Anda di halaman 1dari 18

COMPUTER AUDIT

OLEH: KELOMPOK III

ELMA 105731110516

MUSPIRA 105731111116

SRIDEPI 105731110916

HERA DEBIJAYANTI 105731112116

NINGSIH ANDRIANI 105731109416

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan segala bentuk kenikmatannya kepada kita semua
sehingga penulisan ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang diharapkan.
Dan tak lupa pula penulis mengirimkan salam dan shalawat atas junjungan kita
Nabiullah Muhammad saw. Sebagai rahmatan lil’alamin.

Penulisan makalah ini merupakan bentuk kewajiban dan penyempurnaan


nilai terhadap kami selaku mahasiswa di Universitas Muhammadiyah. Dan ucapan
terima kasih kepada dosen Auditing I kami yang telah memberikan banyak arahan
dan bimbingan kepada kami.

Penyusunan makalah ini belum sempurna, oleh karena itu penulis


mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun.

Wassalam.....!

Makassar, 24 Mei 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teknologi computer telah berkembang sangat cepat, bahkan lebih
cepat dari perkiraan sebagian besar orang, dan sangat berpengaruh terhadap
kehidupan modern. Dalam kehidupan sehari-hari computer digunakan untuk
aplikasi yang sebelumnya tidak terbayangkan. Sejak tahun 1970-an sudah
lazim sebuah kantor bisnis maupun pemerintahan menggunakan teknologi
computer sebagai alat bantu dalam kegiatannya. Bahkan pada era 1980-an
ketika computer mikro mulai membanjiri pasaran, computer dapat ditemukan
hampir di segala tempat, di perkotaan, di sekolah, di pasar swalayan, hingga di
rumah-rumah keluarga.
Perkembangan computer juga terpengaruh pada pola kerja pemeriksa
(auditor) dalam menjalankan profesinya. Hal tersebut terjadi karena
perusahaan/organisasi yang menjadi objek pemeriksaan telah menggunakan
computer sebagai pengolah datanya. System pembukuan, penggajian,
persediaan dan sebagainya banyak yang telah terkomputerisasi, sehingga
mendorong pemeriksa untuk memahami lebih jauh tentang computer atau
pengolahan data secara elektronik.

iii
3

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud pemeriksaan data elektronik (PDE) ?
2. Apa yang dimaksud pegendalian intern ?
3. Apa saja konsep-konsep pemeriksaan PDE ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu pemeriksaan data elektronik (PDE)
2. Untuk mengetahui apa itu pengendalian intern
3. Untuk mengetahui konsep-konsep pemeriksaan PDE
4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian PDE
Secara sederhana computer dapat di artikan sebagai seperangkat alat
elektronik yang dapat di pakai untuk memproses data atau fakta. Pemrosesan
data secara elektronik tersebut sering di sebut dengan PDE ( pemrosesan data
elektronik). Atau EDP ( electronic data processing).
Dalam PDE yang sering terjadi adalah proses input masukan,
penyimpanan pengolahan yang mencakup kalkulasi, klasifikasi, dan
manipulasi data /fakta, penampilan dan pengendalian. Karena yang di olah/di
proses adalah data/fakta. Tentu data/fakta tersebut harus berbentuk sesuatu
yang dapat di mengerti oleh computer.
Computer tidak akan dapat melakukan operasi PDE tanpa adanya suatu
prosedur yang memerintah dan mengaturya agar melakukan suatu operasi .
prosedur-prosedur tersebut d buat oleh pemrogram. ( pemrogrammer) atas
dasar hasil analisis dari system analisis. Seorang analisis bekerja sesui dengan
profesinya untuk membantu pihak manajemen dalam menuangkan kebijakan-
kebijakan. Dengan adanya prosedur ini maka manajemen dapat melakukan
pengendalian pengoperasian computer dapat mengolah data bisnisnya.

a. Unsur-unsur PDE

Unsur- unsur yang mendorong adanya PDE, selain perangkat alat


elektronik, juga harus ada data yang di olah, untuk mengolah data menjadi
onformasi di perlukan prosedur-prosedur yang di sebut program.
Prosedur- prosedur atau program yang di gunakan untuk mengolah data di
sebut perangkat lunak ( software).

Terdapat bermacam-macam program menurut jenis pemakaiannya yaitu:


5

1. System operasi, yaituprogram yang di buat untuk melakukan dasar-


dasar operasi computer.
2. Program paket, yaitu suatu program yang di buat oleh software house
yang di maksudkan untuk memudahkan para pemakai dalam
melakukan suatu pekerjaan,
3. Program aplikasi, yaitu suatu prosedur yang di buat oleh pemrogram
untuk mengolah suatu data dalam aplikasi khusus.

Dari unsur-unsur yang mendukung adanya PDE, unsur manusia adalah


unsur yang penting , karena tanpa adanya manusia perangkat lunak
ataupun perangkat canggih tidak akan ada gunanya. Berdasarkan tugasnya
brainware dapat di kelompokkan sebagai berikut:

1. System analisis yaitu, orang yang membantu pihak manajer dalam


menganalisis system yang berkaitan dengan yang di kembangkan oleh
perusahaan/ organisasi sesuai dengan kebutuhan manajemen.
2. Pemrogram, yaitu orang yang bertugas menyususn prosedur-prosedur
suatu system aplikasi berdasarkan hasil analisis system analis.
3. Operator, yaitu orang yang bertanggung jawab mengoperasikan
computer.
Selain itu masih ada beberapa personal yang terlihat dalam pengolahan
data yaitu:
1. Perpustakaan data ( data librarion) yang bertanggung jawab terhadap
penyimpanan data dan penyediaan data dan program.
2. Administrator database bertanggung jawab memlihara database dan
mengtur kewenangan dalam mengakses database.
3. Pendukung teknik , bertanggung jawab terhadap pengadaan perangkat
lunak.
6

b. Organisasi PDE

Pengolahan data biasanya mempunyai pola-pola yang harus di mengerti


pemeriksanya. Yaitu sentralisasi dan desentralisas, pengolahan data
terdistribusi, pengolahan oleh pemakai akhir.

 Pengolahan data secara desentralisasi biasanya melibatkan sebuah


computer besar ( mainframe ) sebagai host computer and dumb-dumb
terminal. Data base dan program hanya berada pada computer besar,
sehingga terminal-terminal tidak bias memprogram data sendiri.
 Pengolahan data secara desentralisasi membagi proses kepada sentral
sentral lain yang lebih kecil kemudian secara berkala di lakukan
pemutakhitan data pada pusat dar jarak jauh.
 Pengolahan data terdistribusi menghubungkan terminal-terminal
dengan sebuah computer besar. Database ada pada computer besar,
tetapi suatu saat dpat dengan mudah di ambil melalui terminal dan di
proses di terminal.
 Jika pemakai lebh dominan dalam pengolahan data, maka computer-
komputer tidak saling berhubungna karena masing-masing computer
memiliki database dan program sendiri.

B. Pengendalian Intern
Menurut SAP dalam SA Seksi 314.4 No. 05-09 pengendalian intern atas
pengolahan computer, yang dpat membantu pencapaian tujuan pengendalian
intern secara keseluruhan, mencakup prosedur manual maupun prosedur yang
di desain dalam program computer.

Prosedur pengendalian manual dan computer terdiri atas:

1. Pengendalian umum: pengendalian menyeluruh yang berdampak terhadap


lingkungan EDP yang terdiri atas
 Pengendalian organisasi dan manajemen
7

 Pengendalian terhadap pengembangan dan pemeliharaan system


aplikasi
 Pengendalian terhadap operasi system
 Pengendalian terhadap perangkat lunak system
 Pengendalian terhadap entri data dan program
2. Pengendalian aplikasi: pengendalian khusus atas aplikasi akuntansi yang
meliputi
 Pengendalian atas masukan
 Pengendalian atas pengolahan dan file data computer
 Pengendalian atas keluaran
 Pengendalian masukan, dan keluaran dalam system online.

Untuk mempermudah evaluasi atas pengolahan intern, maka pengendalian


intern dalam lingkungan EDP di klompokkan sbb:

1. Pengendalian umum terdiri atas


 Pengendalian organisasi
 Pengendalian administrative
 Pengendalian pengembangan dan pemeliharaan system
 Pengendalian hardware dan software
 Pengendalian dokumentasi
 Pengendalian keamanan
2. Pengendalian aplikasi
 Oengendalian input
 Pengendalian pemrosesan
 Pengendalian output.
a. Pengendalian umum
1. Pengendalian organisasi
Pengendalian ini bertujuan untuk memenuhi pengendalian intern
berupa:
8

a. pemisahan tugas yang memadai untuk mencegah adanya


ketidakcocokan fungsi personal EDP dalam departemen dan antara
department EDP dengan pemakai.
b. Pencegahan akses tidak sah terhadap peralatan computer, program,
dan file data oleh karyawan EDP maupun pemakai
Bebarapa hal yang perlu di perhatikan dalam pengendalian ini
a. Penggabungan antara fungsi system analis, pemrogram dan opersi
dalam satu orang mneyebabkan mudahnya orang tersebut
melakukan dan mneymbunyikan kesalahan
b. Departemen EDP harus berdiri independen dari departemen
pemakai, dengan demikian manajer EDP harus melapor pada
orang/atasan yang tidak terlibat langsung dalam otorisasi transaksi
untuk pmrosesan computer.
c. Personal EDP seharusnya tidak mengotorisasi atau menandatangani
transaksi atau mempunyai atas hak hasil asset.
2. Pengendalian administrative.
Manfaat dan tujuan yaitu
a. Memberikan kerangka untuk mencapai tujuan system informasi
secara keseluruhan, memberikan arah pengembangan system
informasi, dan menggambarkan sumber-sumber daya yang di
perlukan melalui pembuatan rencan induk.
b. Menyediakan seperangkat prosedur yang menggambarkan tindakan
tindakan yang harus di ambil dalam keadaan darurat.
c. Menyediakan pelatihan dan pengarahanbagi karyawan, penyaringan
dan selsksi karyawan
d. Memberikan kestuan standar dalam pengembangan operasi, dan
pemeliharaan system computer sehingga kekacauan dan kegagalan
dapat di tekan.
3. Pengendalian pengembangan dan pemeliharaan system
Pengendalian pengembangan dan pemelihraan system berhubungan
dengan
9

a. Review, pengujian dan pengesahan system baru.


b. Pengendalian atas perubahan program
c. Prosedur dokumentasi.
Prosedur beriku ini akan membantu dalam memberikan pengendalian
yang memadai
a. Desain system harus melibatkan departemen pemakai, akuntansi
dan internal control
b. Setiap system harus tertulis secara spesifik serta di review dan di
setujui oleh manajemen dan pemakai.
c. Pengujian system harus di lakukan dengan kerja sama antara
pemakai dan personal EDP.
d. Manajer EDP, database administrator , pemakai, dan top
manajemen harus memberikan persetujuan akhir atas sebuah
system baru sebelum di operasikan.
e. Perubahan da perbaikan program harus di setujui sebelum di
implementasikan untuk menetukan apakah mereka telh d otorisasi,
diuji, dan di dokumentasikan.
4. Pengendalian hardware dan software
Teknologi computer modern telah mencapai tingkat kepercayaan yang
tinggi dalam peralatan computer. Kategori dalam pengendalian ini
meliputi:
a. Dual read
b. Parity check
c. Echo check
d. Read after write
Untuk mencapai hasil maksimum dari pengendaian ini ada dua
prasyarat utama yang harus di penuhi
a. Harus ada program pencegahan yang di bangun dalam hardware
b. Pengendalian atas perubahan system software harus sejalan
dengan pengembangan system dan pengendalian dokumentasi
yang di jelaskan di atas.
10

5. Pengendalian dokumentasi
Pengendalian dokumentasi berhubungan dengan dokumen dan catatan
yang di rancang leh perusahaan untuk menggambarkan aktifitas
pemrosesan computer.
Dokumentasi yang di maksud meliputi:
a. Penjelasan dan flowchart dari system dan program
b. Intruksi operasi untuk operator computer
c. Prosedur pengendalian yang harus di ikuti oleh operator dan
pemakai
d. Uraian dan sampel dari input dan output yang di minta.
6. Pengendalian keamanan
a. Pengendalian akses atas file dan program.
Pengendalian akses seharusnya mencegah penggunaan secara tidak
sah dalam departemen EDP, data files, dan program computer,.
Pengendalian spesifik meliputi penyelamatan fisik maupun prosedur.
b. Pengendalian aplikasi
Pengendalian ini berhubungan dengan tugas spesifik yang
disajikan oleh computer.
Jenis pengendalian ini didesain untuk memberikan jaminan bahwa
pencatatan, pemrosesan, dan pelaporan data oleh EDP disajikan dengan
wajar. Yang termasuk dalam kategori ini adalah :
 Pengendalian input
 Pengendalian pemrosesan
 Pengendalian output

C. Konsep-Konsep Pemeriksaan PDE


Peranan computer yang menyolok dalam kehidupan modern, selain
membawa pengaruh yang baik seperti ketelitian dan kecepatan kerja, juga
membawa implikasi buruk terhadap lingkungannya, yang harus mendapat
perhatian dari setiap pemeriksa, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sikap sebagian orang yang merasa takut kehilangan pekerjaan .


11

2. Sikap sebagian orang yang menganggap bahwa computer adalah peralatan


yang cerdas, sehingga menganggap bahwa hasil kerja computer tidak
pernah salah. Hal demikian sesungguhnya memang benar tetapi
kesimpulannyalah yang kadang salah.
3. Penyalahgunaan computer oleh orang-orang yang lebih ahli, seperti
analisis dan pemrogram. Penyalahgunaan ini bermacam-macam jenis dan
tujuannya, sering juga disebut sebagai kejahatan computer.
4. Pengrusakan dan sabotase dari orang-orang yang tidak bertanggung
jawab.
Dalam pelaksanaan EDP audit, seorang auditor dapat memutuskan apakah
ia akan menggunakan computer atau tidak. Ada tiga metode yang sering
digunakan yakni:
1. Audit Around The Computer
2. Audit Through The Computer
3. Audit With The Computer

a. Pengertian Pemeriksaan PDE

Pemeriksaan PDE bertujuan untuk memberikan opini (pernyataan)


terhadap system informasi yang berkomputerisasi. Disini pemeriksa harus
menilai apakah sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis,
semua kekayaan asset dilindungi dengan baik, terjamin integritasnya serta
terdapat pengendalian intern yang memadai. Dengan perkataan lain,
pemeriksa harus dapat menyatakan apakah system informasi yang
terkomputerisasi telah terselenggara dengan efektif dan efisien.

Pemeriksaan EDP harus dapat memberikan perbaikan pada


organisasi dibidang pengamanan asset-aset pemrogram data, integritas
data, efektivitas system pemrosesan data dan efisiensi system pemrosesan
data.
12

Dalam melakukan pemeriksaan PDE, pemeriksa harus melalkukan


tahapan-tahapan prosedur sebagai berikut:

1. Perencanaa pemeriksaan
Dengan melakukan dahap ini diharapkan dapat melakukan
pemeriksaan yang efisisen dan efektif serta mendapat dukungan dari
pihak-pihak yang terkait.
2. Peninjauan pendahuluan (preliminary review)
Dengan melakukan peninjauan pendahuluan pemeriksa dapat
mengumpulkan informasi mengenai data umum objek pemeriksaan
termasuk sistem akuntansinya.
3. Analisis aplikasi (application analysis)
Analisis aplikasi dimaksudkan agar pemeriksa memahami kaitan
antara aplikasi dengan pelaksanaan kegiatan objek pemeriksaan.
4. Penilaian pengendalian intern
Tujuan pemeriksa untuk memahami pengendalian intern
dimaksudkan untuk mengidentifikasi jenis-jenis kesalahan yang
mungkin terjadi seperti kesalahan laporan, penyimpangan dari
prinsip akuntansi, inefisiensi, kerugian, kehilangan dan bahkan
terhentinya kegiatan usaha, mempertimbangkan factor-faktor yang
berpengaruh terhadap penyajian laporan keuangan dan merancang
pengujian-pengujian substantif.
5. Pelaporan
Pelaporan menjadi tahapan terakhir dalam rangkaian kegiatan
pemeriksaan PDE, dimana pada tahap ini pemeriksa dapat
menyampaikan apa yang telah dilakukan sehingga menghasilkan
kesimpulan-kesimpulan, yang selanjutnya di pakai untuk
memberikan saran-saran perbaikan dan penyampaian pernyataan
pendapat (opini).
13

b. Teknik-teknik Pemeriksaan PDE


Ada beberapa teknik yang dapat dilkakukan dalam melakukan
pemeriksaan EDP, antara lain sebagai berikut:
1. Pengujian dengan Data Simulasi
Teknik ini sering di pakai karena teknik ini dianggap paling efektif.
Pemeriksaan dapat langsung memeriksa system pengolahan dengan
menggunakan transaksi simulasi sebagai bahan pengujian. Beberapa
program aplikasi diuji kemampuannya dalam memproses data hingga
dapat diketahui apakah program berjalan dengan benar atau ditemukan
kesalahan atau penyimpangan. Dengan melakukan pengjian data akan
didapat bukti yang konkret mengenai keandalan program/ system
dalam memproses suatu transaksi.
Hal-hal yang perlu disiapkan oleh pemeriksa dalam melakukan
pengujian meliputi transaksis yang dipakai untuk pengujian dan berkas
induk pengujian. Pemeriksaan harus melakukan pengujian secara ketat
atas prosedur pengujian agar dapat mempertahankan independensinya.
2. Pemanfaatan Fasilitas pengujian secara terpadu
Teknik ini merupakan perluasan dari teknik pengujian data. Transaksi
sebenarnya ( transaksi aktif) dengan cara memberikan suatu kode
khusus.
Pemeriksaan dapat membandingkan hasil pengujian dengan ketentuan
yang telah ditetapka sebelumnya. Dengan demikian pemeriksaan dapat
menilai keanda;an program aplikasi dan mengetahui apakah program
aplikasi telah dilengkapi dengan pendeteksian kesalahan (error
detection).
Teknik ini sangat cocok untuk system pengolahan online maupun
batch processing.
3. Simulasi parallel
Dengan teknik ini pemeriksa membuata simulasi pemrosesan dengan
memanfaatkan program yang disusun oleh pemeriksa, yaitu suatu
model aplikasi yang dipakai secara rutin. Hasil pemrosesan simulasi
14

ini kemudian dibandingkan dengan hasil pemrosesan sesungguhnya


yang telah dilakukan objek pemerikssan. Dari hasil perbandingan
tersebut akan diketahui apakah program/system yang dipakai telah
benara atau terdapat kesalahan /penyimpangan.
4. Pemasangan Modul/Program Pemeriksaan
Pemeriksaan dapat memasang suatu modul/program pemeriksaan ke
dalam program aplikasi untuk memantau secara otomatis sehingga
dapat terhimpun data untuk keperluan pemeriksaan. Transaksi yang
diolah oleh program apliksai kemudian akan di cek oleh modul
pemeriksaan yang telah dipasang kedalam program apliksai yang
selanjutnya akan dicatat ke dalam suatu log pemeriksaan. Pemeriksaan
dapat menyimpulkan apakah program aplikasi berjalan baik tanpa ada
penyimpangan dari catatan log yang dicetak secara berkala.
Cara ini cocok untuk pengolahan data secara online namun dengan
adanya program tambahan tersebut sedikit banyak akan meperlambat
kerja program aplikasi yang diperiksa.
5. Pemakaian Perangkat Lunak Khusus untuk Pemeriksaan
Dengan memakai perangkat lunak yang disusun khusus untuk
pemeriksaan (audit Software) pemeriksaan dapat menguji keandalan
dokumentasi dan berksa suatu objek pemeriksaan. Beberapa audit
software yang biasa dipakai antara lain: Generalized Audit Software,
Audit Command Language (ACL), Audassist, IDEA-Y.
6. Metode tracing
Pemeriksaan dapat melakukan penelusuran terhadap suatu program/
sistem aplikasi untuk menguji keandalan kebenaran data masukan
dalam pengujian ketaatan.
Dengan metode ini pemeriksaan mencetak daftar instruksi telah
dijalanakan selama proses.
7. Metode Pemetaan (Mapping)
Pemrogram dapat memasukkan kode-kode tertentu yang tidak
dikehendaki yang disiapkan kedalam program untuk kepentingan.
15

Dengan metode ini dapat ditunjukkan suatu bagian program aplikasi


yang dapat dimasuki pada saat dijalankan sehingga dapat diketahui
bagian mana dari program tersebut yang sedang melakukan proses dan
bagian mana yang tidak sedang melakukan proses. Dengan
diketahuinya bagian-bagian yang sedang bekerja dan bagian-bagian
yang tidak sedang bekerja tersebut makan dapat dipisahkan kode-kode
yang tidak dikehendaki tadi kemudian menghapuskannya..
c. Kecurangan dalam Organisasi PDE
Kecurangan komputer adalah kecuranga yang berkaitan dengan segala
kegiatan dengan komputer, yang meliputi manipulasi data dan program
serta perangkat keras. Manipulasi data dan program dapat berupa
pengrusakan, sabotase, penyadapan, penyisispan (penambahan),
pengubahan, penghapusan, dan pemalsuan. Sedangkan kejahatan terhadap
perangkat keras lebih banyak pada pengrusakan dan pemalsuan.
Untuk mendeteksi adanya suatu kecurangan, pemeriksa wajib
mengetahui kemungkinan terjadinya suatu kecurangan, siapa yang
mungkin melakukannya dan gejal-gejalnya. Tindakan gejala-gejalanya.
Tindakan berjaga-berjaga untuk mencegah terjadinya suatu kecurangan
dapat dilaksanakan jika hal-hal diata telah diketahui. Jika gejala telah
diketahui pemeriksa dapat merancang program pemeriksaan dan
menelusuri semua gejala kecurangan yang diamati.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara sederhana computer dapat di artikan sebagai seperangkat alat
elektronik yang dapat di pakai untuk memproses data atau fakta. Pemrosesan
data secara elektronik tersebut sering di sebut dengan PDE ( pemrosesan data
elektronik). Atau EDP ( electronic data processing).
Dalam PDE yang sering terjadi adalah proses input masukan,
penyimpanan pengolahan yang mencakup kalkulasi, klasifikasi, dan
manipulasi data /fakta, penampilan dan pengendalian. Karena yang di olah/di
proses adalah data/fakta. Tentu data/fakta tersebut harus berbentuk sesuatu
yang dapat di mengerti oleh computer.
Menurut SAP dalam SA Seksi 314.4 No. 05-09 pengendalian intern atas
pengolahan computer, yang dpat membantu pencapaian tujuan pengendalian
intern secara keseluruhan, mencakup prosedur manual maupun prosedur yang
di desain dalam program computer.

9
DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2019. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh


Akuntan Publik. Jakarta. Salemba Empat.

10

Anda mungkin juga menyukai