Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

INVESTASI SYARIAH

“INVESTASI SYARIAH DI PASAR MODAL INDONESIA”

DOSEN PENGAMPU: EFRIADI, S.Pt

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK III

BASTIAH NIM: 20.23.894


DIRGAHAYU NIM: 20.23.900
ISMA SARI NIM: 20.23.907

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AN-NADWAH

KUALA TUNGKAL

2022
KATA PENGGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul INVESTASI
SYARIAH DI PASAR MODAL INDONESIA dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Investasi Syariah.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan untuk penulis maupun
pembaca tentang bagaimana investasi syariah dapat berjalan di pasar modal yang
ada di Indonesia.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu Mata Kuliah


Investasi syariah yaitu, Efriadi, S.Pt yang telah memberikan tugas ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
hal sumber serta referensinya untuk terselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini untuk ke depannya.

Kuala Tungkal, 10 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR......................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG..........................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................1
C. TUJUAN...............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PASAR MODAL SYARIAH.....................................3


B. KONSEP DAN PRINSIP PASAR MODAL SYARIAH.....................3
C. PERBEDAAN PASAR MODAL SYARIAH
DENGAN KONVENSIONAL.............................................................4
D. PRODUK-PRODUK PASAR MODAL SYARIAH............................5
E. PERKEMBANGAN PASAR MODAL SYARIAH
DI INDONESIA...................................................................................6

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN.....................................................................................
B. SARAN.................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bisnis merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang atau
kelompok orang untuk menyediakan barang dan jasa dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan. Orang yang berusaha menggunakan waktunya
dengan menanggung risiko dalam menjalankan kegiatan bisnis biasa
disebut entrepreneur1.
Pasar modal sebagai salah satu instrumentasi sistem keuangan
merupakan salah satu tolak ukur perkembangan ekonomi suatu negara.
Perkembangan pasar modal di Indonesia telah memperlihatkan kemajuan
seiring dengan perkembangan ekonomi Indonesia. Seiring perkembangan
pasar modal, maka dikembangkan pula pasar modal syariah yaitu pasar
modal yang menggunakan prinsip, prosedur, asumsi, instrumentasi, dan
aplikasi bersumber dari nilai epistemologi Islam2.

Pasar modal syariah adalah pasar modal yang dijalankan dengan


konsep syariah, di mana setiap perdagangan surat berharga mentaati
ketentuan transaksi sesuai dengan basis syariah. Perkembangan pasar
modal di Indonesia juga mengikuti perkembangan di negara-negara lain
dengan membentuk pasar modal syariah. Hadirnya pasar modal syariah
yang diluncurkan pada bulan Juli 2000 ditandai dengan berdirinya Jakarta
Islamic Index tidak terlepas dari nilai-nilai kemanusiaan untuk
mendapatkan keuntungan dengan cara yang syariah3.

B. RUMUSAN MASALAH

1
Sudaryono. Pengantar Bisnis dan Teori Contoh Kasus. Penerbit: Andi (Yogyakarta)
2015. Hlm.6-7
2
Achsien, Iggi H. 00. Investasi Syariah Pasar Modal. Jakarta : Gramedia Pustaka Ilmu
3
Sunariah, Andi. 014 Masa Depan Pasar Modal Syariah Idonesia. Edisi: Pertama .Jakarta
Prenanda Media Group.
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas di dalam makalah ini
antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan pasar modal syariah?
2. Apa konsep dan prinsip pasar modal syariah?
3. Apa saja perbedaan pasar modal sayriah dengan konvensional?
4. Apa saja produk-produk dalam pasar modal syariah?
5. Bagaimana perkebangan pasar modal syariah di Indonesia?
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari disusunnya makalah ini antara lain:
1. Memenuhi tugas Mata Kuliah Investasi Bisnis Syariah yang diberikan
oleh Dosen Mata Kuliah, yaitu Efriadi, S.Pt
2. Menambah pengetahuan serta wawasan penulis sebagai mahasiswa
sesuai dengan program studi yang dipilih.
3. Mengetahui apa saja perbedaan, produk, konsep dan prinsip, serta
perkembangan pasar modal syariah di Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PASAR MODAL SYARIAH


Menurut Martalena dan Malinda, pasar modal didefinisikan sebagai
tempat bertemunya permintaan dan penawaran terhadap modal, baik
bentuk ekuitas maupun jangka panjang4.
Menurut UU Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal (UUPM),
pasar modal syariah adalah seluruh kegiatan dalam pasar modal yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah. Kegiatan pasar modal yang dimaksud
meliputi penawaran umum dan perdagangan efek atau proses bertemunya
emiten dengan investor5.
Berdasarkan pengertian tersebut, terminologi pasar modal syariah
sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan dalam pasar modal sebagaimana
yang telah diatur dalam UUPM yakni tidak bertentangan dengan prinsip
syariah. Oleh sebab itu, pasar modal ini bukan merupakan suatu sistem
yang terpisah dari sistem pasar modal secara keseluruhan.
Pada umumnya, kegiatan pasar modal berbasis syariat agama Islam ini
tidak memiliki perbedaan dengan pasar modal konvensional, namun
terdapat beberapa karakteristik khusus pada pasar modal ini, yaitu produk
dan mekanisme transaksi tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip
syariah.
B. KONSEP DAN PRINSIP PASAR MODAL SYARIAH
Adapun maksud dari prinsip syariah pada pasar modal syariah di sini
iala yang bersumber pada Alqur’an dan Hadits. Dari kedua sumber hukum
tersebut para ulama melakukan penafsiran yang kemudian disebut ilmu
fikih.
4
Martalena dan Malinda. Pengantar Pasar Moda. Edisi 1. Jakarta: Salemba Empat,
2011. Hlm.2
5
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal (UUPM). Dikutip pada
Rabu, 14 September 2022 Pukul 21:40 wib money.kompas.com
Salah satu pembahasan dalam ilmu fikih adalah pembahasan tentang
muamalah, yaitu hubungan di antara sesame manusia terkait perniagaan.
Berdasarkan pada hal itulah kegiatan pasar modal syariah dikembangkan
dengan basis fikih muamalah. Kaidah fikih muamalah menyatakan bahwa
pada dasarnya semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil
yang mengharamkannya, konsep inilah yang menjadi prinsip pasar modal
di Indonesia.
C. PERBEDAAN PASAR MODAL SYARIAH DENGAN
KONVENSIONAL
Ada empat perbedaan pasar modal syariah dengan konvensional
antara lain:
1. Dari sisi saham yang diperdagangkan
Pada pasar modal konvensional kita bisa melakukan transaksi
disemua emiten yang ada di pasar modal. Sedangkan di pasar modal
syariah, hanya saham yang masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES).
DES adalah kumpulan efek syariah yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa
Keuangan atau diterbitkan oleh pihak penerbit DES.
2. Dari sisi transaksi
Pada pasar modal konvensional aka nada yang namanya limit
trading atau yang biasa dikenal sebagai batas maksimum nasabah
tersbut boleh belanja pada hari itu di atas nilai cash/trading balance
yang dimiliki. Selain itu, transaksinya juga bisa menggunakan sistem
online trading konvensional. Sementara pada pasar modal syariah
tidak bisa menggunakan efek hutang ataupun limit trading atau istilah
transaksinya cash basis. Selain itu, transaksinya juga harus
mempergunakan sistem trading online syariah6.
3. Dari sisi rekening nasabah (RDN)
RDN adalah rekening yang digunakan oleh nasabah untuk
penyelesaian transaksi efek. Jika di pasar modal syariah, RDN harus

6
Shariahfinance.id Perbedaan Pasar Modal Syariah dan Konvensional
https://www.shariahfinance.id Dikutip: Kamis 15 September 2022 Pukul 21:12 wib
ditempatkan pada Bank Syariah untuk penyelesaian transaksi efek
dengan akad mudharabah (bagi hasil) atau wadi’ah (titipan).
4. Dari sisi pengawasan
Pada pasar modal konvensional pengawasan yang dilakukan oleh
Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia. Sementara pada
pasar modal syariah selain dari dua lembaga tersebut, DSN MUI juga
turut mengawasi berjalannya pasar modal syariah agar sesuai dengan
prinsip Islam7.

D. PRODUK-PRODUK PASAR MODAL SYARIAH

Produk yang ada pada pasar modal syariah disebut dengan efek
syariah. Efek syariah sendiri adalah efek berbentuk saham yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah yang ada di Pasar Modal8.

a. Beberapa produk efek syariah, antara lain:

1. Saham syariah
Semua saham syariah yang terdapat di pasar modal syariah
Indonesia akan dimasukkan ke dalam Daftar Efek Syariah (DES).
Baik itu saham yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau
pun yang belum, tetap dimasukkan ke dalam DES yang diterbitkan
oleh Otoritas jasa keuagan (OJK). Menurut IDX, ada beberapa kriteria
seleksi saham syariah oleh OJK. Berikut ini penjelasannya:
Emiten tidak dapat melakukan beberapa kegiatan usaha seperti berikut
ini:

a. Perjudian dan permainan yang tergolong judi

7
Ibid.
8
Trias ismi artikel produk investasi di pasr modal 18 desember
http://glints.com/com/id/lowongan/pasar-modal-syariah/#YytS3myQVE mengutip pada
19 september 00 15 : 43 WIB
b. Perdagangan yang dilarang menurut syariah, misalnya perdagangan

yang tidak disertai dengan penyerahan barang atau jasa. Kemudian,

perdagangan dengan penawaran atau permintaan palsu.

c. Jasa keuangan ribawi seperti bank berbasis bunga, perusahaan

pembiayaan berbasis bunga, dan jual beli risiko yang mengandung

ketidakpastian (gharar) atau judi (maisir).

d. Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan dan

menyediakan barang atau jasa haram zatnya (haram li-dzatihi).

Selain itu, barang atau jasa haram bukan karena zatnya (haram

lighairihi) yang ditetapkan oleh DSN MUI. Terakhir, barang atau

jasa yang merusak moral atau bersifat mudarat juga dilarang

e. Melakukan transaksi yang mengandung unsur suap (risywah)


Emiten memenuhi rasio-rasio keuangan sebagai berikut:
a. Total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total aset
tidak lebih dari 45%
b. Pendapatan non halal dibandingkan dengan total pendapatan usaha
tidak lebih dari 10%
2. Sukuk
Sukuk adalah efek syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan
yang memiliki nilai sama dan mewakili bagian yang tidak terbagi atas
aset yang mendasarinya (underlying asset). Underlying asset sendiri
adalah aset yang dijadikan sebagai obyek atau dasar perbitan sukuk.
Biasanya aset tersebut berupa barang yang berwujud seperti tanah,
bangunan, proyek pembangunan. Namun, aset yang tidak berwujud
seperti jasa juga bisa dijadikan underlying asset. Sederhananya, saat
kamu berinvestasi sukuk nanti kamu harus menyerahkan sejumlah uang
kepada pihak yang menawarkannya.
Kemudian, sebagai gantinya kamu akan mendapatkan sebuah
sertifikat yang menjadi tanda bukti bahwa kamu telah memiliki aset
yang telah dibeli. Nantinya, kamu akan mendapatkan “uang sewa” yang
disebut sebagi ujrah sebagai imbalan yang diberikan atas pinjaman yang
sudah kamu berikan. Pada akhirnya, sertifikat yang dimiliki tersebut
akan dibeli lagi oleh penjual sukuk saat mencapai tanggal jatuh tempo.
Beberapa manfaat dari penerbitan sukuk, antara lain:
a. Sarana investasi berbasis syariah di pasar modal
b.Mendorong pertumbuhan dan pengembangan industri keuangan
syariah
c. Sarana pembiayaan infrastruktur
d.Memperluas alternatif pembiayaan bagi perusahaan
e. Memiliki basis investor yang lebih beragam dari investor
konvensional hingga investor yang memiliki preferensi syariah
3. Reksa Dana Syariah
.Otoritas jasa keuagan (OJK) mendefinisikan reksa dana syariah
sebagai salah satu wadah investasi kolektif yang dikelola oleh Manajer
Investasi.Pengelolaan tersebut dilakukan dengan cara menginvestasikan
dana kelolaan ke efek syariah berupa saham syariah, sukuk, atau
instrumen syariah lainnya di dalam atau luar negeri. Ada beberapa
pihak yang ikut terlibat dalam penerbitan dan pengelolaan reksa dana
syariah, berikut ini penjelasannya.
a. Manajer investasi
Manajer investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya
mengelola portofolio efek syariah. Selain itu, mereka juga
mengelola portofolio kolektif dari sekelompok nasabah
berdasarkan peraturan yang berlaku.
b. Dewan pengawas syariah
Dewan yang bertanggung jawab memberikan nasihat dan
saran serta mengawasi pemenuhan prinsip syariah di pasar
modal.
c. Bank kustodian
Bank umum yang disetujui oleh OJK untuk
menyelenggarakan jasa kustodian yaitu menyimpan dan
melakukan administrasi kekayaan reksa dana SYARIAH.
4. Efek Beragun Aset Syariah (EBA Syariah)
EBA Syariah adalah efek beragun yang portofolionya terdiri dari
aset keuangan berupa piutang pembiayaan yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah di pasar modal.
Terdapat dua jenis EBA Syariah yang diterbitkan, antara lain:
a. Berbentuk kontrak investasi kolektif antara manajer investasi
dan bank kustodian
b. Berbentuk surat partisipasi.
5. Dana Investasi Real Estate (DIRE) Syariah
DIRE Syariah adalah wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari pemodal untuk diinvestasikan pada aset real
estate. DIRE Syariah berbentuk kontrak investasi kolektif yang harus
memenuhi prinsip syariah di pasar modal9.
b.Kegiatan Yang Dilarang

Ada beberapa kegiatan atau tindakan yang dilarang


dilakukan dalam pasar modal syariah. Hal itu sesuai dengan fatwa
DSN-MUI Nomor: 80/DSN-MUI/III/2011), di antaranya adalah:

1. Tadlis

Tindakan menyembunyikan kecacatan objek akad yang


dilakukan penjual. Hal itu dilakukan untuk mengelabui pembeli
supaya objek terlihat dalam keadaan baik.
9
Ibid.
2 .Taghrir

Upaya mempengaruhi orang lain dengan ucapan atau


tindakan yang mengandung kebohongan. Perbuatan tersebut
dilakukan agar orang lain terdorong melakukan transaksi.

3.Tanajusy atau Najsy

Tindakan menawar barang dengan harga lebih tinggi oleh


pihak yang tidak memiliki tujuan untuk membelinya. Supaya dapat
menimbulkan kesan ada sejumlah pihak yang berminat untuk
membelinya.
4. Ikhtikar

Membeli suatu barang yang sangat diperlukan masyarakat


pada saat harga mahal dan menimbunnya. Kemudian, dijual
lagi saat harga menjadi lebih mahal.

5. Ghisysy

Satu bentuk tadlis yaitu penjual menjelaskan keunggulan


barang yang dijual tapi menyembunyikan kecacatan barang
tersebut.

6. Ghabn

Ketidakseimbangan antara dua barang yang


dipertukarkan dalam suatu akad baik dari kualitas ataupun
kuantitasnya.

7. Bai’ Alma’dum

Melakukan penjualan atas barang (efek syariah) yang belum


dimiliki (melakukan short selling).

8. Riba

Tambahan yang diberikan dalam pertukaran barang ribawi10.

E. PERKEMBANGAN PASAR MODAL SYARIAH DI INDONESIA


Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan kelolaan atau
nilai aktiva bersih (NAB) reksadana syariah per akhir Maret 2020 bisa
mencapai hingga Rp57,42 triliun, naik 6,87% dibandingkan NAB
reksadana syariah per akhir Desember 2019 sebesar Rp53,73 triliun.

10
Sutedi, Andrian, jurnal pasar modal syariah, Jakarta : sinar grafika, hlm. 31
Untuk sejarah perkembangan pasar modal syariah di Indonesia sendiri
dimulai sejak diterbitkannya Reksadana Syariah oleh PT. Danareksa
Investment Management Pada 3 Juli 1997. Kemudian Bursa Efek
Indonesia bekerjasama dengan PT. Danareksa Investment Management
meluncurkan Jakarta Islamic Index Pada 3 Juli 2000 yng bertujuan untuk
memandu investor yang ingin menginvestasikan dananya secara syariah11.
Dengan hadirnya indeks tersebut, maka para pemodal telah disediakan
saham-saham yang dapat dijadikan sarana berinvestasi sesuai dengan
prinsip syariah.
Selanjutnya pada 18 April 2001 untuk pertama kalinya Dewan Syariah
Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) mengeluarkan fatwa yang
berkaitan langsung dengan pasar modal syariah, yaitu fatwa Nomor
20/DSN-MUI/IV/2001 Tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk
Reksadana Syariah.
Kemudian instrument investasi syariah di pasar modal terus
bertambah dengan adanya Obligasi Syariah PT. Indosat Tbk Pada awal
September 2002. Instrument ini merupakan obligasi syaria pertama dan
akad yang digunakan adalah akad mudharabah.
Perkembangan pasar modal syariah pada akhir 2021posisi Indonesia
Sharia Stock index (ISSI) mengalami kenaikan sebesar 6,50% ke leel
189,02 dibandingkan akhir 2020 yang berada di level 177,48. Sedangkan
per 3 Juni 2022, ISSI terus bergerak naik ke level 209,31. Kenaikan yang
dialami ini memang sejatinya tidak secepat konvensional, akan tetapi
terdapat sinyal positif dari adanya peningkatan ini. artinya, saham-saham
syariah semakin diminati12.
Berdasarkan catatan OJK jumlah saham syariah tercatat meningkat
menjadi 495 pada akhir 2021 dibandingkan akhir tahun 2020 yang
mencapai 441. Sedangkan per 3 Juni 2022 jumlah saham syariah
meningkat signifikan menjadi 50113.
11
https://kompas.com Pasar Modal Syariah Terbit: 02 Desember 2021 14:36 wib
12
https://www.republika.co.id
13
Ibid.
Tidak hanya syariah, perkembangan pasar modal Indonesia secara
umum juga menunjukkan tren positif. Kondisi ini tercermin dari Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berhasil mencapai level tertinggi
sepanjang masa pada tahun ini.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan


transaksi dalam memperoleh modal. Penjual dalam pasar modal merupakan
perusahaan yang membutuhkan modal (emiten), sehingga mereka berusaha
menjual efek-efek di pasar modal. Sedangkan pembeli (investor) adalah pihak
yang ingin membeli modal di perusahaan yang menurut mereka
menguntungkan. Pada umumnya, kegiatan pasar modal berbasis syariat agama
Islam ini tidak memiliki perbedaan dengan pasar modal konvensional, namun
terdapat beberapa karakteristik khusus pada pasar modal ini, yaitu produk dan
mekanisme transaksi tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.

Pasar modal syariah dikembangkan dalam rangka mengakomodir


kebutuhan umat Islam yang ingin melakukan investasi di produk-produk atau
instrument pasar modal sesuai syariah Islam. Dengan semakin beragamnya
instrument-instrumen di pasar modal syariah diharapkan masyarakat akan
memilih alternatif investasi yang sesuai dengan keinginannya yang
memberikan keuntungan baginya. Untuk mengembangkan pasar modal
syariah di Indonesia, harus ada perkembangan instrument-instrumen pasar
modal yang dikuatkan dengan fatwa DSN MUI serta perkembangan
kelembagaan dan struktur pasar modal itu sendiri yang selalu di pantau oleh
Bapepam-LK. Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan kerangka hukum
untuk memfasilitasi pengembangan pasar modal syariah serta mendorong
pengembangan instrumennya.
B. SARAN
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak terdapat
kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih
minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan
evaluasi untuk ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA

Achsien, Iggi H. 2002. Investasi Syariah Pasar Modal. Jakarta : Gramedia


Pustaka Ilmu.

https://kompas.com Pasar Modal Syariah Terbit: 02 Desember 2021


https://www.republika.co.id
Martalena dan Malinda. Pengantar Pasar Moda. Edisi 1. Jakarta: Salemba
Empat, 2011. Hlm.2
Shariahfinance.id Perbedaan Pasar Modal Syariah dan Konvensional
https://www.shariahfinance.id Dikutip: Kamis 15 September 2022
Sudaryono. Pengantar Bisnis dan Teori Contoh Kasus. Penerbit: Andi
(Yogyakarta) 2015. Hlm.6-7
Sunariah, Andi. 014 Masa Depan Pasar Modal Syariah Idonesia. Edisi:
Pertama .Jakarta Prenanda Media Group

Sutedi, Andrian, jurnal pasar modal syariah, Jakarta : sinar grafika, hlm.
31
Trias ismi artikel produk investasi di pasr modal 18 desember
http://glints.com/com/id/lowongan/pasar-modal-syariah/
#YytS3myQVE diakses pada 19 september 2021
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal (UUPM).
Dikutip pada Rabu, 14 September 2022 money.kompas.com

Anda mungkin juga menyukai