Critical Review1
Corporate Disclosure Quality and the Cost of Debt2
Partha Sengupta
(The Accounting Review vol. 73, No. 4. Oktober, 1998, p.459-474)
Oleh: Abdul Hamid Habbe
A. Ringkasan
1
Sistematika review mengikuti metoda Abdel-khalik, R dan Ajinkya, B.B, (1979)
2
Topik ini merupakan BAR di bidang Akuntansi Keuangan
B. Critical Review
1. Motivasi
Motivasi penelitian adalah melanjutkan dan mengembangkan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Welker (1995) dan Botosan (1997). Penelitian
sebelumnya hanya melihat hubungan antara tingkat pengungkapan dengan biaya
modal equitas, sedangkan dalam penelitian ini melihat hubungan antara qualitas
pengungkapan dengan biaya pinjaman atas penerbitan obligasi, dan melihat
hubungan tersebut pada perusahaan yang mengalami ketidakpastian pasar yang
berbeda. Isu riset ini sangat relevan dan penting karena debt financing merupakan
bentuk external financing yang predominan yang diperdagangkan secara umum
perusahaan-perusahaan di US.
2. Problem riset
Masalah spesifik riset ini adalah asosiasi antara qualitas pengungkapan dengan
debt of financing. Problem riset tersebut berasal dari ide bahwa perusahaan yang
melakukan pengungkapan yang informatif dan tepat waktu akan mengurangi
persepsi risiko lender dan underwriter terhadap perusahaan tersebut, dan oleh
karenanya juga akan mengurangi cost of debt-nya ketika akan menerbitkan
obligasi.
3. Theoritical Base
Secara umum jenis teori yang mendasari riset ini adalah induktif, yaitu perumusan
hipotesis di dasarkan pada hasil-hasil riset sebelumnya yang diturunkan secara
logis, yaitu Fisher (1959), Jaffee (1975), Kidwell et al. (1984), Fung dan Rudd
(1986), Standard & Poor (1982), Welker (1995), dan Botosan (1997). Penelitian
ini tidak menggunakan grounded theory. Reviewer berpendapat bahwa sebetulnya
ada beberapa teori mapan yang dapat digunakan oleh peneliti dalam perumusan
hipotesisnya, diantaranya adalah agency theory atau signalling theory. Teori-teori
tersebut sangat terkait dengan aspek disclosure yang menjadi unsur penting dalam
hubungan dua pihak (antara perusahaan dan lender/underwriter) yang sering
memperoleh informasi yang tidak berimbang (informasi asimetri).
4. Hipotesis
Ada dua hipotesis statistik yang dirumuskan dalam riset ini,yaitu:
- biaya tambahan perusahaan atas pengeluaran utang obligasi berhubungan
terbalik dengan qualitas pengungkapannya.
- hubungan antara qualitas pengungkapan dan biaya tambahan atas
pengeluaran obligasi adalah lebih kuat (lebih lemah) untuk perusahaan yang
terkarakterisasi oleh ketikapastian pasar yang tinggi (rendah).
Hipotesis tersebut diturunkan dari penalaran logis dari hasil riset sebelumnya.
Perumusan hipotesis relevan dengan setting penelitian.
5. Karakteristik Kualitatif
a. Kausasi dan logical validity
Dari peneliti sendiri mengatakan bahwa riset ini adalah menguji asosiasi antara
qualitas pengungkapan dengan cost of debt, tetapi reviewer menganggap bahwa
penelitian ini settingnya adalah kausasi, yaitu qualitas pengungkapan yang
tinggi menyebabkan cost of debt yang rendah, begitu pula sebaliknya. Kausasi
ini juga terlihat dari metode analisis yang digunakan yaitu analisis regresi. Jika
sekiranya riset ini murni korelasi, maka analisis yang digunakan cukup dengan
analisis korelasi saja.
c. Validitas internal
Validitas internal riset dapat dilihat dari pemilihan dan pengukuran variabel.
Variabel independen dan variabel pengontrol dipilih berdasarkan riset
sebelumnya, begitupula pengukurannya dinyatakan dengan jelas. Sedangkan
variabel dependennya (cost of debt) tidak didukung oleh teori dan hasil riset
sebelumnya, namun pemilihannya dijelaskan secara logis dan analogis berdasar
pada hasil penelitian yang sepadan sebelumnya (cost of capital). Dengan kata
lain logical expalnation-nya sangat kuat. Mengenai pengukurannya juga sangat
jelas dan reasonable. Validitas internal dari sisi sampel dan prosedur pemilihan
sampel juga diperlihatkan secara jelas sebagaimana dirangkum pada tabel 1.
Diagnosa regresi juga dilakukan (mengeluarkan variabel independen yang
mempunyai korelasi tinggi) dengan cara rerun untuk memastikan bahwa model
tidak menderita multikolinieritas yang serius. Begitupula untuk menghindari
problem heteroskedastisitas, peneliti menggunakan t-statistik berdasarkan
White’s (1980), yaitu heterokedastisitas dikoreksi dengan matriks kovarian.
Selain itu, peneliti juga melakukan pengujian terpisah antara penggunaan raw
score (Welker 1995) untuk skor disclosure agar tetap dapat melihat variasi
pengungkapan diantara industri, dengan skor pengungkapan yang telah di adjust
dengan rata-rata industri.
Menurut reviewer, riset ini mempunyai validitas internal yang kuat,
apalagi dengan dilakukannya pengontrolan variabel extraneus sebagaimana
dijelaskan sebelumnya.
d. Validitas eksternal
Prosedur pemilihan sampel dilakukan secara purpossive sampling. Dengan cara
ini, validitas eksternal hasil riset agak lemah atau daya generalisasinya rendah.
qualitas pengungkapan dengan cost of debt, dan telah sesuai dengan formulasi
hipotesisnya, namun dalam analisisnya menggunakan analisis regresi yang
memperlihatkan uji pengaruh perhatikan tabel 6 dan 7 yang menggunakan kata-
kata effect dan impact, begitu pula pada pembahasan hasil regresi pada halaman
470 dengan judul effect of disclosure quality on the cost of debt.
i. Implikasi
Peneliti tidak menyebutkan adaanya implikasi kebijakan. Namun hasil riset ini
memberikan implikasi penting kepada pemahaman kita tentang motif dan
konsekuensi dari corporate disclosure.
j. limitasi
Peneliti tidak mengungkapkan keterbatasan penelitiannya.
6. Referensi
Abdel-khalik A.R. dan Ajinkya, B.B (1979). Empirical Research in Accounting:
A Methodological Viewpoint. AAA.