Disusun Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Persekutuan (Pembentukan, Operasi, dan Perubahan Kepentingan Kepemilikan).
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Mohammad Ridwan, SE., M.Ak pada mata kuliah Akuntansi Konsolidasi. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Persekutuan (Pembentukan,
Operasi, dan Perubahan Kepentingan Kepemilikan) bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mohammad Ridwan, SE., M.Ak
selaku dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Konsolidasi yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
penulis tekuni.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagaian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. LatarBelakang.........................................................................................................................4
B. RumusanMasalah....................................................................................................................4
C. Tujuan......................................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. PengertianPersekutuan...........................................................................................................6
B. Penggolongan Persekutuan.....................................................................................................6
C. Kelebihan dan kelemahan bentuk usaha persekutuan.........................................................7
D. Sifat Persekutuan.....................................................................................................................7
E. Karakteristik Persekutuan......................................................................................................8
F. PerjanjianPersekutuan............................................................................................................8
G. Akta Persekutuan................................................................................................................9
H. Pelaporan Keuangan Persekutuan.....................................................................................9
I. Investasi Awal dalam Persekutuan.........................................................................................9
J. InvestasiNonkas.....................................................................................................................10
K. Bonus atau Goodwill atas Investsi Awal..........................................................................10
L. Investasi Tambahan dan Penarikan.....................................................................................11
M. Operasi Persekutuan.........................................................................................................11
N. Perjanjian Pembagian Laba dan Rugi.................................................................................12
O. Pertimbangan Jasa dalam Perjanjian Pembagian Laba atau Rugi...............................12
P. Penyisihan Gaji dalam Perjanjian Pembagian Laba..........................................................13
Q. Modal Sebagai Faktor dalam Perjanjian Pembagian Laba...........................................14
R. Perubahan Kepentingan Persekutuan.................................................................................16
S. Pengalihan Kepentingan kepada Pihak Ketiga...................................................................16
T. Pembubaran Persekutuan yang Sedang Berjalan Karena Kematian atau Pengunduran
Diri 16
BAB III...............................................................................................................................................17
PENUTUP..........................................................................................................................................17
3
A. Kesimpulan............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................18
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Di Indonesia persekutuandapatberupa firma ataupun persekutuan komanditer.
Persekutuan komanditer disebut juga CV (commanditaire venotschaap). Persekutuan
adalah bentuk kerja sama antara dua orang atau lebih untuk menjalankan usaha bersama.
Masing-masing orang tadi disebut sekutu. Pada firma, semua sekutu (disebut juga firman)
bertanggung jawab renteng dan menanggung kerugian firma sampai ke harta pribadi.
Artinya, jika firma menderitakerugian, semuasekutuharusmenanggungkerugiantersebut.
Persekutuan adalahsebuahasosiasi yang terdiri atas dua atau lebih individu untuk bekerja
sama dengan kepemilikan bersama terhadap bisnis tersebut, dengan tujuan untuk mencari
laba. Berdasarkan konsep mutual agency, setiap sekutu merupakan seorang agen untuk
seluruh kegiatan persekutuan, dengan kemampuan untuk mengikat sekutu lainnya dengan
aktivitasnya di dalam persekutuan. Bila mengalami insolvensi, setiap sekutu memiliki
kewajiban untuk melunasi kewajiban persekutuan, termasuk menggunakan harta
pribadinya. Jadi, kewajibansekutupadapersekutuanbersifattidakterbatas.Persekutuan
dapatdibentukdenganhanya melakukan perjanjian secara lisan di antara dua atau lebih
orang, tetapi dalam praktiknya setiap persekutuan memiliki perjanjian secara
tertulisuntukmenjalankanbisnisnya, untukmenghindarihal-hal yang tidakdiinginkan di
masa depan.
B. RumusanMasalah
1. Apa pengertian persekutuan?
2. Ada berapa jenis penggolongan persekutuan?
5
3. Apa kelebihan dan kelemahan bentuk usaha persekutuan?
4. Bagaimana sifat dari persekutuan tersebut?
5. Bagaimana karakteristik persekutuan?
6. Apa saja isi perjanjian persekutuan?
7. Bagaimana pelaporan keuangan persekutuan?
8. Bagaimana investasi awal dalam persekutuan?
9. Bagaimana bonus atau Goodwill atas investasi awal?
10. Bagaimana investasi penarikan dan penarikan?
11. Bagaimana operasi persekutuan tersebut?
12. Bagaimana perjanjian pembagian laba rugi?
13. Apa pertimbangan jasa dalam perjanjian pembagian laba rugi?
14. Bagaimana penyisihan gaji dalam perjanjian pembagian laba?
15. Mengapa modal sebagai faktor dalam perjanjian pembagian laba?
16. Bagaimana perubahan kepentingan persekutuan?
17. Bagaimana pengalihan kepentingan kepada pihak ketiga?
18. Bagaimanapembubaranpersekutuan yang sedangberjalan?
C. Tujuan
a. Mengetahui apa pengertian persekutuan
b. Mengetahui berapa jenis penggolongan persekutuan
c. Mengetahui kelebihan dan kelemahan bentuk usaha persekutuan
d. Memahami sifat dari persekutuan
e. Memahami karakteristik persekutuan
f. Mengetahui isi perjanjian persekutuan
g. Memahami pelaporan keuangan persekutuan
h. Memahami investasi awal dalam persekutuan
i. Memahami bonus atau Goodwill atas investasi awal
j. Memahami investasi penarikan dan penarikan
k. Memahami operasi persekutuan tersebut
l. Mengetahui perjanjian pembagian laba rugi
m. Memahami pertimbangan jasa dalam perjanjian pembagian laba rugi
n. Memahami penyisihan gaji dalam perjanjian pembagian laba
o. Mengetahui modal sebagai faktor dalam perjanjian pembagian laba
6
p. Memahami perubahan kepentingan persekutuan
q. Memahami pengalihan kepentingan kepada pihak ketiga
r. Memahami pembubaran persekutuan yang sedang berjalan
7
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Persekutuan
Pada KUHPer Bab VIII, Bagian I Pasal 1618 menyatakan bahwa : "persekutuan adalah
perjanjian antara dua pihak atau lebih yang setuju untuk menginvestasikan sesuatu
kedalam usaha dan laba yang diperolehnya dibagi diantara mereka".
Persekutuan (partnership) didefinisikan sebagai asosiasi antara dua atau lebih orang yang
menjalankan suatu bisnis guna menghasilkan laba sebagai pemilik bersama. Salah satu
fitur hukum persekutuan adalah umur yang terbatas (limitedlife).
Definisi ini dapat dibagi menjadi 3 faktor yaitu :
a. Gabungan dua orang atau lebih
Persekutuan tidak dapat dipisahkan dengan kesepakatan atau perjanjian,
yaituperjanjian untuk mendirikan,memiliki, dan mengelola persekutuan.
b. Pemilikan dan penggolongan bersama
Didalam persekutuan harus selalu dituntutadanya kebersamaan, yaitu :
1) Persekutuan dimiliki bersama.
2) Persekutuan dikelola bersama.
3) Kalau ada risiko ditanggung bersama.
4) Kalau memperoleh laba dibagi bersama.
5) Usaha untuk laba
B. Penggolongan Persekutuan
Ada dua jenis penggolongan persekutuan antara lain :
1. Persekutuan firma adalah : persekutuan yang didirikan atau diadakan untuk
menjalankan perusahaan dengan menggunakan nama bersama dimana semua
sekutu bertanggung jawab penuh dan biasanya ikut aktif mengelola
perusahaan.
2. Persekutuan komanditer (CV) adalah suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk
berusaha dimana salah satu atau lebih dari anggotanya bertanggung jawab
terbatas.
D. Sifat Persekutuan
Persekutuan memungkinkan suatu usaha bersama membagi investasi yang
diperlukan dan resikonya. Persekutuan sering ditemukan dibanyak bidang bisnis,
termasuk industri jasa, ritel, operasi grosir, dan manufaktur serta profesi terutama hukum,
medis dan akuntan publik.
Persekutuan di AS diatur oleh hukum negara bagian, pada tahun 1914 National
Conference of Commissioners on Uniform State Laws mengembangkan Uniform
Partnership Act, yang akhimya diadopsi dengan sejumlah variasi Pada tahun 1992
Revised Uniform Partnership Act (RUPA) diumumkan secara resmi melalui konferensi
Nasional dan telah diadopsi setelah direvisi olch beberapa negara bagian. Uniform
Partnership Act awalnya masih menyediakan pedoman hukum bagi persekutuan umum.
pengoperasian, dan pembubaran persekutuan di Amerika Serikat.
E. Karakteristik Persekutuan
Ada beberapa karakteristik persekutuan antara lain, yaitu :
a. Mutual agency : masing-masing sekutu merupakan agen (wakil, perantara,
perpanjangan tangan) dari persekutuan
9
b. Limited life : umur persekutuan adalah terbatas. Hal-hal yang membatasi umur
persekutuan antara lain perjanjian persekutuan, ketentuan hukum serta
keputusan pengadilan.
c. Unlimited Liability : tanggung jawab masing-masing sekutu (kecuali sekutu
pasif) tidak terbatas pada modal yang telah disetor saja.
d. Ownership of an interest in a partnership: kekayaan yang telah disetor
kedalam persekutuan sudah bukan lagi milik sekutu penyetor, melainkan milik
semua sekutu.
e. Participation on partnership profit : masing-masing sekutu mempunyai hak
didalam pembagian laba atau rugi persekutuan.
f. Right to dispose of a partnership interest : masing-masing sekutu mempunyai
hak untuk menjual atau memindahkan haknya atas modal dan hak atas laba
kepada orang lain, baik kepada anggota sekutu maupun bukan.
g. Mutual Liability : semua sekutu bertanggung jawab terhadap utang
persekutuan jadi utang persekutuan adalah juga utang seluruh sekutu.
F. PerjanjianPersekutuan
Isi dari perjanjian persekutuan antara lain :
a. Ketentuan mengenai persekutuan
b. Ketentuan mengenai sekutu
c. Ketentuan yang berhubungan dengan modal persekutuan
d. Ketentuan mengenai pembagian laba
e. Ketentuan yang berhubungan dengan pembubaran persekutuan
f. Ketentuan mengenai pertanggungan (asuransi) terhadap masing-masing sekutu
10
G. Akta Persekutuan
Perjanjian persekutuan (partnership agreements) secara tertulis merupakan
praktik bisnis yang sehat, perjanjian tersebut harus merinci kepada :
a. Jenis produk dan jasa yang akan disediakan dan detail tentang operasi bisnis
lainya.
b. Hak dan tanggung jawab setiap sekutu dalam melaksanakan bisnis.
c. Investasi awal setiap sekutu.
d. Kondisi investasi tambahan.
e. Provisi penarikan aktiva.
f. Rumus pembagian laba dan rugi.
g. Prosedur untuk membubarkan persekutuan.
Jika tidak ada perjanjian khusus menyangkut pembagian laba dan rugi. semua
sekutu akan membaginya secara rata tanpa memandang investasi yang dilakukan atau
waktu yang dicurahkan bagi persekutuan.
11
J. InvestasiNonkas
Apabila properti selain kas di investasikan dalam suatu persekutuan. properti
nonkas itu dicatat pad nilai wajarnya ketika investasi tersebut dilakukan.
Sebagai contoh, asumsikan bahwa C. Cola dan R. Crown membentuk persekutuan
dengan investasi berikut :
Kas - $7.000
12
penyisihan penarikan (druwing allowances), atau penyisihan gaji (salary
allowances).
Contoh jika Townsend dan Lee menarik 1.000 dari persekutuan setiap bulan,
maka:
Penarikan Townsend (-OE) 1.000
Kas (-A) 1.000
Penarikan Lee (-OE) 1.000
Kas (-A) 1.000
Jika Townsend melakukan penarikan tiap bulan 1.000 selama 1 tahun maka,
jurnal penutup adalah :
M. Operasi Persekutuan
Operasi persekutuan serupa dalam segala hal dengan bentuk organisasi lain
yang beroperasi dalam lini bisnis yang sama. Akan tetapi, dalam mengukur laba
persekutuan untuk suatu periode, beban harus diperiksa secara cermat guna
memastikan bahwa beban pribadi sekutu telah dikeluarkan dari beban bisnis
persekutuan.
Asumsikan bahwa Rateliffe dan Yancay merupakan sekutu yang membagi
laba dalam rasio 60:40. Data yang relevan dengan akun ekuitas persekutuan untuk
tahun 2006 :
13
Investasi tambahan ratcliffe tahun 2006 5.000
14
Ayat jurnal untuk mendistribusikan laba persekutuan ke modal individual
untuk tahun 2006 dan 2007 adalah:
31 Des 1006
Ikhtisat pendapatan dan beban (-OE) 60.000
Modal Bob (+OE) 24.000
Modal Gary (+OE) 24.000
Modal Pete (+OE) 12.000
Skedul alokasi
laba tahun 2006
Sisa yg akan 0
dibagi
15
dibagi
Sisa yg akan 0
dibagi
Ace Snoopy
Jumlah modal awal, akhir dan rata-rata Ace dan Snoopy untuk tahun 2006, adalah :
16
Perbandingan dasar
modal
Snoopy 20 19 19.5
Total 40 44 42
Asumsikan bahwa laba bersih persekutuan dialokasikan atas dasar saldo modal dan
laba bersih tahun 2006 adalah $100.000. alokasi laba persekutuan ke Ace dan Snoopy
menurut masing-masing dari 3 dasar modal adalah :
17
R. Perubahan Kepentingan Persekutuan
Entitas persekutuan akan bubar apabila ada sekutu haru yang masuk atau
sekutu vang ada pensiun atau meninggal dunia. Pembubaran bukan berarti
berhentinya operasi persekutuan. Pembubaran persekutuan (partnership dissolution)
merupakan perubahan hubungan antar sekutu karena salah satu sekutu barhenti
sehingga tidak lagi diasosiasikan dengan kerja sama selanjutnya yang berbeda dengan
penghentian bisnis.
18
Mike 50.000 25% 20%
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
19
Persekutuan adalah sebuah asosiasi yang terdiri atas dua atau lebih individu
untuk bekerja sama dengan kepemilikan bersama terhadap bisnis tersebut, dengan
tujuan untuk mencari laba. Ada dua jenis penggolongan persekutuan yaitu
Persekutuan firmadan Persekutuan komanditer (CV).
Persekutuan memungkinkan suatu usaha bersama membagi investasi yang
diperlukan dan resikonya. Persekutuan sering ditemukan dibanyak bidang bisnis,
termasuk industri jasa, ritel, operasi grosir, dan manufaktur serta profesi terutama
hukum, medis dan akuntan publik.
Ada beberapa karakteristik persekutuan antara lain, yaitu : Mutual agency,
Limited life, Unlimited Liability, Ownership of an interest in a partnership,
Participation on partnership profit, Right to dispose of a partnership interest, Mutual
Liability.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/17422421/
Persekutuan_Pembentukan_Operasi_dan_Perubahan_Kepentingan_Kepemilikan
21