Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PEMERIKSAAN AKUNTANSI

“ PENGAUDITAN DATA ELEKTRONIK “

Dosen Pengampu : Ulfa Nurhayani, SE., M.Si

Rini Herliani, SE., M.Si.,Ak

Disusun Oleh : Kelompok 11

Cindy Nelly Mariska Sinaga ( 7193342017 )

Maysaroh ( 7193342002 )

Grace Angel Putri Sihombing ( 7191142011 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini untuk memenuhi sa
lah satu tugas mata kuliah Pemerikasaan Akuntansi.

Kami menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan tugas ini, baik dari segi pe
nulisan maupun dari segi materi, karena itu kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari
pembaca untuk melengkapi segala kekurangan dan kesalahan dari tugas ini.

Mudah –mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat menberikan berupa manfa
at berupa ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kami sebagai penulis maupun bagi pembaca.

Medan, November 2021

Kelompok 11

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………….2
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………4
A. Latar Belakang Masalah …………………………….…………………………….4
B. Rumusan Masalah ………………………………………………….……………..4
C. Tujuan Penulisan ………………………………………………………………….5

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………………..6


A. Mind Map Pembahasan ………………………………………………………...…6
B. Definisi………………………………………………………………………..…...7
C. Uraian Konseptual ………………………………………………………………..7
D. Studi Kasus……………………………………………………………………….16

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………....17


A. Kesimpulan ………………………………………………………………............17
B. Saran……………………………………………………………………………...17
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..18

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

            Perkembangan penggunaan komputer dalam bisnis akan mempengaruhi metode


pelaksanaan audit, demikian pula dengan ilmu pengetahuan lainnya. Satuan usah( organisasi /
perusahaan ) disebut menggunakan sistem komputer ( PDE ) apabila dalam memproses data
penyusunan laporan keuangan menggunakan komputer dan tipe dan jenis tertentu, baik
dioperasikan oleh perusahaan sendiri atau pihak lain. Kebutuhan terhadap auditing di sistem
komputer ( EDP Auditing ) semakin perlu untuk dipenuhi agar tujuan auditing tetap dapat
dicapai secara efektif dan efisien. Meskipun tujuan dasar auditing tetap tidak berubah, tetapi
proses audit mengalami perubahan yang signifikan baik dalam pengumpulan dan evaluasi bukti
maupun pengendaliannya. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan dalam pemrosesan data
akuntansi. 
            Demikian juga halnya pengendalian, tujuan pengedalian pengolahan data yang akurat
dalam suatu lingkungan manual maupun lingkungan yang terkomputerisasi adalah sama. Dalam
suatu lingkungan yang berkomputerisasi harus diterapkan pengendalian untuk mengurangi resiko
pengulangan kesalahan dan untuk memastikan bahwa data yang dihasilkan benar – benar akurat.
Perubahan dalam metode pengendalian dan pengolahan ini menimbulkan metode baru dalam
Auditing. Auditor harus mempelajari keahlian – keahlian baru untuk bekerja secara efektif dalam
suatu lingkungan bisnis yang berkomputerisasi untuk meriview teknologi komputer

B. Rumusan Masalah

a) Apa Pengertian Auditing Pengolahan Data Elektroni


b) Bagaimana Sistem Informasi Komputer Database System
c) Bagaimana Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK)
d) Apa Manfaat Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK)
e) Bagaimana Pertimbangan dalam Pengguanaan TABK
f) Bagaimana Metode Audit EDP

4
g) Apa Perbedaan Audit Manual dan Sistem
h) Apa Dampak EDP Terhadap Auditing dan Pengendalian
i) Bagaimana Pengujian Pengendalian Auditing dengan Komputer

C. Tujuan Penulisan
a) Untuk mengetahui Pengertian Auditing Pengolahan Data Elektroni
b) Untuk mengetahui Bagaimana Sistem Informasi Komputer Database System
c) Untuk mengetahui Bagaimana Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK)
d) Untuk mengetahui Apa Manfaat Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK)
e) Untuk mengetahui Bagaimana Pertimbangan dalam Pengguanaan TABK
f) Untuk mengetahui Bagaimana Metode Audit EDP
g) Untuk mengetahui Apa Perbedaan Audit Manual dan Sistem
h) Untuk mengetahui Apa Dampak EDP Terhadap Auditing dan Pengendalian
i) Untuk mengetahui Bagaimana Pengujian Pengendalian Auditing dengan
Komputer

5
BAB II
PEMBAHASAN

Mind Map Pembahasan

Pengertian
Auditing Manfaat Teknik Perbedaan Audit
Pengolahan Audit Berbantuan Manual dan
Komputer (TABK) Sistem
Data
Elektroni

Pertimbangan
Sistem Informasi Dampak EDP
dalam
Komputer Terhadap Auditing
Pengguanaan
Database System dan Pengendalian
TABK

Pengujian
Teknik Audit Pengendalian
Berbantuan Metode Audit
Komputer EDP Auditing
(TABK) dengan
Komputer

6
A. Pengertian Audit Pengolahan Data Elektronik
Menurut Ron Weber : EDP Auditing adalah proses mengumpulkan dan menilai bukti
untuk menentukan apakah sistem komputer mampu mengamankan harta, memelihara
kebenaran data, mampu mencapai tujuan organisasi perusahaan secara efektif, dan
menggunakan aktiva perusahaan secara hemat.

Menurut Gallegos, Richardson dan Borthick : Komputer Auditing adalah evaluasi atas
sistem informasi computer, penggunaan, dan operasi untuk meyakinkan integritas atas
informasi unit usaha. Evaluasi tersebut termasuk penilaian atas efisiensi, efektivitas dan
ekonomisasi penggunaan komputer.

SPAP Seksi 327 (PSA No. 59) mengatur tentang Teknik Audit Berbantuan Komputer
(TABK) atau Computer Assisted Audit Techniques (CAAT's). Seksi ini adalah untuk
memberikan panduan bagi auditor dalam menggunakan TABK yang melibatkan
penggunaan komputer segala tipe maupun ukuran.

B. Sistem Informasi Komputer Database System

Database adalah koleksi data yang di bagi (shared) dan digunakan oleh sejumblah
pemakai yang berbeda untuk tujuan yang berbeda-beda. Database sistem terutama terdiri
dari dua komponen pokok yaitu database dan database manajemen system (DBMS).
Database system berinteraksi dengan aspek perangkat lunak dan perangkat keras dari
keseluruhan system komputer.

Perangkat lunak yang digunakan untuk menciptakan, memelihara, dan mengoprasikan


database disebut perangkat lunak DBMS. Database system dapat digunakan dalam sistem
komputer apa saja, termasuk sistem komputer mikro.

1. Pengendalian Intern Dalam Lingkungan Database

Pengendalian SIK yang penting dalam lingkungan database digolongkan kedalam


klompok berikut:

a) pengembangan baku untuk pengembangan dan pemeliharaan program aplikasi. Karena data

7
dibagi kebanyak pemakai, pengendalian apat ditingkatkan bila dugunakan pendekatan baku
didalam pengembangan setiap program aplikasi dan modifikasi terhadap program aplikasi.
b) Kepemilikan data. Dalam lingkungan database, yang didalamnya banyak individu dapat
menggunakan program untuk memasukan dan mengiubah data, diperlukan pembebanan
tanggung jawab secara jelas dan tertentu batas- batasnya bagi pengelola database tentang
kecermatan dan integritas setiap unsur data.
c) Akses ke database. Akses oleh pemakai dapat dibatasi dengan menggunakan pasword.
Pembatasan ini dapat diterapkan teradap individu, peralatan terminal, dan program.
d) Pemisahan tugas. Tanggung jawab untuk melaksanakan berbagai aktivitas yang diperlukan
untuk mendisain, mengimplementasikan, dan mengoprasikan database dibagi di antara
personel teknis, desain, pengelola, dan pemakai. Tugas mereka mencakup desain sistem,
desain database, pengelolaan dan oprasi. Ini untuk menjamin kelengkapan, integritas, dan
kecermatan database.

Prosedur audit didalam lingkungan database secara prinsip akan dipengaruhi oleh
luasnya data di dalam database yang digunakan untuk sistem akuntansi. memahami
lingkungan pengendalian databse dan arus transaksi, auditor dapat mempertimbangkan
dampak berikut ini terhadap resiko audit dan perencanaan audit.

1. DBMS dan aplikasi akuntansi signifikan yang menggunakan database

2. Standar dan prosedur untuk pengembangan dan pemeliharaan program aplikasi yang
menggunakan database
3. Fungsi pengelolaan database

4. Deskripsi pekerjaan, standar dan prosedur bagoi indifidu yang bertanggungjawab terhadap
dukungan teknis, desain, pengelolaan dan oprasi database.
5. Prosedur yang digunakan untuk menjamin integritas, keamanan dan kelengkapan informasi
keuangan yang terdapat didalam database.
6. Ketersediaan fasilitas audit dialam DBMS.

Bilamana auditor memutuskan untuk melakukan pengujian pengendalian atau


pengujian substantif berkaitan dengan database system, prosedur audit dapat mencakup

8
fungsi DBMS untuk:

1) Menghasilkan data penguji

2) Menyediakan jejak audit

3) Mengecek integritas database

4) Menyediakan akses ke database atau suatu copy bagian database yang rekevan untuk tujuan
penggunaan perangkat luak audit
5) Mendapatkan informasi yang diperlukan untuk audit.

Karakteristik database system dapat membuat auditor lebih efektif dengan melakukan
review terhadap aplikasi akuntansi baru sebelum aplikasi tersebut diimplementasikan bila
dibandingkan dengan reviw yang dilakukan pada waktu aplikasi tersebut telah dipasang.
Review yang dilakukan sebelum aplikasi tersebut diimplementasikan memberi kesempatan bagi
auditor untuk meminta tambahan fungsi, seperti bult-in audit routins, atau pengendalian
didalam desain apikasi. Review tersebut juga memberikan waktu bagi auditor untuk untuk
mengembangkan dan menguji prosedur audit sebelum prosedur tersebut digunakan.

B. Teknik Audit Berbantuan Komputer

Berbagai macam penggunaan komputer dalam audit disebut dengan istilah Teknik
Audit Berbantuan Komputer (TABK) atau Computer Assisted Audit Techniques (CAATs).

Ada dua kondisi yang mnyebabkan auditor perlu mempertimbagnkan penggunaan


TABK: (a) tidak adanya documen masukan atau jejeak audit (audit trail) dalam sistem
informasi komputer, (b) dibutuhkannya efektifitas dan efisiensi prosedur audit dalam
pemeriksaan. Ada dua tipe TABK yang lebih umum digunakan dalam audit: (1) perangkat
lunak audit (audit siftware), (2) data uji (test data) untuk tujuan audit

1. Perangkat lunak Audit

Perangkat lunak audit terdiri dari program komputer yang digunakan auditor sebagai
bagian prosedur auditnya, untuk mengolah data audit yang signifikan dari sistem akuntansi
entitas. Peramgkat lunak audit terdiri dari:

a) Program paket (package programs)

9
Program komputer yang dirancang untuk melaksanakan fungsi pengolahan data yang
mencangkup pembacan file komputer, pemilihan informasi, pelaksanaan perhitungan,
pembuatan file data, dan pencetakan laporan dalam suiatu format yang telah ditentukan
auditor.
b) Program yang dibuat dengan tujuan khusus (purpose-writen program)

Program komputer yang drancang untuk melaksanakan tugas audit dalam keadaan
khusus. Program ini dapat disiapakan oleh auditor, entitas, atau oleh pemrogram luar yang
situgasi oleh auditor
c) Program utilitas (utility program)

Program yang digunakan oleh entitras untuk melaksanakan fungsi pengolahan umum
seperti penyortasian, pembuatan, dan pencetakan file.

2. Data uji

Dalam pelaksanaan audit, teknik data uji digunakan dengan cara memasukan data
(misalnya suatu contoh transaksi) kedalam sistem komputer entitas, kemudian hasil yang
diperoleh dibandingkan dengan hasil yang telah ditentukan sebelumnya. Contoh
penggunaan teknik data uji adalah:

a) Data uji untuk menguji pengendalian khusus dalam program komputer, seperti

on-line pasword dan pengendalian akses data

b) Transaksi uji yang dipilih dari transaksi yang telah diproses atau telah dibuat sebelumnya
oleh auditor untuk menguji karakteristik pengolahan tertentu yang dilakukan oleh entitas
dengan sistem komputernya.
c) Transaksi uji yng digunakan dalam suatu pengujian terpandu dengan cara menciptakan
“dummy unit” (seperti departemen atau karyawan) untuk mem- posting transaksi uji
kedalam dummy unit tersebut dalam siklus pengilahan normal entitas.

C. Manfaat Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK)

TABK dapat digunakan dalam pelaksanaan berbagai prosedur audit berikut:

1. Pengujian rincian transaksi dan saldo seperti, penggunaan perangkat lunak audit untuk

10
menguji semua (suatu sampel) transaksi dalam file komputer.
2. Prosedure review analitik seperti, penggunaan perangkat lunak audit untuk
mengidentifikasi unsur atau fluktuasi yang tidak biasa
3. Pengujian pengendalian (test of control) ataspengendalian umum sistem informasi
komputer seperti, penggunaan data uji untuk menguji prosedur akses keperpustakaan
program (program libraries)
4. Pungijan pengedalian atas pengendalian aplikasi sistem informasi komputer seperti,
penggunaan data uji untuk menguji berfungsinya prosedur yang telah diprogram.
5. Mengakses file, yaitu kemampuan membaca file yang berbeda record-nya dan berbeda
formatnya
6. Mengelompokan data berdasarkan kriteria tertentu

7. Mengorganisasi file, seperti menyortasi dan menggabungkan.

8. Membuat laporan, mengedit dan memformat keluaran

9. Membuat persamaan dengan oprasional rasional (AND;OR;=;< >; <; >; IF).

D. Pertimbangan dalam Pengguanaan TABK

Dalam menentukan apakah digunakan TABK, faktor-faktor berikut harus


dipertimbangkan,:
1. Pengetahuan, keahlian dan pengalaman komputer yang dimiliki oleh auditor.

SA Seksi 335 [PSA No. 57] Auditing dalam Lingkungan Sistem Informasi Komputer
menjelaskan tingkat ketrampilan dan kompetemsi auditor yang harus dimiliki dalam
lingkungan sistem informasi komputer dan memberikan panduan

bila mendelegasikan pekerjaan kepada asisten dengan ketrampilan sistem informasi


komputer atau bila menggunakan pekerjaan yang dilaksanakan auditor independen lain
atau tenaga ahli yang memiliki keahlian dibidang sistem informasi komputer secara khusus,
auditor harus mempunyai pengetahuan memadai untuk merencanakn, melaksankan dan
menggunakan hasil penggunaan TABK. Tingkat pengetahuan yang harus dimiliki auditor
tergantung atas kompleksitas dan sifat TABK dan sistem akuntansi entitas. Karnanya
auditor harus menyadari bahwa pengetahuan TABK dalam keadaan tertentu dapat

11
mengharuskan dimilikinya jauh lebih banyak pengetahuan komputer dibandingkan dengan
yang dimilikinya dalam keadaan lain.
2. Tersedianya TABK dan kesesuaian fasilitas komputer.

Auditor harus mempertimbangkan tersedianya TABK, kesesuaian fasi;litas komputer, dan


sistem akuntansi serta file berbasis komputer yang diperlukan. Auditor dapat merencanakan
untuk menggunakan fasilitas komputer yang lain bila penggunaan TABK atas komputer
entitas di anggap tidak ekonomis atau tidak praktis untuk dilakukan, sebagai contoh karena
adanya ketidak sesuaian antara program paket yang digunakan oleh auditor dengan
komputer entitas.
3. Ketidak praktisan pengujian secara manual. Banyak sistem aplikasi komputer yang tidak
menghasilkan bukti transaksi yang dapat terlihat dalam melaksanakan tugas tertentu. Ini
dapat terjadi pada berbagai tahap proses akuntasnsi, seperti:
a) Dokumen masukan tidak dihasilkan jika data dientri kedalam sistem secara on- line.
b) Sistem dapat tidak menghasilkan jejak audit (adufit trail) yang dapat dilihat untuk
transaksi yang diolah melalui komputer. Surat penyerahan barang dan faktur dari
pemasok dapat ditandingkan dengan suatu program komputer. Disamping itu prosedur
pengendalian program, seperti pengecekan batas kredit pelanggan, dapat menyediakan
bukti yang dapat dilihat hanya atas dasar penyimpangan. Dalam hal ini tidak ada bukti
yang dapat dilihat bahwa semua transaksi telah diolah.
c) Laporan yang merupkan keluaran sistem dapat tidak diproduksi oleh sistem. Sebagai
tambahan, suatu laporan tercetak hanya dapat terisi total ringkasan sementara rincian
yang mendukung laporan tersebut tetap tertahan dalam file.

4. Efektifitas dan efisiensi, prosedur audit dapat ditingkatkan ,melalui penggunaan TABK
dalam mengelola dan mengevaluasi bukti audit sepert:
a) Beberapa transaksi dapat diuji lebih efektif untuk tingkat biaya yang sma dengan
menggunakan komputer untuk memeriksa semua atau lebih banyak transaksi bila
dibandingkan dengan manual.
b) Dalam penerapan prosedur analitik, transaksi atau saldo akun dapat di review dan
dicetak laporannya untuk pos-pos yang tidak biasadengan cara yan glebih efisien
dengan menggunakan komputer bila dibandingkan dengan manual
c) TABK dapat membuat prosedur pengujian substantif ta,mbahan lebih efisien daripada

12
jika auditor meletakan kepercayaan atas pengendalian dan pengujian pengendalian
yang besangkutan

Masalah yang berhubungan dengan efisiensi yang perlu dipertimbangkan oleh auditor
meliputi:

1) Waktu untuk merencanakan, merancang, melaksanakan dan mengevaluasi TABK.


2) Jam asisten dan review teknis

3) Perancangan dan pencetakan formulir (sperti konfirmasi)

4) Pencatatan masukan kedalam sistem komputer dan verifikasinya.

5) Waktu pemakaian komputer.

Saat pelaksanaan,file komputer tertentu, seperti file transaksi rinci, seringkali


dipertahankan keberadaannya hanya untuk jangka waktu pendek, dan mungkin tidak disediakan
dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin pada saat diperlukan oleh auditor. Jadi auditor akan
memerlukan pengaturan untuk mempertahankan data yang dibutuhkannya, atau ia dapat
mengubah saat pekerjaannya memerlukan data tersebut.

E. Metode Audit EDP

1. Auditing Around the Computer


Yaitu suatu pendekatan audit dengan memperlakukan komputer sebagai ”kotak hitam”.
Teknik ini tidak menguji langkah-2 proses secara langsung, cara ini hanya berfokus pada
masukan dan keluaran dari sistem computer

2. Auditing Through the Computer


Adalah suatu pendekatan yang berorientasi pada komputer ”dengan membuka kotak
hitam” dan secara langsung berfokus pada operasi pemrosesan dalam sistem komputer.
Cara ini menggunakan asumsi bahwa apabila system pemrosesan ditemukan pengendalian
yang memadai, maka kesalahan dan penyalahgunaan tampaknya tidak akan terlewat untuk
dideteksi, sehingga keluarannya dapat diterima.

13
3. Auditing with the Computer
Adalah audit yang menggunakan komputer sendiri (audit software) untuk membantu
melaksanakan langkah-2 audit, yaitu dalam pengujian substantif (menguji saldo-saldo
perkiraan laporan keuangan).

F. Perbedaan Audit Manual dan Sistem

1. Visibility

a) Auditor tidak mampu melihat formulir transaksi yang diproses menggunakan


komputer.
b) Auditor tidak dapat melihat bagaimana computer memproses transaksi, melakukan
perhitungan, pemindahbukuan, dll. Dan buktinyapun tidak dapat dilihat.
c) Komputer dapat memproses suatu transaksi secara serentak untuk memenuhi
beberapa tujuan.
2. Sarana dan Fasilitas, Sistem komputer yang memerlukan sistem, ruang, peralatan,
perawatan, dan fasilitas yang khusus.
3. Personalia, Sistem komputer yang memerlukan perangkat keras, perangkat lunak, pegawai
yang ahli dan terlatih dibidangnya.
4. Pemisahan Tugas, Untuk mencapai tujuan pengendalian, biasanya dicapai melalui
pemisahan fungsi pengumpulan dan pemrosesan data seperti dalam sistem manual.
5. Kemungkinan Terjadinya Kesalahan dan Kecurangan, Menurunnya keterlibatan manusia.
dalam penanganan transaksi yang diproses oleh computer dapat
mengurangi kemungkinan untuk mengamati kesalahan & kecurangan. Kesalahan &
kecurangan yang terjadi selama perancangan ataupun pengubahan program aplikasi dapat
tetap tidak terdeteksi untuk jangka waktu yang lama.

6. Kemungkinan meningkatnya supervisi manajemen

7. Pelaksanaan Transaksi Kemudian dengan computer

G. Dampak EDP Terhadap Auditing dan Pengendalian

Para auditor harus memahami system komputer karena sistem ini memiliki dampak
yang besar terhadap cara-cara yang dipergunakan organisasi dalam bisnisnya. Sistem yang

14
di komputerisasi bukanlah semata-mata alat yang baru dipergunakan untuk memroses
pekerjaan administrasi. Seringkali, sistem pengendalianinternal harus disusun kembali
karenakarakteristik suatu sistem komputer. Hal initelah menimbulkan adanya
serangkaiankesenjangan pengendalian yang mengakibatkanterbukanya risiko-risiko baru
untuk organisasi-organisasi yang menggunakan komputer. Tigakepentingan utama auditor
adalah :
1. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan auditor dan dalam sistem
pengolahan data jika dipergunakan suatu komputer.
2. Peluang-peluang yang diberikan oleh komputer untuk pelaksanaan tugas-tugas auditing
dengan lebih efektif dan efisien.
3. Meningkatnya kemungkinan-kemungkinan untuk pencurian, pemerasan, dan spionase yaitu
kejahatan dengan mempergunakan komputer sebagai akibat dari suatu lingkungan yang
dikomputerisasi.
4. Pengandalan pengendalian computer bukti pendukung elektronik dapat diandalkan hanya
apabila pengendalian dapat diandalkan

H. Pengujian Pengendalian Auditing Dengan Komputer

Jika transaksi penjualan kredit di proses dengan komputer, maka auditor dapat
menggunakan bantuan komputer untuk pengujian pengendalian. Auditor harus
mempertimbangkan efektivitas pengendalian umum yang berkaitan dengan perubahan-
perubahan program dan keamanan file. Contohnya, auditor melakukan penyelidikan dan
menginpeksi dokumen yang bersangkutan dan perubahan program serta file yang meliputi
file-file induk yang digunakan pada fungsi pesanan penjualan, pengiriman dan penagihan.
Jika pengendalian umum yang diterapkan cukup memadai, auditor mempunyai jaminan
lebih besar bahwa informasi yang di dapat dari pengujian dengan bantuan komputer sesuai
dengan program dan file yang digunakan selama periode audit.

Tes audit dengan bantuan komputer dapat meliputi :

1. Penggunaan software audit atau program utility untuk melakukan serangkaian cek untuk
mendeteksi order penjualan dokumen pengiriman, faktur penjualan yang hilang atau

15
terulang pada file komputer.
2. Mendesain, menyeleksi dan mengevaluasi sampel dokumen pengiriman
3. Menyeleksi dan mencetak suatu sampel harga jual dari file induk harga jual untuk
dibandingkan dengan harga yang ditetapkan manajemen.

STUDI KASUS
DINA Corp. adalah sebuah distributor barang yang bergerak di bidang elektronik yangberlokasi di daerah
Kalibata. Berikut ini merupakan siklus penjualan dan penerimaan kasyang terjadi pada DINA Corp. :

Diminta :
1. Berdasarkan siklus penjualan dan penerimaan kas diatas, sebutkan langkah-langkah awal PDE
menurut system yang terkomputerisasi menyeluruh ?
2. Daya saji apa saja yang terdapat pada langkah-langkah diatas, sebutkan dan jelaskan ?
3. Selain hal-hal diatas, beberapa faktor memperbesar kemungkinan adanya salahsaji yang material
dalam laporan keuangan, Sebutkan ?
Jawaban :
 
1. PDE dapat dimulai apabila order langganan diterima melalui telepon dan dientrike dalam terminal
utama oleh operator pada saat diterima.
2. a). Daya saji data masukan
b). Daya saji pemrosesan
c). Daya saji jejak transaksi
3. Faktor-faktor yang dapat memperbesar kemungkinan adanya salah saji yangmaterial dalam
laporan keuangan, yaitu :
1) Berkurangnya keterlibatan manusia.
2) Keseragaman pemrosesan.
3) Akses yang tidak diotorisasi.
4) Kehilangan data.

16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Ron Weber : EDP Auditing adalah proses mengumpulkan dan menilai bukti
untuk menentukan apakah sistem komputer mampu mengamankan harta, memelihara
kebenaran data, mampu mencapai tujuan organisasi perusahaan secara efektif, dan
menggunakan aktiva perusahaan secara hemat.

Menurut Gallegos, Richardson dan Borthick : Komputer Auditing adalah evaluasi atas
sistem informasi computer, penggunaan, dan operasi untuk meyakinkan integritas atas
informasi unit usaha. Evaluasi tersebut termasuk penilaian atas efisiensi, efektivitas dan
ekonomisasi penggunaan komputer.

SPAP Seksi 327 (PSA No. 59) mengatur tentang Teknik Audit Berbantuan Komputer
(TABK) atau Computer Assisted Audit Techniques (CAAT's). Seksi ini adalah untuk
memberikan panduan bagi auditor dalam menggunakan TABK yang melibatkan penggunaan
komputer segala tipe maupun ukuran.
Dalam auditing pengolahan data elektronik metode yang digunakan adalah seperti
yang telah dijelaskan di atas yaitu dengan
1. Auditing Around the Computer

2. Auditing Through the Computer

3. Auditing with the Computer

Audit elektronik digunakan dengan harapan dapat mengefisienkan kinerja dan keakuratan
dalam pengolahan data. Dengan menggunakan audit elektronik ini bukan tidak mungkin akan
menyajikan data dengan cepat dan tepat dan hemat waktu

B. Saran

Penulis mengakui masih banyak kekurangan dalam kesempurnaan makalah ini. Penulis
mengharapkan kritik dan saran positif guna memperbaiki diri penulis untuk lebih baik lagi
kedepannya .

17
DAFTAR PUSTAKA

Haniv Abdul dan Santoso Budi, Dasar-Dasar Prosedur Pengauditan Laporan Keuangan,

Yogyakarta : Akademik Manajemen Perusahaan YKPN, 2004

Mulyadi Universitas Gajah Mada, Auditing Buku 1,Jakarta: Salemba Empat, 2014

http://mychocochips.blogspot.co.id/2013/04/audit-pengolahan-data-elektronik.html

18

Anda mungkin juga menyukai