Anda di halaman 1dari 16

AUDIT PENGOLAHAN

DATA ELEKTRONIK
KELOMPOK 7
1. NISA’UL ARIFA RAHMAWATI (E2B019063)
2. ALNISA DEWI RAHMAWATI (E2B019066)
3. AVIANA DEA SYAHFITRI (E2B019088)
KOMPUTER, PENGOLAHAN DATA dan EDP
(Electronic Data Processing)
Komputer adalah serangkaian atau
sekelompok mesin elektronik yang
terdiri dari ribuan bahkan jutaan
Pemrosesan data elektronik
komponen yang dapat saling bekerja (Inggis: Electronic Data
sama, serta membentuk sebuah sistem Processing disingkat EDP)
kerja yang rapi dan teliti untuk mengolah adalah penggunaan metode
informasi. automatis dalam pengolahan
data komersil. Biasanya
penggunaan EDP relatif simple,
aktivitas yg berulang untuk
Data adalah fakta mengenai obyek
memproses informasi dalam
atau kejadian yang berupa teks,
angka, audio, video maupun
jumlah yg besar.
gambar. Data harus bias disimpan
dan dicatat.
Karakteristik Edp

1. Kompleksitas teknis 2. Luas Pemakaian


Sistem PDE dapat ditentukan menurut Keluasan pemakaian PDE dalam
kompleksitas teknisnya dan sejauh mana sistem
PDE digunakan dalam organisasi. Sistem yg tidak
suatu sistemberkaitan dengan
kompleks dapat dibuat kompleks melalui salah kompleksitasnya. Bila lebih
satu atau kombinasi dari beberapa cara: banyak fungsi perusahaan dan
A. Pemrosesan on-line akuntansi dilaksanakan komputer,
B. Sistem komunikasi maka sistemnya harus menjadi
C. Pemrosesan yang terditribusi
D. Manajemen data base
kompleks
E. Sistem operasi yang kompleks
PENGOPERASIAN DAN METODE PENGOLAHAN

a. Metode pengorganisasian data b. Metode pemrosesan data


Metode organisasi data yakni cara bagaimana data tiga jenis metode pemrosesan data yang dapat
diorganisasi dalam file komputer. Dua jenis digunakan
metode pengorganisasian data yang dapat 1. Batch Entry/Batch Processing
digunakan: • Data diproses secara urut seperti urutan data
1. Traditional File Method dalam file.
2. Database Method • Data diproses secara urut seperti urutan
transaksi yang terjadi
c. Bukti Elektronis 2. On-Line Entry/Batch Processing
Yang harus dipertimbangkan auditor terkait • Pengecekan validitas dilakukan dengan
penilaian: menggunakan data referensi yang ada dalam
1) Informasi elektronis sebagai bukti yang file.
kompeten • Pengecekan validitas dilakukan dengan
2) Penyajian bukti elektronis menggunakan program.
3) Kompetensi alat atau media yang digunakan 3. On-Line Entry/On-Line Processing
untuk mengakses buktielektronis
4) Definisi kesalahan
5) Pengendalian kinerja terpasang
METODE AUDIT EDP
pendekatan audit dengan memperlakukan
1. Auditing-around the computer komputer dimana tekniknya hanya berfokus
pada input dan output dari sistem computer.

2. Auditing-through the computer pendekatan audit yang langsung berfokus


pada operasi pemrosesan dalam sistem
computer

menggunakan computer (audit software)


3. Auditing-with the computer untuk membantu melaksanakan langkah
langkah audit
KOMPONEN SISTEM EDP
a. Perangkat keras (hardware) b. Perangkat lunak (software) c. Brainware (User)
computer. computer. Brainware adalah orang yang
Konfigurasi hardware berisi Perangkat lunak sistem terdiri dari: menggunakan, memakai ataupun
lima komponen, yaitu: - mengoprasikan perangkat komputer.
Sistem operasi,
- Seperti contoh dari brainware yaitu
Central processing unit (CPU), - Program utility,
programmer, netter (sebutan untuk
- Peralatan input (input device), - Compilers dan assemblers, orang yang sedang melakukan
- Peralatan output, - surfing di internet), serta orang yang
Sistem manajemen basis data
- Peralatan komunikasi computer, atau database management sedang menggunakan perangkat

system. komputer.
- Secondary storage.
KELEBIHAN EDP

● Sistem PDE dapat memberikan konsistensi yang lebih baik dalam pemrosesan data
daripada sistem manual.

● Sistem ODE dapat memberikan laporan akuntansi yang lebih tepat waktu dan lebih
efektif untuk pengawasan dan penelaahan operasi daripada sistem manual.

● Sistem PDE dapat mencegah kesalahan perhitungan dan penulisan data transaksi yang
sering terjadi pada sistem manual.

● Pada sistem PDE ada fungsi pengendalian yang dimasukan secara built up ke dalam
komputer. Misalkan adanya password. Hal ini tidak terdapat pada sistem manual.
KELEMAHAN EDP
● Sistem PDE menghasilakan jejak transaksi yang terbatas dibandingkan sistem manual. Jejak transaksi untuk
keparluan audit hanya tersedia untuk jangka waktu yang pendek.
● Lebih sedikit bukti dokumenter mengenai kinerja prosedur pengendalian pada sistem PDE daripada sistem
manual.
● Informasi pada sistem PDE kurang Visible atau sulit dilihat daripada sistem manual.
● Pengurangan campur tangan manusia dalam sistem PDE dapat mengakibatkan tersembunyinya kesalahan
yang sebenarnya dapat diamati dalam sistem manual.
● Informasi dalam sistem PDE lebih rawan terhadap kerusakan fisik dibandingkan sistem manual.
● Berbagai fungsi dapat terkonsentrasikan dalam sistem PDE sehingga mengurangi pemisahan tugas dan
wewenang. Hal ini dapat berakibat sistem PDE lebih rentan dari sisi pengendalian dinbandingkan sistem
manual.
● Pengubahan sistem dalam sistem PDE lebih sulit diimplementasikan dalam dikendalikan daripada sistem
manual.
● Pada sistem PDE, lebih banyak orang yang dapat mengakses sistem daripada sistem manual.
PENGENDALIAN INTERN PADA SISTEM PDE
Pengendalian Organisasi dan Operasi Pengendalian Aplikasi
Pada sistem EDP komputerlah yang melakukan Pengendalian aplikasi merupakan pengendalian khusus
penjualan, dan melaksanakan posting. Oleh karena atas aplikasi akuntansi, seperti pemrosesan penjualan
itu, perlu pengendalaian khusus pada sistem PDE. atau penerimaan kas, pemrosesan gaji dan upah
karyawan dan sebagainya. Pengendalian aplikasi
berkaitan erat dengan tugas–tugas khusus yang
Pengendalian Perancangan Sistem dan Dokumentasi
dilaksanakan oleh sistem EDP
Pengendalian ini merupakan bagian integral dari
a. Pengendalian Input
metode pemisahan otoritas dan tanggung jawab yang
b. Pengendalian Pemrosesan
memadai. Pengendalian pengembangan sistem
c. Pengendalian Output
berkaitan dengan pengevaluasian sistem baru,
pengendalian pengubahan program, dan prosedur
dokumentasi.
Penerapan Standar Auditing Pada Sistem PDE
Standar umum pertama menyatakan bahwa audit harus
Pengendalian Akses Untuk Mencegah Penggunaan dilakukan oleh seorang individu yang memiliki keahlian
Peralatan EDP, File Data, Dan Program Komputer dan pelatihan teknis yang memadai sebagai auditor
Tanpa Autoritasi
DAMPAK EDP TERHADAP AUDITING DAN PENGENDALIAN

Para auditor harus memahami system komputer karena sistem ini memiliki dampak
yang besar terhadap cara-cara yang dipergunakan organisasi dalam bisnisnya. Sistem
yang di komputerisasi bukanlah semata-mata alat yang baru dipergunakan untuk
memroses pekerjaan administrasi. Seringkali, sistem pengendalian internal harus
disusun kembali karenakarakteristik suatu sistem komputer.
Tiga kepentingan utama auditor adalah :
1. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan auditor dan dalam
sistem pengolahan data jika dipergunakan suatu komputer.
2. Peluang-peluang yang diberikan oleh komputer untuk pelaksanaan tugas-tugas
auditing dengan lebih efektif dan efisien.
3. Meningkatnya kemungkinan-kemungkinan untuk pencurian, pemerasan, dan
spionase yaitu kejahatan dengan mempergunakan komputer sebagai akibat dari
suatu lingkungan yang dikomputerisasi.
MENETAPKAN RESIKO PENGENDALIAN

1. Mempertimbangkan pengetahuan yang diperoleh dari prosedur-prosedur untuk mendapatkan


pemahaman tentang apakah pengendalian yang berhubungan dengan asersi telah dirancang
dan dioperasikan oleh manajemen perusahaan.
2. Mengidentifikasi salah saji potensial yang dapat terjadi dalam asersi perusahaan
3. Mengidentifikasi pengendalian yang diperlukan yang diperkirakan akan mampu untuk
mencegah dan mendeteksi salah saji.
4. Melakukan pengujian terhadap pengendalian-pengendalian yang diperlukan . Pengendalian
harus memberi bukti tentang efektivitas rancangan dan atau pengoperasian pengendalian
yang diperlakukan
5. Mengevaluasi bukti dan menetapkan risiko.
STUDI KASUS RUMUSAN MASALAH

PT ANTAM (Persero) Tbk saat ini sedang dalam tahap 1. Bagaimana penerapan tata kelola TI yang
menerapkan tata kelola TI. PT ANTAM (Persero) Tbk sudah baik menurut CobIT framework 4.1 pada PT
menerapkan TI sebagai salah satu cara untuk mencapai tujuan ANTAM (Persero) Tbk?
bisnis agar investasi yang dikeluarkan sebanding dengan
2. Sejauh mana PT ANTAM (Persero) Tbk
tujuan yang akan dicapai perusahaan, oleh karenanya
telah menerapkan tata kelola TI dengan
penegakan IT Governance menjadi sebuah keharusan. Selama
menggunakan CobIT framework
ini PT ANTAM (Persero) Tbk terus melakukan pengembangan
(berdasarkan hasil penelitian Maturity
di dalam pengelolaan IT nya, namun hal tersebut belum
Level)?
menjamin bahwa perusahaan sudah betul-betul menerapkan
tata kelola TI nya dengan baik. Atas dasar tersebut, penulis 3. Bagaimana penerapan pengendalian umum

ingin menilai penerapan tata kelola TI yang selama ini sudah dan pengendalian aplikasi pada PT ANTAM

berjalan pada PT ANTAM (Persero). (Persero) Tbk?


Hasil  Dan Bahasan
 Hasil analisis pada PT ANTAM (Persero) Tbk, menggunakan Audit Around The Computer

 Berdasarkan hasil analisis pengendalian umum pada PT ANTAM (Persero) Tbk secara keseluruhan pengendalian
umum sudah cukup

 Berdasarkan hasil analisis CobIT penerapan proses CobIT pada perusahaan berada pada level rata-rata
3,9. Pada level kematangan ini, secara keseluruhan proses TI di PT ANTAM (Persero) Tbk berada pada
skala rata-rata 3, yaitu Defined, yang berarti bahwa seluruh proses telah didokumentasikan dan
telah dikomunikasikan, serta dilaksanakan dengan pengembangan sistem komputerisasi yang baik,
namun proses evaluasi belum dilakukan secara menyeluruh, ssehingga masih ada kemungkinan dapat
terjadinya penyimpangan.

 Di PT ANTAM (Persero) Tbk, terdapat proses berada pada level optimised, 18 proses pada level managed
and measured dan 8 proses pada level defined
• Berdasarkan hasil mapping antara business goals PT ANTAM (Persero) Tbk dan CobIT framework 4.1, terdapat 29
proses control objectives yang harus diperhatikan perusahaan
• Secara keseluruhan berdasarkan 29 proses CobIT yang terdeteksi dalam perusahaan, opini umum untuk perusahaan
adalah qualified karena 5 proses lainnya yang tidak terdeteksi tidak terlalu berpengaruh besar terhadap proses lainnya.
• Tidak semua rekomendasi proses menurut CobIT dapat diterapkan, perusahaan dapat mencari dan mengkaji tools- tools
lainnya yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
• Berdasarkan hasil analisis pengendalian aplikasi dapat disimpulkan bahwa:
a. Pengendalian Batasan (Boundary Controls) > Sudah cukup memadai, karena Sistem Aplikasi dilengkapi
dengan login akses berupa password dan username serta terdapat batasan-batasan terhadap kewenangan user
dalam mengakses aplikasi.
b. Pengendalian Masukan (Input Controls) > Sudah cukup memadai, karena transaksi diinput ke dalam dan
diterima oleh komputer, diproses hanya sekali, tanpa duplikat dan kesalahan.
c. Pengendalian Proses (Process Controls) > Sudah cukup memadai, karena pemrosesan transaksi: diterima
oleh komputer, diproses dengan logika yang valid, melalui seluruh fase pemrosesan, dan di update ke file dan
data yang benar.
d. Pengendalian Keluaran (Output Controls) > Sudah cukup memadai, namun tidak terdapat contact person
apabila terjadi sesuatu atas laporan yang dihasilkan, tidak terdapat end of page yang menyatakan bahwa
laporan lebih dari satu halaman dan tidak terdapat batas waktu penyimpanan terhadap laporan sehingga
membuat pelaksanaannya menjadi kurang efektif dan efisien.
KESIMPULAN

Komputerisasi mempunyai dampak yang besar terhadap prosedur dan teknik auditing. Pelaksanaan
semua audit dilandasi standar yang menyangkut profesionalisme yang dibutuhkan. Oleh karena itu,
pelaksanaan audit PDE tidak dapat menghilangkan kebutuhan akan pengalaman dan penilaian
profesional auditor. Tiga pendekatan kunci metode auditing berdasarkan komputer ( EDP Auditing )
adalah auditing di sekitar komputer, auditing melalui komputer dan auditing dengan komputer. Cara
yang digunakan dalam EDP auditing adalah data uji, pengujian terpadu, simulasi paralel, teknik modul
audit terpasang dan audit dengan bantuan mikrokomputer. Proses audit PDE terdiri dari tahap – tahap
mulai dari tahap pemeriksaan pendahuluan, tahap pemeriksaan rinci, tahap pengujian kesesuaian,
tahap pengujian kebenaran bukti, dan tahap penilaian secara umum atas hasil pengujian. Audit PDE
melibatkan software audit untuk membantu pengujian serta evaluasi record dan file perusahaan.
Penggunaan software audit memerlukan pertimbangan antara biaya dan manfaat.Auditor atau stafnya
dalam melaksanakan audit di lingkungan PDE harus mempunyai keahlian minimum tentang sistem
berkomputer ( PDE ).
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai