PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKOOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
Kata Pengantar
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat limpahan
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Perbankan Syariah
sebagaimana mestinya dan terlaksananya menyelesaikan pembuatan makalah
mengenai “Implementasi Prinsip Keuangan Syariah Menjadi Produk Perbankan
Syariah”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
mengingat kurangnya pengetahuan serta pengalaman penulis, oleh karena itu
diharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun. Mungkin hanya
sekian pengantar ini kami buat, besar harapan bahwa makalah ini dapat diterima.
Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Melalui doa dan harapan, semoga makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat khususnya bagi penyusun dan pembaca pada umumnya. Atas
perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Penyusun
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar...................................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
C. Tujuan....................................................................................................................6
BAB II...............................................................................................................................7
PEMBAHASAN................................................................................................................7
Pengertian Perbankan Syariah........................................................................................7
Prinsip prinsip Keuangan Syariah..................................................................................8
Ciri-ciri Lembaga Keuangan Syariah.............................................................................9
Prinsip Hukum Perbankan Syariah...............................................................................10
Konsep Dasar Transaksi dalam Perbankan Syariah......................................................11
Prinsip - prinsip Sistem keuangan syariah....................................................................11
Cara kerja bank Syariah berdasarkan prinsip Syariah..................................................12
BAB III............................................................................................................................14
PENUTUP.......................................................................................................................14
Kesimpulan..................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum Islam pada dasarnya merupakan konsep yang baku, namun
pada perjalanannya tidak menutup kemungkinan dilakukan ijtihad - ijtihad
di dalam bidang yang dibolehkan selama tidak keluar dari bingkai Syari`ah
Islamiyah. Sehingga Islam memang betul-betul mampu menjawab seluruh
perkembangan zaman.
Demikian juga halnya dengan sistem ekonomi Islam yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem Islam, juga tidak
luput dari aktivitas ijtihad. Dengan demikian sistem ekonomi Islam
diharapkan mampu menjawab dan menyelesaikan permasalahan ekonomi
yang dihadapi oleh umat manusia, tanpa keluar dan melanggar ketentuan
hukum Allah SWT. Sistem ini memiliki pengawasan yang melekat pada
diri setiap individu pelaku ekonomi yang berakar pada keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah SWT. Sistem ini pula menyelaraskan antara
kemashlahatan individu dengan kemashlahatan orang banyak.
Konsep keadilan Islam dalam ekonomi (khususnya dalam
distribusi pendapatan) menghendaki seluruh element dalam faktor
produksi mendapatkan imbalan sesuai dengan kontribusinya masing-
masing. Faktor modal, tenaga kerja, material asset, dan entrepreneurship,
harus dihargai secara adil. Dalam pandangan Islam modal (uang) dengan
sendirinya tidak memiliki banyak makna, modal baru bermakna jika ada
faktor lain semisal tenaga kerja. Uang dengan sendirinya tidak akan
menghasilkan sesuatu, tetapi jika ingin menghasilkan maka uang harus
diinvestasikan pada sektor riil.
Islam sebagai sebuah agama adalah sistem yang memberikan
tuntunan bagi umat manusia untuk menjalankan kehidupan ini dengan baik
dan benar. Baik yang berkaitan dengan hal-hal yang mengatur hubungan
4
manusia dengan Tuhannya (ibadah), maupun hal hal yang mengatur
hubungan manusia dengan manusia yang lainnya (mu'amalah). Ibadah
diperlukan dengan tujuan untuk menjaga ketaataan dan keharmonisan
hubungan antara makhluq dan Khaliq, serta untuk mengingatkan secara
terus menerus tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi ini.
Ketentuan-ketentuan muamalah diturunkan untuk menjadi rules of game
dalam keberadaan manusia sebagai makhluk sosial.
Sebagai seorang muslim kita diperintahkan untuk berprasangka
baik terhadap sistem Islam. Kita harus yakin bahwa Islam (termasuk
sistem ekonominya) akan mampu menyelesaikan berbagai permasalahan
yang dihadapi oleh manusia. Keyakinan ini harus terus dipupuk dan
disuburkan khususnya dalam diri ummat Islam. Dengan cara membuka
dan menampilkan tatanan teoretis ke dalam tatanan praktis. Jika riba
dengan segala modusnya diharamkan, tentunya harus ada jalan keluar
yang dapat menggantikan posisinya. Jika lembaga keuangan yang ada
masih menjalankan praktek riba, tentunya harus disediakan satu lembaga
keuangan yang jauh dari riba. Ketika Allah mengharamkan sesuatu,
sesungguhnya Allah menghalalkan yang lain yang jumlahnya jauh lebih
banyak dan lebih baik untuk umatNya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan di atas, maka perumusan masalah dalam
makalah ini adalah:
1. Apa itu Perbankan Syariah?
2. Bagaimana prinsip-prinsip keuangan syariah?
3. Apa saja ciri-ciri perbankan syariah?
4. Bagaimana prinsip hukum perbankan syariah?
5. Bagaimana konsep dasar transaksi dalam perbankan syariah?
6. Bagaimana prinsip sistem keuangan syariah?
7. Bagaimana cara kerja bank syariah berdasarkan prinsip
syariah?
8. Apa saja produk dan jasa perbankan syariah secara umum?
5
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian perbankan syariah
2. Mengetahui prinsip prinsip syariah
3. Mengethaui perbankan syariah
4. mengetahui prinsip hukum perbankan syariah
5. Mengetahui konsep dasar transaksi dalam perbankan syariah
6. Mengetahui prinsip sistem keuangan syariah
7. Mengetahui cara kerja bank syariah berdasarkan prinsip syariah
8. Mengetahui produk dan jasa perbankan syariah secara umum
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
Tujuan utama mendirikan perbankan syariah adalah untuk
menunaikan perintah Allah dalam bidang ekonomi dan muamalah serta
membebaskan masyarakat Islam dari kegiatan-kegiatan yang dilarang oleh
agama Islam. Untuk melaksanakan tugas ini serta menyelesaikan masalah
yang memerangkap umat Islam hari ini , bukanlah hanya menjadi tugas
seseorang atau sebuah lembaga, tetapi merupakan tugas dan kewajiban
setiap muslim. Menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam berekonomi dan
bermasyarakat sangat diperlukan untuk mengobati penyakit dalam dunia
ekonomi dan sosial yang dihadapi oleh masyarakat.
8
e. Salam merupakan transaksi jual dan beli barang. Dalam transaksi ini
telah diketahui berapa harga pokok dan juga berapa keuntungan yang
ditambahkan. Harga-harga tersebut telah disepakati bersama.
f. Istishna merupakan transaksi jual beli dimana penyerahan uang bisa
dicicil.
g. Ijarah merupakan sebuah akad untuk memindahkan hak guna barang
atau juga jasa dengan upah sewa. Pemindahan hak guna ini tanpa
diikuti pemindahan hak milik.
h. Qardh merupakan perjanjian pinjam meminjam uang tanpa bertujuan
untuk mendapatkan keuntungan. Namun ada kontrak sebagai ganti
biaya Qardh tersebut.
i. Hawalah adalah pengalihan hutang kepada orang lain yang wajib
menanggung hutang yang dialihkan tersebut.
j. Wakalah yang merupakan pelimpahan penguasaan kepada orang lain
untuk melakukan kewenangan tertentu.
9
e. Lembaga Keuangan Syariah hanya melakukan investasi yang halal dan
tidak menimbulkan kemudharatan serta tidak merugikan syiar Islam
Dalam membangun sebuah usaha, salah satu yang dibutuhkan
adalah modal. Modal dalam pengertian ekonomi syariah bukan hanya
uang, tetapi meliputi materi baik berupa uang ataupun materi lainnya,
serta kemampuan dan kesempatan. Salah satu modal yang penting
adalah sumber daya insani yang mempunyai kemampuan di bidangnya.
10
Konsep Dasar Transaksi dalam Perbankan Syariah
1. Efisiensi, mengacu pada prinsip saling menolong untuk berikhtiar,
dengan tujuan mencapai laba sebesar mungkin dan biaya yang
dikeluarkan selayaknya.
2. Keadilan, mengacu pada hubungan yang tidak menzalimi
(menganiaya). Saling ikhlas mengikhlaskan antar pihak – pihak yang
terlibat dengan persetujuan yang adil tentang proporsi bagi hasil, baik
untung maupun rugi.
3. Kebenaran, mengacu pada prinsip saling menawarkan bantuan dan
naschat untuk saling meningkatkan produktivitas.
11
Cara kerja bank Syariah berdasarkan prinsip Syariah
Cara kerja bank Syariah berdasarkan prinsip syariah ialah aturan
perjanjian menurut hukum Islam yang terjadi antara pihak bank dengan
pihak lain guna menyimpan dana dan atau melakukan pembiayaan
aktivitas usaha maupun kegiatan lainnya sesuai syariah. Agama Islam
tidak menganjurkan "menghasilkan uang lewat uang"
A. Produk dan jasa perbankan syariah secara umum
1. Tabungan syariah
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya melalui beberapa
ketentuan yang sudah dijelaskan oleh pihak bank pada nasabah. Sarana
penarikannya bisa menggunakan buku tabungan ATM, slip penarikan
dan juga melalui metode canggih lain misalnya internet banking. Ciri
khas tabungan syariah adalah menerapkan akad wadi'ah, yang artinya
tabungan yang kita simpan tidak mendapatkan keuntungan karena
cuma tidak ada bunga yang diterima oleh nasabah akan tetapi bank
memberikan hadiah atau bonus kepada nasabah.
2. Deposito Syariah atau Tabungan Berjangka
Deposito/tabungan berjangka banyak dipilih oleh masyarakat untuk
berinvestasi. selain mudah, keuntungan yang didapatkan juga lebih
tinggi dari tabungan biasa. Deposito adalah produk simpanan di bank
yang penyetorannya maupun penarikannya hanya bisa dilakukan pada
waktu tertentu saja karena bank membutuhkan waktu untuk melakukan
investasi. Bisnis atau investasi yang dijalankan oleh bank tersebut
harus masuk kategori halal menurut hukum Islam. Tenor atau jangka
waktu yang ditawarkan secara umum sama dengan deposito
konvensional, antara I hingga 24 bulan.
3. Gadai Syariah (Rahn)
Akad gadai syariah yang dipraktikkan pada PT. Pegadaian adalah
meminjamkan uang kepada nasabah dengan jaminan harta yang
bernilai dan dapat dijual. Uang yang dipinjamkan adalah murni tanpa
bunga. Namun nasabah (rahin) wajib menyerahkan barang jaminan
12
(marhum) untuk kepentingan sebagai alat pembayaran utang manakala
pemberi gadai tidak dapat membayar utang saat jatuh tempo yang telah
disepakati. Dalam praktiknya, barang jaminan akan dijual untuk
menutupi utang manakala pemberi gadai telah dikonfirmasi. Jika
barang gadai telah dijual sesuai dengan harga pasaran maka penerima
gadai hanya mengambil sesuai dengan nilai hutangnya dan lebihnya
dikembalikan kepada penggadai.
4. Giro Syariah
Secara umum yang dimaksud dengan giro adalah simpanan yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek.
bilyet giro, sarana perintah bayar lainnya atau dengan
pemindahbukuan. Adapun yang dimaksud dengan giro syariah adalah
giro yang dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Dalam hal
ini. Dewan Syariah Nasional telah mengeluarkan fatwa yang
menyatakan bahwa giro yang dibenarkan syariah adalah giro
berdasarkan prinsip wadiah dan mudharabah.
5. Pembiayaan Syariah (ljarah)
Leasing sudah sangat familiar dalam kehidupan kita sehari-hari
karena sudah banyak masyarakat yang menggunakan jasa layanan
tersebut. contohnya dalam pembelian mobil. motor atau benda
berharga Iainnya. Sewa guna usaha adalah kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan
menggunakan hak opsi (financelease) maupun sewa guna usaha tanpa
hak opsi (operatinglease) untuk digunakan Oleh lessee selama jangka
waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perbankan syariah atau perbankan Islam (dalam bahasa Arab al
Mashrafiyahal-Islamiyah) adalah suatu sistem perbankan yang
pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam (syariah). Perbankan Syariah
merupakan suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan
sistem syariah (hukum islam).
Ada sepuluh prinsip keuangan syariah yang bisa ditemukan dalam
lembaga keuangan syariah. Sepuluh prinsip inilah yang membedakan
dengan lembaga keuangan konvensional. Sepuluh prinsip keuangan
syariah tersebut adalah Mudharabah, Musyarakah, Wadiah, Murabahah,
Salam, Istishna, Ijarah, Qardh, Hawalah/Hiwalah, dan Wakalah.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://grapadinews-co-id.cdn.ampproject.org/v/s/grapadinews.co.id/inilah-
prinsip-prinsip-yang-harus-dipenuhi-lembaga-keuangan-syariah/?
amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#aoh=16380220678109&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https
%3A%2F%2Fgrapadinews.co.id%2Finilah-prinsip-prinsip-yang-harus-
dipenuhi-lembaga-keuangan-syariah%2F
https://pustakamediasyariah.blogspot.com/2015/06/makalah-pes-lembaga-
keuangan-syariah.html?m=1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perbankan_syariah
https://www.academia.edu/7782869/Makalah_bank_syariah
15