Anda di halaman 1dari 7

Audit Pemrosesan Data Elektronik

OLEH KELOMPOK 9 :

1. Luh De Windy Windari (202133121148)


2. Ayu Putu Mas Bita Maharani (202133121176)
3. Ni Kadek Linda Citra Dewi (202133121184)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WARMADEWA

TAHUN 2023/ 2024


A. Komponen Sistem PDE
Sistem PDE (pemrosesan data elektronik) atau EDP (electronic data processing) adalah
sistem pemrosesan data yang menggunakan teknologi telekomunikasi dan komputer.
Sistem PDE merupakan salah satu hasil pengembangan teknologi yang penting. Ada empat
komponen sistem PDE, yaitu:
1. Perangkat keras (hardware) komputer
Hardware merupakan peralatan fisik yang digunakan dalam sistem PDE.
Konfigurasi hardware berisi lima komponen, yaitu:
a. Central processing unit (CPU)
b. Peralatan input (input device)
c. Peralatan output
d. Peralatan komunikasi komputer
e. Secondary storage
2. Perangkat lunak (software) komputer
Software Komputer
Perangkat lunak komputer yang terkait dengan sistem PDE adalah system software
dan aplication software. Perangkat lunak sistem terdiri dari:
a. Sistem operasi.
b. Program utility.
c. Compilers dan assemblers.
d. Sistem manajemen basis data atau database management system.
3. Metode pengorganisasian data
Metode organisasi data merupakan cara bagaimana data diorganisasi dalam file
komputer. Ada dua jenis metode pengorganisasian data yang dapat digunakan,
yaitu:
a. Traditional File Method
Pada metode ini, master file dan file transaksi dipisahkan untuk setiap aplikasi
akuntansi atas siklus transaksi yang berbeda.
b. Database Method
Database method merupakan organisasi data yang didasarkan pada kemampuan
data dalam file untuk diakses langsung oleh berbagai program aplikasi.
4. Metode pemrosesan data
Ada tiga jenis metode pemrosesan data yang dapat digunakan, yaitu:
a. Batch Entry/Batch Processing
Pada metode batch entry/batch processing data transaksi yang ada dikumpulkan
dalam suatu batch atau kelompok. Setelah itu, data yang ada dalam kelompok
tersebut dimasukan sekaligus ke dalam komputer untuk diproses bersama-sama.
Pengolahan data menggunakan batch processing, dilakukan dalam dua bentuk yang
berbeda yang terletak pada urutan datanya. Ada dua jenis pengolahan data sesuai
dengan urutan data yaitu:
• Data diproses secara urut seperti urutan data dalam file. Pada cara ini, transaksi
yang terjadi perlu disortir ke dalam urutan yang sesuai dengan urutan data dalam
file. Setelah itu pengolahan data dapat dilaksanakan.
• Data diproses secara urut seperti urutan transaksi yang terjadi. Pada cara ini,
transaksi yang terjadi tidak perlu disortir terlebih dahulu karena transaksi yang ada
akan diproses sesuai urutan transaksi.
b. On-Line Entry/Batch Processing
Pada metode on-line entry/batch processing, data transaksi yang terjadi langsung
dimasukkan melalui terminal, tetapi tidak langsung diproses. Data yang
dimasukkan melalui terminal, disimpan terlebih dahulu dalam suatu file transaksi
menunggu saat pemrosesan. Validitas transaksi akan diverifikasi terlebih dahulu
sebelum dicatat dalam file transaksi. Pengolahan data yang menggunakan batch
processing, dilakukan sekaligus oleh komputer.
Metode on-line entry/batch processing dapat dibedakan menjadi dua cara, yaitu:
• Pengecekan validitas dilakukan dengan menggunakan data referensi yang ada
dalam file.
• Pengecekan validitas dilakukan dengan menggunakan program-program yang
berisi nilai-nilai tertentu.
c. On-Line Entry/On-Line Processing
Pada metode on-line entry/on-line processing data transaksi yang terjadi
langsung dimasukan melalui terminal untuk langsung di proses. Terminal tidak
hanya merupakan alat input data, tetapi juga merupakan alat output data. Terminal
merupakan alat output data karena hasil pengolahan data transaksi yang
dimasukkan, dapat segera tampak pada layar komputer. Begitu data dimasukkan
melalui terminal, validitas transaksi akan langsung diverifikasi. Apabila data
tersebut valid maka data langsung diproses. Apabila data tersebut tidak valid, maka
data tidak diproses, dan kesalahan yang terjadi akan disampaikan melalui tampilan
layar komputer.
B. Kelebihan dan Kekurangan Pemrosesan Data Elektronik
 Kelebihan sistem PDE yang berkaitan erat dengan auditing:
1. Sistem PDE dapat memberi laporan akuntansi yang lebih tepat waktu dan lebih
efektif untuk pengawasan dan penelaahan operasi daripada sistem manual.
2. Sistem PDE dapat mencegah kesalahan perhitungan dan penulisan transaksi yang
sering terjadi pada sistem manual.
3. Sistem PDE dapat memberikan konsistensi yang lebih baik dalam pemrosesan data
daripada sistem manual.
4. Pada sistem PDE ada sering pengendalian yang dimasukkan secara built up ke
dalam komputer.
 Kekurangan sistem PDE:
1. Pada sistem PDE, lebih banyak orang yang dapat mengakses sistem daripada sistem
manual.
2. Lebih sedikit bukti dokumenter mengenai kinerja prosedur pengendalian pada
sistem PDE daripada sistem manual.
3. Pengubahan system dalam sistem PDE lebh sulit diimplementasikan dan
dkendalikan daripada sistem manual.
4. Pengurangan campur tangan manusia dalam sistem PDE dapat mengakibatkan
tersembunyinya kesalahan yang sebenarnya dapat diamati dalam sistem manual.
5. Berbagai fungsi dapat terkonsentrasikan dalam sistem PDE sehingga mengurangi
pemisahan tugas dan wewenang.
6. Informasi dalam sistem PDE lebih rawan terhadap kerusakan fisik dari pada sistem
manual.
7. Informasi pada sistem PDE kurang visible atau sulit dilihat daripada sistem manual.
8. Sistem PDE menghasilkan jejak transaksi yang terbatas dibanding sistem manual.
C. Pengendalian Pada Sistem PDE
1. Pengendalian Umum
Pengendalian umum meliputi empat kategori yaitu :
a. Rencana Organisasi. Dalam sistem yang kompleks, rekomendasi pemisahan tugas
lebih mungkin dibandingkan dari yang kurang kompleks. Contohnya adalah
pembagian tugas antara analis sistem dan pemrogaman.
b. Prosedur untuk mendokumentasikan, memeriksa kembali, dan mensahkan sistem
dan program komputer. Tujuan pengendalian umum ini adalah untuk meyakini
bahwa klien menerapkan pengendalian yang memadai atas aspek program
kkomputer dan dokumentasi yang berkaitan. Pengendalian utama mencakup
perancangan dan penggunaan pedoman sistem. Hal ini telah dibahas dalam bab 8
sebagai bagian dari pencatatan dan dokumen yang memadai.
c. Pengendalian perangkat keras. Pengendalian perangkat keras dibangun untuk
mendeteksi kesalahan peralatan. Auditor independen kurang memperhatikan
kecukupan pengendalian perangkat keras dalam sistem dibandingkan dengan
mtode untuk mengatasi kekeliruan dan ketidakberesan yang dapat dilakukan oleh
komputer. Pengendalian perangkat keras biasanya dirancang secara hati-hati untuk
menemukan dan melaporkan kegagalan mesin. Tetapi, jika organisasi tidak
membuat penanganan khusus atas kekeliruan mesin, maka data keluaran akan tidak
akurat.
d. Pengendalian atas akses ke peralatan, program dan file data. Pengendalian umum
ini penting untuk melindungi peralatan PDE dan pencatatan.
2. Pengendalian Aplikasi
Pengendalian aplikasi diterapkan pada tahap masukan, pemrosesan dan keluaran
aplikasi PDE. Pengendalian umum mempengaruhiketiga aplikasi, tetapi pengendalian
aplikasi yang terpisah dikembangkan untuk penjualan, penerimaan kas dan persediaan.
Meskipun beberapa prosedur pengendalian aplikasi mempengaruhi satu atau hanya
beberapa tujuan audit transaksi, sebagian besar prosedur ini mencegah atau mendeteksi
beberapa jenis kekeliruan dalam semua tahap aplikasi.
Hal ini akan diikhitasrkan secara ringkas dengan memberikan beberapa contoh
pengendalian msukan, pemrosesan, dan keluaran.
Pengandalian masukan. Pengendalian atas masukan dirancang untuk menjamin bahwa
informasi yang diproses oleh komputer adalah sah, lengkap, dan akurat. Pengendalian ini
kritis karena bagian terbesar dari kekeliruan dalam sistem komputer berasal dari kekeliruan
masukan.
Pengendalian pemrosesan. Pengendalian atas pemrosesan dirancang untuk menjamin
bahwa masukan data ke dalam sistem telah diproses secara akurat. Ini berarti bahwa semua
data yang dientri ke dalam komputer telah diproses, diproses sekali saja, dan diproses
secara akurat. Sebagian besar pengendalian pemrosesan juga merupakan pengendalian
yang tela terprogram, yang berarti bahwa komputer telah diprogram untuk melakukan
pengecekan. Contoh-contoh pengendalian pemrosesan ini mencakup pengendalian total,
pengujian logika, dan pengujian kelengkapan.
Pengandalian keluaran. Pengendalian atas keluaran dirancang untuk menjamin bahwa
data yang dihasilkan oleh komputer adalah sah, akurat, lengkap, dan didistribusikan hanya
kepada orang yang berhak. Pengendalian keluaran yang terpenting adalah penelaah
kelayakan data oleh orang yang meemahami bagaimana keluaran seharusnya
DAFTAR PUSTAKA

https://zetzu.blogspot.com/2010/10/standar-dan-metode-auditing-pada-sistem.html?m=1

2013. “Kelebihan dan Kekurangan Sistem PDE Dibanding Sistem Manual” Diakses pada 25
Desember 2023, dari: kelebihan-dan-kekurangan-sistem-pde/

https://www.academia.edu/12578716/Auditing_Pada_Sistem_PDE

Anda mungkin juga menyukai