DI SUSUN OLEH :
1. Rani Syahfitri
2. Nia Feby Ardina
3. Nisrina Luthfiyah Nst
4. Suci Lestari
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentu saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan karya ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya diakhirat nanti.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi maklah yang lebih baik
lagi. Demikian, apabila terdapat banyak kesalahan pada maklah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 2
A. KESIMPULAN........................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lembaga Keuangan Syariah (LKS) saat ini telah ada dan berkembang dengan
cukup pesat. Telah banyak varian dari LKS diseluruh Indonesia dan termasuk pula
adalah Bank Syariah. LKS merupakan lembaga keuangan yang beroperasional
dan berjalan dengan prinsip syariah Islam. Prinsip syariah Islam ini berbeda dari
perbankan atau lembaga keuangan konvensional. LKS sebagai lembaga keuangan
dengan prinsip syariah awalnya hadir sebagai pilihan sekaligus solusi untuk
muslim yang ingin terhindar dari praktek bank atau lembaga keuangan
konvensional yang menggunakan system ribawi namun akhirnya juga dapat
menjadi pilihan bagi selain umat muslim. Penyelenggaraan LKS berarti wajib
bertanggung jawab secara syariah untuk menjaga tidak hanya agar praktek dalam
LKS itu bebas riba saja tapi juga harus bebas dari unsur unsure maysir/ judi dan
Ghoror/spekulasi/judi. Islam memerintahkan untuk menjauhi hal hal tersebut
karena hal tersebut dianggap sebagai berbuat zhalim atau kerusakan
Penyelenggara LKS dituntut memiliki tidak hanya visi bisnis an sich yang
bertujuan mengeruk laba yang setinggi tingginya dengan mengesampingkan
syariah namun juga harus memiliki visi syariah. Proses agar LKS tentap berada
dalam prinsip prinsip syariah ketika beroperasional menjadi tanggung jawab
bersama antara lain pengelola LKS dan institusi negara yang ditunjuk untuk
melakukan proses dan prosedur agar LKS tetap dalam koridor yang seharusnya
dan tidak melakukan hilah/trik hanya sekedar kamuflase berkedok syariah dalam
parktek dan operasionalnya.1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan pasar modal syariah ?
2. Apa yang di maksud dengan pasar uang syariah ?
1
Arief Budiono. Penerapan Prinsip Syariah Pada Lembaga Keuangan Syariah. Jurnal
Law And Justice Vol. 2 No. 1 April 2017
1
2
BAB II
PEMBAHASAN
Apakan kegiatan pasar modal halal? Ya Halal, karena pada dasarnya kegiatan
pasar modal yang merupakan kegiatan penyertaan modal atau jual beli efek
(saham,sukuk) termasuk dalam kelompok muamalah. Sehingga transaksi dalam
pasar modal diperbolehkan sepanjang tidak ada larangan menurut syariah.
Kegiatan muamalah yang dilarang adalah kegiatan spekulasi dan manipulasi yang
didalamnya mengandung unsur gharar, riba. Dalam melakukan muamalah,
manusia diberi keleluasaan utuk melakukan kegiatan namun wajib memperhatikan
hal-hal yang dilarang.
a. Tadlis
Merupakan tindakan menyembunyikan kecacatan objek akad yang dilakukan oleh
penjual untuk mengelabui pembeli seolah-olah objek tersebut tidak cacat.
b. Taghrir
3
Merupakan upaya mempengaruhi orang lain, baik dengan ucapan maupun
tindakan yang mengandung kebohongana, agar terdorong untuk melakukan
transaksi.
c. Tanajusy/Najsy
Merupakan tindakan menawar barang dengan harga lebih tinggi oleh pihak yang
tidak bermaksud membelinya, untuk menimbulkan kesan banyak pihak yang
berniat membelinya.
d. Ikhtikar
Merupakan membeli suatu barang yang sangat diperlukan masyarakat pada saat
harga mahal dan menimbunnya dengan tujuan untuk menjualnya embali pada saat
harganya lebih mahal.
e. Ghysysy
Merupakan suatu bentuk tadlis, yaitu penjual menjelaskan keunggulan barang
yang dijual serta menyembunyikan kecacatannya.
f. Ghabn
Merupakan ketidakseimbangan antara dua barang yang dipertukarkan dalam suatu
akad, baik segi kualitas maupun kuantitasnya.
g. Bai’ Alma’dum
Merupakan tindakan penjualan atas barang yang belum dimiliki.
h. Riba
Merupakan tambahan yang diberikan dalam pertukaran barang-barang ribawi dan
tambahan yang diberikan atas pokok utang dengan imbalan penangguhan
pembayaran seacara mutlak.
Dasar hukum kegiatan pasar modal syariah sebagai bagian dari sektor
keuangan yang diawasi oleh OJK, kegiatan pasar modal Indonesia juga diatur
dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK. Selain itu, kegiatan
4
di pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah juga mengacu kepada
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang pasar modal.
Terdapat pula produk dan layanan yang ada di pasar modal syariah, produk
pasar modal syariah adalah efek syariah. Efek syariah merupakan efek yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal. Produk efek syariah yaitu:
sukuk, efek syariah berupa saham, reksa dana syariah, efek beragun syariah (EBS
Syariah), dana investasi real estat syariah (DIRE Syariah), dan efek syariah
lainnya. Adapun Layanan pasar modal syariah yaitu: manajer investasi syariah,
pihak penerbit daftar efek syariah, bank kustodian yang memberikan jasa
kustodian syariah, shariah online trading system,wali amanat yang memberikan
jasa dalam penerbitan sukuk, unit pengelolaan investasi syariah, ahli syariah, dan
ahli syariah pasarr modal.
Secara konvensional, pengertian pasar uang adalah sebuah sistem untuk yang
digunakan untuk melakukan perdagangan dana jangka pendek atau dana dengan
jangka waktu kurang dari setahun.
Jika ditilik dari definisi pasar uang di atas, maka pengertian pasar uang
syariah adalah sistem pertukaran modal yang berbasis prinsip Islami. Sobat
OCBC NISP tidak akan menemukan riba ataupun spekulasi yang bertentangan
dengan syariat Islam. Sehingga, proses bagi hasil didasarkan pada pembagian
yang rata dan adil, sesuai kesepakatan.
5
Agar semakin paham dengan perbedaan pasar uang syariah dan konvensional,
sobat OCBC NISP bisa mempelajari 4 perbandingannya di bawah ini:
a. Instrumen investasi
b. Proses perjanjian
Perbedaan pasar uang syariah dan konvensional berikutnya adalah dari segi
proses perjanjiannya.
Dalam hal ini, terdapat aturan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang
perlu diperhatikan:
6
Aturan-aturan di atas merupakan panduan umum yang dibuat oleh MUI agar
tidak melaksanakannya saat bertransaksi dalam pasar uang syariah.
Selain itu, agar tetap menjalankan prinsip Islam, perusahaan yang bergerak
dalam pasar uang syariah biasanya tidak berbisnis pada produk perjudian, alkohol,
barang berbahan baku babi, pornografi, serta asuransi konvensional dan jasa
konvensional.
c. Mekanisme transaksi
Nah, kalau mekanisme pasar uang syariah lebih ketat dari segi peraturannya.
Setiap transaksi yang berjalan dalam pasar wajib menggunakan prinsip-prinsip
Islami. Kehalalan suatu transaksi harus diperhatikan dengan detail. Jika ada yang
haram dalam sebuah transaksi, maka bisa saja transaksi tersebut tidak sah dan
dibatalkan.
Setiap transaksi juga harus dibarengi dengan akad. Akad atau perjanjian
tersebut harus dilakukan secara sadar, tanpa paksaan, tanpa penipuan, dan
didatangi secara langsung oleh penerima investasi dan si investor. Sehingga,
aturan yang ketat tersebut tetap bisa menegakkan syariat Islam serta memberikan
keuntungan halal.
7
d. Keuntungan
C. STUDY KASUS
2
Pasar Uang Syariah. Https://Www.Ocbcnisp.Com/Id/Article/2021/04/12/Pasar-Uang-
Syariah. Di Akses 25 September 2023
3
Faried Ma’ruf. STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH: Studi
Kasus Pada Koperasi Syariah Di Kota Tangerang Selatan. JURNAL BISNIS Keuangan DAN
EKONOMI. Vol. 01 No. 02 Tahun 2021 Hlm. 88-95
8
Terdapat beberapa faktor yang timbul karena pembiayaan macet pada koperasi
syariah diantaranya:
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pasar modal syariah merupakan pasar modal yang tidak bertentangan dengan
prinsip syariah di pasar modal. Pasar modal syariah memiliki peran menjadi
sumber pendanaan bagi perusahaan dan sarana investasi efek syariah dan juga
bersifat universal, dapat dimanfaatkan oleh siapapun tanpa melihat latar
belakang suku, agama, dan ras tertentu.
2. Secara konvensional, pengertian pasar uang adalah sebuah sistem untuk yang
digunakan untuk melakukan perdagangan dana jangka pendek atau dana
dengan jangka waktu kurang dari setahun.
10
DAFTAR PUSTAKA
11