Anda di halaman 1dari 15

PENUGASAN PEMERIKSAAN AKUNTASI II

MATERI COMPUTER AUDIT

DOSEN PENGAMPU : Dra. E C ENDANG KARTINI ,M.Ak

Disusun oleh :

1.MUH HIRZUN( 201857SA)

2.RIO PATIH PRATOMO (201868SA)

S1 AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMM
MATARAM
2022 /2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa ,yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul COMPUTER AUDIT
ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini kami susun untuk melengkapi tugas Mata Kuliah Pemeriksaan Akuntasi
II. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang pemeriksaan
computer audit bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet serta dari materi yang Dosen berikan
yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. E C ENDANG


KARTINI ,M.Ak. selaku Dosen Pengampu mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat
dibuat dengan sebaik - baiknya. Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini sehingga saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.

Mataram, 21 Maret 2023

Penyusun kelompok 12
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………………………..I

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..II

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..III

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….1

LATAR BELAKANG………………………………………………………………...…2

RUMUSAN MASLAH…………………………………………………………….……2

MANFAAT PENULISAN…………………………………………………………...….2

PENGERTIAN COMPUTER AUDIT………………………………………………...…3

BAGIAN BAGIAN COMPUTER AUDIT………………………………………..……5

PENGENDALIAN INTERNAL…………………………………………………….…..6

PRODEDUR PEMERIKSAAN PED……………………………………………….…..8

KONSEP PEMERIKSAAN PED………………………………………………...……10

HUBUNGAN KOMPUTER DAN AUDIT…………………………………………….11

LANGKAH –LANGKAH AUDIT EDP…………………………………………….…13

UTILITY PROGRAM…………………………………………………………………16

BAB III ……………………………………………………………………….….……18

KESIMPULAN DAN PENUTUP…………………………………………………….18

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..……..19
Makalah ini berisikan mengenai computer audit dimana di dalam makalah ini terdapat ;

1. Pengertian computer audit

2. Bagian – bagian computer audit

3. Pengendalian internal

4. Prosedur pemeriksaan PED

5. Konsep pemeriksaan PED

6. Hubungan computer dan audit

7. Langkah – langkah audit PED

8. Utility program
TUUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian computer audit

2. Mahasiswa dapat melakukan praktek mengenai computer audit

3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian pengendalian internal

4. Mahasiswa dapat mengetahui prosedur pemeriksaan PED

5. Mahasiswa dapat mengevaluasi hubungan antara computer dan audit

6. Mahasiswa dapat menerapkan langkah – langkah audit PED

7. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian utility program

8. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep pemeriksaan PED


BAB II
PEMBAHASAN

1.1.Pengendalian Intern

Secara sederhana komputer dapat diartikan sebagai seperangkat alat elektronik yang
dapat dipakai untuk memproses data/ fakta. Pemrosesan data secara elektronik
tersebut sering disebut dengan PDE (Pemrosesan Data Elektronik) atau EDP
(Electronic Data Processing).

Pengawasan intern untuk system EDP bertujuan membantu mencapai keseluruhan


tujuan pengawasan intern termasuk didalamnya kegiatan manual, mekanis
maupun program computer yang terlibat dalam pemrosesan data dalam EDP. Dari
sisi lain pengawasan intern EDP dapat dibagi dua:
1. Pengendalian Umum : pengendalian menyeluruh yang berdampak terhadap
lingkungan EDP yang terdiri atas:
a. Pengendalian organisasi dan manajemen;
b. Pengendalian terhadap pengembangan dan pemeliharaan sistem aplikasi;
c. Pengendalian terhadap operasi sistem;
d. Pengendalian terhadap perangkat lunak sistem;
e. Pengendalian terhadap entri data dan program.
2. Pengendalian Aplikasi : pengendalian khusus atas aplikasi akuntansi yang meliputi:
a. Pengendalian atas masukkan;
b. Pengendalian atas pengolahan data dan file data komputer;
c. Pengendalian atas keluaran;
d. Pengendalian masukkan, pengolahan, dan keluaran dalam sistem online

Untuk mempermudah evaluasi atas pengendalian intern, maka pengendalian intern


dalam lingkungan EDP dikelompokkan sebagai berikut.

1. Pengendalian umum terdiri atas :


a. Pengendalian organisasi
b. Pengendalian administratif
c. Pengendalian pengembangan dan pemeliharaan sistem
d. Pengendalian hardware dan software
e. Pengendalian dokumentasi
f. Pengendalian keamanan
2. Pengendalian Aplikasi
a. Pengendalian input
b. Pengendalian pemrosesan
c. Pengendalian output
1.2. Pengendalian Umum

a. Pengendalian organisasi
Pengendalian ini bertujuan untuk memenuhi pengendalian intern berupa :
a. Pemisahan tugas yang memadai untuk mencegah adanya ketidakcocokan
fungsi personel EDP dalam departemen dan antar departemen EDP dengan
pemakai
b. Pencegahan akses tidak sah terhadap peralatan komputer, program, dan file
data oleh karyawan EDP maupun pemakai.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengendalian ini adalah :

a. Penggabungan antara fungsi sistem analis, pemrogram, dan operasi dalam satu
orang akan menyebabkan mudahnya orang tersebut melakukan dan
menyembunyikan kesalahan
b. Departemen EDP harus berdiri independen dari departemen pemakai, dengan
demikian manajer EDP harus melapor pada orang/ atasan yang tidak terlibat
langsung dalam otorisasi transaksi untuk pemrosesan komputer
c. Personel EDP seharusnya tidak mengotorisasi atau menandatangani transaksi
atau mempunyai hak atas hasil aset.

Jika perencanaan organisasi tidak menyediakan pemisahan tugas atas fungsi – fungsi
tersebut, auditor akan menghadapi masalah serius mengenai kebenaran dan kewajaran
dari hasil pemrosesan komputer.

b. Pengendalian Administratif

Manfaat dan tujuan pengendalian intern yang ingin dicapai dari pengendalian ini
adalah sebagai berikut.

a. Memberikan kerangka untuk mencapai tujuan sistem informasi secara


keseluruhan, memberikan arah pengembangan sistem informasi, dan
menggambarkan sumber – sumber daya yang diperlukan melalui pembuatan
rencana induk.
b. Menyediakan seperangkat prosedur yang menggambarkan tindakan – tindakan
yang harus diambil dalam keadaan darurat, misalnya jika sistem komputer gagal,
rusak, atau bencana lainnya melalui pembuatan rencana tidk terduga
c. Menyediakan pelatihan dan pengarahan bagi karyawan, penyaringan dan seleksi
karyawan sehingga menghasilkan personel komputer yang andal dan kompeten
d. Memberikan kesatuan standar dalam pengembangan, operasi dan pemeliharaan
sistem komputer sehingga kekecauan dan kegagalan dapat ditekan.

c. Pengendalian pengembangan dan pemeliharaan sistem


Pengendalian pengembangan sistem berhubungan dengan:

a. Review, pengujian, dan pengesahan sistem baru


b. Pengendalian atas perubahan program
c. Prosedur dokumentasi
d. Pengendalian Hardware dan Software
Kategori dari pengendalian ini, meliputi :
a. Dual read, input data akan dibaca dua kali dan kedua bacaan tersebut
dibandingkan
b. Parity check, data diproses oleh komputer dengan menggunakan aturan bit
(binariy digit 0 atau 1)
c. Echo check, tes echo merupakan pemidahan data yang diterima device output
kembali ke unit sumber untuk dibandingkan dengan data asli
d. Read after write , komputer membaca ulang data setelah dicatat dalam storage
atau output device, dan menguji data dengan membandingkannya pada sumber
asli.

Untuk mencapai hasil maksimum dari pengendalian ini, ada dua persyaratan utama
yang harus dipenuhi

a. Harus ada program pencegahan yag dibangun dalam hardware


b. Pengendalian atas perubahan sistem software harus sejalan dengan
pengembangan sistem dan pengendalian dokumentasi yang dijelaskan di atas
e. Pengendalian dokumentasi
Pengendalian dokumentasi berhubungan dengan dokumen dan catatan yang
dirancang oleh perusahaan untuk menggambarkan aktivitas pemrosesan komputer.
Dokumentasi yang dimaksud meliputi :
a. Penjelasan dan flow chart dari sistem dan program
b. Instruksi operasi untuk operator komputer
c. Prosedur pengendalian yang harus diikuti oleh operator dan pemakai
d. Uraian dan sampel dari input dan output yang diterima
f. Pengendalian keamanan
a. Pengendalian akses atas file dan program

1.3 Pengendalian Aplikasi

Yang termasuk dalam kategori ini adalah :


• Pengendalian input
• Pengendalian pemrosesan
• Pengendalian output

1. Pengendalian input
Pengendalian input didesain untuk memberikan jaminan bahwa data yang diterima
untuk diproses telah :

a. Diotorisai secara sah, setiap pemasukkan transaksi harus diotorisasi dan disetujui
sehubungan dengan otorisasi manajemen umum dan khusus
b. Diubah kedalam bentuk yang dapat dibaca oleh komputer, pengendalian ini
dilakukan untuk memastikan bahwa (a) data telah dimasukkan dengan benar dan
(b) data yang dikonversi adalah valid dan sah
c. Dapat dipertanggungjawabkan
d. Melalui koreksi kesalahan, kloreksi dan perbaikan kembali data yang salah sangat
vital dalam keakuratan catatan akuntansi
e. Pengendalian pemrosesan

2. Pengendalian pemrosesan
Pengendalian pemrosesan mempunyai banyak bentuk, tetapi kebanyakan telah
diprogram dalam software aplikasi yang digunakan, antara lain:
a. Programmed checks untuk mendeteksi hilang atau tidak terprosesnya data
b. Programmed checks untuk untuk menguji perhitungan aritmatika
c. Programmed checks untuk menjamin ketepatan posting

3. Pengendalian output

Prosedur pengendalian output:

1. Penyeleksian segera atas output untuk mendeteksi kesalahan yang terjadi


2. Output harus segera diserahkan ke bagian kontrol dan didistribusikan oleh orang –
orang yang berwenang kepada pemakai output yang berhak
3. Output control total direkonsiliasi dengan dengan input control total untuk
memastikan bahwa tidak ada data yang hilang atau ditambah selama proses atau
transmisi data
4. Semua formulir yang penting seperti faktur tagihan, pembayaran harus
dipranomori dan dipertanggungjawabkan
5. Outpun yang sangat sensitif, yang tidak boleh diketahui oleh karyawan pusat
komputer, harus dihasilkan oleh alat output yang diletakkan pada tempat yang
aman, diluar komputer
6. Menetapkan prosedur yang menghubungkan pemakai jasa komputer dengan data
control group, untuk memberikan feedback melalui kesalahan yang sudah terjadi.

1. Konsep – Konsep Pemeriksaan PDE

Hal yang harus diperhatikan dalam setiap pemeriksa:

1. Sikap sebagian orang yang merasa takut kehilangan pekerjaan


2. Sikap sebagian orang yang menganggap bahwa komputer adalah peralatan yang
cerdas, sehingga menganggap bahwa hasil kerja komputer tidak pernah salah
3. Penyalahgunaan komputer oleh orang – orang yang lebih ahli, seperti analis dan
pemrogram
4. Pengrusakan dan sabotase dari orang – orang yang tidak bertanggungjawab

Dalam melaksanakan EDP audit, seorang auditor dapat memutuskan apakah ia akan
menggunakan komputer atau tidak. Ada tiga metode yang sering digunakan, yakni :
1. Audit Around The Computer

Data input diseleksi dan diuji, dibandingkan dengan hasil outputnya, jika cocok , sah
dan akurat, maka pengendalian intern dapat dikatakan berjalan dengan baik.

2. Audit Through The Computer

Auditing melalui komputer lebih ditekankan pada pengujian sistem komputer daripada
pengujian output komputer. Keunggulan metode ini adalah bahwa auditor memiliki
kemampuan yang besar dan efektif dalam melakukan pengujian terhadap sistem
komputer, hasil kerjanya lebih dapat dipercaya dan sistem memiliki kemampuan untuk
menghadapi perubahan lingkungan. Kelemahannya sistem ini terletak pada biaya yang
sangat besar dan memerlukan tenaga ahli yang berpengalaman.

3. Audit with The Computer

Audit dilakukan dengan menggunakan komputer dan software untuk


mengoptimalaisasi prosedur pelaksanaan audit. Metode ini lebih sulit dan kompleks
dari kedua metode diatas, serta biayanya paling besar. Akan tetapi jika kemampuan
dan keahlian yang dimiliki, hasilnya akan lebih tepat.

a. Pengertian Pemeriksaan PDE

Pemeriksaan PDE bertujuan untuk memberikan opini terhadap sistem informasi yang
terkomputerisasi.

PEMERIKSAAN PDE

ORGANISASI

Perbaikan Perbaikan Perbaikan Perbaikan


Pengaman Integritas Efektivitas Efesiensi
Aset - Aset Data Sistem Sistem

Tahapan – tahapan prosedur dalam melakukan pemeriksaan PDE:

1. Perencanaan pemeriksaan
2. Peninjauan pendahuluan
3. Analisis Aplikasi
4. Penilaian Pengendalian Intern
5. Pelaporan

Teknik – Teknik Pemeriksaan PDE

1. Pengujian dengan Data Simulasi


2. Pemanfaat Fasilitas Pengujian Secara Terpadu
3. Simulasi Pararel
4. Pemasangan Modul/ Program Pemeriksaan
5. Pemakaian Perangkat Lunak khusus untuk Pemeriksaan
6. Metode Tracing 7. Metode Pemetaan

b. Kecurangan dalam Organisasi PDE

Kecurangan komputer adalah kecurangan yang berkaitan dengan segala kegiatan


komputer, yang meliputi manipulasi data dan program serta perangkat keras.
Manipulasi data dan program dapat berupa pengrusakan, sabotase, penyadapan, dan
penyisipan (penambahan), pengubahan, penghapusan, dan pemalsuan.

Untuk mendeteksi adanya suatu kecurangan, pemeriksa wajib mengetahui


kemungkinan terjadinya suatu kecurangan., siapa yang mungkin melakukannya dan
gejala – gejalanya. Tindakan berjaga – jaga untuk mencegah terjadinya suatu
kecurangan dapat dilaksanakan jika hal – hal di atas telah diketahui. Jika gejala telah
diketahui pemeriksa dapat merancang program pemeriksaan dan menelusuri semua
gejala kecurangan yang diamati.

c. Hubungan Audit Dengan Komputer

Dalam SAS No.48 ada 3 tahap yang diikuti dalam pelaksanaan audit untuk perusahaan
yang menggunakan computer ini:

1. Mempelajari struktur dan prosedur umum perusahaan


2. Mempelajari system akuntansi dan kaitannya dengan system pengawasan
intern perusahaan
3. Merencanakan pemeriksaan saldo dan transaksi

d. Langkah – Langkah Audit EDP

1. Fase Pemeriksaan Pendahuuluan

Dalam fase ini auditor melakukan pemeriksaan terhadap susunan, struktur,


prosedur, dan cara kerja computer yang dipakai perusahaan.
2. Fase pemeriksaan yang Mendetail
Dalam fase ini akuntan berusaha untuk mendapatkan informasi lebih dalam
untuk memahami system pengawasan yang dianut oleh system computer
perusahaan tersebut.
3. Fase Pengujian Kesesuaian
Dalam fase ini akuntan dapat menggunakan “ computer Assisted Evidence
Collection Techniques” untuk menilai keberadaan dan kepercayaan kita
terhadap system pengawasan tersebut.
4. Fase Pengujian Kebenaran Bukti
Tujuan pengujian kebenaran bukti ini adalah mendapatkan bukti yang
cukup kompeten sehingga auditor dapat memberikan pertimbangan akhir
apakah kerugian material dapat terjadi atau tidak selama memptoses data di
computer.
5. Penilaian Secara Umum Atas Hasil Testing/ Pengujian
Setelah dilakukan pengujian kebenaran bukti maka akuntan diharapkan
telah dapat memberikan penilaian apakah bukti yang diperoleh dapat atau
tidak mendukung informasi yang di audit.

1.4 APLIKASI KOMPUTER PADA AUDIT SAMPLING

Penggunaan computer pada audit sampling belum meluas. Hal ini disebabkan karena
belum banyaknya Software yang tersedia dan kalaupun ada harganya relative mahal.
Beberapa hal yang dapat dilakukan computer dalam auditing adalah sebagai berikut:

1. Auditing Sampling
Dalam auditing samling ini computer dapat berperan dalam hal:
• Menghitung parameter sampling
• Memilih sample
• Menilai hasil sample
2. Simulasi
Disini computer digunakan dalam menilai software yang dimiliki oleh
langganan.auditor dapat merekap “ specification sheet” yang menggambarkan
bagaimana proses kerja system computer klien. Dengan pengetahuan ini maka
auditor dapat bekerja melalui system tersebut.
3. Pengumpulan data yag akan diuji
Dalam pengumpulan data ini biasanya dilakukan melalui catatan “tagged” yang
digunakan bersama dengan integrated Test Facility( ITF).
4. Pemeriksaan Analitys

1.5 UTILITY PROGRAM

Software system yang digunakan dalam mengumpulkan bukti disebut utility program.
Sebagian besar program untuk audit di desain khusus yang dapat digunakan dalam
computer IBM (completible with IBM).

Beberapa alasan yang menyebabkan orang tidak menggunakan generalized audit


software tetapi utility software adalah:

1. Sulit dan mahalnya generalized software


2. Keterbatasan generalized soft ware
3. Perhitungan efisiensi utility program lebih efisien

Beberapa hal yang dapat dibantu oleh utility program adalah sebagai berikut:

1. Penyortiran data
2. Merge file
3. Mengkopi file
4. Menghapus file
5. Dump files

Beberapa contoh bagaimana utility program dapat membantu generalized audit


software adalah:

1. Jika software auditor umum dimaksudkan untuk membandingkan data dari dua
file maka file tersebut harus di sortir dalam urutan yang sama
2. Software audit umum ini hanya dapat membaca sejumlah tertentu file secara
serentak
3. Software audit umum mungkin tidak dapat melampaui struktur data network.
KASUS

PT SEGARDINGIN. Perusahaan ini sudah berjalan selama kurang lebih sepuluh


tahun yang kegiatannya menjual jusbuah yang terdiri dari beberapa buah-buahan. Suatu
ketika perusahaan ini mendapatkan masalah yangsangat rumit dan kompleks. Sebelumnya
perusahaan ini telah menyediakan pemberdayaan karyawaninternal perusahaan, yang
bernama Adrian Jason untuk mempelajari cara menggunakan software audituntuk komputer.
Adrian Jason langsung mencari masalah-masalahnya lalu mengatasi masalah
tersebut,membuat prosedur pengendalian dan dibuat pengujian pengendaliannya.
Masalahmasalah tersebut diantaranya yaitu akses yang tidak sah pada program komputer,
sehingga website pada perusahaanyang digunakan untuk berhubungan dengan pihak eksternal
perusahaan, seperti customers dan masyarakat tidak dapat dibuka. Departemen penjualan
perusahaan menggunakan program komputeryang baru untuk mencatat transaksi keuangan
dengan menggunakan software akuntansi keuangan danmengubahnya untuk cara menghitung
komisi penjualan. Ada kesalahan dalam pemodifikasian programini karena hasil hitungnya
lebih kecil dari biasanya. Salah seorang karyawan bagian departemenproduksi yang
mempunyai wewenang penuh atas pemesanan pembelian pada pemasok dan menerimlaporan,
melakukan pemesanan palsu untuk kepentingan pribadinya. Karena banyaknya masalah
yangterjadi diperusahaan tentang audit sistem informasi maka Adrian Jason juga mencoba
memeriksapemrosesan komputer perusahaan, apakah prosedur edit pada komputer telah
mendeteksi in put yangsalah atau tidak. Untuk mengatasi berbagai masalah yang ada di
perusahaan Segar Dingin tersebutAdrian Jason melakukan audit sistem informasi pada
komputer. Di bawah ini merupakan cara mengatasimasalah perusahaan,pengendalian masalah
dan menguji pengendalian terbut yang dilakukan olehauditor internal perusahaan Segar
Dingin.

SARAN

Menurut kami sistem pengendalian internal lebih diperketat lagi terutama dibagian
departemen produksi, selain itu juga kurangnya pengetahuan tentang SDM dimana
karyawan dengan sangat luges untuk melakukan pemalsuan untuk kepentingan pribadinya.
Pada bagian departemen produksi untuk lebih memperketat SPI yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

www.academia.edu/4532501/Makalah_Audit_Pemerintahan_dan_Komputer_Audit
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahU
KEwiT0Z_fysL_AhWGSmwGHSeuAzIQFnoECDQQAQ&url=http%3A%2F%2Fepr
ints.polsri.ac.id%2F9842%2F3%2F3.%2520BAB%2520II.pdf&usg=AOvVaw3syfxj
TlsUlbluvvgoipVD
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&u
act=8&ved=2ahUKEwiT0Z_fysL_AhWGSmwGHSeuAzIQFnoECDEQAQ&url=http
s%3A%2F%2Fwww.djkn.kemenkeu.go.id%2Fkpknl-pangkalanbun%2Fbacaartikel
%2F15723%2FFungsi-Pengendalian-Internal-Bagi-
SuatuOrganisasi.html&usg=AOvVaw3ZjEMcJFp3c5-Dy-oQMIrc
ejournal.stiesyariahbengkalis.ac.id/index.php/iqtishaduna/article/view/75
http://maulidariza.blogspot.com/2013/11/konsep-konsep-pde.html
www.studocu.com/id/document/universitas-hindu-indonesia/akuntansi/auditing-
padasistem-pde/41781039
www.academia.edu/25575991/Audit_Pemrosesan_Data_Elektronik
https://www.scribd.com/document/392496047/Contoh-Kasus-Audit-Sistem-
Informasi#

Anda mungkin juga menyukai