Anda di halaman 1dari 14

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka menyusun sebuah proyek penelitian, penulis perlu menulis
sebuah kajian literatur atau literature review dalam bahasa Inggris. Kajian
literatur merupakan langkah pertama dan penting dalam penyusunan sebuah
rencana penelitian. Kajian literatur adalah satu penelusuran dan penelitian
kepustakaan dengan membaca berbagai buku, jurnal, dan terbitan-terbitan lain
yang berkaitan dengan topik penelitian, untuk menghasilkan satu tulisan
berkenaan dengan satu topik atau isyu tertentu. Di perpustakaan penulis kajian
literatur akan menjelajahi kajian-kajian yang pernah dilakukan orang tentang satu
topik atau isyu tertentu. Dalam kajian literatur untuk kepentingan menghasilkan
sebuah tulisan ilmiah, seperti skripsi, tesis, dan disertasi, penulis menjelajahi
literatur yang berkaitan dengan topik dan masalah penelitiannya, tentang
masyarakat dan daerah penelitian, tentang teori-teori yang pernah digunakan dan
dihasilkan orang berkaitan dengan topik penelitian kita, tentang metode
penelitian yang digunakan dalam kajian tersebut, dan seterusnya (Neuman 2011,
Chapter 5).
Tinjauan Pustaka (Literature Review) merupakan salah satu bab yang
hampir selalu ditemukan dalam proposal penelitian dan laporan penelitian,
termasuk skripsi, tesis, dan disertasi. Tinjauan Pustaka tidak ditemukan dalam
sebuah artikel jurnal ilmiah atau prosiding seminar ilmiah, dan fungsi Tinjauan
Pustaka di sini diambil alih oleh bagian Pendahuluan. Di luar negeri, orang
sering juga menerbitkan Literature Review sebagai artikel dalam jurnal ilmiah.
Istilah Tinjauan Pustaka diterjemahkan secara langsung dari Literature
Review. Namun demikian, bagian ini tidak sekedar meninjau pustaka pada
bagian permukaan saja, melainkan jauh 'masuk ke dalam'. Hal itu diperlukan agar
2

kita bisa melihat lebih banyak, bisa melakukan evaluasi dan sintesis dari isi
pustaka yang kita gunakan.
Membuat Tinjauan Pustaka yang baik tidak lah mudah dan memerlukan
keterampilan dan usaha dari kita. Perlu diketahui bahwa Tinjauan Pustaka bukan
hanya sekedar daftar hasil penelitian sebelumnya yang sudah diterbitkan. Lebih
dari pada itu, kita harus melakukan evaluasi dan sintesis sehingga sebuah
Tinjauan Pustaka yang kita hasilkan memiliki nilai akademik yang tinggi.
Maka dari itu disini pemakalah mencoba untuk menguraikan secara
sederhana mengenai pengertian dari tinjauan pustaka, fungsi dan tujuan dari
tunjauan pustaka, cara membuat tinjauan pustaka.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian dari tinjauan atau kajian pustaka?
2. Apa saja Fungsi dari penulisan kajian pustaka?
3. Bagaimanakah Kriteria Pemilihan Sumber Pustaka?
4. Apa sajakah Langkah-Langkah Menyusun Kajian Pustaka?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian dari tinjauan atau kajian pustaka.
2. Untuk memahami Fungsi dari penulisan kajian pustaka.
3. Untuk menidentifikasi Kriteria Pemilihan Sumber Pustaka.
4. Untuk memhami Langkah-Langkah Menyusun Kajian Pustaka.
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tinjauan Pustaka


Tinjaun pustaka diambil dari kata bahasa Inggris yakni Literature
review yaitu, Tinjauan Pustaka merupakan bentuk tulisan terencana dan
terperinci, mengenai pandangan tentang suatu penelitian yang telah dilakukan
terhadap penelitian lain yang sedang atau akan dilakukan. Umumnya isi dari
tinjauan pustaka bersifat kritis terhadap tema yang diangkat (Cooper,1988).
Selanjutnya Geoffrey dan Airasian mengemukakan bahwa tujuan utama
kajian pustaka adalah untuk menentukan apa yang telah dilakukan orang yang
berhubungan dengan topik penelitian yang akan dilakukan. Selain itu dengan
kajian pustaka tidak hanya mencegah duplikasi penelitian orang lain, tetapi juga
memberikan pemahaman dan wawasan yang dibutuhkan untuk menempatkan
topik penelitian yang kita lakukan dalam kerangka logis. Dengan mengkaji
penelitian sebelumnya, dapat memberikan alasan untuk hipotesis penelitian,
sekaligus menjadi indikasi pembenaran pentingnya penelitian yang akan
dilakukan. Lebih lanjut Anderson mengemukakan bahwa kajian pustaka
dimaksudkan untuk meringkas, menganalisis, dan menafsirkan konsep dan teori
yang berkaitan dengan sebuah proyek penelitian.
Dalam Penelitian biasanya diawali dengan ide-ide atau gagasan dan
konsep-konsep yang dihubungkan satu sama lain melalui hipotesis tentang
hubungan yang diharapkan. Ide-ide dan konsep-konsep untuk penelitian dapat
bersumber dari gagasan peneliti sendiri dan dapat juga bersumber dari sejumlah
kumpulan pengetahuan hasil kerja sebelumnya yang kita kenal juga sebagai
literatur atau pustaka. Literatur atau bahan pustaka ini kemudian kita jadikan
sebagai referensi atau landasan teoritis dalam penelitian.
4

Penelitian biasanya diawali dengan ide-ide atau gagasan dan konsep-


konsep yang dihubungkan satu sama lain melalui hipotesis tentang hubungan
yang diharapkan. Ide-ide dan konsep-konsep untuk penelitian dapat bersumber
dari gagasan peneliti sendiri dan dapat juga bersumber dari sejumlah kumpulan
pengetahuan hasil kerja sebelumnya yang kita kenal juga sebagai literatur atau
pustaka. Literatur atau bahan pustaka ini kemudian kita jadikan sebagai referensi
atau landasan teoritis dalam penelitian.
Kajian pustaka: menjelaskan laporan tentang apa yang telah ditemukan
oleh peneliti lain atau membahas masalah penelitian. Kajian penting yang
berkaitan dengan masalah biasanya dibahas sebagai subtopik yang lebih rinci
agar lebih mudah dibaca. Bagian yang kurang penting biasanya dibahas secara
singkat. Bila ada beberapa hasil penelitian yang mirip dengan masalah penelitian,
maka dapat dituliskan: ”Beberapa penelitian juga telah dilaporkan dengan hasil
yang hampir sama (Adam, 1976;Brown, 1980; Cartwright, 1981; Davis, 1985;
Frost, 1987)”
Dari beberapa pengertian mengenai tinjauan pustaka diatas. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa tinjauan pustaka adalah bagian awal yang sangat
penting untuk dilakukan oleh seorang peneliti sebelum mulai melakukan
penelitiannya. Kajian atau tinjauan pustaka akan sangat menolong peneliti dalam
menentukan hipotesis dari apa yang akan diteliti berikut juga agar meyakinkan
pembaca bahwa penelitian yang ia lakukan belum pernah dilakukan sebelumnya,
sehingga secara tidak langsung tinjauan pustaka dapat menjadi sebuah acuan agar
tidak ada plagiasi dalam sebuah proses penelitian.

B. Fungsi Kajian Pustaka


Fokus penelitian yang sedang dikerjakan perlu diulas melalui kajian
pustaka yang dihasilkan. Kajian pustaka ini dapat berupa buku-buku teks,
laporan hasil penelitian, makalah, risalah, dan karya-karya ilmiah seperti skripsi,
tesis dan disertasi. Dalam Kajian pustaka, peneliti membuat deskripsi secara
5

sistematis tentang hasil penelitian sebelumnya, yang sejalan dengan topic


penelitian yang sedang dilakukannya. Dengan kata lain, topic penelitian
dibandingkan dengan kajian-kajian yang sama dengan hasil penelitian terdahulu.
Salah seorang ahli metodologi penelitian menyebutkan bahwa terdapat
tiga fungsi dari kajian pustaka, yaitu:
1. Untuk memastikan pernahnya masalah yang lagi diteliti dilakukan oleh
peneliti lain.
2. Apakah masalah yang diteliti dikaji secara komprehensif, lengkap dan
hasilnya memuaskan atau tidak.
3. Mengungkapkan kekhasan atau perbedaan masalah yang akan diteliti.
Berdasarkan uraian ini, penulis berpandangan bahwa kajian pustaka sangat
bermanfaat untuk memetakan posisi penilaian yang sedang dilakukan.
Kesuma (2007: 36)

Sejalan dengan fungsi ini, kajian pustaka bermanfaat untuk:

a) Memperdalam pengetahuan ihwal masalah yang diteliti sehingga


menguasainya.
b) Menegaskan karangka teoritis yang dijadikan landasan atau karangka
berfikir terhadap masalah penelitian.
c) Mempertajam konsep-konsep yang digunakan sehingga memudahkan
perumusan hipotesis-hipotesis.
d) Menghindarkan terjadinya pengulangan penelitian terhadap masalah yang
diteliti.
Sehingga terdapat dua manfaat penting dari tinjauan pustaka yaitu manfaat
epistimologi dan praktik. Manfaat epistimologi terkait dengan pendalaman
pengetahuan, penajaman teori, dan konsep yang terkait dengan focus
penelitian. Manfaat praktik terkait dengan tidak berulangnya penelitian yang
sama.
6

C. Kriteria Pemilihan Sumber Pustaka


Kriteria pemilihan sumber pustaka mencakup:
1. Ketetapan (adequa-cy) adalah isi dari sumber pustaka sesuai dengan
penelitian yang dilaksanakan.
2. Kejelasan (clarity) adalah sumber pustaka harus mudah dipahami atau
dimengerti oleh peneliti.
3. Empiris (empericalness) adalah sumber pustaka itu berdasarkan pada
kenyataan bukan hasil imajinasi.
4. Terorganisasi (Organization) adalah isi dari sumber pustaka harus
terorganisasi dengan baik sehingga memudahkan peneliti untuk mencari
informasi.
5. Kemutakhiran (Recen-cy) adalah sumber pustaka harus berdasarkan
perkembangan terbaru dalam bidangnya (up to date).
6. Relevansi (relevance) adalah sumber pustaka berhubungan dengan
penelitian.
7. Meyakinkan (convic-ingness) adalah sumber pustaka dapat menjadi acuan
yang terpercaya bagi peneliti.

Berdasarkan penggunaan acuan diatas yaitu sumber acuan umum dan


khusus, penelitian dapat melakukan dua penelaahan atau analisis dalam
mengambarkan kajian pustaka yang berkaitan. Penalaran deduktif dilakukan
berdasarkan teori-teori atau konsep-konsep umum yang ada dan penalaran induktif
dilakukan berdasarkan sintesis atau pemaduan hasil-hasil penelitian.

Secara garis besar sumber bacaan ini dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Referensi umum: sumber yang dijadikan rujukan utama oleh peneliti, misalnya
dari artikel tertentu, karangan ilmiah, buku, dan dokumen lainnya yang berkaitan
langsung dengan pertanyaan penelitian. Referensi umum merupakan indeks,
7

yaitu daftar pengarang, judul buku, tempat penerbitan artikel atau wacana atau
berupa abstrak.
2. Sumber primer adalah publikasi di mana seseorang melakukan penelitian
penelitian kemudian diterbitkan. Penulis mengkomunikasikan temuannya secara
langsung kepada pembaca. Sumber primer penelitian pendidikan adalah journal,
misalnya Journal of Research in Science Teaching. Ada journal yang diterbitkan
bulanan, tiga kali dalam setahun, dan artikel yang dimuat merupakan laporan
hasil penelitian.
3. Sumber sekunder adalah publikasi di mana penulis mendeskripsikan hasil karya
orang lain. Sumber sekunder adalah buku (text books), ensiklopedia pendidikan,
kajian penelitian, atau buku tahunan

D. Langkah-Langkah Menyusun Kajian Pustaka


Kajian pustaka dalam sebuah penelitian ilmiah berarti menempatkan
dan menyimpulkan teori-teori dan konsep-konsep yang nantinya dapat
memberikan kerangka kerja dalam menjelaskan suatu topik dalam sebuah
penelitian. Banyak cara dan model membuat kajian pustaka, Creswell
mengemukakan beberapa model sesuai dengan pendekatan penelitian yang
dilakukan.
Untuk pendekatan kualitatif, model pertama, peneliti menempatkan
kajian pustaka pada bagian pendahuluan, ini dimaksudkan agar kajian pustaka
dapat menjelaskan latar belakang secara teoritis masalah-masalah
penelitian. Model kedua, menempatkan kajian pustaka pada bab terpisah seperti
halnya pada pendekatan kuantitatif, model ketiga Kajian pustaka ditempatkan
pada bagian akhir penelitian bersamaan dengan literatur terkait.
Untuk pendekatan kuantitatif selain menyertakan sejumlah besar teori
dan konsep pada bagian pendahuluan juga memperkenalkan masalah atau
menggambarkan secara detail literatur dalam bagian khusus dengan judul seperti
tinjauan pustaka, kajian teori atau kajian pustaka, dan pada bagian akhir
8

penelitian meninjau kembali literatur terkait dan membandingkan dengan temuan


penelitian.
Berikut ini adalah sintesis dari langkah-langkah melakukan kajian
pustaka menurut Donald Ary dan Creswell sebagai berikut:
1. Mulailah dengan mengidentifikasi kata kunci topik penelitian untuk mencari
materi, referensi, dan bahan pustaka yang terkait.
2. Membaca abstrak laporan-laporan hasil penelitian yang relevan, bisa
didapatkan dari sumber perpustakaan, jurnal, buku, dan prosiding.
3. Membuat catatan hasil bacaan dengan cara membuat peta literatur (literature
map) urutan dan keterkaitan topik penelitian dan referensi bibliografi secara
lengkap.
4. Membuat ringkasan literatur secara lengkap berdasarkan peta literatur, sesuai
dengan urutan dan keterkaitan topik dari setiap variabel penelitian.
5. Membuat kajian pustaka dengan menyusunnya secara tematis berdasarkan
teori-teori dan konsep-konsep penting yang berkaitan dengan topik dan
variabel penelitian.
6. Pada akhir kajian pustaka, kemukakan pandangan umum tentang topik
penelitian yang dilakukan berdasarkan literatur yang ada, dan jelaskan
orisinalitas dan pentingnya topik penelitian yang akan dilakukan di banding
dengan literatur yang sudah ada.

Langkah-langkah di atas dapat digunakan untuk menulis kajian


pustaka berbagai jenis metode/pendekatan penelitian. Selain itu juga dapat
mempersempit ruang lingkup penelitian yang di ajukan sehingga rumusan
masalah dan langkah penelitian lebih jelas dan dapat dilakukan dengan baik.
9

E. Teknik dalam Melakukan Literature Review


Para praktisi continuous improvement merumuskan lima pendgekatan dasar yang
dapat dilakukan dengan RCA. Mereka adalah:
1. Mencari kesamaan (compare)
Yaitu ketika melakukan telahah literatur dapat dilihat kesamaannya antara
literature yang didapat dengan yang diteliti.
2. Mencari ketidaksamaan (Contrast)
Ketika melakukan telaah literature dapat dilihat ketidaksamaannya antara
literatur yang didapat dengan yang diteliti.
3. Memberikan pandangan (Criticize)
Literatur yang dibaca maka akan memberikan pandangan tentang suatu hal
mengenai apa yang dibutuhkan.
4. Membandingkan (Synthesize)
Membaca satu literatur tentu tidak menjamin untuk kelengkapan informasi
yang diinginkan peneliti sehingga perlunya membaca literatur lain. Dari
literature satu dan lainnya akan dibandingkan sehingga kaitannya dapat
memberikan informasi yang terkait.
5. Meringkas (Summarize)
Hasil dari pencarian literatur yang dibutuhkan dan sesuai dengan topic
penelitian, kemudian dibuat ringkasan atau Summarize. Tujuannya adalah
untuk mempermudah cakupan informasi yang dibutuhkan.

Hal terpenting dalam membuat literatur review adalah fitur yang


utama dalam membangun teori adalah membandingkan antara konsep, teori
dan hipotesis dengan literatur yang ada. Kunci utama dari proses ini adalah
melihat sebanyak-sebanyaknya literatur yang ada. Dalam proses ini dicari
persamaan, perbedaan yang terjadi antara literatur yang satu dengan literatur
yang lainnya, serta mencari alasan kenapa hal tersebut bisa terjadi.
10

Dalam melakukan, mencari, membaca literatur tentu yang tidak kalah


penting adalah bagaimana cara mengevaluasi. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam mengevaluasi literatur, agar literatur yang didapat benar
akan kesahihannya.

Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi


literature:
1) Akurasi
Pastikan apakah literatur yang didapat akurat atau tidak akurat, dapat
dicek pada sumber lain. Dan pastikan literatur berasal dari sumber
terpercaya.
2) Obyektivitas
Apakah ada bukti yang bisa dipercaya dalam artikel? Misalnya, dalam
suatu penelitian dinyatakan bahwa merokok tidak membahayakan
kesehatan. Hal ini yang menjadi utama adalah apakah hasil penelitian
tersebut merupakan hasil penelitian tanpa manipulasi.
3) Kemutakhiran
Pastikan kapan tanggal publikasi hasil penelitian tersebut dan pastikan
apakah mungkin ada informasi yang lebih terbaru.

F. Cara Mencari Sumber Literatur Review


Dalam melakukan Literature Review, ada banyak sumber yang bisa kita gunakan.
Sumber-sumber tersebut, antara lain :
1) Paper
Paper yang dijurnal nasional dan internasonal
2) Tesis
Tesis merupakan penulisan ilmiah yang sifatnya mendalam dan
mengungkapkan suatu pengetahuan baru yang diperoleh melalui penelitian.
Tesis biasanya ditulis oleh mahasiswa pasacasarjana (S2) yang ingin
mengambil gelar master
11

3) Disertasi
Disertasi merupakan penulisan ilmiah tingkat tinggi untuk dapatkan gelar
Doktor Falsafah (ph.D). Disertasi berisi fakta berupa penemuan dari penulis
berdasarkan metode dan analisis yang dapat dipertahankan kebenarannya
4) Jurnal, Hasil hasil konferensi
Jurnal biasanya dihunakan sebagai bahan sitiran (sitasi) utama dalam
penelitian karena jurnal memuat suatu informasi baru yang bersifat spesifikasi
dan terfokus pada pemecahan masalah pada suatu topik penelitian
5) Majalah, pamflet, kliping. majalah ilmiah
Majalah merupakan sumber publikasi yang biasanya berupa teori, penemuan
baru maupun berupa materi materi yang sedang populer dibicarakan dan
diteliti
6) Abstrak hasil penelitian
7) Prosiding (proceedings)
Pengambilan prosiding sebagai bahan literatur bisa memudahkan peneliti
karena adanya kolaborasi antara peneliti dengan penulis prosiding yang
mungkin berada astu Institusi, komunitas, peer group yang sama.
8) Website yang memuat literature

G. Contoh Literature Review


Literature review tidak hanya bermakna membaca literatur, tapi lebih ke arah
evaluasi yang mendalam dan kritis tentang penelitian sebelumnya pada suatu
topik. Literature Review is a critical and in depth evaluation of previous research
(Shuttleworth, 2009). Literature review yang baik adalah yang melakukan
evaluasi terhadap kualitas dan temuan baru dari suatu paper ilmiah. Perlu
dipahami bahwa yang disebut dengan literatur ilmiah dapat berupa:
1. Paper dari Journal Ilmiah
2. Paper dari Conference (Proceedings)
3. Thesis dan Disertasi
12

4. Report (Laporan) dari Organisasi yang Terpercaya


5. Buku Textbook

Setelah melakukan literature review, peneliti tidak berhenti sampai hanya


membaca literatur, tetapi juga merangkumkan, membuat analisis dan melakukan
sintesis secara kritis dan mendalam dari paper-paper yang direview atau ditinjau.
Hasil dari rangkuman, analisis dan sintesis ini kemudian dituliskan dalam
bentuk paper ilmiah yang sering kita kategorikan ke dalam paper survei (survey
paper). Perlu dipahami bahwa paper secara umum terbagi menjadi dua: technical
paper dan survey paper.

1. Technical paper berisi hasil eksperimen dan penelitian kita yang biasanya
dituntut adanya temuan-temuan baru yang arahnya ke contribution to
knowledge di dalamnya. Sedangkan survey paper berisi, hasil literature review,
dalam hal ini adalah berupa rangkuman, analisis, dan sintesis dari ratusan atau
bahkan ribuan paper pada satu topik penelitian.
2. Survey paper yang kita buat inilah yang kemudian kita jadikan Bab 2 dari
skripsi/tesis/disertasi kita. Rangkuman dari state-of-the-art methods yang kita
temukan pada saat literature review, juga kita masukan pada Bagian 1
(Introduction) dan Bagian 2 (Related Research/Work) dari technical paper yang
kita tulis. Sayangnya kesalahan besar mahasiswa kita adalah menuliskan Bab 2
Tinjauan Pustaka di skripsi/tesis/disertasi, dengan isi hanya copy paste dari
buku tentang teori-teori dasar. Padahal seharusnya berisi evaluasi yang
mendalam dan kritis tentang penelitian sebelumnya pada suatu topik, sesuai
dengan makna literature review yang sebenarnya. Efeknya kebanyakan Bab 2
dari skripsi/tesis/disertasi mahasiswa kita hancur lebur ketika kita lemparkan ke
aplikasi anti plagiarism seperti Turnitin, iThenticate, Viper, dan sebagainya.
13

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Langkah awal yang sangat menentukan dalam sebuah penelitan adalah
menentukan topik penelitian yang benar-benar mendesak untuk diteliti. Selain itu
akses terhadap partisipan/sampel, sumber-sumber lain, dan memiliki ketersediaan
literatur penting untuk dipertimbangkan.
Kajian pustaka tidak hanya membantu memverifikasi masalah-masalah
penelitian, tetapi juga membantu merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,
dan penyusunan instrument penilitian.
Langkah-langkah penting dalam melakukan kajian pustaka adalah
mengidentifikasi kata kunci topik penelitian untuk mencari literatur yang
berkaitan seperti jurnal, buku-buku, dan penelitian lain yang relevan dengan
penelitian yang akan di lakukan. Selanjutnya membuat peta literatur yang
mencerminkan keterkaitan teori-teori dan konsep-konsep, kemudian mencatat
bibliografi sumber literatur secara lengkap, setelah itu membuat kajian pustaka
dengan mendeskripsikan literatur yang ada dalam sebuah tulisan yang sesuai
dengan kaidah penulisan ilmiah.

B. Saran
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami memohon saran kepada seluruh pembaca
khususnya kepada dosen pengampu agar kami untuk kedepannya mampu
menyusun makalah yang lebih baik
14

DAFTAR PUSTAKA

Ary, Donald, et al. 2004, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, terjemahan Arief
Furchan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Cooper, H. M. (1988) 'The structure of knowledge synthesis' Knowledge in Society,

Creswell John W., 2010, Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed
Methods Approaches, 3th, terjemahan Achmad Fawaid, Yogyakarta

Ibnu Hadjar. 1996. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif Dalam


Pendidikan (Cet. I; Jakarta : Raja Grafindo Persada,).

Muhammad. 2011. Metode penelitian bahasa. Yogyakarta: Az-zurr media

Anda mungkin juga menyukai