Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL JOURNAL REVIEW

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2

Dosen Pengampu : Ulfa Nurhayani, SE., M.Si

DISUSUN OLEH :
Cindy Nelly Mariska Sinaga ( 7193342017 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah membe
rikan berkat dan rahmatnya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas critical journal review
ini dengan baik dan tepat waktu.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah Critical Journal Review ini
terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik,saran dan usulan demi perba
ikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu ya
ng sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah hasil critical journal review sederhana ini dapat dipahami bagi siapa
pun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami se
ndiri maupun orang lain. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi per
baikan makalah hasil critical journal review di waktu yang akan datang.

Medan, Oktober 2021

Cindy Nelly Mariska Sinaga

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..…ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………. 1

Rasionalisasi Pentingnya CJR…….………………………………………………………1

Tujuan Penulisan CJR……………………………………………………………………..1

Manfaat CJR…………………………………………………………………………………2

BAB II RINGKASAN ISI JURNAL………………………………………………………3

Ringkasan Jurnal 1…………………………………………………………………………3

Ringkasan Jurnal 2…………………………………………………………………………5

Ringkasan Jurnal 3…………………………………………………………………………8

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………….. 16

Kesimpulan……………………………………………………………………………….. 16
BAB I
PENDAHULUAN

A. RASIONALISASI PENTINGNYA CJR


Critical Journal Review (CJR) merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa kar
ena mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada. Terdapat beberapa h
al penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang sesuai dengan topik
yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk menuliskan kembali
dengan bahasa sendiri pengertian dari jurnal tersebut. Jurnal memiliki beberapa ciri-ciri, sepe
rti dibatasi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi penerorganisasi yang memuat jur
nal ilmiah; memiliki judul dan nama penulis serta alamat email dan asal organisasi penulis; te
rdapat abstract yang berisi ringkasan dari isi jurnal, introduction, metodologi yang dipakai se
belumnya dan metodologi yang diusulkan, implementasi, kesimpulan dan daftar pustaka.

Langkah penting dalam mereview sebuah jurnal, yaitu mengemukakan bagian pendah
uluan, mengemukakan bagian diskusi, mengemukakan bagian kesimpulan. Hal-hal yang perl
u ditampilkan dalam critical journal review, yaitu mengungkapkan beberapa landasan teori ya
ng digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam penelitiannya dan tujuan apa yang ingin dica
pai; mengungkapkan metode yang digunakan, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, al
at pengumpul data, dan analisis data yang digunakan; mengambil hasil dari penelitian yang te
lah dilakukan dengan memberikan deskripsi secara singkat, jelas, dan padat; serta menyimpul
kan isi dari jurnal.

B. TUJUAN PENULISAN CJR

Tujuan penulisan CJR penyelesaian tugas Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan
II, untuk menambah pengalaman, pengetahuan dan wawasan ilmu dan juga untuk meningkatk
an pemahaman, pengetahuan dalam hal mengkritik Journal dan membandingkannya dengan J
ournal lain serta untuk menguatkan kemampuan dan skill dalam mengkritisi suatu Journal unt
uk dijadikan bahan CJR.
C. MANFAAT CJR

 Membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang terdapat
dalam suatu jurnal.
 Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu jurnal di penerbitan berikutnya.

BAB II
REVIEW JURNAL

I. Jurnal Nasional 1

Judul Artikel ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP


KINERJA PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA (PERIODE 2
004 - 2011)
Nama Jurnal Jurnal Akuntansi & Bisnis
Volume Vol. 1 No 1
Halaman 1-16
Tahun 2013
ISSN 2354-5550
Mitra Penerbit Perbanas Institute
Penulis Putri Novaliza , Atik Djajanti

Tujuan Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh merger dan akuisisi terhadap
kinerja perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Subjek Penelitian perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi tahun 2005-2007.
Assesment Data Penelitian terhadap rasio keuangan juga diperkuat dengan hasil peng
ujian terhadap return saham perusahaaan. Pengujian dilakukan pada
periode jendela 5 hari yaitu 5 hari sebelum dan 5 hari setelah melaku
kan merger dan akuisisi
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
Langkah Penelitian Pengamatan dilakukan pada perusahaan yang melakukan merger dan
akuisisi tahun 2005-2007. Data laporan keuangannya periode tahun
2004-2011karena penelitian dilakukan untuk 1 tahun sebelum dan m
embandingkannya dengan 4 tahun berturut-turut setelah merger dan
akuisisi.
Hasil Penelitian terlihat bahwa tidak ada perubahan secara signifikan dari kinerja keu
angan perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi dilihat berda
sarkan rasio keuangan untuk periode 1 tahun sebelum dan 4 tahun be
rturut-turut setelah merger dan akuisisi, meskipun terdapat satu rasio
keuangan yang ada perbedaannya yaitu return on total asset, untuk p
eriode perbandingan 1 tahun sebelum dan 4 tahun setelah merger da
n akuisisi, akan tetapi tidak dapat memberikan cukup bukti bahwa m
erger dan akuisisi dapat meningkatkan kinerja ekonomis perusahaan.
Penelitian terhadap rasio juga diperkuat dengan hasil pengujian terha
dap return saham perusahaaan. Pengujian dilakukan pada periode jen
dela 5 hari yaitu 5 hari sebelum dan 5 hari setelah melakukan merger
dan akuisisi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak ada perbeda
an yang signifikan pada return saham perusahaan setelah melakukan
merger dan akuisisi. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitia
n yang dilakukan oleh Payamta dan Setiawan (2004) yang meneliti p
engaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja perusahaan dengan sa
mpel perusahaan manufaktur yang melakukan merger dan akuisisi p
ada periode tahun 1990-1996, dengan menguji rasio dan return saha
m. Hasilnya menyatakan bahwa tidak adanya perubahan yang signifi
kan terjadi pada perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi de
ngan periode pengamatan 2 tahun sebelum dan 2 tahun setelah merg
er dan akuisisi. Selain itu juga konsisten dengan penelitian yang dila
kukan oleh Helga dan Salamun (2006) pada perusahaan go public ya
ng melakukan merger dan akuisisi selama tahun 2000-2002. Peneliti
menggunakan indikator abnormal return. Hasil dari penelitian menu
njukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata abnorm
al return sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi.
Kekuatan Artikel ini memiliki beberapa kelebihan :

1. Artikel ini menampilkan Tabel dalam Hasil penelitian sehing


ga pembaca lebih mudah memahami dan membandingkan.
2. Artikel ini kuat dalam latar belakang dan kajian teori tanpa h
arus mengambil kajian teori yang berlebih.
3. Artikel ini juga ada cover serta daftar isi yang dipaparkan
4. Artikel ini sudah ber ISSN

Kelemahan Artikel ini memiliki kelemahan yakni :

1. Ada beberapa kesalahan penulisan


2. Pada bagian abstrak di artikel ini hanya menggunakan bahasa
inggris tanpa ada arti dalam bahasa indonesia

Kesimpulan Analisis pengaruh merger dan akuisisi terhadap perusahaan publik y


ang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dilakukan dengan menguji rasi
o keuangan dan return saham.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signi
fikan pada return saham perusahaan sebelum dan setelah melakukan
merger dan akuisisi. Fakta tersebut menyimpulkan bahwa investor b
eranggapan bahwa merger dan akuisisi yang dilakukan tidak membe
rikan manfaat ekonomis bagi perusahaan. Motif sinergi yang dapat
menghasilkan peningkatan ekonomi perusahaan setelah melakukan
merger dan akuisisi ternyata bukanlah menjadi faktor utama perusah
aan dalam melakukan merger dan akuisisi. Terdapat pertimbangan la
in seperti penyelamatan perusahaan dari kebangkrutan, motif pribadi
atau alasan lain yang tidak dapat dilihat secara langsung pengaruhny
a terhadap kinerja keuangan perusahaan.

II. Jurnal Nasional 2

Judul Artikel Analisis Pengaruh Merger Dan Akuisisi Terhadap Kinerja Perusahaa
n Go Public Di Bursa Efek Indonesia
Nama Jurnal Jurnal merger dan akuisisi, kinerja keuangan, kinerja pasar
Download Jurnal salwa
Halaman 1-22
Tahun 2018
ISSN -
Mitra Penerbit Universitas Islam Indonesia
Penulis Salwa Inaayatullah Fannani, Nurfauziah
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh dari merger dan akui
sisi terhadap kinerja perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia p
eriode 2012-2014
Subjek Penelitian Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014
Assesment Data Kinerja keuangan yang diukur dengan return on asset, return on equi
ty, current ratio, debt to equity ratio, total asset turnover, sedangkan
kinerja pasar yang diukur dengan price earning ratio, dan return saha
m.
Metode Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekund
er
Langkah Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekund
er yang diperoleh dari BEI dan teknik pengambilan sampel menggun
akan teknik purposive sampling dengan sampel sebanyak 22 perusah
aan go public yang menerbitkan laporan keuangan dua tahun sebelu
m dan dua tahun sesudah kegiatan merger dan akuisisi. Analisis data
menggunakan uji paired sample t-test untuk menguji rata-rata dua sa
mpel
Hasil Penelitian Setelah dilakukan analisis pengaruh merger dan akuisisi terhadap kin
erja perusahaan dengan melakukan pengujian beberapa variabel yan
g digunakan dalam penelitian ini mulai dari variabel return on assets
(ROA), return on equity (ROE), current ratio (CR), debt to equity rat
io (DER), total asset turn over (TATO), price earning ratio (PER), da
n juga yang terakhir ada return saham. Maka dengan ini dapat dipero
leh kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan variabel–variabel ya
ng diujikan pada perusahaan yang melakukan merger dan akuisis pa
da penelitian ini, setelah dilakukan perbandingan sebelum melakuka
n merger dan akuisisi maka menunjukkan hasil tidak ada perbedaan
yang berarti atau tidak adanya perbedaan yang signifikan pada kinerj
a keuangan dan kinerja pasar sesudah melakukan merger dan akuisis
i. 2. Pada penelitian ini variabel yang menunjukkan hasil signifikan a
dalah Profitabilitas dengan rasio return on assets (ROA) dan return o
n equity (ROE). Variabel ini menunjukkan adanya penurunan sesuda
h melakukan merger dan akuisisi. 3. Untuk variabel yang menunjukk
an hasil tidak signifikan pada penelitian ini adalah likuditas dengan r
asio current ratio (CR), solvabilitas dengan rasio debt to equity ratio
(DER), aktivitas dengan rasio total assets turn over (TATO), dan jug
a price earning ratio (PER). Untuk current ratio dan total assets turn
over menunjukkan adanya penurunan tetapi tidak berbeda secara sig
nifikan sesudah melakukan merger dan akuisisi. Sedangkan debt to e
quity ratio dan price earning ratio menunjukkan peningkatan namun
tidak signifikan sesudah melakukan merger dan akuisisi.

4. Return saham setelah dilakukan perbandingan antara beberapa har


i sebelum dengan beberapa hari sesudah pengumuman atau dipublik
asikannya perusahaan merger dan akuisisi menunjukkan adanya pen
urunan akan tetapi tidak signifikan.
Kekuatan Artikel ini memiliki beberapa kelebihan :

1. Artikel ini memaparkan pada bagian abstrak menggunakan b


ahasa inggris tetapi dipaparkan juga artinya
2. Cover pada artikel ini juga bagus
3. Artikel ini kuat dalam kajian teori
4. Artikel ini lengkap memaparkan kesimpulan serta saran
5. Pada pembahasan menggunakan tabel sehingga pembaca mu
dah membandingkan dan memahami hasil dari penelitian

Kelemahan 1. Jurnal ini belum memiliki ISSN

Kesimpulan Dari hasil pengujian semua hipotesis diatas, dengan ini dapat disimp
ulkan bahwa kegiatan merger dan akuisisi tidak selalu memberikan d
ampak yang positif terhadap kinerja perusahaan. Ini terbukti dengan
beberapa variabel yang tidak mengalami perubahan yang signifikan
dengan adanya kegiatan ini. Hal ini bisa saja terjadi dikarenakan per
usahaan mengalami kesulitan dalam melakukan sinergi sehingga me
mbutuhkan waktu lebih dari 2 tahun untuk dapat berjalannya sinergi
yang berdampak positif terhadap kinerja perusahaan yang berkaitan.

Jurnal Internasional 3

Judul The Role Of Prudence In Moderating The Effect Of Bonus


Mechanism, Intangible Assets, And Inventory Intensity Ratio On
Transfer Pricing / Peran Kehatian Dalam Memoderasi Pengaruh
BonusMekanisme, Aset Tak Berwujud, Dan Intensitas
Inventarisasi Rasio Harga Transfer
Jurnal Jurnal Akuntansi dan Keuangan Strategis
Vol. dan No. Vol.3, No. 2
Hal. 154-168
ISSN 2614-6649
Penulis Uswatun Khasanah dan Trisni Suryarini
Penerbit JASF
Tahun Terbit November 2020
Tujuan Penelitian Pertama, untuk mengetahui dan menemukan bukti empiris tentang
pengaruh mekanisme bonus, aset tidak berwujud, dan rasio intensit
as persediaan pada keputusan harga transfer.
Kedua, untuk mengetahui dan membuktikan apakah ada peran
kehati-hatian dalam memoderasi efekmekanisme bonus, aset tidak
berwujud, dan rasio intensitas persediaan pada keputusan harga tra
nsfer masuk perusahaan properti dan manufaktur. Orisinalitas dala
m penelitian ini menambahkan variable moderasi, yaitu kehati-hati
an serta memadukan perusahaan property dan manufaktur sebagai
objek penelitian.
Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah semua perusahaan properti, real estat
& konstruksi, dan manufakturperusahaan yang terdaftar di Bursa E
fek Indonesia pada tahun 2018. Metode pengumpulan data mengg
unakan metode dokumentasi. Data diambil tahunanlaporan dan lap
oran keuangan perusahaan property, real estate & konstruksi, dan
perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI periode 2014-2018.
Assesment Data menggunakan ametode purposive sampling sehingga diperoleh -10
9 unit analisis.
Kata Kunci Mekanisme Bonus, Aset Tidak Berwujud, Rasio Intensitas Persedi
aan, Kehati-hatian
Latar Belakang Transfer pricing merupakan skema yang dapat dilakukan dalam
perencanaan perpajakan yang dapat digunakan untuk meminimalk
an jumlah pajak terutang yang harus dibayar. Yair &
Nagel (2014) mendefinisikan transfer pricing sebagai kebijakan un
tuk menentukan harga transfer terkait dengan transaksi antar badan
usaha mengenai transfer kekayaan intelektual, barang berwujud, la
yanan, dan pinjaman atau pembiayaan Lainnya transaksi yang dila
kukan oleh perusahaan. Praktik transfer pricing diperbolehkan jika
masih berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku. Namun hal
tersebut sudah menjadi isu internasional yang banyak perusahaan
melakukan transfer pricing yang melanggar peraturan perpajakan s
ehingga merugikan negara akibat pajak pendapatan. Dalam dunia
bisnis dan ekonomi, terdapat transaksi transfer pricing Internasion
al rentan karena transfer pricing dilakukan untuk menentukan pend
apatan perusahaan dan mempengaruhi tingkat penerimaan perpaja
kan suatu negara, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Teori PSAK 19 (IAI, 2019) mendefinisikan aset tidak berwujud sebagai
aset tanpa bentuk fisik dan memiliki umur ekonomis yang panjang
yang berguna dalam kegiatan operasinya. Aset tak berwujud yang
bermanfaatuntuk meningkatkan pendapatan yang diperoleh dari pe
njualan barang atau jasa, menghemat biaya atau efisiensi,dan hasil
lainnya seperti pendapatan dari leasing, lisensi, atau penggunaan la
in yang diperoleh dari penggunaan aset tidak berwujud. Berdasark
an teori keagenan, konflik keagenan dapat terjadi pada pemegang s
aham mayoritas dan pemegang saham minoritas, dimana pemegan
g saham mayoritas akan mengambil berbagai tindakan melawan m
anajer yang dapat meningkatkan kesejahteraannya. Penyajian aset
tidak berwujud dapat mengurangi biaya agensi dari kesenjangan in
formasi yang diterima oleh pemegang saham mayoritas dan minori
tas.Perusahaan yang memiliki aset tidak berwujud akan mendapatk
an keuntungan lebih berupa kepercayaan dari masyarakat bahwa p
erusahaan akan mengurangi tindakan transfer pricing yang berujun
g pada penipuan atau manipulasi. Kusuma & Wijaya (2017) mene
mukan bahwa aset tidak berwujud berpengaruh negatif dan signifi
kan berpengaruh pada praktik harga transfer. Efek negatif ini dapat
terjadi karena
kebanyakan perusahaan melakukannya tidak terlalu memperhatika
n kegiatan penelitian dan pengembangan, berkontribusi pada akuis
isi aset tidak berwujud yang tinggi. Sehingga dapat dipahami bahw
a semakin tinggi nilai aset tidak berwujud yang dimiliki oleh perus
ahaan, maka semakin rendah keputusan perusahaan untuk melakuk
an kebijakan transfer pricing.Aset tidak berwujud yang dilaporkan
dalam laporan keuangan akan mencerminkan bahwa perusahaan te
rsebut berlaku Transparansi, yang merupakan prinsip tata Kelola p
erusahaan yang baik.
Langkah Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain
penelitian pengujian hipotesis. Studi ini Populasinya adalah perusa
haan properti, real estate & konstruksi, dan perusahaan manufaktur
tercatat di BEI (www.IDX.co.id) periode 2018 terdiri
dari 190 perusahaan. Itu Teknik pengambilan sampel yang diguna
kan dalam penelitian ini adalah purposive sampling sehingga diper
oleh 109 unit analisis. Kriteria pemilihan sampel ditunjukkan pada
Tabel 1. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah transfer pricin
g. Mekanisme bonus, tidak berwujud aset, rasio intensitas persedia
an, variabel independen, dan kehati-hatian adalah variabel modera
si. Tabel 2 menjelaskan definisi operasional setiap variabel. Metod
e pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Data dia
mbil tahunan laporan dan laporan keuangan perusahaan property, r
eal estate & konstruksi, dan perusahaan manufaktur yang tercatat d
i BEI periode 2014-2018. Pengujian hipotesis dilakukan dengan m
enggunakan analisis regresi moderasi dengan uji nilai beda mutlak.
Hasil Penelitian Pengaruh Mekanisme Bonus terhadap Keputusan Transfer Pricing.
Hipotesis pertama menyatakan bahwa mekanisme bonus berpenga
ruh positif dan signifikan keputusan transfer pricing. Kondisi ini d
apat terjadi karena property, real estate & perusahaan konstruksi, d
an perusahaan manufaktur lebih suka melaporkan keuntungan seca
ra stabil kondisi sehingga tidak ada peningkatan bonus yang ekstri
m. Hasil ini dibuktikan dengan bonus nilai rata-rata mekanisme, ya
ng hanya meningkat setiap tahun sebesar 7,28%, yang menunjukka
n bahwa perusahaan tidak termotivasi untuk mendapatkan bonus y
ang tinggi dengan melakukan transfer pricing. Pengaruh Aset Tida
k Berwujud terhadap Keputusan Transfer Pricing. Hasil pengujian
hipotesis kedua, yang menyatakan bahwa aset tidak berwujud bern
ilai negatif dan efek signifikan, diterima. Arti dari hasil pengujian i
ni adalah jika perusahaan memiliki peningkatan aset tidak berwuju
d, maka perusahaan akan mengurangi keputusan untuk melakukan
pengalihan harga dan sebaliknya. Perusahaan yang memiliki nilai
aset tak berwujud yang rendah akan cenderung meningkat praktik t
ransfer pricing. Penelitian ini mendukung teori keagenan yang dap
at mengurangi konflik kepentingan antara pemegang saham minori
tas dan pemegang saham mayoritas, salah satunya dengan adanya i
nformasi tentang penyajian aset tidak berwujud. Presentasi inform
asi yang lengkap akan menunjukkan bahwa perusahaan lebih trans
paran sehingga hanya pemegang saham minoritas yang memiliki a
kses untuk informasi suatu perseroan terbatas dapat mengetahui po
sisi keuangan sebenarnya. Ketersediaan Informasi mengenai aset ti
dak berwujud akan menumbuhkan kepercayaan pemegang saham
minoritas karena mereka akan mengetahui apakah pengembalian
modal yang diberikan oleh perusahaan sudah benar dan benar atau
tidak. Toh aset tidak berwujud perusahaan. Pengaruh Rasio Intensi
tas Persediaan terhadap Keputusan Transfer Pricing. Hipotesis keti
ga menyatakan bahwa rasio intensitas persediaan berpengaruh neg
atif diterima. Ketika nilai intensitas persediaan meningkat maka pe
rusahaan akan menurunkan harga transfer keputusan praktik dan s
ebaliknya. Jika nilai rasio intensitas persediaan menurun maka per
usahaan akan meningkatkan keputusan transfer pricing. Hasil studi
ini sejalan dengan biaya politik hipotesis, yang menjelaskan bahwa
perusahaan akan cenderung melaporkan laba rendah dengan melak
ukan penyesuaian tingkat persediaan. Misalkan perusahaan memili
h untuk menginvestasikan asetnya dalam persediaan. Akan ada bia
ya lain timbul, seperti pemeliharaan, pemeliharaan, dan risiko keua
ngan seperti kerugian karena tidak tertagih piutang rugi, yang men
yebabkan komponen biaya dikurangkan dari penghasilan kena paja
k Sehingga keuntungan yang dibayarkan akan lebih rendah. Cara i
ni dinilai lebih efektif dalam mereduksi biaya pajak yang harus dib
ayar. Perusahaan melakukan keputusan transfer pricing diturunkan
karena skema harga transfer membutuhkan metode yang lebih rum
it dan kesepakatan dari berbagai pihak berjalan lancar. Namun, jik
a rasio intensitas persediaan adalah dikurangi, perusahaan akan me
ningkatkan keputusan untuk melakukan transfer pricing.Kehati-hat
ian Memoderasi Pengaruh Mekanisme Bonus pada Keputusan Tra
nsfer Pricing. Hipotesis keempat yang
menyatakan kehati-hatian memoderasi pengaruh mekanisme bonus
pada keputusan harga transfer ditolak. Dampak dari mekanisme bo
nus pada transfer pricing memiliki koefisien regresi sebesar 0,010.
Koefisien regresi dari efek kehati-hatian memoderasi hubungan m
ekanisme bonus terhadap keputusan harga transfer sebesar -0,012,
yang menunjukkan bahwa kehati-hatian akan melemahkan hubung
an mekanisme bonus untuk keputusan transfer pricing, tetapi keny
ataannya demikian tidak signifikan. Kehati-hatian tidak memodera
si hubungan antara mekanisme bonus dan transfer pricing menunju
kkan bahwa peran kehati-hatian dalam mengakui biaya segera dan
menunda pendapatan untuk mengurangi biaya pajak yang dibayark
an tidak memotivasi manajemen untuk memilih transfer praktik pe
netapan harga. Kehati-hatian Memoderasi Pengaruh Aset Tak Ber
wujud pada Keputusan Penetapan Harga Transfer. Hasil pengujian
hipotesis kelima, yang menyatakan bahwa kehati-hatian secara sig
nifikan memoderasi pengaruh aset tidak berwujud pada keputusan
harga transfer, diterima. Pengaruh ini bisa dilihat dari koefisien reg
resi kehati-hatian, yang memediasi pengaruh aset tidak berwujud p
ada transfer pricing sebesar 0,024 yang arahnya positif, menunjuk
kan bahwa kehati-hatian bisa melemahkan dampak aset tidak berw
ujud pada transfer pricing. Kondisi ini bisa terjadi karena ketika as
et tidak berwujud perusahaan tinggi, nilai perusahaan akan mening
kat, dan pendapatan perusahaan juga akan meningkat. Adanya aset
berwujud tersebut dapat menciptakan pajak baru beban bagi perus
ahaan. Perusahaan berupaya mentransfer keuntungan yang diperol
eh dari ini aset tidak berwujud melalui transfer pricing.Kehati-hati
an Memoderasi Pengaruh Rasio Intensitas Persediaan pada Keputu
san Penetapan Harga Transfer. Hasil uji hipotesis keenam, yang m
enyatakan bahwa kehati-hatian secara signifikan memoderasi peng
aruh rasio intensitas persediaan pada keputusan harga transfer, dito
lak. Efek yang tidak signifikan ini Pasalnya, peraturan perpajakan
menjelaskan bahwa untuk menilai persediaan tidak boleh digunaka
n LCOM (Metode Biaya Rendah). Metode tersebut adalah metode
akuntansi konservatif. Lagi pula, persediaan dinilai pada nilai tere
ndah antara harga pokok persediaan dan pasarnya nilai (UU Repub
lik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat
Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Pengha
silan Pasal 10 Ayat 6). Ini Metode tidak diperbolehkan membuat p
erusahaan harus melakukan koreksi positif sehingga pajak dibayar
akan lebih tinggi.
Kekuatan ➢ Pada bagian abstrak disusun dengan format yang benar, dimana
Penelitian isi abstrak tersebut representatif dengan pembahasan jurnal tersebu
t dengan isi yang tergambarkan secara spesifik.
➢ Tujuan penelitian jurnal dipaparkan dengan jelas, yang dimuat
dalam abstrak jurnal.
➢ Jurnal memuat metode penelitian sesuai dengan tujuan penelitia
n jurnal.
➢ Identitas Jurnal Lengkap.
Kelemahan Penelitian ini tidak mendukung hipotesis biaya politik dalam teori
Penelitian akuntansi positif. Jikaperusahaan mendapat untung tinggi, biaya p
olitik yang dibayarkan juga harus tinggi, begitu pula perusahaan le
bih memilih metode akuntansi yang dapat melaporkan laba rendah.
Kesimpulan Hasil penelitian ini tidak mendukung teori Hipotesis Rencana Bon
us yang menyatakan bahwa perusahaan pelaksana program bonus
akan memilih metode akuntansi yang dapat dibuat laba tahun berja
lan tinggi untuk meningkatkan penghasilan bonus. Kehati-hatian y
ang diterapkan perusahaan tida bertujuan untuk mengurangi biaya
pajak, tetapi agar laporan keuangan perusahaan lebih dapat diandal
kan dan Tidak berlebihan, tidak hanya untuk menunjukkan kinerja
manajemen yang baik sehingga menghasilkan keuntungan yang tin
ggi.Kehati-hatian tidak memoderasi hubungan antara mekanisme b
onus dan harga Transfer keputusan. Hasil ini mungkin juga karena
perusahaan telah menerapkan korporasi yang baik pemerintahan.
Adanya pengendalian internal yang membuat komite audit menga
wasi Manajemen untuk menerapkan prinsip konservatisme secara r
elatif di bawah peraturan yang berlaku. Mekanisme bonus tidak m
empengaruhi keputusan harga transfer, sedangkan aset tidak berwu
jud danrasio intensitas persediaan berpengaruh negatif terhadap tra
nsfer pricing. Peran kehati-hatian dalam memoderasi dampak aset
tidak berwujud pada hasil transfer pricing menunjukkan hasil yang
signifikan Positif impact, artinya kehati-hatian memperlemah hubu
ngan antara aset tak berwujud dan ongkos transfer. Namun, kehati-
hatian tidak memoderasi hubungan antara bonus mekanisme dan r
asio intensitas persediaan pada transfer pricing. Batasan dalam pen
elitian ini adalah ituhanya menggunakan perusahaan properti, real
estate & konstruksi, dan perusahaan manufaktur Sebagai objek pen
elitian dari seluruh sektor perusahaan yang terdaftar di BEI sehing
ga menjadi hasil penelitian ini kurang menggeneralisasi. Saran unt
uk penelitian selanjutnya adalah menggunakan proxy lain untuk m
engukur mekanisme bonus, seperti kompensasi manajemen.
Saran Langkah yang dapat diambil oleh perusahaan yaitu tetap menghadi
rkan aset tidak berwujud tetapi mencatatnya dengan menerapkan p
rinsip kehati-hatian sehingga terjadi keterlambatan dalam mengena
lipenerimaan sehingga pajak yang dibayarkan
pada periode berjalan bisa lebih rendah

BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Merger memiliki arti penggabungan dua atau lebih perusahaan yang kemudian hanya
ada satu perusahaan yang tetap hidup sebagai badan hukum, sementara yang lainnya menghe
ntikan aktivitasnya atau bubar. Sedangkan pengertian akuisisi adalah pengambilalihan kepem
ilikan atau pengendalian atas saham atau aset suatu perusahaan oleh perusahaan lain, dan dala
m peristiwa ini baik perusahaan pengambilalih atau yang diambil alih tetap eksis berdiri seba
gai badan hukum yang terpisah (Moin, 2003). Proses persetujuan merger dan akuisisi dilakuk
an berdasarkan kesepakatan atau persetujuan dari dua belah pihak tanpa adanya intervensi dar
i pihak lain. Langkah negosiasi yang dilakukan oleh manajemen atau direksi dari masing-mas
ing pihak ini menjadi langkah awal dari keseluruhan proses merger dan akuisisi. Seiring deng
an pengambilan
keputusan untuk melakukan merger dan akuisisi diharapkan akan dapat memciptakan
nilai tambah yang bersifat jangka panjang. Maka dari itu ada atau tidaknya sinergi suatu merg
er dan akusisi memerlukan waktu yang relatif panjang dan tidak dapat dilihat beberapa saat se
sudah pengumuman merger dan akuisisi.
Pada jurnal keduan penelitian ini membuktikan bahwa Mekanisme bonus tidak memp
engaruhi, sedangkan aset tidak berwujud dan rasio intensitas persediaan secara signifikan me
mpengaruhi keputusan transfer pricing. Kehati-hatian terbukti memoderasi yang tidak berwuj
ud pengaruh aset tetapi tidak memoderasi dampak mekanisme bonus dan inventaris rasio inte
nsitas keputusan harga transfer. Studi ini menyimpulkan bahwa mekanisme bonus tidak mem
pengaruhi keputusan transfer pricing. Kehati-hatian terbukti memoderasi efek aset tidak berw
ujud tetapi tidak memoderasi dampak mekanisme bonus dan inventaris rasio intensitas keputu
san harga transfer.

DAFTAR PUSTAKA

Putri novaliza dkk ,(2013) ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADA
P KINERJA PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA (PERIODE 2004 - 2011)
Salwa inaayatullah dkk (2018), Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Per
usahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia

Anda mungkin juga menyukai