Anda di halaman 1dari 21

TUGAS MAKALAH

PERSEKUTUAN (PEMBENTUKAN, OPERASI, DAN PERUBAHAN


KEPENTINGAN KEPEMILIKAN)

Dosen Pengampu : Mohammad Ridwan, SE., M.Ak.

Disusun Oleh :

1. Citra Hernugraheni E2B019071


2. Nurul Hidayati E2B019092
3. Ela Kurniati E2B019099

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Persekutuan (Pembentukan, Operasi, dan Perubahan Kepentingan Kepemilikan).

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Mohammad Ridwan, SE., M.Ak pada mata kuliah Akuntansi Konsolidasi. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Persekutuan (Pembentukan,
Operasi, dan Perubahan Kepentingan Kepemilikan) bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mohammad Ridwan, SE., M.Ak
selaku dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Konsolidasi yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
penulis tekuni.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagaian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan mengingat


kurangnya pengetahuan serta pengalaman penulis, oleh karena itu diharapkan adanya kritik
dan saran yang bersifat membangun. Mungkin hanya sekian pengantar inipenulis buat, besar
harapan bahwa makalah ini dapat diterima. Atas perhatiannya penulis ucapkan terimakasih.

Semarang, 15 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. LatarBelakang.........................................................................................................................4
B. RumusanMasalah....................................................................................................................4
C. Tujuan......................................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. PengertianPersekutuan...........................................................................................................6
B. Penggolongan Persekutuan.....................................................................................................6
C. Kelebihan dan kelemahan bentuk usaha persekutuan.........................................................7
D. Sifat Persekutuan.....................................................................................................................7
E. Karakteristik Persekutuan......................................................................................................8
F. PerjanjianPersekutuan............................................................................................................8
G. Akta Persekutuan................................................................................................................9
H. Pelaporan Keuangan Persekutuan.....................................................................................9
I. Investasi Awal dalam Persekutuan.........................................................................................9
J. InvestasiNonkas.....................................................................................................................10
K. Bonus atau Goodwill atas Investsi Awal..........................................................................10
L. Investasi Tambahan dan Penarikan.....................................................................................11
M. Operasi Persekutuan.........................................................................................................11
N. Perjanjian Pembagian Laba dan Rugi.................................................................................12
O. Pertimbangan Jasa dalam Perjanjian Pembagian Laba atau Rugi...............................12
P. Penyisihan Gaji dalam Perjanjian Pembagian Laba..........................................................13
Q. Modal Sebagai Faktor dalam Perjanjian Pembagian Laba...........................................14
R. Perubahan Kepentingan Persekutuan.................................................................................16
S. Pengalihan Kepentingan kepada Pihak Ketiga...................................................................16
T. Pembubaran Persekutuan yang Sedang Berjalan Karena Kematian atau Pengunduran
Diri 16
BAB III...............................................................................................................................................17
PENUTUP..........................................................................................................................................17

3
A. Kesimpulan............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................18

4
BAB I

PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Di Indonesia persekutuandapatberupa firma ataupun persekutuan komanditer.
Persekutuan komanditer disebut juga CV (commanditaire venotschaap). Persekutuan
adalah bentuk kerja sama antara dua orang atau lebih untuk menjalankan usaha bersama.
Masing-masing orang tadi disebut sekutu. Pada firma, semua sekutu (disebut juga firman)
bertanggung jawab renteng dan menanggung kerugian firma sampai ke harta pribadi.
Artinya, jika firma menderitakerugian, semuasekutuharusmenanggungkerugiantersebut.

Di sampingitu, hartapribadi masing-masing sekutu juga ikut digunakan untuk


menanggung kerugian tersebut apabila harta firma tidak cukup untuk menyelesaikan
kerugian tersebut. Pada persekutuan komanditer, semua sekutu juga bertanggung jawab
renteng sebagaimana pada firma. Namun, terdapat sekutu yang tanggung jawabnya
terbatas pada harta yang telah disetorkannya ke persekutuan komanditer. Sekutu tersebut
sering dinamai sekutu diam, pasif, atau silent partner. Selain sekutu diam disebut
sekutuaktif yang tanggungjawabnyaterhadapkerugian CV sampaikepadahartapribadinya.

Persekutuan adalahsebuahasosiasi yang terdiri atas dua atau lebih individu untuk bekerja
sama dengan kepemilikan bersama terhadap bisnis tersebut, dengan tujuan untuk mencari
laba. Berdasarkan konsep mutual agency, setiap sekutu merupakan seorang agen untuk
seluruh kegiatan persekutuan, dengan kemampuan untuk mengikat sekutu lainnya dengan
aktivitasnya di dalam persekutuan. Bila mengalami insolvensi, setiap sekutu memiliki
kewajiban untuk melunasi kewajiban persekutuan, termasuk menggunakan harta
pribadinya. Jadi, kewajibansekutupadapersekutuanbersifattidakterbatas.Persekutuan
dapatdibentukdenganhanya melakukan perjanjian secara lisan di antara dua atau lebih
orang, tetapi dalam praktiknya setiap persekutuan memiliki perjanjian secara
tertulisuntukmenjalankanbisnisnya, untukmenghindarihal-hal yang tidakdiinginkan di
masa depan.

B. RumusanMasalah
1. Apa pengertian persekutuan?
2. Ada berapa jenis penggolongan persekutuan?

5
3. Apa kelebihan dan kelemahan bentuk usaha persekutuan?
4. Bagaimana sifat dari persekutuan tersebut?
5. Bagaimana karakteristik persekutuan?
6. Apa saja isi perjanjian persekutuan?
7. Bagaimana pelaporan keuangan persekutuan?
8. Bagaimana investasi awal dalam persekutuan?
9. Bagaimana bonus atau Goodwill atas investasi awal?
10. Bagaimana investasi penarikan dan penarikan?
11. Bagaimana operasi persekutuan tersebut?
12. Bagaimana perjanjian pembagian laba rugi?
13. Apa pertimbangan jasa dalam perjanjian pembagian laba rugi?
14. Bagaimana penyisihan gaji dalam perjanjian pembagian laba?
15. Mengapa modal sebagai faktor dalam perjanjian pembagian laba?
16. Bagaimana perubahan kepentingan persekutuan?
17. Bagaimana pengalihan kepentingan kepada pihak ketiga?
18. Bagaimanapembubaranpersekutuan yang sedangberjalan?

C. Tujuan
a. Mengetahui apa pengertian persekutuan
b. Mengetahui berapa jenis penggolongan persekutuan
c. Mengetahui kelebihan dan kelemahan bentuk usaha persekutuan
d. Memahami sifat dari persekutuan
e. Memahami karakteristik persekutuan
f. Mengetahui isi perjanjian persekutuan
g. Memahami pelaporan keuangan persekutuan
h. Memahami investasi awal dalam persekutuan
i. Memahami bonus atau Goodwill atas investasi awal
j. Memahami investasi penarikan dan penarikan
k. Memahami operasi persekutuan tersebut
l. Mengetahui perjanjian pembagian laba rugi
m. Memahami pertimbangan jasa dalam perjanjian pembagian laba rugi
n. Memahami penyisihan gaji dalam perjanjian pembagian laba
o. Mengetahui modal sebagai faktor dalam perjanjian pembagian laba

6
p. Memahami perubahan kepentingan persekutuan
q. Memahami pengalihan kepentingan kepada pihak ketiga
r. Memahami pembubaran persekutuan yang sedang berjalan

7
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Persekutuan

Pada KUHPer Bab VIII, Bagian I Pasal 1618 menyatakan bahwa : "persekutuan adalah
perjanjian antara dua pihak atau lebih yang setuju untuk menginvestasikan sesuatu
kedalam usaha dan laba yang diperolehnya dibagi diantara mereka".
Persekutuan (partnership) didefinisikan sebagai asosiasi antara dua atau lebih orang yang
menjalankan suatu bisnis guna menghasilkan laba sebagai pemilik bersama. Salah satu
fitur hukum persekutuan adalah umur yang terbatas (limitedlife).
Definisi ini dapat dibagi menjadi 3 faktor yaitu :
a. Gabungan dua orang atau lebih
Persekutuan tidak dapat dipisahkan dengan kesepakatan atau perjanjian,
yaituperjanjian untuk mendirikan,memiliki, dan mengelola persekutuan.
b. Pemilikan dan penggolongan bersama
Didalam persekutuan harus selalu dituntutadanya kebersamaan, yaitu :
1) Persekutuan dimiliki bersama.
2) Persekutuan dikelola bersama.
3) Kalau ada risiko ditanggung bersama.
4) Kalau memperoleh laba dibagi bersama.
5) Usaha untuk laba

B. Penggolongan Persekutuan
Ada dua jenis penggolongan persekutuan antara lain :
1. Persekutuan firma adalah : persekutuan yang didirikan atau diadakan untuk
menjalankan perusahaan dengan menggunakan nama bersama dimana semua
sekutu bertanggung jawab penuh dan biasanya ikut aktif mengelola
perusahaan.
2. Persekutuan komanditer (CV) adalah suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk
berusaha dimana salah satu atau lebih dari anggotanya bertanggung jawab
terbatas.

C. Kelebihan dan kelemahan bentuk usaha persekutuan :


8
 Kelebihan Bentuk Usaha Persekutuan :
a. Bentuk persekutuan seperti firma lebih mudah dalam pendiriannya.
b. Bentuk persekutuan seperti firma juga lebih mudah dalam
pembubarannyamisalkan akan berubah menjadi bentuk perseroan terbatas.
c. Bentuk persekutuan juga mempunyai kebebasan dan keluwesan
dalammenentukan bentuk usahanya.
d. Kebebasan masing-masing sekutu dalam pengambilan keputusan.
e. Persekutuan hanya wajib melaporkan pajaknya tetapi bukan pembayar
pajaknya karena yang membayar pajak adalah para sekutu yang memperoleh
labapersekutuan. Pajaknya berupa pajak penghasilan.
 Kelemahan Bentuk Usaha Persekutuan :
a. Tanggung jawab pribadi sekutu akan hutang perusahaan.
b. Kelangsungan hidup perusahaan biasanya terbatas karena ikutditentukan oleh
perjanjian dalam pendirian persekutuan.
c. Kesulitan dalam memindahtangankan kepentingan pemilik.

D. Sifat Persekutuan
Persekutuan memungkinkan suatu usaha bersama membagi investasi yang
diperlukan dan resikonya. Persekutuan sering ditemukan dibanyak bidang bisnis,
termasuk industri jasa, ritel, operasi grosir, dan manufaktur serta profesi terutama hukum,
medis dan akuntan publik.
Persekutuan di AS diatur oleh hukum negara bagian, pada tahun 1914 National
Conference of Commissioners on Uniform State Laws mengembangkan Uniform
Partnership Act, yang akhimya diadopsi dengan sejumlah variasi Pada tahun 1992
Revised Uniform Partnership Act (RUPA) diumumkan secara resmi melalui konferensi
Nasional dan telah diadopsi setelah direvisi olch beberapa negara bagian. Uniform
Partnership Act awalnya masih menyediakan pedoman hukum bagi persekutuan umum.
pengoperasian, dan pembubaran persekutuan di Amerika Serikat.

E. Karakteristik Persekutuan
Ada beberapa karakteristik persekutuan antara lain, yaitu :
a. Mutual agency : masing-masing sekutu merupakan agen (wakil, perantara,
perpanjangan tangan) dari persekutuan

9
b. Limited life : umur persekutuan adalah terbatas. Hal-hal yang membatasi umur
persekutuan antara lain perjanjian persekutuan, ketentuan hukum serta
keputusan pengadilan.
c. Unlimited Liability : tanggung jawab masing-masing sekutu (kecuali sekutu
pasif) tidak terbatas pada modal yang telah disetor saja.
d. Ownership of an interest in a partnership: kekayaan yang telah disetor
kedalam persekutuan sudah bukan lagi milik sekutu penyetor, melainkan milik
semua sekutu.
e. Participation on partnership profit : masing-masing sekutu mempunyai hak
didalam pembagian laba atau rugi persekutuan.
f. Right to dispose of a partnership interest : masing-masing sekutu mempunyai
hak untuk menjual atau memindahkan haknya atas modal dan hak atas laba
kepada orang lain, baik kepada anggota sekutu maupun bukan.
g. Mutual Liability : semua sekutu bertanggung jawab terhadap utang
persekutuan jadi utang persekutuan adalah juga utang seluruh sekutu.

F. PerjanjianPersekutuan
Isi dari perjanjian persekutuan antara lain :
a. Ketentuan mengenai persekutuan
b. Ketentuan mengenai sekutu
c. Ketentuan yang berhubungan dengan modal persekutuan
d. Ketentuan mengenai pembagian laba
e. Ketentuan yang berhubungan dengan pembubaran persekutuan
f. Ketentuan mengenai pertanggungan (asuransi) terhadap masing-masing sekutu

Isi perjanjian persekutuan akan dipakai sebagai :


a. Dasar pencatatan setoran modal
b. Dasar perhitungan modal
c. Dasar pembagian laba
d. Dasar pencatatan transaksi-transaksi persekutuan yang menyangkut modal
e. Dasar pembagian aktiva dalam likuidasi

10
G. Akta Persekutuan
Perjanjian persekutuan (partnership agreements) secara tertulis merupakan
praktik bisnis yang sehat, perjanjian tersebut harus merinci kepada :
a. Jenis produk dan jasa yang akan disediakan dan detail tentang operasi bisnis
lainya.
b. Hak dan tanggung jawab setiap sekutu dalam melaksanakan bisnis.
c. Investasi awal setiap sekutu.
d. Kondisi investasi tambahan.
e. Provisi penarikan aktiva.
f. Rumus pembagian laba dan rugi.
g. Prosedur untuk membubarkan persekutuan.
Jika tidak ada perjanjian khusus menyangkut pembagian laba dan rugi. semua
sekutu akan membaginya secara rata tanpa memandang investasi yang dilakukan atau
waktu yang dicurahkan bagi persekutuan.

H. Pelaporan Keuangan Persekutuan


Laporan akuntansi persekutuan dirancang untuk memenuhi kebutuhan tiga
kelompok pemakai yaitu sekutu, kreditur dan Internal Revenue Service (IRS) atau
Dirjen Pajak Sekutu memerlukan informasi akuntansi untuk merencanakan dan
mengendalikan aktiva serta aktivitas persekutuan, dan untuk mengambil keputusan
investasi pribadi berkenaan dengan investasi mereka dalam persekutuan.

I. Investasi Awal dalam Persekutuan


Semua properti yang dibawa kedalam persekutuan atau diakuisisi olch
persekutuan merupakan properti persekutuan Investasi awal dalam persekutuan
dicatat pada akun modal yang diselenggarakan untuk setiap sekutu. Jika Ashley dan
Becker masing-masing menginvestasikan kas sebesar $20.000 dalam persekutuan
baru. Maka investasi tersebut akan dicatat :
Kas (+A) $20.000
Modal Ashley (+OE) $20.000
Kas (+A) $20.000
Modal Becker (+OE) $20.000

11
J. InvestasiNonkas
Apabila properti selain kas di investasikan dalam suatu persekutuan. properti
nonkas itu dicatat pad nilai wajarnya ketika investasi tersebut dilakukan.
Sebagai contoh, asumsikan bahwa C. Cola dan R. Crown membentuk persekutuan
dengan investasi berikut :

C. Cola (Nilai wajar) R.Crown (Nilai wajar)

Kas - $7.000

Tanah (biaya bagi C.cola 55.000) $10.000 -

Bangunan (biaya bagi C.Cola $40.000 -


30.000)

Item persediaan (biaya bagi - $35.000


R.Crown $28.000)

Total $50.000 $42.000

K. Bonus atau Goodwill atas Investsi Awal


Masalah penilaian akan muncul apabila sekutu setuju menyangkut
kepentingan modal relatif yang tidak sejalan dengan investasinya dalam aktiva yang
dapat diidentifikasi.

L. Investasi Tambahan dan Penarikan


Perjanjian persekutuan harus menetapkan pedoman tentang investasi
tamhahan dan penarikan yang dilakukan setelah dimulainya operasi persekutuan.
Contoh :
Modal Smith (-OE) 20.000
Kas (-A) 20.000
Untuk mencatat penarikan kas
a. Penarikan
Laba persekutuan adalah imbalan bisnis bagi para sekutu, sehingga sekutu
tidak menerima gaji seperti layaknya karyawan. Penarikan ini disebut Drawings,

12
penyisihan penarikan (druwing allowances), atau penyisihan gaji (salary
allowances).
Contoh jika Townsend dan Lee menarik 1.000 dari persekutuan setiap bulan,
maka:
Penarikan Townsend (-OE) 1.000
Kas (-A) 1.000
Penarikan Lee (-OE) 1.000
Kas (-A) 1.000

Jika Townsend melakukan penarikan tiap bulan 1.000 selama 1 tahun maka,
jurnal penutup adalah :

Modal Townsend (-OE) 12.000

Penarikan Townsend (-OE) 12.000

b. Pinjaman dan Uang Muka


Seorang sekutu dapat melakukan pinjaman pribadi dari pesekutuan. Pinjaman
persekutuan dan uang muka kepada setiap sekutu dianggap sebagai aktiva
persekutuan. Hal-hal yang berkenaan dengan pinjaman dan uang muka kepada
atau dari sekutu harus dicakup dalam perjanjian persekutuan.

M. Operasi Persekutuan
Operasi persekutuan serupa dalam segala hal dengan bentuk organisasi lain
yang beroperasi dalam lini bisnis yang sama. Akan tetapi, dalam mengukur laba
persekutuan untuk suatu periode, beban harus diperiksa secara cermat guna
memastikan bahwa beban pribadi sekutu telah dikeluarkan dari beban bisnis
persekutuan.
Asumsikan bahwa Rateliffe dan Yancay merupakan sekutu yang membagi
laba dalam rasio 60:40. Data yang relevan dengan akun ekuitas persekutuan untuk
tahun 2006 :

Laba bersih persekutuan tahun 2006 $34.500

Modal ratcliffe per 1 Jan 2006 40.000

13
Investasi tambahan ratcliffe tahun 2006 5.000

Penarikan ratcliffe tahun 2006 6.000

Modal yancey per 1 Jan 2006 35.000

Penarikan yancey tahun 2006 9.000

Penarikan yancey tahun 2006 3.000

N. Perjanjian Pembagian Laba dan Rugi


Jika tidak ada perjanjian pembagian laba dan rugi, laba persekutuan harus
dibagi rata Akan tetapi, umumnya para sekutu setuju membagi laba dalam rasio
tertentu, seperti pembagian 60:40 yang di ilustrasikan untuk persekutuan Ratcliffe dan
Yancey. Perjanjian pembagian laba tersebut juga berlaku bagi pembagian rugi kecuali
dinyatakan sebaliknya dalam perjanjian.

O. Pertimbangan Jasa dalam Perjanjian Pembagian Laba atau Rugi


Sekutu yang mencurahkan waktunya pada persekutuan sementara sekutu
lainnya bekerja ditempat lain mungkin akan menerima penyisihan gaji. Penyisihan
gaji juga digunakan untuk mengompensasi perbedaan nilai wajar bakat sekutu, yang
mencurahkan seluruh waktu bagi persekutuan.

P. Penyisihan Gaji dalam Perjanjian Pembagian Laba


Asumsikan bahwa perjanjian persekutuan menyatakan bahwa Bob. Pete dan
Gary masing-masing menerima penyesihan gaji sebesar $12.000, sementara laba yang
tersisa dialokasikan secara merata diantara ketiga sekutu tersebut. Jika laba bersih
persekutuan adalah S60.000 untuk tahun 2006 dan 12.000 untuk tahun 2007, alokasi
laba adalah seperti pada tabel. Total alokasi tahun 2006 adalah 24.000 masing-masing
Bob dan Gary serta 12.000 untuk Pete. Alokasi tahun 2007 adalah laba sebesar 8.000
untuk Bob dan Gary serta rugi sebesar 4.000 untuk Pete. Walaupun penyisihan gaji
24.000 melampaui laba bersih persekutuan yang hanya 12.000.

14
Ayat jurnal untuk mendistribusikan laba persekutuan ke modal individual
untuk tahun 2006 dan 2007 adalah:
31 Des 1006
Ikhtisat pendapatan dan beban (-OE) 60.000
Modal Bob (+OE) 24.000
Modal Gary (+OE) 24.000
Modal Pete (+OE) 12.000

Skedul alokasi
laba tahun 2006

Bob Gery Pete Total

Laba bersih $60.000

Penyisihan gaji (24.000) $12.000 $12.000 $24.000


Bob dan Gery

Sisa yg akan 36.000


dibagi

Dibagi secara (36.000) 12.000 12.000 $12.000 36.000


merata

Sisa yg akan 0
dibagi

Alokasi laba 24.000 24.000 12.000 60.000


bersih

Skedul alokasi Bob Gery Pete Total


laba tahun 2007

Laba bersih $12.000

Penyisihan gaji (24.000) ($12.000) ($12.000) $24.000


Bob dan Gery

Sisa yg akan 12.000

15
dibagi

Dibagi secara (12.000) (4.000) (4.000) (54.000) (12.000)


merata

Sisa yg akan 0
dibagi

Alokasi laba 8.000 8.000 4.000 12.000


bersih

Q. Modal Sebagai Faktor dalam Perjanjian Pembagian Laba


Perjanjian pembagian laba harus bersifat spesifik berkenaan dengan konsep
modal mana yang akan diterapkan.Laba yang dialokasikan dalam kaitannya dengan
modal persekutuan. Persekutuan Ace dan Snoopy dibentuk pada tanggal 1 Januari
2006, dimana masing-masing sekutu menginvestasikan kas sebesar $20.000.
Perubahan akun modal selama tahun 2006 diikhtisarkan :

Ace Snoopy

Saldo modal per 1 Jan 2006 $20.000 $20.000

Investasi per 1 April 2.000 -

Penarikan per 1 Juli - (5.000)

Investasi per 1 Sept 3.000 -

Penarikan per 1 Okt - (4.000)

Investasi per 28 Des - 8.000

Saldo modal per 31 Des 2006 25.000 19.000

Jumlah modal awal, akhir dan rata-rata Ace dan Snoopy untuk tahun 2006, adalah :

16
Perbandingan dasar
modal

Investasi modal awal Investasi modal Investasi modal rata-


akhir rata Tertimbang

Ace $20 $25 $22.5

Snoopy 20 19 19.5

Total 40 44 42

Asumsikan bahwa laba bersih persekutuan dialokasikan atas dasar saldo modal dan
laba bersih tahun 2006 adalah $100.000. alokasi laba persekutuan ke Ace dan Snoopy
menurut masing-masing dari 3 dasar modal adalah :

Saldo modal awal

Ace ($100.000 x 20/40) $50.000

Snoopy ($100.000 x 20/40) 50.000

Total laba 100.000

Saldo modal akhir

Ace ($100.000 x 25/44) $56.818.18

Snoopy ($100.000 x 19/44) 43.181.42

Total laba 100.000

Saldo modal rata-rata

Ace ($100.000 x 22.5/42) $53.571.43

Snoopy ($100.000 x 19.5/42) 46.428.57

Total laba 100.000

17
R. Perubahan Kepentingan Persekutuan
Entitas persekutuan akan bubar apabila ada sekutu haru yang masuk atau
sekutu vang ada pensiun atau meninggal dunia. Pembubaran bukan berarti
berhentinya operasi persekutuan. Pembubaran persekutuan (partnership dissolution)
merupakan perubahan hubungan antar sekutu karena salah satu sekutu barhenti
sehingga tidak lagi diasosiasikan dengan kerja sama selanjutnya yang berbeda dengan
penghentian bisnis.

S. Pengalihan Kepentingan kepada Pihak Ketiga


Suatu persekutuan tidak akan bubar apabila satu sekutu mengalihkan
kepentingannya dalam persekutuan kepada pihak ketiga, karena pengalihan semacam
itu tidak dengan sendirinya mengubah hubungan para sekutu. Pengalihan semacam itu
hanya memberikan hak kepada pihak penerima (assignee) untuk menerima
pengalihan kepentingan sekutu dalam laba persekutuan dimasa depan dan dalam
aktiva persekutuan jika terjadi likuidasi.

T. Pembubaran Persekutuan yang Sedang Berjalan Karena Kematian atau


Pengunduran Diri
Jika sekutu mengundurkan diri (atau wakil sekutu yang meninggal) dibayar
dalam jumlah yang sama dengan saldo akhir akun modalnya, satu-satunya ayat jurmal
yang diperlukan adalah pembebanan ke akun modalnya dan pengkreditan atas kas
sejumlah yang dibayarkan. Apabila penyelesaian dengan sekutu mengundurkan din
lebih besar atau lebih kecil dan sakdo akun modal akhir, prosedur revaluasi (goodwill)
dan nonrevaluasi (bonus) akan memberikan metode akuntansi altermatif untuk
penyelesaian tersebut.
Sebagai contoh, asumsikan bahwa Anne, Mike dan Justin adalah sekutu yang
masing- masing membagi laba dengan persentase sebesar 40%, 20%, serta 40%, dan
bahwa justin memutuskan untuk mengundurkan diri. Kepentingan modal dan laba
dari ketiga sekutu tersebut pada tanggal pengunduran diri adalah :

Saldo modal Presentase modal Presentase laba rugi

Anne $70.000 35% 40%

18
Mike 50.000 25% 20%

Justin 80.000 40% 40%

Total modal 200.000 100% 100%

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

19
Persekutuan adalah sebuah asosiasi yang terdiri atas dua atau lebih individu
untuk bekerja sama dengan kepemilikan bersama terhadap bisnis tersebut, dengan
tujuan untuk mencari laba. Ada dua jenis penggolongan persekutuan yaitu
Persekutuan firmadan Persekutuan komanditer (CV).
Persekutuan memungkinkan suatu usaha bersama membagi investasi yang
diperlukan dan resikonya. Persekutuan sering ditemukan dibanyak bidang bisnis,
termasuk industri jasa, ritel, operasi grosir, dan manufaktur serta profesi terutama
hukum, medis dan akuntan publik.
Ada beberapa karakteristik persekutuan antara lain, yaitu : Mutual agency,
Limited life, Unlimited Liability, Ownership of an interest in a partnership,
Participation on partnership profit, Right to dispose of a partnership interest, Mutual
Liability.

20
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/17422421/
Persekutuan_Pembentukan_Operasi_dan_Perubahan_Kepentingan_Kepemilikan

21

Anda mungkin juga menyukai