Anda di halaman 1dari 25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. AUDIT SISTEM INFORMASI KOMPUTER Auditing adalah sebuah proses penilaian dan pengujian yang dilaksanakan secara sistematis oleh mereka yang memiliki keahlian dan independen terhadap bukti-bukti mengenai kegiatan ekonomi suatu Abadan usaha, dengan tujuan untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian kegiatan ekonomi tersebut dengan berbagai ketentuan yang telah ditetapkan sebagai penyelenggaraan kegiatan ekonomi tersebut. Sistem Informasi Akuntansi yang dikerjakan secara manual, sekarang dapat dilakukan dengan bantuan komputer yaitu Sistem Informasi Akuntansi berbasis computer atau disebut juga dengan EDP (Electronic Data Processing). Pengertian Electronic Data Processing ( EDP ) secara umum adalah penggunaan metode automatis dalam pengolahan data komersil. Biasanya penggunaan edp ini relatif simple, aktivitas yg berulang untuk memproses informasi dalam jumlah yg besar. Misalnya : update stok barang untuk dimasukkan ke dalam inventaris, transaksi banking untuk dimasukkan ke dalam account dan master file pelanggan, booking dan pemesanan tiket ke system reservasi maskapai penerbangan, dll. Penggunaan sangat diperlukan elektronik dan pada saat ini sudah banyak dalam digunakan didalam perusahaan. Oleh karena itu ilmu auditing dikembangkan diperusahaan penerapan Elektronic Data Processing (EDP). 1. Hardware Didalam prosesnya CPU EDP menggunakan hardware dalam menjalankan pekerjaan, perangkat hardware itu seperti :

Peralatan Input data (Keyboard, Mouse, joystik dll.) Peralatan Output data (Printer, monitor, proyektor dll.)

2. Software Selain menggunakan hardware EDP juga menggunakan software tertentu untuk pengoprasian komputer, jenis-jenis software yang digunakan di dalam EDP adalah sistem program dan program aplikasi. a) Sistem Program Program yang menjalankan fungsi umum yang dibutuhkan dalam pengoprasian komputer, sistem program ini meliputi : OS (Operating System) Program dasar yang digunakan untuk pengoprasian komputer. Utility System Digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas umum, antara lain : Copy, Paste Compilers dan Assembler Digunakan untuk mengubah bahasa program kedalam bahasa yang dimengerti oleh komputer. Database Management System Digunakan dalam pengendalian file dan record. b) Program Aplikasi Dalam pemakaiannya digunakan untuk menjalankan proses tugas-tugas tertentu. Misalkan: Program Akuntansi dalam sebuah perusahaan, audit, perbankkan dll. 3. Metode Organisasi dan Pemrosesan Data Terdapat 2 cara dalam pengorganisasian data yaitu Metode pengarsipan tradisional dan Metode Database.

a) Metode Pengarsipan Tradisional Metode ini sering digunakan dalam aplikasi akuntansi, pada metode ini terdapat 2 type file yaitu : Master File Didalam type file ini terdapat informasi data yang bersifat up to date. Transaction file Didalam type file ini terdapat transaksi individual yang dijelaskan secara detail. Master yang digunakan dalam penglolaan file ditangani oleh master program yang sesuai dengan jenisnya masing-masing. Dalam metode tradisional dikelompokkan pembelian pemeriksaan pengorganisasian sesuai terhadap dengan klien digabungkan dengan file jenisnya, yang langsung contoh : lain,

pembelian

menggunakan

prosesing dengan komputer, harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut : Tingkat pengunaan komputer dalam tiap aplikasi akuntansi. Kompleksitas organisasi aktivitas prosesing dengan computer. Keberadaan copy data hutang digabungkan dengan hutang yang lain dll. File-file yang disimpan pada metode ini masih disimpan dalam pita magnetik. b) Metode Database Berbeda dengan metode tradisional, metode database pembuatan dan pemakaiannya menggunakan data tunggal untuk semua penggunaan aplikasi data,dengan demikian akan menghemat efesiensi waktu dan biaya.Memori yang di perlukan untuk penyimpanan datapun juga lebih banyak di banding dengan metode tradisional.

Pengendalian perangakat keras dan Sistem perangkat lunak

Dalam teknologi komputer yang semakin modern dan cangih tentu di butuhkan suatu pengendalian baik secara hardware dan software.tujuan di rancangnya suatu pengendalian komputer adalah agar kondisi komputer terjaga,mendeteksi kesalahan fungsi peralatan. 4. Access control (pengendalian akses) Berfungsi menjaga penggunaan peralatan EDP, file data dan program oleh pemakain yang tidak berwenang. Pengendalian ini digunakan untuk menjaga file data-data EDP agar data mereka tidak mudah dicuri dan hilang dikarenakan oleh suatu hal. 5. Pengendalian data dan Prosedure Pengendalian data dan prosedur menghasilkan kerangka kerja untuk pengawasan harian atau operasi pada komputer, dan adanya meminimalisasi memastikan kemungkinana kesalahan proses, kondisi

kelangsungan

operasi

kerusakan pada peralatan. Pengendalian input kesalahan yang terjadi pada input data. Pengendalian input merupakan fungsi yang penting karena banyak Pengendalian input dirancang guna memperoleh kepastian bahwa data yang diterima untuk processing telah disahkan dan diubah sesuai dengan bahasa yang diketahui komputer. Fungsi pengendalian ini mencangkup : a) Fungsi penerimaan dan seleksi atas semua data yang akan diproses, b) Akuntansi untuk seluruh input data, c) Menindak lanjuti kesalahan proses yang terjadi,

d) Meneliti distribusi yang tepat atas output Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengendalian input : a) Pengesahan Semua transaksi harus disetujui dan disahkan oleh management atau orang yang diberi wewenang. Dalam beberapa pengesahan, kasus, komputer perintah melakukan pembelian fungsi secara misalnya

otomatis akan dikeluarkan komputer bila persediaan sudah mencapai tingkat tertentu. b) Konfersi input data Pengendalian konversi input data dalam bahasa mesin dimaksudkan dengan valid. Pengendalian ini meliputi : Pengendalian verifikasi, yaitu dengan cara memilih sebagian input data dari sumber dokumen yang sama oleh orang kedua dan membandingkan hasilnya, atau menggunakan turn-araound document. Edit computer yaitu: Cek kesalahan data Cek validitas karakter Cek limit Cek validitas tanda Cek validitas kode Pengendalian total/jumlah c) Koreksi kesalahan Koreksi pada data yang tidak benar penting untuk ketepatan pencatatan dalam akuntansi. Kesalahan harus untuk memastikan bahwa data telah dimasukkan dengan benar dan konfersi data dilakukan

dibenarkan

oleh

pihak

yang

bertanggung

jawab,

misalnya kesalahan dari dokumen sumber dikoreksi departement pemakai, sedangkan kesalahan konversi dikoreksi departement EDP Pengendalian Proses proses dirancang untuk memberikan

Pengendalian

kepastian bahwa proses komputer dilaksanakan seperti yang diharapkan pada aplikasi tertentu. Pengendalian ini harus menghindarkan dari kehilangan, penambahan, penggandaan, selama proses berlangsung. Pengandalian proses yang lazim dilaksankan adalah : 1) Pengendalian jumlah 2) Label identifikasi untuk file 3) Cek kelayakan / batas 4) Laporan sebelum dan sesudah update master file 5) Sequensial tes 6) Proses penelusuran data 6. Pengendalian Output Tujuan pengendalian output adalah untuk mastikan kebenaran hasil proseccing dan memastikan bahwa hanya personil berwenang yang berhak menerima output tersebut. Ketepatan dari hasil prosesing harus mencakup file yang di up-date dan hasil cetakannya. Pengendalian output meliputi : 1) Rekonsiliasi penjumlahan 2) Perbandingan dengan dokumen sumber 3) Penelitian visual. 2. PENERAPAN NORMA PEMERIKSAAN

Penerapan sistem EDP dalam pemrosesan data mengharuskan keterangan khusus pada 3 norma yang ada didalam Norma Pemeriksaan Akuntan : 1. Norma Umum yang pertama Norma umum yang pertama ini mensyaratkan bahwa pemeriksaan harus dilakukan oleh personil yang mempunyai latihan teknis yang cukup dan pendidikan sebagai auditor. Hal ini berarti auditor harus mampu memahami dan mengevaluasi system yang ada, terutama pengendalian akuntansinya. Tingkat pemahaman/pengetahuan ini tergantung pada kompleksitas sistem EDP. Personil tersebut adalah : Anggota staf pemeriksa Ahli pemeriksaan computer Penasihat manajemen untuk masalah EDP yang

professional 2. Norma pelaksanaan yang pertama Norma ini menyatakan bahwa pemeriksaan harus direncanakan dan jika digunakan asisten harus diawasi. Dalam merencanakan Penggunaan asisten yang ahli dalam pemriksaan dengan komputer untuk meningkatkan efesiensi. 3. Norma pelaksanaan yang kedua Norma ini mensyaratkan pemahaman terhadap struktur pengendalian intern digunakan untuk perencanaan pemeriksaan dan menentukan waktu, sifat serta luas pemeriksaan. Pada dasarnya, metodologi untuk memahami norma pelaksanaan yang kedua dalam sistem EDP sama

10

seperti pada sistem manual. Akibat pemakaian sistem EDP pada tahap metodologi dijelaskan pada bagian dibawah ini : a. Memahami sistem pengendalian intern EDP Pemahaman atas struktur pengendali intern EDP harus mencakup pengendalian umum dan dan pengendalian aplikasi. dan Sifat dan tingkat pemahaman Untuk struktur pengendalian intern ini bervariasi sesuai dengan ukuran kompleksitas sistem EDP. memperoleh pemahaman tersebut auditor perlu mengerti hal-hal berikut : Kelompok transaksi pada operasi perusahaan yang diproses dengan sistem EDP dan penting untuk laporan keuangan. Catatan bukti pendukung informasi, rekening khusus dalam laporan keuangan yzng diproses dan dilaporakan oleh sistem EDP. Bagaimana komputer digunakan untuk memproses data, dari awal sampai akhir sdalam laporan keuangan. Jenis kesalahan yang sering terjadi, Pemahaman auditor terhadap struktur pengendalian EDP seharusnya dan didokumentasikan struktur dalam kertas kerja. Informasi yang didokumentasikan tergantung ukuran lengkap. kompleksitas pengendalian. Dokumentasi bila dalam bentuk kuissioner yang

b. Menetapkan resiko pengendalian

11

Auditor harus menetapkan resiko pengendalian awal dan akhir suatu pernyataan-pernyataan dalam laporan keuangan. Oleh sebab itu struktur pengendalian EDP perlu untuk : Mengidentifikasikan Mengidentifikasikan kesalahan prosedur yang terjadi dalam pernyataan pengendalian yang diperlukan untuk menjaga dan mendeteksi kesalahan Melakukan tes pengendalian

Pengendalian yang diperlukan untuk mengukur dan menetapkan resiko pengendalian : 1. Pengendalian kesalahan potensial dan pengendalian lain yang diperlukan. Pengendalian ini meliputi semua pengendalian, baik pengendalian umum maupun pengendalian aplikasi 2. atas bahwa Tes pengendalian efektifitas bukti rancangan dan operasi sistem Tes pengendalian dilakukan untuk memperoleh bukti pengendalian. Tes ini dilakukan editor jika ada alasan yang diperoleh untuk menurunkan pengendalian resiko yang ditetapkan serta biaya yang efesien untuk memperoleh bukti. 3. Tes pengendalian tanpa computer. Tes ini dilakukan jika prosesing didokumentasi dengan baik dan outputnya cukup. Tes pengendalian Auditor tanpa komputer mempunyai prosedur keuntungan: dapat menggunakan pemeriksaan yang sudah dikenal dalam melakukan tes

12

4.

Alternatif

lain

bagi

kompleksitas

program

komputer tidak diperlukan Tes pengendalian dengan computer Tes ini digunakan untuk pengendalian pengesahan input dan pengendalian proses pemrigraman. Tes ini akan menguntungkan jika : Bagian yang penting dari pengendalian intern Ada kesenjangan yang berarti dalam jejak dilakukan dalam program computer transaksi yang nampak, dan catatan yang diuji dalam jumlah besar. 3. METODE TES PENGENDALIAN DENGAN KOMPUTER

Tes pengendalian dengan komputer dilakukan dengan metodemetode berikut : a) Simulasi parallel Data aktual klien diproses dengan auditor controlled software program kemudioan hasilnya dibandingkan dengan laporan klien. Metode ini sering disebut dengan controlled reprosesing atau modeling sebab data aktual perusahaan diproses kembali dengan menggunakan program lunak yang dikendalikan dengan auditor (Auditor-controlled software program). Program ini dirancang untuk mereproduksi atau membuat simulasi pemrosesan klien. Manfaat yang diproleh dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut : Karena data sesungguhnya yang digunakan maka auditor dapat memeriksa transaksi melalui data klien sesungguhnya. Hasil pemrosesan kembali ini akan dibandingkan dengan hasil yang dimiliki oleh

13

penelusuran (tracing) kedokumen sumber dan persetujuannya. Ukuran sampel dapat diperbesar dengan penambahan biaya yang relatif lebih kecil Auditor dapat secara bebas melakukan tes.

Jika simulasi paralel dilakukan, auditor harus menentukan data yang dipilih untuk simulasi tersebut telah mawakili transaksi klien auditor. b) Tes data Ini menggunakan model transaksi yang dibuat oleh auditor kemudian diproses dengan menggunakan program komputer klien dibawah pengawasan auditor. Data yang akan dites adalah data yang valid dan invalid. Hasil pemrosesan ini kemudian dibandingkan dengan hasil yang diharapkan auditor untuk menentukan apakah pengendalian telah berkerja dengan efektif. Metode ini relatif mudah, cepat dan tidak terlalu mahal. Namun demikian, metode antara lain : Tidak ada pengujian dokumen sesungguhnya yang diproses Operator komputer mengetahui saat tes data sedang Ruang dilaksdankan lingkup sehingga terbatas dapat pada mengurangi validitas output pengujian dan imajenasi auditor pengetahuannya ini mengandung kelemahan-kelemahan yang sesungguhnya. Selain itu juga perlu dipertimbangkan kemampuan program yang dipakai oleh

terhadap pengendalian aplikasi.

14

c. Tes Terpadu Metode ini menyerupai tes data tetapi model yang diproses meliputi model transaksi dan master file. Prosesnya juga dilakukan bersama dengan yang aktual. Output yang dihasilkan akan dibandingkan dengan output yang diharapkan oleh auditor. 4. TEKNIK DAN PENDEKATAN PENGAUDITAN BERBASIS

KOMPUTER Teknik yang spesifik hanya diaplikasikan untuk sistem informasi pemrosesan transaksi secara otomatis. Teknik ini dapat digunakan sistem yang untuk pengujian data flow pengendalian diagram dan atau pengujian dalam Audit dengan substantif. Namun begitu, sistem ini tidak bisa menggunakan flowchart, berbasis kuisioner Assisted sekitar mereview struktur pengendalian intern. Tiga teknik pengujian komputer yaitu (Computer Techniques/CAAT) pengauditan pengauditan komputer, komputer,

melalui

pengauditan

menggunakan komputer. Auditor intern dan ekstern dapat menggunakan tiga teknik pendekatan ini secara efektif. Tiga pendekatan audit yang berkaitan dengan komputer : a. Audit disekitar komputer (audit arround the computer). Dalam pendekatan audit disekitar komputer, auditor dapat melangkah kepada perumusan pendapat dengan hanya menelaah struktur pengendalian dan melaksanakan pengujian transaksi dan prosedur verifikasi saldo perkiraan dengan cara

15

sama seperti pada sistem manual (bukan sistem informasi berbasis komputer). Auditor tidak perlu menguji pengendalian sistem informasi berbasis komputer klien (yaitu terhadap file program/data di komputer), melainkan cukup terhadap input serta output sistem aplikasi saja. Dari penilaian terhadap kualitas dan kesesuaian antara input dengan output sistem aplikasi ini, auditor dapat mengambil kesimpulan tentang kualitas pemrosesan data yang dilakukan klien (meskipun proses/program komputernya tidak diperiksa). Oleh karena itu auditor harus dapat mengakses ke dokumen sumber yang cukup dan daftar laporan/keluaran (output) yang terinci dalam bentuk yang dapat dibaca. Kuncinya adalah pada penelusuran transaksi terpilih mulai dari dokumen sumber sampai ke bagan-perkiraan (akun) dan laporan keuangan. Untuk menerapkan metode ini, pertama auditor meninjau dan menguji pengendalian masukan (input controls), kemudian menghitung hasil yang diperkirakan (expected) dari proses transaksi yang terpilih, lalu auditor membandingkan hasil sesungguhnya seperti yang tampak dalam laporan yang dihasilkan dengan hasil yang dihitung secara manual (untuk mendapat keyakinan bahwa proses atau program komputernya sudah benar). Disamping mungkin masalah pengetahuan auditor mengenai aspek teknis komputer atau keterbatasan lain, metode audit di sekitar computer tersebut cocok untuk dilaksanakan pada situasi sebagai berikut : Dokumen sumber tersedia dalam bentuk kertas (bahasa nonmesin), artinya masih kasat mata dan dilihat secara visual. Dokumen-dokumen disimpan dalam file dengan cara yang mudah ditemukan.

16

Keluaran dapat diperoleh dari daftar yang terinci dan auditor mudah menelusuri setiap transaksi dari dokumen sumber kepada keluaran dan sebaliknya. Sistem komputer yang diterapkan masih sederhana. Sistem komputer yang diterapkan masih menggunakan software yang umum digunakan, dan telah diakui, serta digunakan secara massal. Keunggulan metode audit disekitar komputer adalah: Pelaksanaan audit lebih sederhana. Auditor yang memiliki pengetahuan minimal di bidang komputer dapat dilatih dengan mudah untuk melaksanakan audit. Kelemahannya kemungkinan penyesuaian adalah sistem sistem jika itupun atau lingkungan akan berubah, dan maka perlu bahkan

berubah

programprogramnya,

mungkin struktur data/file, sehingga auditor tidak dapat menilai/menelaah apakah sistem masih berjalan baik. b. Audit melalui komputer (audit through the computer). Dalam pendekatan audit ke sistem komputer (audit through the computer) auditor melakukan pemeriksaan langsung terhadap programprogram dan file-filile komputer pada audit sistem informasi berbasis komputer. Auditor menggunakan komputer (software bantu) atau dengan cek logika atau listing program (desk test on logic or program source code) untuk menguji logika program dalam rangka pengujian pengendalian yang ada dalam komputer. Selain itu auditor juga dapat meminta penjelasan dari para teknisi komputer mengenai

17

spesifikasi sistem dan/ atau program yang diperiksanya. Dalam pengujian substantif, para auditor memeriksa file/data komputer. Apabila auditor menggunakan alat bantu program audit, besar kecilnya penggunaan (peranan) komputer dalam audit tergantung pada kompleksitas dari sistem komputer perusahaan yang diaudit. Penggunaannya dapat sederhana atau lebih rumit. Dalam pendekatan ini fokus perhatian auditor langsung pada operasi pemrosesan di dalam sistem komputer. Pendekatan audit langsung ke sistem komputerisasi cocok dalam kondisi: Sistem aplikasi komputer memroses input yang cukup besar dan meng-hasilkan output yang cukup besar pula, sehingga memperluas audit untuk meneliti keabsahannya. Bagian penting dari struktur di dalam pengendalian komputerisasi intern yang perusahaan digunakan. Sistem logika komputer sangat kompleks dan memiliki banyak fasilitas pendukung. Adanya jurang yang besar dalam melaksanakan audit secara visual, sehingga memerlukan pertimbangan antara biaya dan manfaatnya. Keungulan pendekatan audit melalui komputer adalah: auditor memperoleh kemampuan yang besar dan efektif dalam melakukan pengujian terhadap sistem komputer. auditor akan merasa lebih yakin terhadap kebenaran hasil kerjanya. auditor dapat menilai kemampuan sistem komputer tersebut untuk menghadapi perubahan lingkungan. terdapat

18

Karena

pendekatan

ini

demikian

kompleksnya,

maka

kelemahan pendekatan ini yaitu memerlukan biaya yang besar dan tenaga ahli yang terampil. c. Audit dengan komputer (audit with the computer). Dalam audit dengan komputer (audit with the computer) atau audit berbantuan komputer (computer assisted audit) terdapat beberapa cara yang dapat digunakan oleh auditor dalam melaksanakan prosedur audit: Memproses/melakukan pengujian dengan sistem komputer klien itu sendiri sebagai bagian dari pengujian pengendalian/substantif. Menggunakan komputer untuk melaksanakan tugas audit yang terpisah dari catatan klien, yaitu mengambil copy data/file dan atau program milik klien untuk dites dengan komputer lain (di kantor auditor). Menggunakan komputer sebagai alat bantu dalam audit, menyangkut : a. Dalam pengujian program dan/atau file/data yang dipergunakan dan dimiliki oleh perusahaan (sebagai software bantu audit). b. Menggunakan komputer untuk dukungan kegiatan audit, misalnya untuk administrasi dan surat-menyurat, pembuatan tabel/jadwal, untuk sampling, dan berbagai kegiatan office automation lainnya. Pada pendekatan ini audit dilakukan dengan menggunakan komputer dan software untuk mengotomatisasi prosedur pelaksanaan beberapa Systems audit. Pendekatan assisted audit reviw ini file dapat menggunakan misalnya snapshot computer control audit techniques, (SCARF),

19

(pemotretan cepat), dan sebagainya. Pendekatan audit dengan bantuan komputer merupakan cara audit yang sangat bermanfaat, khususnya dalam pengujian substantif atas file dan record perusahaan. Software audit yang digunakan merupakan program komputer yang digunakan oleh auditor untuk membantu pengujian dan evaluasi keandalan record/ data/file perusahaan. Software audit yang digunakan dapat digolongkan menjadi dalam: 1. perangkat lunak audit khusus ( SAS, specialized audit software). Perangkat lunak terspesialisasi (specilized audit software) merupakan satu atau lebih program khusus yang dirancang oleh auditor agar sesuai dengan situasi audit tertentu. Software audit ini jarang digunakan karena penyiapannya memerlukan waktu, mahal, dan memerlukan keahlian auditor di bidang komputer. Cara penanggulangannya dapat dengan menggunakan program yang relevan dengan tujuan audit yang saat itu digunakan oleh perusahaan. 2. perangkat lunak audit yang berlaku umum (GAS,

generalized audit software). perangkat lunak audit yang digeneralisasi terdiri dari seperangkat program komputer yang secara bersama melaksanakan bermacam fungsi pemrosesan data atau manipulasi data sebagai alat bantu audit. GAS lazimnya dibuat software house sebagai suatu package software yang dijual dan dapat digunakan oleh berbagai kantor akuntan untuk melaksanakan tugas audit dan dapat digunakan pada berbagai perusahaan. Program-program audit digeneralisasi mempunyai dua manfaat penting:

20

program ini dikembangkan sedemikian rupa sehingga memudahkan pelatihan bagi staf auditor (user friendly) dalam menggunakan program. Dalam hal ini auditor hanya perlu memiliki sedikit pengetahuan tentang komputer atau sistem informasi berbasis komputer, tidak perlu memiliki pengetahuan dalam pemrograman. dapat diterapkan pada berbagai perusahaan, dalam lingkup tugas-tugas yang lebih besar atau kecil tanpa harus mengeluarkan biaya atau mengalami kesulitan dalam mengembangkan program. Kelemahan utama sistem audit berbasis komputer yang digeneralisasi adalah upaya dan biaya pengembangannya tentu relatif besar dan mungkin memerlukan keahlian teknis yang memadai, karena antara lain software tersebut harus dirancang untuk dapat digunakan secara luwes untuk berbagai perusahaan dan berbagai tipe testing. Oleh karena itu pembuat software ini lazimnya software house. Selain itu karena software ini bersifat generalized maka tentu tidak akan dapat memenuhi kebutuhan spesifik tiap auditor secara individu, karena bagaimanapun produk tersebut adalah bersifat paket. Audit dengan bantuan komputer untuk kegiatan dukungan paling sering digunakan meskipun sistem klien tidak berbasis komputer. Selain untuk kegiatan administratif, sampling, penjadwalan, penyusunan program audit dan kuesioner serta pencatatan-pencatatan dan pelaporan hasil audit, komputer biasanya juga digunakan oleh auditor atau pegawai perusahaan klien untuk melakukan analisis atau pengikhtisaran, pembuatan grafik dan tabel-tabel tentang hasil audit (misalnya dengan Microsoft Excel).

21

Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan misalnya data neraca saldo klien di input ke dalam sistem komputer, lalu auditor menggunakan data tersebut untuk menghitung atau melakukan prosedur analisis. Komputer juga dapat dipergunakan untuk: penyusunan neraca saldo dan skedul utama, yaitu misalnya pada saat audit dilakukan, perkiraan-perkiraan neraca saldo dapat secara kertas kerja. otomatis dijumlah atau digabungkan untuk menyusun naskah laporan keuangan. penyusunan Misalnya untuk merekam pembuktian saldo kas bank, konfirmasi, pengkhtisaran piutang, ikhtisar aktiva tetap dan penyusutan. prosedur analitis. mempermudah pembandingan jumlah-jumlah ratio dan analisis lain. penyusunan program audit. Misalnya dengan mengetik program audit dengan fasilitas pengolah kata. memahami struktur pengendalian intern. Dapat dilakukan dengan pengolah kata (secara narataif), dengan membuat daftar pertanyaan, atau dengan membuat bagan arus. sampling audit. Menggunakan perangkat lunak khusus untuk merancang, memilih dan mengevaluasi sampel audit dengan berbagai teknik statistikdan non statistik atau dengan tabel kerja elektronik. pengaturan penugasan dan perencanaan waktu. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan fasilitas pengolah kata atau tabel kerja elektronik. penyusunan perangkat lunak audit. Komputer digunakan untuk mempermudah pengembangan spesifik GAS.

22

Sering kali tugas-tugas spesifik yang dilakukan auditor dengan komputer bergantung pada jenis perangkat lunak yang tersedia. Jenis-jenis perangkat lunak seperti perangkat lunak multi-guna komersial, contohnya program tabel lembaran kerja (spread-sheet), dan pengolah kata (word processor). Spreadsheet dapat menyajikan dan memanipulasi data dalam bentuk matrik dengan kolom-kolom dan baris-baris yang mirip dengan neraca lajur, Termasuk dalam jenis tabel kerja elektronik ini ialah Excel, Lotus 1-2-3, Visi-Calc, Supercalc, dan Multiplan. Sedangkan untuk word processor misalnya Microsoft Word, WordStar, Perfect Writer, Word Perfect. Selain untuk pengolah lembaran kerja dan pengolah kata, komputer juga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan tempale. Template ialah merupakan format-format yang dirancang terlebih dahulu dalam bentuk yang standar, untuk tujuan kertas kerja dan surat-surat, yang disimpan dalam perangkat lunak elektronik atau pengolah data. Auditor juga dapat membuat software audit yang lebih khusus bagi kepentingannya. Perangkat lunak kegunaan khusus tersebut merupakan perangkat lunak yang dikembangkan sendiri oleh auditor untuk kepentingan intern. 5. FUNGSI AUDIT PADA GAS Fungsi audit yang khas yang tersedia pada paket GAS : 1. Extracting data from files, GAS harus mempunyai kemampuan untuk menyuling dan retrieve data dari berbagai struktur, media, dan bentuk catatan file pada saat digunakan untuk mengaudit perusahaan yang bervariasi. Setelah di suling, data diedit dan kemdian ditransfer pada audit work file, penyimpanan data tersedia untuk digunakan dengan program lain yang ada pada GAS.

23

2. Calculating With data,beberapa step dalam audit terdiri dai addition, subtraction, multiplication dan division operation. Contohnya koreksi jurnal dilakuka dengan menjural ulang. 3. Performing comparisons with data, perbandingan mungkin dilakukan untuk menyeleksi data elemen untuk di tes untuk memastikan adanya konsistensi diantara data elemen dan untuk memverifikasi apakah kondisi tertentu telah didapat. GAS seharusnya menyediakan logical operator seperti equal, less than, dan greater than. 4. Sumarizing data, data elements harus sering di ringkas untuk memberikan dasar untuk perbandingan. Contoh: list detail gaji harus diringkas data, untuk berbagai dibandingkan data harus dengan dianalisis laporan untuk penggajian. 5. Analyzing memberikan dasar review atas trend perusahaan. Contohnya, piutang harus ditaksir umurnya utuk menentukan kemungkinan piutang tersebut dapat ditagih. 6. Reorganizing data, data elemen perlu untuk di sortir atau digabungkan. Contohnya: berbaga produk yang dijual perusahaan boleh mungkin di re-sorted secara ascending berdasar jumlah total penjualan untuk membantu analisis penjualan. 7. Select sample for testing. Dalam audit, tidak semua data dapat di uji. Sample harus diambil secara random. Contohnya sample customer dapat dipilih secara random dari catatan piutang dagang. 8. Gathering statistical data-data data, seorang auditor sering dan membutuhkan statistik. Contohnya: mean

median dari penjualan produk. 9. Printing Confirmation Request, analyses, and other output 6. MANFAAT DAN KETERBATASAN GAS

24

Manfaat GAS : 1. Memungkinkan auditor untuk mengakses catatan computer yang dapat dibaca untuk berbagai macam aplikasi dan organisasi. 2. Memungkinkan auditor untuk memeriksa lebih banyak data daripada jika auditor masih menggunakan proses manual. 3. Dapat melakukan berbagai macam fungsi audit secara cepat dan akurat, termasuk pemilihan sample secara statistic. 4. Mengurangi ketergantungan pada nonauditing personel untuk melakukan peringkasan data, dengan demikian auditor dapat mengelola pengendalian audit yang lebih baik. 5. Auditor hanya memerlukan pengetahuan yang cukup (tidak begitu dalam) tentang computer. Keterbatasan GAS : GAS tidak memeriksa application programe dan programmed check secara langsung sehingga tidak dapat menggantikan audit through-the-computer-techniques.

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN Dunia audit sekarang mempunyai teknik Audit yang berbantuan Komputer (TABK) atau Computer Assisted Audit Technique Tools (CAATT) yaitu setiap penggunaan teknologi informasi sebagai alat bantu dalam kegiatan audit. Penggunaan TABK atau CAATTs akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas auditor dalam melaksanakan audit dengan memanfaatkan segala kemampuan yang dimiliki oleh komputer.

25

TABK atau CAAT menjadi sangat penting, manakala auditor harus mengaudit sebuah perusahaan yang besar dan memiliki data-data komputer yang sangat banyak dan memiliki berbagai tipe, penghematan waktu dan efektivitas yang sangat dalam mengaudit, mungkin akan memberikan imbalan yang sesuai dengan cost yang dikeluarkan. Kebutuhan terhadap auditing di system informasi berkomputer (EDP Auditing) semakin perlu untuk dipenuhi agar tujuan auditing dapat tetap dicapai secara efektif dan efisien. Meskipun tujuan dasar auditing tidak berubah, tetapi proses audit mengalami perubahan yang significant baik dalam pengumpulan data dan evaluasi bukti maupun pengendaliannya. Hal ini desebabkan karena adanya perubahan dalam pemprosesan data akuntansi. Banyak kendala yang dijumpai auditor dalam melakukan audit dengan metode konvensional dalam lingkungan pemrosesan data elektronik. Namun seringkali kendala tersebut cenderung diabaikan dan kurang mendapat perhatian serius bahkan oleh si auditor sendiri. Akibatnya terjadi inefisiensi yang tidak disadari. Seringkali dalam lingkungan Pemrosesan Data Elektronik, volume dan kompleksitas data yang harus diperiksa jauh lebih besar dibandingkan dengan kemampuan auditor, akhirnya jalan pintas pun sering dilakukan, misalnya menggunakan sampling dilakukan secara acak tanpa memperhatikan apakah sampling tersebut cukup mewakili atau tidak. Juga kadang jika melakukan substantive test atas data hanya didasarkan pada print-out dengan cara manual, serta audit trail yang tidak terdeteksi karena sistem operasi telah terkomputerisasi. Pada akhirnya adalah kesimpulan audit dapat dipastikan tidak akan memadai, yang akhirnya opini terhadap laporan keuangan secara keseluruhan tidak memiliki dasar yang memadai dan gilirannya berdampak pada terciptalnya informasi yang menyesatkan. B. SARAN

26

Pada saat komputer pertama kali digunakan, banyak auditor mempunyai pemikiran bahwa proses audit akan harus banyak mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan penggunaan teknologi komputer. Ada dua utama yang harus diperhatikan dalam audit atas pemrosesan data elektronik, yaitu pengumpulan bukti (evidence collection) dan evaluasi bukti (evidence evaluation). Demikian juga halnya pengendalian, tujuan pengendalian pengolahan data yang akurat dalam suatu lingkunga manual maupun lingkungan yang berkomputerisasi adalah sama. Dalam suatu lingkungan yang berkomputerisasasi harus diterapkan pengendalian untuk mengurangi resiko pengulangan kesalahan dan untuk memastikan bahwa data yang dihasilkan benar-benar akurat. Perubahan dalam metode pengendalian dan pengolahan data ini menimbulkan data baru dalam auditing. Auditor harus mempelajari keahlian-keahlian baru untuk bekerja secara efektiff dalam suatu lingkungan bisnis yang berkomputerisasi untuk mereview teknologi computer. Audiitor harus memahami dan mempertimbangkan sifat PDE. Sistem akuntansi dan system pengendalian intern yang akhirnya akan mempengaruhi luas, lingkup dan jangka waktu audit.

DAFTAR PUSTAKA
Purwono, Edi. 2004. Aspek-Aspek EDP Audit Pengendalian Internal Pada Komputerisasi. Yogyakarta : Andi. Hadi, Marmah dan Akmal. 2002. EDP Audit. Jakarta : Erlangga. http://zulidamel.wordpress.com/2008/03/13/beda-systemakuntansi-manuan-dgn-system-akuntansi-komputer/ http://jurnal.unikom.ac.id/ed9/03-Dony.pdf

27

http://computer-assisted.blogspot.com/ http://theakuntan.com/auditing/teknik-audit-berbantuankomputer-tabk/ www.mahyuni-bjm.com Sutabri, Tata. Sistem Informasi Manajemen. Buku Kita

28

Anda mungkin juga menyukai