winanto mengaku perusahaan itu sudah merancang untuk
mengintegrasikan sistem komputernya sejak tahun 1999. Semula, menurut dia, ada dua jaringan
komputer terpisah, yakni jaringan komputer unit produksi, dan jaringan komputer unit distribusi.
Dua jaringan tersebut terpisah karena pada mulanya keduanya adalah unit bisnis yang memang
terpisah. “IT kedua unit itu sudah dimerger sejak sebelum kedua unit usaha tersebut dimerger,”
kata Winanto.

Saat ini PT Sinar Sosro, sedang menangani proses integrasi jaringan komputer seluruh unit kerja
perusahaan itu. “Kami mempunyai delapan pabrik, sembilan kantor cabang besar dan lebih dari
seratus stockist, sehingga kami perlu mengintegrasikan komputer yang tersebar di sekitar 140
tempat yang berbeda,” kata Winanto. Dalam waktu dekat, menurut dia, seluruh 140 unit kerja itu
sudah akan tergabung dalam satu sistem yang terintegrasi menggunakan database dan aplikasi
yang disediakan oleh Oracle. Walaupun proses integrasi antara unit produksi dengan unit
distribusi belum sepenuhnya tuntas, Winanto mengaku manajemen sudah mendapatkan banyak
sekali manfaat dari sistem online yang sudah berhasil dicapai di masing-masing jalur.

Dulu misalnya, perlu waktu yang sangat lama untuk mendapatkan berbagai data terbaru
perusahaan, misalnya data produksi, data stock barang atau data penjualan. Kelambatan itu
terjadi karena seluruh proses pengumpulan data dilakukan secara manual. “Di pabrik dilakukan
data entry, kemudian data direkap dan dikirim melalui fax, dan di kantor pusat dilakukan
konsolidasi setelah dilakukan data entry lagi,” kata Winanto. Tetapi dengan sistem online
semuanya berubah. Hari ini kantor pusat sudah bisa mendapatkan data penjualan, data produksi,
sampai dengan stock barang per kemarin. Hal itu bisa terjadi karena hanya diperlukan satu kali
proses input data, dan seluruh proses konsolidasi dilakukan oleh komputer.
Integrasi ini, menurut Winanto, telah mendongkrak efisiensi perusahaan secara signifikan.
Kesalahan manusia (human error) dalam proses konsolidasi data kini bisa diabaikan. Jumlah
tenaga kerja sudah bisa dikurangi, dan kini sejumlah staf sudah dialihkan untuk bidang kerja
yang lain. “Dan yang pasti, walaupun belum bisa paperless, tetapi pasti sudah less paper dalam
manajemen perusahaan.” Karena penyebaran unit kerja PT Sinar Sosro yang sedemikian luas,
diperlukan satu sistem jaringan yang sangat luas (wide area network, WAN), dan untuk itu
diperlukan layanan pihak ketiga untuk menyediakan layanan komunikasi data untuk tujuan
tersebut. Untuk layanan tersebut PT Sinar Sosro mempercayakan pada PT Lintasarta Aplikanusa,
perusahaan yang sudah puluhan tahun berkecimpung dalam bisnis layanan komunikasi data.

Saat ini Sinar Sosro menggunakan layanan Frame Relay untuk mengintegrasikan sistem
komputernya, tetapi perusahaan itu tengah mempertimbangkan untuk menggunakan teknologi
jaringan virtual privat berbasis Internet (VPN IP) yang juga ditawarkan oleh Lintasarta. “VPN IP
adalah teknologi baru yang lebih murah tetapi bisa diandalkan, sehingga kami berencana untuk
migrasi ke sana,” kata Winanto. Ketika ditanya mengenai kualitas layanan Lintasarta, Winanto
mengatakan bahwa pihaknya cukup puas. “Kami sudah menggunakan layanan Lintasarta sejak
sebelum 1999, dan bukannya memuji kami cukup puas. Karena itu setiap kali mau memperluas
jaringan, kami selalu bertanya apakah Lintasarta siap menyediakan jaringan untuk kami,” kata
Winanto lagi.

2.1.3 Konsep Dasar Enterprise Resource Planning (ERP) Konsep Dasar Enterprise Resource Planning
(ERP)
Berikut ini adalah konsep dasar tentang Enterprise Resource Planning (ERP), antara lain:
 Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah bahasa
Inggrisnya, enterprise resource planning, adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi
perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan
proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di
perusahaan bersangkutan.
 ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan
publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office System
yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-Commerce, Customer
Relationship Management (CRM), e-Government dan lain-lain.

2.1.4 Karakteristik ERP

Sistem ERP memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:


 Sistem ERP merupakan paket software yang didesain pada lingkungan client-server baik
tradisional (berbasis desktop) maupun berbasis web.
 Sistem ERP mengintegrasikan mayoritas bisnis proses yang ada.
 Sistem ERP memproses seluruh transaksi organisasi perusahaan.
 Sistem ERP menggunakan database skala enterprise untuk penyimpanan data.
 Sistem ERP mengijinkan pengguna mengakses data secara real time.
2.2 Ruang lingkup Functional Area Information System
Business functions merupakan aktivitas spesifik pada bidang operasi fungsional tertentu dan di
dalam function terdiri dari beberapa area operasi yang sudah sistematis (Marketing and Sales,
Supply Chain Management, Accounting and Finance, Human Resources).
Marketing and Sales merupakan area yang mempromosikan produk melalui iklan dan
pemasaran, menangani pesanan pelanggan, men-support pelanggan, dan membuat prediksi
penjualan. Supply Chain Management adalah area yang Mengembangkan rencana produksi, order
bahan baku dari supplier, menerima bahan baku, memproduksi produk, memelihara fasilitas kerja,
dan mengirim produk kepada pelanggan. Accounting and Finance area ini adalah Keuangan
akuntansi untuk menyediakan ringkasan data operasional dalam laporan manajerial, rekening
pengendalian, perencanaan dan penganggaran, dan manajemen cash-flow.  Human Resources
tugas pada area ini adalah merekrut, menyewa, melatih, dan menggaji karyawan,
menjamin kesesuaian dengan peraturan pemerintah, dan membawahi evaluasi karyawan.
Business process adalah kumpulan aktivitas yang menggunakan sejumlah input dan membuat
output yang memberikan keuntungan bagi customer. Business process juga merupakan bagian dari
ERP, Software ERP mendukung proses operasi bisnis yang efisien dengan mengintegrasikan hasil
pekerjaan bisnis yang berhubungan dengan sales, marketing, manufacturing, logistics, accounting,
dan staffing.
Gambar 2.2 Business
process
2.3 MODUL YANG DIGUNAKAN DALAM ERP
1. Keuangan
Modul satu ini memang sudah pasti di
miliki oleh setiap software akuntansi seperti
ERP. Pada sistem ERP,modul ini menyediakan
berbagai fasilitas untuk menjalankan fungsi manajemen keuangan dan dukungan analisis bagi
berbagai macam bisnis. Pada modul keuangan ini juga terdiri dari serangkaian subsistem yang
meliputi :
Financial Accounting, Controlling, Investment Management, Treasury, Enterprise Controlling.
2. Penjualan dan Distribusi
Kelompok modul ini terdi dari serangkaian modul yang bertujuan untuk mendukung aktivitas
penjualan dan distribusi yang terdiri dari beberapa submodul seperti :
 Master Data Management
 Oder Management (Sales Order Management & Purchase Order Management)
 Warehouse Management(Inventory Planning, Inventory Handling, Inventory Reporting,
Inventory Analysis, Intelligent Location Assignment, Lot Control, Distribution Data Collection)
 Shipping, Billing, Pricing, Sales Support, Transportation, Foreign Trade
3. Produksi
Sistem ERP didukung oleh sebuah manajemen produksi yang dapat dilakukan melalui
serangkaian modul seperti:
 Material & Capacity Planning
 Shop Floor Control
 Quality Management
 Just in Time / Repetitive Manufacturing
 Cost Management
 Engineering Data Management
 Engineering Cost Control
 Configuration Management
 Serialisation / Lot Control
 Tooling
4. Sumber Daya Manusia
Modul Sumber Daya Manusia (Human Resource) pada kebanyakan sistem ERP
memiliki sekumpulan fitur yang dapat terintegrasi dengan modul lain serta dapat di
modifikasi agar sesuai dengan kondisi dan aturan di suatu wilayah.
5. Pemeliharaan Sarana Produksi
Biasanya modul ini meliputi sekumpulan produk yang mencakup semua aspek
perawatan pabrik/peralatan dan terintegrasi dengan modul lainnya.
6. Management Kualitas
Management Kualitas meliputi dukungan atas implementasi quality control di
seluruh aspek perusahaan. Dalam area produksi, jaminan tidak hanya di pandang
sebagai inspeksi dan eliminasi kerusakan melainkan berfokus pada proses produksi
itu sendiri.
7. Material Management
Modul Material Management mengoptimasi semua proses yang terkait dengan
perencanaan, pengadaan dan pembelian material.

2.4 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM ERP


Sistem ERP tersebut masih mempunyai kelemahan di antara kelebihan –kelebihan
yang dimilikinya, antara lain :
1. Kelebihan
 Integrasi antara area fungsional yang berbeda untuk meyakinkan
komunikasi, produktifitas dan efisiensi yang tepat.
 Rancangan Perekayasaan
 Pelacakan pemesanan dari penerimaan sampai terpenuhinya pemesanan
 Mengatur saling ketergantungan dari proses penagihan material yang kompleks
 Pelacakan 3 cara yang bersesuaian antara pemesanan pembelian,
penerimaan inventori, dan pembiayaan
 Akuntasi untuk keseluruhan tugas: melacak pemasukan, biaya dan
keuntungan pada level inti

16
2. Kekurangan
 Terbatasnya kustomisasi dari perangkat lunak ERP
 Sistem ERP sangat mahal
 Perekayasaan kembali proses bisnis untuk menyesuaikan dengan standar
industri yang telah di deskripsikan oleh sistem ERP dapat menyebabkan
hilangnya keuntungankompetitif
 ERP sering terlihat terlalu sulit untuk beradaptasi denganalur kerja dan proses
bisnis tertentu dalam beberapa organisasi
 Sistem dapat terlalu kompleks jika dibandingkan dengan kebutuhan dari
pelanggan
 Data dalam sistem ERP berada dalam satu tempat, contohnya : pelanggan,
data keuangan. Hal ini dapat meningkatkan resiko kehilangan informasi
sensitif, jika terdapat pembobolan sistem keamanan
2.5 SOFTWARE ERP
Berikut ini akan dibahas 3 software ERP yang ada pada saat ini.
 AXAPTA
Micfosoft Axapta yang saat ini dikenal dengan nama Micfosoft Dynamics Ax adalah
sebuah aplikasi bisnis yang dilengkapi banyak fungsi terpadu. Mulai dari modul
manufacturing, supply chain management, financial management, sampai dengan
business analysis. Microsoft Dynamics Ax ini sangat cocok bila digunakan pada
perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan akan sangat membantu bagi
perusahaan yang memiliki multi lokasi.
Microsoft Dynamics AX terbagi kedalam berbagai kategori, yaitu : Modul Financial,
Modul Distributon, Modul Project
 ORACLE ERP
Basis data Oracle adalah basis data relasional yang terdiri dari kumpulan data dalam
suatu system manajemen basis data RDBMS. Hingga saat ini Oracle telah
mengeluarkan versi terbarunya yaitu Oracle 11g. Modul yang terdapat dalam Oracle

17
adalah : Inventary, pembelian, pengelolaan pesanan, BOM, WIP, penetapan biaya,
ASCP, MRP, ODP, WMS, AP, AR, GL, FA, CM.
 SAP
SAP menawarkan solusi ERP lengkap dengan modul yang terintegrasi untuk CRM
dan SCM. Mereka memiliki solusi yang komprehensif untuk mengatasi kebutuhan
industry terutama manufaktur. SAP dapat membantu pengguna dalam mengangani
Customer Relationship Management, ERP , Product Lifecycle, Supply Chain
Management, dan Supplier Relationship Management. SAP mengutamakan
produknya bagi perusahaan kelas menengah ke atas.

BAB 3

Analisis Dan Pembahasan

18
3.1 Analisis

Ideal-nya implementasi ERP akan membantu dalam mendapatkan informasi


planning/perencanaan dan fungsi advance (lanjut) yang dapat memprediksi
apapun, dimana system ERP memiliki syarat untuk sampai pada titik ideal
tersebut. Ketika melakukan implementasi sangat penting untuk mengerti bahwa
akan ada efek baik yang positif maupun kurang menyenangkan bagi pengguna
dan perusahaan, sehingga yang terbaik yang dapat dilakukan adalah merancang
implementasi sebaik mungkin untuk mengurangi side effect yang kurang
menguntungkan. Penting untuk mengerti bahwa masing-masing perusahaan
memiliki keunikan dalam melakukan implementasi ERP, namun hal terbaik yang
sebaiknya dilakukan adalah implementasi secara bertahap berdasarkan kebutuhan
dasar dan kemampuan perusahaan, termasuk budget dan kemampuan SDM, atau
jika perusahaan benar-benar mempertimbangkan untuk merombak keseluruhan
proses bisnis, maka cara “big bang” atau full modul diimplementasikan secara
berkesinambungan.

Ketika perusahaan menganggarkan sejumlah dana untuk pelaksanaan system


ERP, penting untuk melakukan pemilihan terhadap ERP yang paling cocok
dengan kebutuhan perusahaan. Lebih penting lagi adalah keputusan, apakah
perusahaan mampu mengimplementasikannya sendiri atau menggunakan jasa
konsultan yang sudah berpengalaman menerapkan ERP system.

Ada faktor-faktor keberhasilan antara lain : pertama, kemampuan untuk


mempersingkat bisnis proses atau operasi sehingga kustomisasi berkurang pada
perusahaan; kedua, keberhasilan tim proyek yang didukung oleh manajemen,
konsultan dan vendor; ketiga, adanya pelatihan yang berkelanjutan saat
implementasi ERP pada perusahaan; keempat, menyesuaikan budaya organisasi
19
yang sama untuk menghindari caracara tersendiri dalam mengerjakan hal-hal dan
setiap fungsi/departemen beroperasi dengan prosedur berbeda dan ketentuan
bisnis berbeda, maka perlu dilakukan wadah untuk sharing knowledge ERP pada
perusahaan. Kelima, merencanakan biaya pada saat implementasi dan
pengembangan ERP untuk menghindari pemakaian biaya yang melebihi dari
kemampuan perusahaan. Keenam, pengujian sistem yang terbukti untuk jadi
unsur sukses bagi beberapa perusahaan dan penyebab langsung kegagalan
implementasi ERP pada perusahaan Karena itu, kualifikasi yang diperlukan
untuk implementasi ERP dapat sukses adalah:

1. Flexibility, untuk mendukung keunikan business process perusahaan, penting


untuk memilih ERP yang paling dekat dengan solusi yang dibutuhkan di
perusahaan, namun juga tidak kehilangan flexibilitas untuk mengakomodasi
kebutuhan perusahaan.
2. Open System, jika perusahaan telah memiliki data pada system sebelumnya,
dan menginginkan data tersebut akan dimasukan ke dalam ERP anda yang
baru, maka, ERP yang akan diimplementasikan penting memiliki
kemampuan untuk melakukan proses import data tersebut. Jika terlalu banyak
software pihak ketiga yang harus perusahaan harus membeli sebagai
tambahan proses import tersebut, maka ERP tersebut semakin tidak open dan
akan berpotensi menyulitkan perusahaan di depan, semisal perusahaan
mengganti ERP, sementara ERP sebelumnya tidak memiliki kemampuan
Export data dari ERP lama.
3. Best Business Practises, otak dari semua ERP adalah Best Practises yang
dibawa sesuai dengan business process dari jenis business perusahaan,
semakin banyak sertifikasi yang diterima dan diakui dunia, semakin baiklah
software tersebut.
4. Standard & Minimum Customization, semakin „plug and play„ ERP
perusahaan, semakin standard jenis ERP tersebut, namun semakin banyak
20
customization yang harus dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan ERP
perusahaan, semakin sulitlah ERP tersebut dan mempunyai kemungkinan
berhasil cepat.
5. Mampu melakukan End to End integration demo, simak dengan baik
proses mulai dari ujung yang satu ke ujung yang lain, apakah informasi
tersebut tidak terputus, membutuhkan proses re-entry ulang atau tidak
terintegrasi dengan modul lainnya?

Berdasarkan wawancara, observasi, dan dokumentasi yang telah dilakukan oleh


peneliti terdapat beberapa kelemahan yang terjadi pada sistem yang selama ini
diterapkan oleh PT. JEPE PRESS MEDIA UTAMA Surabaya. Kelemahan-
kelemahan tersebut antara lain :

a. Sering terjadi error yang disebabkan adanya gangguan pada tempat


penyimpanan data ataupun bias dataoverload.
b. Minimnya jaringan internet jika karyawan ditugaskan di luar kantor.
c. Masih menggunakan jasa admin dari luar perusahaan selaku pembuat sistem
ERP (Enterprise Resource Planning).
d. Kurangnya komunikasi yang terjalin antara sesama karyawanyang
menyebabkan sering terjadi keterlambatan data untuk di input.

Untuk itu peneliti memberikan usulan pemecahan masalah dari beberapa


kelemahan dari sistem ERP (Enterprise Resource Planning) yang sedang
berjalan saat ini, dengan cara sebagai berikut :

a. Data yang tidak terpakai dihapus atau dilakukan backup ke media


penyimpanan lain.
b. Memberikan fasilitas kepada karyawan berupa modem atau sejenisnya untuk
memudahkan karyawan mengakses sistem jika tidak ada jaringan internet di
luar kantor.

21
c. Memberikan pelatihan kepada admin IT perusahaan untuk dapat melakukan
perawatan dan perbaikan jika terjadi kerusakan pada sistem untuk
menghemat biaya dan peningkatan kualitas tenaga ahli perusahaan.
d. Pemberian, pengenalan, pelatihan dan pengarahan kepada setiap karyawan
akan pentingnya komunikasi antara sesama karyawan demi meminimalisir
keterlambatan data, kesalahan penginputan data dan mengesampingkan ego
masing-masing karyawan.

Sistem informasi tidak selalu berfungsi dengan baik, setiap sistem pasti mempunyai
kelemahan dari keunggulan yang dimiliki.Kelemahan suatu sistem bisa terjadi
karena faktor teknis, baik dari segi komponen yang membentuk atau yang
mendukung sistem (user, hardware, software, data dan jaringan) atau bisa karena
faktor alam (bencana alam).
Sistem informasi yang baik tidak selalu menghasilkan informasi yang
baik.Tingkat kebaikan sistem informasi tidak bisa dinilai dari mahal tidaknya dan
lama pembuatan sistem tersebut. Namun sistem yang baik adalah sistem yang
mampu mengubah sumber daya input menjadi sumber daya output yang
mempunyai kualitas dari segi keakuratan dan teruji kebenarannya,
kesempurnaan, tepat waktu, relevan, serta mudah dan murah. Untuk mencapai
output dengan kualitas yang baik, harus berasal dari input yang baik pula. Jika
input buruk (tidak lengkap dan akurat) maka output yang dihasilkan akan buruk
pula.

Seperti sistem ERP (Enterprise Resource Planning) yang mengintegrasikan,


mengatur, mengolah, dan mengelola data perusahaan pasti menginginkan
informasi yang berkualitas bagi manajemen.Sistem ERP (Enterprise Resource
Planning) ini mengintegrasikan sistem internal dan eksternal manajemen
informasi seluruh organisasi, mencakup keuangan/akuntansi, manufaktur,
penjualan dan pelayanan, manajemen hubungan pelanggan.Sistem ERP
(Enterprise Resource Planning) mengotomatisasi kegiatan ini dengan aplikasi
22
perangkat lunak terpadu menggunakan Oracle yang dibuat oleh perusahaan yang
bergerak dalam bidang IT yaitu Oracle Corporation. Untuk membuat sistem ini
PT.JEPE PRESS MEDIA UTAMA Surabaya menggunakan jasa dari PT. ROA
untuk membuat sistem ERP (Enterprise Resource Planning).

Hal yang menjadi masalah paling vital adalah saat sistem tersebut mengalami
error data.Error data disini yang dimaksud adalah sistem tidak bisa diakses
atapun untuk menginput data. Masalah seperti ini timbul karena tempat
penyimpanan data mengalami gangguan ataupun bisa overload data. Untuk
mengatasi masalah tersebut pihak admin harus menghapus data-data yang sudah
tidak terpakai atau membackup data ke media penyimpanan lain. Terkait masalah
ini seharusnya perusahaan tidak hanya memakai satu server sebagai media
penyimpanan data, dan harus membuat server baru sebagai cadangan apabila
server yang satu mengalami overload data.

Jaringan internet sangat penting dalam sistem ini untuk melakukan input data,
karena sistem ERP (Enterprise Resource Planning) ini penginputan data
dilakukan secara online. Dalam hal ini, perusahaan memiliki masalah pada
jaringan internet apabila karyawan sedang ditugaskan di luar kantor dan
mengharuskan untuk dapat meninput data saat itu juga. Karena sistem ERP
(Enterprise Resource Planning) ini terdiri dari peramalan, perencanaan dan
penjadwalan, jadi data harus dapat di input secara cepat dan akurat. Untuk
mengatasi masalah tersebut pihak perusahaan seharusnya membekali setiap
karyawan dengan media penghubung internet seperti modem ataupun sejenisnya.
Untuk itu karyawan dapat menginput data kapan saja dan di mana saja, sehingga
tidak terjadi keterlambatan untuk input data dan meminimalkan terjadi kesalahan
dalam pengolahan data.

Perawatan suatu sistem informasi memang tidak mudah dan murah. Apalagi jika
sistem tersebut merupakan buatan perusahaan lain, sehingga mengeluarkan biaya
23
untuk maintenance. Pihak perusahaan menghubungi admin dari PT. ROA untuk
melakukan maintenance, hal ini perusahaan harus mengeluarkan biaya untuk
perawatan tersebut.Hal ini karena perusahaan tidak mempunyai karyawan yang
ahli dalam menangani sistem ERP (Enterprise Resource Planning).

Selain dari segi perawatan sistem, sisi karyawan juga menjadi sorotan.Hal ini
terkait masalah kualitas yang dihasilkan dari sistem tersebut.Kurangnya
komunikasi yang terjalin antara sesama karyawan sering mengakibatkan
terjadinya keterlambatan dalam menginput data.Misalnya, saat divisi keuangan
membutuhkan data dari divisi marketing terkait data keuangan pelanggan, tetapi
divisi marketing terlambat memberikan data karena tidak terjalin komunikasi
yang baik antara sesama divisi. Untuk mengatasi masalah ini perusahaan
seharusnya memberikan pengenalan, pelatihan dan pengarahan kepada setiap
karyawan akan pentingnya komunikasi antara sesama karyawan demi
meminimalisir keterlambatan data, kesalahan penginputan data dan
mengesampingkan kepentingan pribadi masing-masing karyawan.

Disamping suatu sistem mempunyai kelemahan, terdapat keunggulan yang


menjadikannya mempunyai keuntungan dalam menggunakannya. Keunggulan ini
yang akan menghasilkan suatu informasi yang berkualitas bagi manajemen.

Keunggulan sistem ERP (Enterprise Resource Planning) adalah


mengintegrasikan proses segudang dimana bisnis beroperasi, menghemat waktu
dan biaya, keputusan dibuat lebih cepat dan dengan lebih sedikit kesalahan, data
menjadi terlihat di seluruh perusahaan.Keunggulan lain dari ERP (Enterprise
Resource Planning) memudahkan karyawan dalam menentukan jumlah
persediaan barang, memasukkan data transaksi, mengatur penerimaan dan
pengeluaran kas perusahaan, memudahkan karyawan dalam proses order yang
dilakukan konsumen, mencocokkan pembelian, persediaan barang, dan
penetapan biaya.
24
3.2 Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik keseimpulan bahwa


terdapat beberapa kelemahan baik dalam sistem ERP (Enterprise Resource
Planning) maupun dari user selama ini, sehingga menimbulkan masalah pada
perusahaan. Kelemahan tersebut antara lain :

a. Sering terjadi error yang disebabkan adanya gangguan pada tempat


penyimpanan data ataupun bisa data overload.
b. Minimnya jaringan internet jika karyawan ditugaskan di luar kantor.
c. Masih menggunakan jasa admin dari luar perusahaan selaku pembuat sistem
ERP (Enterprise Resource Planning).
d. Kurangnya komunikasi yang terjalin antara sesama karyawan yang
menyebabkan sering terjadi keterlambatan data untuk di input.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti berusaha untuk memberikan


alternatif atau rekomendasi untuk pemecahan masalah yang terjadi pada
perusahaan terkait sistem ERP (Enterprise Resource Planning). Berikut alternatif
atau atau rekomendasi pemecahan masalah, antara lain :

a. Data yang tidak terpakai dihapus atau dilakukan backup ke media


penyimpanan lain.
b. Memberikan fasilitas kepada karyawan berupa modem atau sejenisnya untuk
memudahkan karyawan mengakses sistem jika tidak ada jaringan internet di
luar kantor.

25
c. Memberikan pelatihan kepada admin IT perusahaan untuk dapat melakukan
perawatan dan perbaikan jika terjadi kerusakan pada sistem untuk
menghemat biaya dan peningkatan kualitas tenaga ahli perusahaan.
d. Pemberian, pengenalan, pelatihan dan pengarahan kepada setiap karyawan
akan pentingnya komunikasi antara sesama karyawan demi meminimalisir
keterlambatan data, kesalahan penginputan data dan mengesampiingkan ego
masing-masing karyawan.

26
BAB IV
Studi Kasus
4.1 STUDI KASUS

Penerapan ERP Pada Perusahaan (Sukses) contoh nya seperti PT.SEMEN GRESIK

IMPLEMENTASI ERP PADA PT. SEMEN GRESIK

              

Semen Gresik adalah perusahaan bergerak di industri semen, yang didirikan sejak tahun
1957. Pada bulan Juni tahun 2001, ERP mulai diaplikasikan untuk mendukung bisnis proses
yang ada di Semen Gresik dengan penerapan pertama kali dilakukan di bagian finansial.
Dengan berjalannya waktu, implementasi dilakukan di bagian penjualan dan kemudian di
bagian manufakturing.

27
Ada beberapa hal yang melatar belakangi Semen Gresik untuk mengimplementasikan ERP
(Garside, 2004), yaitu :

Kebutuhan ‘Back Bone System’ yang kuat dan mampu memberikan informasi yang relevan
dan tepat waktu.

Kebutuhan integrasi sistem informasi Semen Gresik Group (SSG) guna mendapatkan sinergi
yang lebih optimal. Faktor-faktor yang mendorong adanya kebutuhan integrasi tersebut
diantaranya adalah :

Bergabungnya Semen Tonasa dan Padang sebagai subsidiary Semen Gresik (distributor)
Semen Gresik tersebar di wilayah Jawa-Bali sehingga membutuhkan sistem tersentralisasi
untuk pengiriman ordernya agar order dapat segera diproses dan dipenuhi.

Jaringan distribusi Semen Gresik memiliki dua pabrik, dua puluh tiga gudang penyangga,
seratus dua puluh distributor dan empat puluh Ekspeditur. Order dari distributor dapat
dipenuhi dari pabrik maupun gudang penyangga sehingga perlu sistem informasi yang
terintegrasi diantara pabrik, gudang dan distributor.

Jaringan pengiriman semen sangat kompleks dan melibatkan Ekspeditur untuk


menyelenggarakan jasa transportasi di Semen Gresik, menyebabkan kebutuhan  untuk
mengintegrasikan informasi-informasi yang berkaitan dengan pengiriman barang terutama
dengan pihak Ekspeditur.

Semen Gresik sebenarnya telah menggunakan aplikasi buatan sendiri (in-house


development) berbasis program Foxbase dan database Sybase sejak 1989. Sayangnya,
aplikasi-aplikasi yang digunakan hanya untuk menunjang operasional bisnis di tingkat
departemen/bagian, dan belum terintegrasi antara satu dan lainnya.Dalam perjalanannya,
sistem tersebut tidak bisa mengakomodasi kebutuhan perusahaan — khususnya para user
— yang dari waktu ke waktu terus berkembang.Jadi, perkembangannya di-drive oleh
para user.Dan dalam praktiknya, tenaga TI memang bisa mengembangkan sesuai kebutuhan
mereka.Karena itu, manajemen PT. Semen Gresik akhirnya memutuskan mencari solusi baru
yang lebih powerful dan bisa terintegrasi dari hulu ke hilir.Manajemen Grup Semen Gresik
sangat berkeinginan memiliki sistem informasi yang bisa dipakai untuk menunjang aspek
operasional, taktis bahkan strategis. Sistem itu juga harus mampu menciptakan kemudahan,
kecepatan dan kenyamanan bagi mata rantai bisnis di lingkungan perusahaan: pemasok,
pelanggan, tiap departemen dan unit-unit di lingkungan Grup Semen Gresik, serta
stakeholder lainnya. Untuk merealisasikannya, pada Oktober 2000 dibentuklah Tim Proyek
Sistem Informasi Grup Semen Gresik.

28
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa sesuai dengan makalah “ERP ” penulis menyimpulkan bahwa ERP merupakan
suatu sistem sangat bagus dan komplek dan tidak semua perusahaan dapat
memkainnya, karena di lihat dari segi nilai jual.

5.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.

Untuk saran bisa berisi kritik atau saran yang membangun terhadap penulisan
juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di
jelaskan.

29
DAFTAR PUSTAKA

https://aliandidoni.wordpress.com/2013/04/10/mengenal-modul-modul-enterpsrise-
resource-planning-erp/
https://irrineayu.wordpress.com/2015/03/13/manajemen-sumber-daya-manusia-
human-resource-departement/
http://korpsbabonait.blogspot.co.id/2016/12/makalah-erp-finance-and-
accounting.html
http://binjaitanjungjati.blogspot.com/2016/10/makalah-enterprise-resource-planning-
erp.html
https://www.academia.edu/37715471/Makalah_Enterprise_Resource_Planning
https://sedikitilmudanpengetahuan.blogspot.com/2017/10/contoh-makalah-erp-enterprise-
resource.html
https://docplayer.info/39091240-Makalah-enterprise-resource-planning.html
https://mikhlasadiguna.blogspot.com/2016/10/pengertian-erp-enterprise-resource_19.html

30

Anda mungkin juga menyukai