Oleh:
Kelompok 6
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
TAHAPAN PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA (RPS 11)
1. Editing
2. Coding
Coding adalah pemberian tanda, simbol, dan kode bagi tiap-tiap data yang
termasuk dalam kategori yang sama. Tanda dapat berupa angka atau huruf. Tujuan
coding adalah untuk mengklasifikasi jawaban kedalam kategori – kategori yang
penting. Ada dua langkah penting dalam melakukan coding yaitu :
1) Menentukan kategori-kategori yang akan digunakan.
2) Mengalokasikan jawaban individual pada kategori-kategori tersebut.
Kumpulan kategori-kategori ini disebut dengan “coding frame”. Pada pertanyaan
tertutup biasanya coding frame sudah dilengkapi, tetapi pada pertanyaan terbuka sulit
untuk merencanakan coding frame yang bersangkutan. Mengkostruksikan coding frame
hendaknya dilakukan oleh seseorang yang benar-benar mengetahui tujuan peneliti dan
mengetahui bagaimana hasil penelitian akan digunakan. Coding frame ini perlu di tes
terlebih dahulu oleh petugas coding. Hal ini dilakukan, selain untuk melatih petugas
coding juga untuk membuka kemungkinan terciptanya coding frame yang lebih baik
(Rahyuda, 2004:82).
Nasir mengemukakan bahwa mengkode adalah menaruh angka pada tiap jawaban
(Moh. Nasir, 1998:407), untuk dapat memberikan kode pada jawaban tersebut perlu
diperhatikan:
Setelah seluruh data responden dalam daftar pertanyaan diberi kode, maka
langkah berikutnya adalah menyusun buku kode. Buku kode ini sebagai pedoman
untuk memindahkan kode jawaban responden dalam questioner ke lembaran kode,
yang kemudian juga akan berguna sebagai pedoman peneliti dalam mengindentifikasi
variabel penelitian yang akan digunakan dalam analisis data (membaca tabulasi data)
(Moh.Nazir, 2014:309).
Selanjutnya dalam tabulasi silang setiap kesatuan dapat dipecah lebih lanjut
menjadi dua atau tiga. Setiap penambahan variabel baru kedalam tabulasi silang akan
memberikan keterangan lebih baik terhadap data yang di olah, akan tetapi pengolahan
akan lebih sukar. Contoh table tabulasi silang
4) Penyajian Data (Tabel dan Grafik)
Penyajian Data dalam Bentuk Tabel
Tabel merupakan kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-
kategori tertentu sehingga memudahkan pembuatan analisis data (Supranto,
2000). Penyajian data dengan tabel bisa memberikan angka-angka yang lebih
teliti. Menurut Rahyuda (2004), penyajian data dengan tabel dapat dibagi menjadi
2 jenis yaitu tabel garis dan kolom serta tabel distribusi frekuensi.
1) Tabel Baris dan Kolom adalah tabel yang memuat keterangan
mengenai baris dan kolom.
2. Poligon
Poligon adalah grafik untuk menggambarkan data dengan menghubungkan titik-titik
tengah batang histogram
3. Kurva
Kurva juga digambarkan dengan menghubungkan titik-titik tengah batang histogram.
Bedanya polygon berbentuk garis patah-patah, sedangkan pada kurva garis-garis itu
dihaluskan.
METODE ANALISIS DATA (RPS 12)
1) Statistik deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan
cara mendeskripsikan atau menggambarkan data tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi. Termasuk dalam statistic deskriptif adalah penyajian
data melalui table, grafik, diagram lingkaran, pictogram, pengukuran tendensi sentral,
perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui rata-rata dan standar
deviasi, perhitungan prosentase.
Frekuensi, merupakan salah satu ukuran dalam statistik deskriptif yang menunjukkan
nilai sidtribusi data penelitian yang memiliki kesatuan kategori. Frekuensi suatu
distribusi data penelitian dinyatakan dengan ukuran absolut (f) atau proporsi (%).
Tendensi Sentral, merupakan ukuran dalam statistik deskriptif yang menunjukkan
nilai sentral dari distribusi data penelitian. Tendensi sentral dapat dinyatakan dalam
tiga ukuran, yaitu rata-rata (mean), median, dan modus.
Dispersi, mengukur variasi data yang diteliti dari angka rata-ratanya. Perbedaan
antara nilai data yang diteliti dengan nilai rata-ratanya disebut dengan deviasi.
2) Statistik inferensial
Statistik inferensial adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
sampel dengan maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. statistik ini disebut
sebagai statistik probabilitas, karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi
berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersibat peluang (probability). Statistik inferensial
meliputi :
Inferensi Univariat
Metode penyajian data univariat, yaitu bagian ini langkah-langkah tersebut digunakan
untuk membuat pernyataan yang lebih luas tentang populasi. Bagian ini membahas
dua ukuran univariat, yaitu persentase dan rata-rata Jika- 50 persen dari sampel orang
mengatakan mereka telah flu selama tahun lalu, perkiraan kami adalah 50 persen juga
proporsi pilek dalam total populasi tempat atau asal sampel tersebut diambil
(Perkiraan ini mengasumsikan sampel acak sederhana). Hal ini menyangkut
pendugaan titik, akan lebih tepat jika digunakan pendugaan interval. Secara prinsip
pendugaan interval melaporkan tingkat kesalahan yang digunakan dalam pendugaan,
nilai pendugaan akan terletak (nilai yang terkecil dan nilai yang terbesar).
Chi Square
Chisquare (x2) adalah tes signifikansi yang sering digunakan dalam ilmu pengetahuan
sosial ini didasarkan pada hipotesis nol, yaitu asumsi bahwa tidak ada hubungan
antara dua variable dalam total populasi. Salah satu kegunaan statistic Chisquare (kai
kuadrat ) adalah untuk mengetahui hubungan antara dua kategori populasi atau dua
variabel yang berisifat independen.
Faktor lain yang menjadi pertimbangan dalam memilih metode analisis adalah:
1. Apakah analisis dilakukan untuk 1 sampel, jarang atau sering dengan
contoh yang sama.
2. Pereaksi apa saja yang harus tersedia.
3. Berapa lama waktu yang diperlukan.
4. Apa jenis matriks sampel yang dianalisis.
5. Berapa tingkat ketelitian yang diharapkan.
6. Apa ada zat pengganggu.
7. Apa ada badan khusus atau persyaratan peraturan, batas tindakan, atau
batas pelaporan.
8) Apakah diperlukan prosedur yang mampu menseleksi,mendeteksi, dan
identifikasi untuk campuran.
9) Berapa biaya yang harus dibayar pelanggan.
Menurut sugiono (2003:147), hipotesis deskriptif yang akan diuji dengan statistik
parametrik merupakan dugaan terhadap nilai dalam satu sampel dibandingkan dengan
standar, sedangkan hipotesis deskriftif yang akan diuji dengan statistik non parametrik
merupakan dugaan ada tidaknya perbedaan secara signifikan nilai antar kelompok dalam satu
sampel. Hipotesis komparatif merupakan dugaan ada tidaknya perbedaan secara signifikan
nilai-nilai 2 kelompok atau lebih. Hipotesis asosiatif adalah dugaan terhadap ada tidaknya
hubungan secara signifikan antara dua variabel atau lebih.
Dibawah ini diberikan tabel yang berisi tentang penggunaan statistik parametrik dan
non parametrik untuk menguji hipotesis.
Pemilihan metode statistik juga dipengaruhi oleh tipe skala pengukuran yang digunakan
(skala nominal, skala ordinal, skala interval, skala rasio). Tipe skala pengukuran menjadi
pertimbangan peneliti untuk menetukan pemilihan metode parametrik dan non parametrik
dalam statistik inferensial. Jika suatu penelitian menggunakan skala interval dan skala rasio
dengan ukuran sampel relative besar (n>30) statistik parametrik merupakan metode analisis
data yang tepat, dengan asumsi bahwa distribusi populasi datanya normal. Jika peneliti tidak
menggunakan asumsi normalitas, penggunaan statistik non parametrik merupakan metode
analisis yang tepat.