KELOMPOK 4
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
ridho-Nya penyusun dapat menyelesaikan tugas untuk membuat makalah yang berjudul “Isu-
isu Etik Dalam Penelitian”. Makalah ini penyusun dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Metodologi Penelitian, di samping itu juga untuk menambah wawasan penyusun.
Semoga hasil dari tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan khususnya kami
sendiri sebagai penyusun makalah. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, maka dari itu penyusun mengharapkan kritik dan saran sebagai acuan untuk
lebih baik lagi ditugas yang akan datang.
Terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................. i
BAB I ..................................................................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................................... 3
E. Perbedaan Dilema Etika dan Tanggung Jawab Peneliti, Sponsor, dan Asisten
Peneliti......................................................................................................................... 7
BAB III................................................................................................................................. 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Berbicara tentang penulisan suatu karya tulis ilmiah, baik itu skripsi, tesis, maupun
disertasi, maka tidak luput dengan yang namanya penelitian ilmiah, apakah itu dilakukan di
lapangan atau di dalam pustaka. Salah satu hal yang paling penting ketika melakukan
penelitian adalah dalam hal pengumpulan data ataupun sempel, karena dalam hal ini seorang
peneliti memerlukan interaksi dengan banyak pihak yang dibutuhkan dalam penelitiannya.
Jadi, yang sangat diperlukan dalam menghadapi masyarakat adalah suatu tata karma dalam
bersosialisasi atau yang lebih dikenal dengan etika penelitian.
Tidak hanya dalam bersosialisasi dengan masyarakat saja dibutuhkan etika, ketika
seorang peneliti mencari sumber pustakan pun wajib memiliki etika penelitian, dimana si
peneliti disini harus membubuhkan sumber rujukan atau kutipan yang dia ambil. Ini semua
untuk menghindari dengan yang namanya menjiplak atau plagiat milik orang lain tanpa
menyebutkan sumbernya, dan seolah-olah itu karangan asli dari peneliti/penulis itu sendiri
yang menulis, meneliti atau mengerjakannya. Sehingga disinilah diperlukan dengan yang
namanya kode etik dalam penulisan karya ilmiah.
Tesis adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan Program
Magister (S2). Tesis merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam penelitian
dan pengembangan ilmu pada salah satu bidang keilmuandalam Ilmu Pendidikan. Sebelum menulis
tesis, seorang mahasiswa ataupun mahasiswidiwajibkan untuk melakukan pengumpulan data dengan
memilih tekhnik penelitian(kualitatif atau kuantitatif) yang telah dipilihnya sendiri sesuai dengan
judul tesisnyatersebut. Dalam setiap penelitian sudah pasti harus mengikuti prosedur-prosedur
yangtelah ditetapkan dimana dia meneliti, apalagi kalau pengumpulan data dilakukan
yang berhubungan dengan masyarakat. Sudah tentu harus mengikuti segala norma atau etika dalam
masyarakat tersebut. Oleh karena itu, seorang peneliti dalam meneliti serta mengumpulkan data harus
dan diwajibkan memiliki juga menjunjung tinggi etika penelitian, karena dengan adanya etika tersebut
maka si peneliti akan dengan mudah bersosialisasi dan berhubungan dengan responden. Sehingga data
yang diinginkan pun dapat terkumpul sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan penjelasan diatas mengenai etika, maka penulis ingin memaparkan beberapa hal
menyangkut dengan “Etika Penelitian” yang berhubungan dengan mata kuliah Metode Penelitian dan
1
Penulisan Tesis. Semoga pemaparan dan penjelasan yang singkat ini berguna serta bermanfaat bagi
kita semua.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami pengertian etika ilmiah
2. Untuk memahami saja prinsip dan fungsi etika ilmiah
3. Untuk memahami pelanggaran etika ilmiah
4. Untuk memahami hal yang tidak membahayakan kegiatan penelitian
5. Untuk memahami perbedaan dilema etika dan tanggung jawab peneliti, sponsor,
dan asisten peneliti
6. Untuk memahami kode etik dalam penelitian ilmiah
2
BAB II
Etika Deskriptif, etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan
perilaku manusia serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai
sesuatu yang bernilai. Artinya, etika deskriptif berbicara mengenai fakta secara
apa adanya.
Etika Normatif, etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan
seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam
hidupnya.
3
Etika dapat memberikan prospek untuk mengatasi kesulitan moral yang kita
hadapi sekarang.
Etika dapat menjadi prinsip yang mendasar bagi mahasiswa dalam
menjalankan aktivitas kemahasiswaannya.
Etika menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun, dan dengan etika
kita bisa dicap sebagai orang baik di dalam masyarakat.
4
D. Hal yang Tidak Membahayakan Kegiatan Penelitian
Perlakuan Etis terhadap Peserta
Ketika etika dibahas dalam desain penelitian, kita sering berpikir pertama tentang
melindungi hak-hak peserta, atau subjek. Apakah data dikumpulkan dalam eksperimen,
wawancara, observasi, atau survei, peserta memiliki banyak hak untuk dijaga. Secara
umum, penelitian harus dirancang agar peserta tidak menderita kerusakan fisik,
ketidaknyamanan, rasa sakit, malu, atau kehilangan privasi. Untuk melindungi ini,
peneliti harus mengikuti tiga pedoman:
Setiap kali kontak langsung dilakukan dengan peserta, peneliti harus mendiskusikan
manfaat penelitian, berhati-hati untuk tidak melebih-lebihkan atau mengecilkan
manfaatnya. Pewawancara harus memulai pengantar dengan namanya, nama organisasi
penelitian, dan deskripsi singkat tentang tujuan dan manfaat penelitian. Ini membuat
peserta merasa nyaman, memberi tahu mereka kepada siapa mereka
Untuk Peserta
Jaminan privasi penting tidak hanya untuk mempertahankan validitas penelitian tetapi
juga untuk melindungi peserta. Pada contoh sebelumnya, bayangkan kerugian yang dapat
disebabkan oleh penyampaian informasi tentang kebiasaan menonton warga negara
tertentu. Jelas, kerahasiaan jawaban survei merupakan aspek penting dari hak peserta
untuk privasi. Setelah jaminan kerahasiaan diberikan, melindungi kerahasiaan itu penting.
Peneliti melindungi kerahasiaan peserta dengan beberapa cara:
5
Peneliti harus membatasi akses ke informasi yang mengungkapkan nama, nomor
telepon, alamat, atau fitur identifikasi lainnya. Hanya peneliti yang telah menandatangani
kerahasiaan, formulir kerahasiaan yang diizinkan mengakses data. Tautan antara data atau
database dan file informasi pengidentifikasi harus dilemahkan.
Untuk Peneliti
Untuk proyek penelitian, siswa ini dan anggota timnya memutuskan untuk
membandingkan kebiasaan menonton video dari sampel pelanggan. Menggunakan
wawancara telepon, para siswa memulai penelitian mereka. Setelah menanyakan tentang
kebiasaan menonton orang dan frekuensi penyewaan versus pembelian, para siswa beralih
ke jenis film yang ditonton orang. Mereka menemukan bahwa sebagian besar peserta
menjawab pertanyaan tentang preferensi mereka untuk pertunjukan anak-anak, klasik,
best-seller, misteri, dan fiksi ilmiah. Tetapi kerjasama berhenti ketika siswa
mempertanyakan frekuensi menonton film porno. Tanpa jaminan privasi, kebanyakan
orang tidak akan menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam ini dengan jujur, jika ada.
Studi kemudian kehilangan data kunci.
Untuk Sponsor
a) Pemberitahuan. Perusahaan harus memberi tahu konsumen / peserta tentang informasi
apa yang sedang dikumpulkan, bagaimana informasi itu akan digunakan, dengan siapa
informasi itu akan dibagikan, dan bagaimana individu dapat menghubungi organisasi
dengan pertanyaan atau keluhan.
b) Pilihan. Konsumen / peserta harus diberi mekanisme opt-out untuk setiap penggunaan
data sekunder dan untuk pengungkapan kepada pihak ketiga. Untuk informasi sensitif,
peserta harus memilih sebelum memberikan data yang akan dibagikan.
c) Akses. Individu harus memiliki akses ke informasi pribadi tentang diri mereka sendiri
yang dimiliki oleh suatu organisasi dan dapat memperbaiki, mengubah, atau
menghapus informasi tersebut di tempat informasi itu tidak akurat, kecuali jika beban
atau biaya penyediaan akses tidak sebanding dengan risiko terhadap privasi individu.
d) Keamanan. Organisasi harus mengambil tindakan pencegahan yang wajar untuk
melindungi informasi pribadi dari kehilangan, penyalahgunaan, dan akses tidak sah,
pengungkapan, perubahan, dan perusakan.
6
e) Transfer selanjutnya. Perusahaan yang mengungkapkan data pribadi kepada pihak
ketiga harus, dengan pengecualian tertentu, mematuhi prinsip pemberitahuan dan
pilihan. Pihak ketiga harus berlangganan prinsip-prinsip pelabuhan aman.
f) Integritas data. Langkah-langkah yang masuk akal harus diambil untuk memastikan
bahwa data yang dikumpulkan dapat diandalkan, akurat, lengkap, dan terkini.
g) Penegakan. Perusahaan harus memastikan ada mekanisme independen yang tersedia
dan terjangkau untuk menyelidiki keluhan konsumen, kewajiban untuk memperbaiki
masalah, prosedur untuk memverifikasi kepatuhan dengan prinsip-prinsip pelabuhan
yang aman, dan sanksi yang cukup ketat untuk memastikan kepatuhan
E. Perbedaan Dilema Etika dan Tanggung Jawab Peneliti, Sponsor, dan Asisten
Peneliti
Dilema etika adalah suatu situasi yang dihadapi oleh seseorang dimana ia harus
membuat keputusan tentang perilaku seperti apa yang tepat untuk dilakukannya. Dilema
Etika dalam Penelitian adalah ketika hasil penelitian bertentangan dengan pihak sponsor
padahal penyandang dana dalam penelitian adalah sponsor. Contoh lain bolehkah
melakukan penipuan dalam penelitian untuk mendapatkan data yang sulit diperoleh, atau
permohonan izin untuk mengambil data di sosial media. Walaupun demikian, etika
penelitian mutlak diterapkan oleh setiap peneliti dalam melakukan sebuah penelitian
karena sudah menjadi tanggung jawab seorang Peneliti
Tanggung Jawab Sponsor Mendanai dan memenuhi kebutuhan finansial dalam penelitian
Tanggung jawab Asisten peneliti adalah bertanggung jawab penuh terhadap peneliti
dalam pengumpulan data pemrosesan data
7
F. Kode Etik Dalam Penelitian Ilmiah
1. Kejujuran, yaitu jujur dalam pengumpulan bahan pustaka, pengumpulan data,
pelaksanaan metode dan prosedur penelitian, publikasi hasil. Jujur pada
kekurangan atau kegagalan metode yang dilakukan. Jujur untuk mampu
menghargai rekan peneliti dan tidak mengklaim pekerjaan yang bukan pekerjaan
sendiri dinyatakan sebagai pekerjaan sendiri .
2. Profesionalisme, yaitu sebagai individu peneliti bekerja sesuai dengan standar
moral dan etika yang ditentukan oleh pekerjaan dan hasil yang akan dicapai sesuai
dengan hal yang telah ditentukan.
3. Efektivitas, yaitu seberapa jauh target atau hasil yang diperoleh melalui penelitian
yang dilakukan, sehingga semakin tinggi target yang dicapai maka semakin tinggi
pencapaian efektifitas dari tujuan penelitian.
4. Produktivitas, yaitu upaya peneliti untuk membaktikan diri pada pencairan
kebenaran ilmiah demi memajukan ilmu pengetahuan, menemukan teknologi dan
menghasilkan inovasi bagi peningkatan peradaban dan kesejahteraan manusia.
5. Kesetaraan, yaitu upaya peneliti untuk menghindari pembedaan perlakuan pada
rekan kerja karena alasan jenis kelamin, ras, suku, dan faktor-faktor lain yang
sama sekali tidak ada hubungannya dengan kompetensi dan integritas ilmiah.
6. Keadilan, yaitu peneliti melakukan penelitian tanpa harus melihat siapa rekan
kerja, untuk memperoleh porsi yang sama dalam berpendapat dan memberikan
masukan terhadap penelitian yang dilakukan.
7. Objektifitas, yaitu upayakan minimalisasi kesalahan/bias dalam rancangan
percobaan, analisis dan interpretasi data, penilaian ahli/rekan peneliti, keputusan
pribadi, pengaruh pemberi dana/sponsor penelitian.
8. Saling Menghargai, yaitu upaya peneliti mengelola penelitian secara bernurani
dan berkeadilan terhadap lingkungan penelitiannya, menghormati obyek
penelitian manusia, sumber daya alam hayati dan non hayati secara bermoral,
berbuat sesuai dengan perkenan kodrat dan karakter objek penelitiannya, tanpa
menimbulkan rasa merendahkan martabat sesama ciptaan tuhan.
8
9. Amanah, yaitu upaya peneliti untuk mampu mengelola sumber daya keilmuan
yang dimiliki dengan penuh rasa tanggungjawab kepada Allah SWT dan kepada
umat manusia umumnya, terutama dalam pemanfaatan hasil penelitian serta
mampu mensyukuri nikmat anugerah Allah SWT atas kemampuan sumber daya
keilmuan yang dimilikinya dengan penuh rasa syukur.
10. Keterbukaan, yaitu secara terbuka, saling berbagi data, hasil, ide, alat dan
sumber daya penelitian, termasuk terbuka terhadap kritik dan ide-ide baru.
11. Kelayakan, yaitu upaya membahas secara mendalam mengenai objek yang
dijadikan penelitian agar memperoleh hasil penelitian yang baik dan sebenar –
benarnya.
12. Menjunjung tinggi sikap ilmiah, yaitu kritis dalam pencarian kebenaran dan
terbuka untuk diuji.
13. Bebas dari kepentingan dan persaingan untuk keuntungan pribadi agar hasil
penelitian yang diperoleh bermanfaat untuk orang banyak.
14. Arif, tanpa mengorbankan integritas ilmiah dalam berhadapan dengan kepekaan
yang berbasis ras, agama, budaya, ekonomi dan politik dalam melaksanakan
kegiatan penelitian.
15. Berperilaku hormat pada martabat untuk saling menghormati hak hak peneliti
serta ikut menolak dalam suatu penelitian yang penuh prasangka.
9
BAB III
KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
Cooper, D. R, dan Schindler, P. S. 2014. Business research methods. New York: McGraw-
Hill
Education.
11