Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ISU-ISU ETIK DALAM PENELITIAN

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian

KELOMPOK 4

M. Nashrullah Arifin 175030400111029

Helbriyana Veronica N. 175030400111020

Rizky Andi Amrullah 175030401111022

PROGRAM STUDI ADMNISTRASI PERPAJAKAN

FAKULTAS ILMU ADMNISTRASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2020

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
ridho-Nya penyusun dapat menyelesaikan tugas untuk membuat makalah yang berjudul “Isu-
isu Etik Dalam Penelitian”. Makalah ini penyusun dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Metodologi Penelitian, di samping itu juga untuk menambah wawasan penyusun.

Semoga hasil dari tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan khususnya kami
sendiri sebagai penyusun makalah. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, maka dari itu penyusun mengharapkan kritik dan saran sebagai acuan untuk
lebih baik lagi ditugas yang akan datang.

Terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Malang, 26 Februari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................. i

DAFTAR ISI ..........................................................................................................................ii

BAB I ..................................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………………………….1


B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………..2
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………………2

BAB II .................................................................................................................................... 3

A. Pengertian Etika Ilmiah ............................................................................................... 3

B. Prinsip dan Fungsi Etika Ilmiah .................................................................................. 3

C. Pelanggaran Etika Penelitian ....................................................................................... 4

D. Hal yang Tidak Membahayakan Kegiatan Penelitian ................................................. 5

E. Perbedaan Dilema Etika dan Tanggung Jawab Peneliti, Sponsor, dan Asisten
Peneliti......................................................................................................................... 7

F. Kode Etik Dalam Penelitian Ilmiah ............................................................................ 8

BAB III................................................................................................................................. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berbicara tentang penulisan suatu karya tulis ilmiah, baik itu skripsi, tesis, maupun
disertasi, maka tidak luput dengan yang namanya penelitian ilmiah, apakah itu dilakukan di
lapangan atau di dalam pustaka. Salah satu hal yang paling penting ketika melakukan
penelitian adalah dalam hal pengumpulan data ataupun sempel, karena dalam hal ini seorang
peneliti memerlukan interaksi dengan banyak pihak yang dibutuhkan dalam penelitiannya.
Jadi, yang sangat diperlukan dalam menghadapi masyarakat adalah suatu tata karma dalam
bersosialisasi atau yang lebih dikenal dengan etika penelitian.

Tidak hanya dalam bersosialisasi dengan masyarakat saja dibutuhkan etika, ketika
seorang peneliti mencari sumber pustakan pun wajib memiliki etika penelitian, dimana si
peneliti disini harus membubuhkan sumber rujukan atau kutipan yang dia ambil. Ini semua
untuk menghindari dengan yang namanya menjiplak atau plagiat milik orang lain tanpa
menyebutkan sumbernya, dan seolah-olah itu karangan asli dari peneliti/penulis itu sendiri
yang menulis, meneliti atau mengerjakannya. Sehingga disinilah diperlukan dengan yang
namanya kode etik dalam penulisan karya ilmiah.

Tesis adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan Program
Magister (S2). Tesis merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam penelitian
dan pengembangan ilmu pada salah satu bidang keilmuandalam Ilmu Pendidikan. Sebelum menulis
tesis, seorang mahasiswa ataupun mahasiswidiwajibkan untuk melakukan pengumpulan data dengan
memilih tekhnik penelitian(kualitatif atau kuantitatif) yang telah dipilihnya sendiri sesuai dengan
judul tesisnyatersebut. Dalam setiap penelitian sudah pasti harus mengikuti prosedur-prosedur
yangtelah ditetapkan dimana dia meneliti, apalagi kalau pengumpulan data dilakukan
yang berhubungan dengan masyarakat. Sudah tentu harus mengikuti segala norma atau etika dalam
masyarakat tersebut. Oleh karena itu, seorang peneliti dalam meneliti serta mengumpulkan data harus
dan diwajibkan memiliki juga menjunjung tinggi etika penelitian, karena dengan adanya etika tersebut
maka si peneliti akan dengan mudah bersosialisasi dan berhubungan dengan responden. Sehingga data
yang diinginkan pun dapat terkumpul sesuai dengan yang diharapkan.

Berdasarkan penjelasan diatas mengenai etika, maka penulis ingin memaparkan beberapa hal
menyangkut dengan “Etika Penelitian” yang berhubungan dengan mata kuliah Metode Penelitian dan

1
Penulisan Tesis. Semoga pemaparan dan penjelasan yang singkat ini berguna serta bermanfaat bagi
kita semua.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian etika ilmiah?


2. Apa saja prinsip dan fungsi etika ilmiah?
3. Bagaimana pelanggaran etika ilmiah?
4. Apa hal yang tidak membahayakan kegiatan penelitian
5. Apa perbedaan dilema etika dan tanggung jawab peneliti, sponsor, dan asisten
peneliti?
6. Apa saja kode etik dalam penelitian ilmiah?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami pengertian etika ilmiah
2. Untuk memahami saja prinsip dan fungsi etika ilmiah
3. Untuk memahami pelanggaran etika ilmiah
4. Untuk memahami hal yang tidak membahayakan kegiatan penelitian
5. Untuk memahami perbedaan dilema etika dan tanggung jawab peneliti, sponsor,
dan asisten peneliti
6. Untuk memahami kode etik dalam penelitian ilmiah

2
BAB II

A. Pengertian Etika Ilmiah


Etika secara etimologi berasal dari kata Yunani, ethos yang berarti watak kesusilaan /
adat. Menurut K.Bertens : etika adalah nilai – nilai dan norma – norma moral, yang
menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingakah lakunya.

Ada 2 macam etika :

 Etika Deskriptif, etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan
perilaku manusia serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai
sesuatu yang bernilai. Artinya, etika deskriptif berbicara mengenai fakta secara
apa adanya.
 Etika Normatif, etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan
seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam
hidupnya.

B. Prinsip dan Fungsi Etika Ilmiah


Prinsip Etika dalam Penelitian Ilmiah dikemukakan oleh Belmont dalam laporannya
1979 mengemukakan ada 3, yaitu :

 Manfaat, maksudnya adalah filosofi “jangan berbahaya” dimana dapat


memaksimalkan hasil dengan meminimalisir resiko yang ada.
 Menghargai Orang, melindungi otonomi semua orang dan memperlakukan
mereka dengan sopan dan hormat serta memberikan izin berdasarkan
informasi. Peneliti harus jujur dan tidak melakukan penipuan.
 Hak Keadilan, memastikan prosedur yang masuk akal, tidak eksploitatif, dan
dipertimbangkan dengan baik diberikan secara adil - distribusi biaya dan
manfaat yang adil kepada peserta penelitian potensial - dan secara setara.

Fungsi dan Peranan Etika dalam Penelitian Ilmiah sendiri adalah :

 Dengan etika seseorang atau kelompok dapat menegemukakan penilaian


tentang perilaku manusia.
 Menjadi alat kontrol atau menjadi rambu-rambu bagi seseorang atau kelompok
dalam melakukan suatu tindakan atau aktivitasnya sebagai mahasiswa.

3
 Etika dapat memberikan prospek untuk mengatasi kesulitan moral yang kita
hadapi sekarang.
 Etika dapat menjadi prinsip yang mendasar bagi mahasiswa dalam
menjalankan aktivitas kemahasiswaannya.
 Etika menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun, dan dengan etika
kita bisa dicap sebagai orang baik di dalam masyarakat.

C. Pelanggaran Etika Penelitian


1 Fabrication
Fabrication didefinisikan sebagai rekaman atau presentasi (dalam format apapun)
yang menggunakan data fiksi (Sastrapratedja, 2009). Fabrikasi merupakan bentuk
pelanggaran yang paling mencolok dari pelanggaran yang akan mempengaruhi
kebenaran (Martono, 2015). Fabrikasi ini bisa berupa pemalsuan data dan metode
penelitian. Fabrikasi sering terjadi dikarenakan adanya keinginan untuk memenuhi
target, keterbatasan waktu, keterbatasan biaya, atau adanya persaingan antar
peneliti.
2 Falsification
Ada beberapa penulis yang menyebut falsification sebagai research fraud. Seorang
peneliti dilarang memalsukan/memanipulasi data atau prosedur untuk
menghasilkan hasil sesuai dengan keinginan peneliti.
3 Plagiarism
Menurut Martono (2015) dan Sastrapratedja (2009), plagiarisme adalah
mengklaim karya lain untuk menjadi milik sendiri. Plagiarisme bisa dilakukan
secara keseluruhan (berupa salinan atau terjemahan dari makalah orang lain yang
telah diterbitkan), atau lebih terbatas (mengambil dan memasukkan bagian tulisan
orang lain ke dalam tulisan tanpa referensi).
4 Authorship
Kepenulisan perlu diperhatikan dengan baik dengan memperhatikan tata penulisan
ilmiah.
5 Redundant
Kemubaziran di sini terjadi karena adanya publikasi yang berulang-ulang. Seorang
peneliti kembali mempublikasikan suatu bagian dari tulisan yang sudah pernah
dipublikasikan.

4
D. Hal yang Tidak Membahayakan Kegiatan Penelitian
 Perlakuan Etis terhadap Peserta

Ketika etika dibahas dalam desain penelitian, kita sering berpikir pertama tentang
melindungi hak-hak peserta, atau subjek. Apakah data dikumpulkan dalam eksperimen,
wawancara, observasi, atau survei, peserta memiliki banyak hak untuk dijaga. Secara
umum, penelitian harus dirancang agar peserta tidak menderita kerusakan fisik,
ketidaknyamanan, rasa sakit, malu, atau kehilangan privasi. Untuk melindungi ini,
peneliti harus mengikuti tiga pedoman:

1. Menjelaskan manfaat studi.

2. Jelaskan hak dan perlindungan peserta.

3. Dapatkan persetujuan berdasarkan informasi.

Setiap kali kontak langsung dilakukan dengan peserta, peneliti harus mendiskusikan
manfaat penelitian, berhati-hati untuk tidak melebih-lebihkan atau mengecilkan
manfaatnya. Pewawancara harus memulai pengantar dengan namanya, nama organisasi
penelitian, dan deskripsi singkat tentang tujuan dan manfaat penelitian. Ini membuat
peserta merasa nyaman, memberi tahu mereka kepada siapa mereka

 Untuk Peserta

Jaminan privasi penting tidak hanya untuk mempertahankan validitas penelitian tetapi
juga untuk melindungi peserta. Pada contoh sebelumnya, bayangkan kerugian yang dapat
disebabkan oleh penyampaian informasi tentang kebiasaan menonton warga negara
tertentu. Jelas, kerahasiaan jawaban survei merupakan aspek penting dari hak peserta
untuk privasi. Setelah jaminan kerahasiaan diberikan, melindungi kerahasiaan itu penting.
Peneliti melindungi kerahasiaan peserta dengan beberapa cara:

1. Mendapatkan dokumen rahasia yang ditandatangani.

2. Membatasi akses ke identifikasi peserta.

3. Mengungkap informasi peserta hanya dengan persetujuan tertulis.

4. Membatasi akses ke instrumen data tempat peserta diidentifikasi.

5. Tidak mengungkapkan himpunan bagian data.

5
Peneliti harus membatasi akses ke informasi yang mengungkapkan nama, nomor
telepon, alamat, atau fitur identifikasi lainnya. Hanya peneliti yang telah menandatangani
kerahasiaan, formulir kerahasiaan yang diizinkan mengakses data. Tautan antara data atau
database dan file informasi pengidentifikasi harus dilemahkan.

 Untuk Peneliti

Untuk proyek penelitian, siswa ini dan anggota timnya memutuskan untuk
membandingkan kebiasaan menonton video dari sampel pelanggan. Menggunakan
wawancara telepon, para siswa memulai penelitian mereka. Setelah menanyakan tentang
kebiasaan menonton orang dan frekuensi penyewaan versus pembelian, para siswa beralih
ke jenis film yang ditonton orang. Mereka menemukan bahwa sebagian besar peserta
menjawab pertanyaan tentang preferensi mereka untuk pertunjukan anak-anak, klasik,
best-seller, misteri, dan fiksi ilmiah. Tetapi kerjasama berhenti ketika siswa
mempertanyakan frekuensi menonton film porno. Tanpa jaminan privasi, kebanyakan
orang tidak akan menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam ini dengan jujur, jika ada.
Studi kemudian kehilangan data kunci.

 Untuk Sponsor
a) Pemberitahuan. Perusahaan harus memberi tahu konsumen / peserta tentang informasi
apa yang sedang dikumpulkan, bagaimana informasi itu akan digunakan, dengan siapa
informasi itu akan dibagikan, dan bagaimana individu dapat menghubungi organisasi
dengan pertanyaan atau keluhan.
b) Pilihan. Konsumen / peserta harus diberi mekanisme opt-out untuk setiap penggunaan
data sekunder dan untuk pengungkapan kepada pihak ketiga. Untuk informasi sensitif,
peserta harus memilih sebelum memberikan data yang akan dibagikan.
c) Akses. Individu harus memiliki akses ke informasi pribadi tentang diri mereka sendiri
yang dimiliki oleh suatu organisasi dan dapat memperbaiki, mengubah, atau
menghapus informasi tersebut di tempat informasi itu tidak akurat, kecuali jika beban
atau biaya penyediaan akses tidak sebanding dengan risiko terhadap privasi individu.
d) Keamanan. Organisasi harus mengambil tindakan pencegahan yang wajar untuk
melindungi informasi pribadi dari kehilangan, penyalahgunaan, dan akses tidak sah,
pengungkapan, perubahan, dan perusakan.

6
e) Transfer selanjutnya. Perusahaan yang mengungkapkan data pribadi kepada pihak
ketiga harus, dengan pengecualian tertentu, mematuhi prinsip pemberitahuan dan
pilihan. Pihak ketiga harus berlangganan prinsip-prinsip pelabuhan aman.
f) Integritas data. Langkah-langkah yang masuk akal harus diambil untuk memastikan
bahwa data yang dikumpulkan dapat diandalkan, akurat, lengkap, dan terkini.
g) Penegakan. Perusahaan harus memastikan ada mekanisme independen yang tersedia
dan terjangkau untuk menyelidiki keluhan konsumen, kewajiban untuk memperbaiki
masalah, prosedur untuk memverifikasi kepatuhan dengan prinsip-prinsip pelabuhan
yang aman, dan sanksi yang cukup ketat untuk memastikan kepatuhan

E. Perbedaan Dilema Etika dan Tanggung Jawab Peneliti, Sponsor, dan Asisten
Peneliti
Dilema etika adalah suatu situasi yang dihadapi oleh seseorang dimana ia harus
membuat keputusan tentang perilaku seperti apa yang tepat untuk dilakukannya. Dilema
Etika dalam Penelitian adalah ketika hasil penelitian bertentangan dengan pihak sponsor
padahal penyandang dana dalam penelitian adalah sponsor. Contoh lain bolehkah
melakukan penipuan dalam penelitian untuk mendapatkan data yang sulit diperoleh, atau
permohonan izin untuk mengambil data di sosial media. Walaupun demikian, etika
penelitian mutlak diterapkan oleh setiap peneliti dalam melakukan sebuah penelitian
karena sudah menjadi tanggung jawab seorang Peneliti

Tanggung Jawab Peneliti:

1. Terhadap proses penelitian yang memenuhi baku ilmiah.


2. Terhadap hasil penelitiannya yang memajukan ilmu pengetahuan sebagai landasan
kesejahteraan manusia.
3. Kepada masyarakat ilmiah yang memberi pengakuan di bidang keilmuan peneliti
tersebut sebagai bagian dari peningkatan peradaban manusia.
4. Bagi kehormatan lembaga yang mendukung pelaksanaan penelitiannya

Tanggung Jawab Sponsor Mendanai dan memenuhi kebutuhan finansial dalam penelitian

Tanggung jawab Asisten peneliti adalah bertanggung jawab penuh terhadap peneliti
dalam pengumpulan data pemrosesan data

7
F. Kode Etik Dalam Penelitian Ilmiah
1. Kejujuran, yaitu jujur dalam pengumpulan bahan pustaka, pengumpulan data,
pelaksanaan metode dan prosedur penelitian, publikasi hasil. Jujur pada
kekurangan atau kegagalan metode yang dilakukan. Jujur untuk mampu
menghargai rekan peneliti dan tidak mengklaim pekerjaan yang bukan pekerjaan
sendiri dinyatakan sebagai pekerjaan sendiri .
2. Profesionalisme, yaitu sebagai individu peneliti bekerja sesuai dengan standar
moral dan etika yang ditentukan oleh pekerjaan dan hasil yang akan dicapai sesuai
dengan hal yang telah ditentukan.
3. Efektivitas, yaitu seberapa jauh target atau hasil yang diperoleh melalui penelitian
yang dilakukan, sehingga semakin tinggi target yang dicapai maka semakin tinggi
pencapaian efektifitas dari tujuan penelitian.
4. Produktivitas, yaitu upaya peneliti untuk membaktikan diri pada pencairan
kebenaran ilmiah demi memajukan ilmu pengetahuan, menemukan teknologi dan
menghasilkan inovasi bagi peningkatan peradaban dan kesejahteraan manusia.
5. Kesetaraan, yaitu upaya peneliti untuk menghindari pembedaan perlakuan pada
rekan kerja karena alasan jenis kelamin, ras, suku, dan faktor-faktor lain yang
sama sekali tidak ada hubungannya dengan kompetensi dan integritas ilmiah.
6. Keadilan, yaitu peneliti melakukan penelitian tanpa harus melihat siapa rekan
kerja, untuk memperoleh porsi yang sama dalam berpendapat dan memberikan
masukan terhadap penelitian yang dilakukan.
7. Objektifitas, yaitu upayakan minimalisasi kesalahan/bias dalam rancangan
percobaan, analisis dan interpretasi data, penilaian ahli/rekan peneliti, keputusan
pribadi, pengaruh pemberi dana/sponsor penelitian.
8. Saling Menghargai, yaitu upaya peneliti mengelola penelitian secara bernurani
dan berkeadilan terhadap lingkungan penelitiannya, menghormati obyek
penelitian manusia, sumber daya alam hayati dan non hayati secara bermoral,
berbuat sesuai dengan perkenan kodrat dan karakter objek penelitiannya, tanpa
menimbulkan rasa merendahkan martabat sesama ciptaan tuhan.

8
9. Amanah, yaitu upaya peneliti untuk mampu mengelola sumber daya keilmuan
yang dimiliki dengan penuh rasa tanggungjawab kepada Allah SWT dan kepada
umat manusia umumnya, terutama dalam pemanfaatan hasil penelitian serta
mampu mensyukuri nikmat anugerah Allah SWT atas kemampuan sumber daya
keilmuan yang dimilikinya dengan penuh rasa syukur.
10. Keterbukaan, yaitu secara terbuka, saling berbagi data, hasil, ide, alat dan
sumber daya penelitian, termasuk terbuka terhadap kritik dan ide-ide baru.
11. Kelayakan, yaitu upaya membahas secara mendalam mengenai objek yang
dijadikan penelitian agar memperoleh hasil penelitian yang baik dan sebenar –
benarnya.
12. Menjunjung tinggi sikap ilmiah, yaitu kritis dalam pencarian kebenaran dan
terbuka untuk diuji.
13. Bebas dari kepentingan dan persaingan untuk keuntungan pribadi agar hasil
penelitian yang diperoleh bermanfaat untuk orang banyak.
14. Arif, tanpa mengorbankan integritas ilmiah dalam berhadapan dengan kepekaan
yang berbasis ras, agama, budaya, ekonomi dan politik dalam melaksanakan
kegiatan penelitian.
15. Berperilaku hormat pada martabat untuk saling menghormati hak hak peneliti
serta ikut menolak dalam suatu penelitian yang penuh prasangka.

9
BAB III
KESIMPULAN

Pada prinsipnya sebab-sebab orang melakukan kegiatan penelitian selain untuk


memenuhi rasa ingin tahu terhadap sebuah gejala atau peristiwa juga untuk memecahkan
masalah secara ilmiah dan dapat diterima dengan logika kemanusiaan. Etika penelitian adalah
suatu ukuran dari tingkah laku dan perbuatan yang harusdilakukan/diikuti oleh seorang
peneliti dalam memperoleh data-data penelitiannya yangdisesuaikan dengan adat istiadat
serta kebiasaan masyarakat ditempat ia meneliti. Dalam penelitian kualitatif, salah satu ciri
utamanya adalah orang sebagaialat/instrument untuk mengumpulkan data. Ini dapat
dilakukan dalam pengamatan berperan serta, wawancara mendalam, pengumpulan dokumen,
foto, dan sebagainya.
Persoalan etika akan timbul apabila peneliti tidak menghormati, tidak mematuhi,dan
tidak mengindahkan nilai-nilai masyarakat dan pribadi tersebut. Sementara si peneliti tetap
berpegang teguh pada latar belakang, norma, adat, kebiasaan, dan kebudayaannyasendiri
dalam menghadapi sebuah situasi dan konteks latar penelitiannya tersebut. Penting untuk
menjaga hubungan antara peneliti dan pihak yang diteliti yangmerupakan kunci penting
keberhasilan penelitian, dan diperlukan kepekaan,keterampilan, dan juga seni untuk dapat
memasuki lingkungan budaya yang akan diteliti. Kemampuan untuk berempati dan bergaul
dengan orang lain jelas merupakan modal penting.
Etika penelitian berkaitan dengan norma-norma: norma sopan-santun, normahukum,
dan norma moral. Kesemuanya ini patut diperhatikan dan diindahkan supaya penelitian dapat
tercapai dengan yang diharapkan. Etika penelitian mencakup: Kejujuran, obyektivitas,
integritas, ketelitian,keterbukaan, penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual
(HAKI), penghargaan terhadap kerahasiaan (Responden), publikasi yang terpercaya,
pembinaan yangkonstruktif, penghargaan terhadap kolega/rekan kerja, tanggung jawab sosial,
tidakmelakukan Diskriminasi, kompetensi, legalitas, rancang pengujian dengan
hewan percobaan dengan baik, dan mengutamakan keselamatan manusia.

10
DAFTAR PUSTAKA

Cooper, D. R, dan Schindler, P. S. 2014. Business research methods. New York: McGraw-
Hill

Education.

Ferdinand, Augusty. 2011. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit

Universitas Diponogoro. Edisi 3.

11

Anda mungkin juga menyukai