1. Pengertian
Pemrosesan data elektronik (Inggris: electronic data processing disingkat EDP) adalah metode dalam
suatu pemrosesan data komersial. Sebagai bagian dari teknologi informasi, EDP melakukan pemrosesan
data secara berulang kali terhadap data yang sejenis dengan bentuk pemrosesan yang relatif sederhana.
Sebagai contoh,pemrosesan data elektronis dipakai untuk pemutakhiran (update) stock dalam suatu
daftar barang (inventory), pemrosesan transaksi nasabah bank, pemrosesan booking untuk tiket
pesawat terbang, reservasi kamar hotel, pembuatan tagihan untuk suatu jenis layanan, dll. Selain itu,
Pengertian Electronic Data Processing ( EDP ) secara umum adalah penggunaan metode automatis
dalam pengolahan data komersil. Biasanya penggunaan edp ini relatif simple, aktivitas yg berulang untuk
memproses informasi dalam jumlah yg besar. Misalnya : update stok barang untuk dimasukkan ke dalam
inventaris, transaksi banking untuk dimasukkan ke dalam account dan master file pelanggan, booking
dan pemesanan tiket ke system reservasi maskapai penerbangan, dll.
Karakteristik sistem EDP adalah konsistensi pengolahan dan ketergantungan terhadap bukti pendukung
elektronik (yang rentan manipulasi), sehingga audit EDP concern pada kelayakan pengendalian
sistemnya (control)
– Recording
– Clasifying
– Sorting
– Calculating
– Summarizing/ Reporting
– Storing
– Retrieving
– Reproducing
– Communicating
2. Penjelasan
Penggunaan elektronik pada saat ini sudah banyak digunakan didalam perusahaan. Oleh karena itu ilmu
auditing sangat diperlukan dan dikembangkan diperusahaan dalampenerapan Elektronic Data
Processing (EDP).
1. Hardware
Didalam prosesnya EDP menggunakan hardware dalam menjalankan pekerjaan, perangkat hardware itu
seperti :
• CPU
2. Software
Selain menggunakan hardware EDP juga menggunakan software tertentu untuk pengoprasian
komputer, jenis-jenis software yang digunakan di dalam EDP adalah sistem program dan program
aplikasi.
a. Sistem Program
Program yang menjalankan fungsi umum yang dibutuhkan dalam pengoprasian komputer, sistem
program ini meliputi :
• OS (Operating System)
• Utility System
Digunakan untuk mengubah bahasa program kedalam bahasa yang dimengerti oleh komputer.
b. Program Aplikasi
dalam pemakaiannya digunakan untuk menjalankan proses tugas-tugas tertentu misalkan : Program
Akuntansi dalam sebuah perusahaan, audit, perbankkan dll.
3. Metode Organisasi dan Pemrosesan Data
Terdapat 2 cara dalam pengorganisasian data yaitu Metode pengarsipan tradisional dan Metode
Database.
Metode ini sering digunakan dalam aplikasi akuntansi, pada metode ini terdapat 2 type file yaitu :
1. Master File
Didalam type file ini terdapat informasi data yang bersifat up to date.
2. Transaction file
Didalam type file ini terdapat transaksi individual yang dijelaskan secara detail. Master yang digunakan
dalam penglolaan file ditangani oleh master program yang sesuai dengan jenisnya masing-masing.
Dalam metode tradisional pengorganisasian file langsung dikelompokkan sesuai dengan jenisnya, contoh
: pembelian digabungkan dengan pembelian lain, pemeriksaan terhadap klien yang menggunakan
prosesing dengan komputer, harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Keberadaan copy data hutang digabungkan dengan hutang yang lain dll. File-file yang disimpan pada
metode ini masih disimpan dalam pita magnetik.
b. Metode Database
Berbeda dengan metode tradisional, metode database pembuatan dan pemakaiannya menggunakan
data tunggal untuk semua penggunaan aplikasi data,dengan demikian akan menghemat efesiensi waktu
dan biaya.Memori yang di perlukan untuk penyimpanan datapun juga lebih banyak di banding dengan
metode tradisional.
Dalam teknologi komputer yang semakin modern dan cangih tentu di butuhkan suatu pengendalian baik
secara hardware dan software.tujuan di rancangnya suatu pengendalian komputer adalah agar kondisi
komputer terjaga,mendeteksi kesalahan fungsi peralatan.
Pengendalian data dan prosedur menghasilkan kerangka kerja untuk pengawasan harian atau operasi
komputer, meminimalisasi kemungkinana kesalahan proses, dan memastikan kelangsungan operasi
pada kondisi adanya kerusakan pada peralatan.
a) Fungsi penemrimaan dan seleksi atas semua data yang akan diproses,
1. Pengendalian input
Pengendalian input merupakan fungsi yang penting karena banyak kesalahan yang terjadi pada input
data. Pengendalian input dirancang guna memperoleh kepastian bahwa data yang diterima untuk
processing telah disahkan dan diubah sesuai dengan bahasa yang diketahui komputer.
a) Pengesahan
Semua transaksi harus disetujui dan disahkan oleh management atau orang yang diberi wewenang.
Dalam beberapa kasus, komputer melakukan fungsi pengesahan, misalnya perintah pembelian secara
otomatis akan dikeluarkan komputer bila persediaan sudah mencapai tingkat tertentu.
Pengendalian konversi input data dalam bahasa mesin dimaksudkan untuk memastikan bahwa data
telah dimasukkan dengan benar dan konfersi data dilakukan dengan valid.
– Pengendalian verifikasi, yaitu dengan cara memilih sebagian input data dari sumber dokumen yang
sama oleh orang kedua dan membandingkan hasilnya, atau menggunakan turn-araound document.
– Edit komputer :
– cek kesalahan data
-cek limit
-pengendalian total/jumlah
c) Koreksi kesalahan
Koreksi pada data yang tidak benar penting untuk ketepatan pencatatan dalam akuntansi. Kesalahan
harus dibenarkan oleh pihak yang bertanggung jawab, misalnya kesalahan dari dokumen sumber
dikoreksi departement pemakai, sedangkan kesalahan konversi dikoreksio departement edp.
2. Pengendalian Proses
Pengendalian proses dirancang untuk memberikan kepastian bahwa proses komputer dilaksanakan
seperti yang diharapkan pada aplikasi tertentu. Pengendalian ini harus menghindarkan dari kehilangan,
penambahan, penggandaan, selama proses berlangsung. Pengandalian proses yang lazim dilaksankan
adalah :
1) Pengendalian jumlah
5) Sequensial tes
6. Pengendalian Output
Tujuan pengendalian output adalah untuk mastikan kebenaran hasil proseccing dan memastikan bahwa
hanya personil berwenang yang berhak menerima output tersebut. Ketepatan dari hasil prosesing harus
mencakup file yang di up-date dan hasil cetakannya.
1) Rekonsiliasi penjumlahan
Penerapan sistem EDP dalam pemrosesan data mengharuskan keterangan khusus pada 3 norma yang
ada didalam Norma Pemeriksaan Akuntan :
Norma umum yang pertama ini mensyaratkan bahwa pemeriksaan harus dilakukan oleh personil yang
mempunyai latihan teknis yang cukup dan pendidikan sebagai auditor. Hal ini berarti auditor harus
mampu memahami dan mengevaluasi sistem yang ada, terutama pengendalian akuntansinya.
Tingkat pemahaman/pengetahuan ini tergantung pada kompleksitas sistem EDP. Personil tersebut
adalah :
– Norma ini menyatakan bahwa pemeriksaan harus direncanakan dan jika digunakan asisten harus
diawasi. Dalam merencanakan
– Penggunaan asisten yang ahli dalam pemriksaan dengan komputer untuk meningkatkan efesiensi.
Norma ini mensyaratkan pemahaman terhadap struktur pengendalian intern digunakan untuk
perencanaan pemeriksaan dan menentukan waktu, sifat serta luas pemeriksaan. Pada dasarnya,
metodologi untuk memahami norma pelaksanaan yang kedua dalam sistem EDP sama seperti pada
sistem manual. Akibat pemakaian sistem EDP pada tahap metodologi dijelaskan pada bagian dibawah ini
:
Pemahaman atas struktur pengendali intern EDP harus mencakup pengendalian umum dan dan
pengendalian aplikasi. Sifat dan tingkat pemahaman struktur pengendalian intern ini bervariasi sesuai
dengan ukuran dan kompleksitas sistem EDP. Untuk memperoleh pemahaman tersebut auditor perlu
mengerti hal-hal berikut :
• Kelompok transaksi pada operasi perusahaan yang diproses dengan sistem EDP dan penting untuk
laporan keuangan.
• Catatan bukti pendukung informasi, rekening khusus dalam laporan keuangan yzng diproses dan
dilaporakan oleh sistem EDP.
• Bagaimana komputer digunakan untuk memproses data, dari awal sampai akhir sdalam laporan
keuangan .
• Pemahaman auditor terhadap struktur pengendalian EDP seharusnya didokumentasikan dalam kertas
kerja. Informasi yang didokumentasikan tergantung ukuran dan kompleksitas struktur pengendalian.
Dokumentasi bila dalam bentuk kuissioner yang lengkap.
Auditor harus menetapkan resiko pengendalian awal dan akhir suatu pernyataan-pernyataan dalam
laporan keuangan. Oleh sebab itu struktur pengendalian EDP perlu untuk :
Pengendalian ini meliputi semua pengendalian, baik pengendalian umum maupun pengendalian aplikasi
2. Tes pengendalian
Tes pengendalian dilakukan untuk memperoleh bukti atas efektifitas rancangan dan operasi sistem
pengendalian. Tes ini dilakukan editor jika ada alasan bahwa bukti yang diperoleh untuk menurunkan
pengendalian resiko yang ditetapkan serta biaya yang efesien untuk memperoleh bukti.
Tes ini dilakukan jika prosesing didokumentasi dengan baik dan outputnya cukup.
– Auditor dapat menggunakan prosedur pemeriksaan yang sudah dikenal dalam melakukan tes
– Bagian yang penting dari pengendalian intern dilakukan dalam program komputer
– Ada kesenjangan yang berarti dalam jejak transaksi yang nampak, dan catatan yang diuji dalam jumlah
besar.
a) Simulasi paralel
Data aktual klien diproses dengan auditor controlled software program kemudioan hasilnya
dibandingkan dengan laporan klien. Metode ini sering disebut dengan controlled reprosesing atau
modeling sebab data aktual perusahaan diproses kembali dengan menggunakan program lunak yang
dikendalikan dengan auditor (Auditor-controlled software program).
Program ini dirancang untuk mereproduksi atau membuat simulasi pemrosesan data klien
sesungguhnya. Hasil pemrosesan kembali ini akan dibandingkan dengan hasil yang dimiliki oleh klien.
Manfaat yang diproleh dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut :
– Karena data sesungguhnya yang digunakan maka auditor dapat memeriksa transaksi melalui
penelusuran (tracing) kedokumen sumber dan persetujuannya.
– Ukuran sampel dapat diperbesar dengan penambahan biaya yang relatif lebih kecil.
Jika simulasi paralel dilakukan, auditor harus menentukan data yang dipilih untuk simulasi tersebut telah
mawakili transaksi klien yang sesungguhnya. Selain itu juga perlu dipertimbangkan kemampuan program
yang dipakai oleh auditor.
b. Tes data
Ini menggunakan model transaksi yang dibuat oleh auditor kemudian diproses dengan menggunakan
program komputer klien dibawah pengawasan auditor. Data yang akan dites adalah data yang valid dan
invalid. Hasil pemrosesan ini kemudian dibandingkan dengan hasil yang diharapkan auditor untuk
menentukan apakah pengendalian telah berkerja dengan efektif. Metode ini relatif mudah, cepat dan
tidak terlalu mahal. Namun demikian, metode ini mengandung kelemahan-kelemahan antara lain :
• Operator komputer mengetahui saat tes data sedang dilaksdankan sehingga dapat mengurangi
validitas output
• Ruang lingkup pengujian terbatas pada imajenasi auditor dan pengetahuannya terhadap pengendalian
aplikasi.
c. Tes Terpadu
Metode ini menyerupai tes data tetapi model yang diproses meliputi model transaksi dan master file.
Prosesnya juga dilakukan bersama dengan yang aktual. Output yang dihasilkan akan dibandingkan
dengan output yang diharapkan oleh auditor.
Daftar Referensi :
http://www.e-learning.gunadarma.ac.id
http://www.wikipedia.org