Oleh:
Riya Yuni Sari
165080019
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas
karunia, rahmat, dan nikmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul Pasar Modal Syariah.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi
Syariah. Makalah ini juga masih jauh dari kata sempurna karena memiliki banyak
kekurangan, baik dalam hal isi dan sistematika maupun dalam teknik penulisannya.
Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya
bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
2.2 Pertimbangan Dalil Hukum Islam pada Pasar Modal Syariah ....................... 4
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2.Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai :
1. Apa yang dimaksud dengan pasar modal syariah?
2. Apa saja pertimbangan dalil hukum Islam pada pasar modal syariah?
3. Apa saja institusi pendukung pasar modal syariah?
4. Bagaimana prinsip dalam pasar modal syariah?
5. Apa saja fungsi pasar modal syariah?
6. Bagaimana karakteristik pasar modal syariah?
7. Apa saja instrumen dalam pasar modal syariah?
1.3.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pasar modal syariah;
2. Untuk mengetahui apa saja pertimbangan dalil hukum Islam pada pasar
modal syariah;
3. Untuk mengetahui apa saja institusi pendukung pasar modal syariah;
4. Untuk mengetahui bagaimana prinsip dalam pasar modal syariah;
5. Untuk mengetahui apa saja fungsi pasar modal syariah;
6. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik pasar modal syariah;
7. Untuk mengetahui apa saja instrumen dalam pasar modal syariah.
1.4.Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat bagi penulis dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah
ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai pasar modal syariah di Indonesia;
2. Manfaat bagi pembaca dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai acuan
atau sarana untuk lebih b bbbbb megetahui tentang pasar modal syariah,
serta sebagai salah satu referensi dalam sistematika penulisan makalah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal yang akad, pengelolaan
perusahaan, maupun cara penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip syariah.
4
c. Keputusan muktamar ke-7 Majma’ Fiqh Islami tahun 1992 di Jeddah:
“Boleh menjual atau menjaminkan saham dengan tetap memperhatikan
peraturan yang berlaku pada perseroan”.
5
5. Biro Administrasi Efek
Biro administrasi efek merupakan lembaga pendukung pasar modal di
Indonesia, yang mempunyai peranan dalam pengelolaan sekuritas. Dalam
hal ini Biro Administrasi Efek memberi jasa terhadap perusahaan penerbit
(emiten) dalam bentuk pencatatan dan pengalihan kepemilikan sekuritas
bagi perusahaan penertbit.
6. Wali Amanat
Wali amanat merupakan pihak yang dipercaya untuk mewakili
kepentingan seluruh pemegang obligasi. Jadi, peranan wali amanat
diperlukan pada saat penerbitan obligasi. Dan bertindak sebagai wali amanat
bagi investor.
7. Underwriter
Underwriter adalah pihak yang bertugas untuk menjual sekuritas.
Underwriter akan mengambil resiko untuk menjual sekuritas dengan
mendapatkan fee (imbalan yang diterima atas usaha yang telah dikerjakan
untuk pihak lain) dan komisi dari perusahaan yang dijamin.
8. Pasar Perdana
Pasar perdana adalah pasar di mana sekuritas pertama kali dikeluarkan
dengan kerja sama perusahaan dan pemerintah. Pada pasar perdana
perusahaan akan memperoleh dana dengan menjual sekuritas.
9. Pasar Sekunder
Pasar sekunder merupakan tempat di mana pembeli dan penjual datang
bersama untuk memperdagangkan sekuritas dengan teratur, melalui harga
yang jelas bagi pihak penjual dan pembeli. Yang dimaksud pasar sekunder
adalah penjualan efek/sertifikat setelah pasar perdananya berakhir. Pasar
sekunder merupakan pasar di mana surat berharga dijual setelah pasar
perdana.
6
2.4.Prinsip-Prinsip Pasar Modal Syariah
Terdapat beberapa prinsip dasar transaksi menurut syariah dalam investasi
keuangan yang ditawarkan menurut Puntjowinoto, sebagaimana dikutip oleh Prof.
Dr. Abdul Ghafur Anshari sebagai berikut:
1. Transaksi dilakukan atas harta yang memberi nilai manfaat dan menghindari
setiap transaksi yang zalim. Setiap transaksi yang memberi manfaat akan
dilakukan dengan bagi hasil.
2. Uang sebagai alat pertukaran, bukan komoditas perdagangan dimana
fungsinya adalah sebagai alat pertukaran nilai yang menggambarkan daya
beli suatu barang atau harta. Adapun manfaat atau keuntungan yang
ditimbulkannya berdasarkan asas pemakaian barang atau harga yang dibeli
dengan uang tersebut.
3. Setiap transaksi harus transparan, tidak menimbulkan kerugian atau unsur
penipuan di salah satu pihak baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
4. Resiko yang mungkin timbul harus dikelola sehingga tidak menimbulkan
resiko yang besar atau melebihi kemampuan menanggung resiko.
5. Dalam Islam setiap transaksi yang mengharapkan hasil harus bersedia
menanggung resiko.
6. Manajemen yang tidak mengandung unsur spekulatif dan menghormati hak
asasi manusia serta menjaga kelestarian lingkungan hidup.
7
5. Memungkinkan investasi pada ekonomi ini ditentukan oleh kinerja kegiatan
bisnis sebagaimana tercermin pada harga saham.
8
6. Hak untuk bertransaksi pada harga yang efisien
Bahwa investor melakukan transaksi pada tingkat harga yang menurut
persepsinya efisien atau benar.
7. Hak untuk memiliki kekuatan tawar menawar yang sama
Bahwa dalam bertransaksi, para investor memiliki kekuatan tawar-
menawar yang sama untuk negosiasi.
9
susunan saham di atas berdasarkan urutan rata-rata kapitalisasi pasar
terbesar selama satu tahun terakhir; memilih 30 saham dengan urutan
berdasarkan tingkat liquiditas rata-rata nilai perdagangan reguler selama
satu tahun terakhir.
2. Obligasi Syariah
Obligasi adalah sertifikat yang berisi kontrak antara investor dan
perusahaan yang menyatakan bahwa investor sebagai pemegang obligasi
tersebut telah meminjamkan sejumlah uang kepada perusahaan. Adapun
yang dimaksud dengan obligasi syariah adalah suatu surat berharga jangka
panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada
pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar
pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil/margin/fee,
serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.
Sebelum melaksanakan investasi pada obligasi, disarankan bagi para
investor untuk memperhatikan peringkat obligasi, yaitu metode penilaian
akan kemungkinan gagal bayar pada suatu obligasi. Saat ini terdapat dua
perusahaan pemeringkat efek, yaitu PT PEFINDO dan PT Kasnic Duff &
Phelps Credit Rating Indonesia.
Tidak semmua emiten dapat menerbitkan obligasi syariah karena untuk
menerbitkan obligasi syariah terdapat beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi. Syarat pertama adalah aktivitas utama emiten harus halal atau
tidak bertentangan dengan substansi Fatwa No. 20/DSN-MUI/IV/2001.
Syarat kedua adalah peringkat investment grade, yaitu perusahaan harus
memiliki fundamental usaha yang kuat; memiliki fundamental keuangan
yang kuat; memiliki citra yang baik bagi publik.
Di Indonesia terdapat dua skema obligasi syariah yang telah berjalan,
yaitu obligasi syariah mudharabah dan obligasi syariah ijarah. Obligasi
mudharabah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad bagi hasil
sedemikian rupa sehingga pendapaatan yang diperoleh investor atas obligasi
tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten. Sedangkan
obligasi ijarah menggunakan akad sewa sehingga kupon (fee ijarah) bersifat
tetap dan bisa diketahui sejak awal obligasi diterbitkan.
10
Obligasi syariah mudharabah memiliki pedoman khusus dengan
disahkannya Fatwa DSN No. 33/DSN-MUI/XI/2002, sedangkan obligasi
syariah ijarah tercantum dalam Fatwa No. 41/DSN-MUI/III/2004. Dan
obligasi syariah mudharabah konversi memiliki payung hukum Fatwa No.
29/DSN-MUI/V/2007.
3. Reksadana Syariah
Reksadana adalah sekumpulan saham, obligasi, serta efek lain yang
dibeli oleh sekelompok investor dan dikelola oleh sebuah perusahaan
investasi yang profesional. Dengan membeli sebagian unit Penyertaan,
investor individual dengan dana yanng terbatas dapat menikmati manfaat
atas kepemilikan berbagai macam efek. Selain itu, investor juga terbebas
dari kesulitan untuk menganalisis efek.
Reksadana syariah merupakan reksadana yang mengalokasikan seluruh
dana atau portofolionya ke dalam instrumen syariah seperti saham yang
tergabung dalam JII, obligasi syariah, dan berbagai instrumen keuangan
syariah lainnya. Reksa dana syariah memiliki payung hukum Fatwa DSN
No. 20/DSN-MUI/IX/2000 tentang pedoman pelaksanaan investasi untuk
reksa dana syariah.
11
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1. Simpulan
Dari berbagai penjelasan yang telah penulis paparkan di bab sebelumnya,
penulis dapat menyimpulkan bahwa:
1. Pasar Modal Syariah adalah pasar modal yang seluruh mekanisme
kegiatannya terutama mengenai emiten (perusahaan yang akan
melakukan penjualan surat-surat berharga atau melakukan emisi di
bursa), jenis efek yang di perdagangkannya telah sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah;
2. Salah satu dalil hukum pasar modal syariah adalah dalam QS. Al-
Baqarah; 275;
3. Salah satu fungsi pasar mmodal syariah adalah memungkinkan bagi
masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan bisnis dengan memperoleh
bagian dari keuntungan dan resikonya;
4. Instrumen pasar modal syariah adalah saham syariah, obligasi
syariah, dan reksa dana syariah.
3.2. Saran
Sejalan dengan simpulan di atas, penulis merumuskan saran sebagai
berikut:
1. Pasar moda syariah digunakan oleh para investor untuk melakukan
penanaman modal atau melakukan jual beli saham secara syariah
yang tentunya bebas dari praktek-praktek yang dilarang;
2. Untuk mennghindari praktek yang dilarang seperti perjudian dan riba
maka kita sebagai umat Islam sudah seharusnya melakukan jual beli
saham di pasar modal syariah.
12
DAFTAR PUSTAKA
13